Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Health

Virus Ebola Bisa Dorman, Bikin Wabah Masa Depan?

Tahukah Anda bahwa virus Ebola bisa dorman dan dapat menyebabkan wabah di masa mendatang? Dan ternyata, para penyintas Ebola yang sudah sembuh dapat kambuh kembali dan memicu wabah, setidaknya lima tahun setelah infeksi.  Untuk itu, langkah-langkah perlu diambil sebagai tindak lanjut jangka panjang dari mantan pasien adalah untuk mencegah wabah terjadi lagi. Para ilmuwan sendiri sebelumnya sudah tahu bahwa virus Ebola dapat tertidur atau dorman pada orang yang selamat dan dinyataan sehat kembali, bahkan yang dites negatif. Hal ini karena virusnya hdiup di jaringan dan tidak beredar di darah. Tetapi analisis wabah tahun ini di Guinea, yang diterbitkan di jurnal Nature, menemukan "reservoir virus" ini ternyata dapat membangkitkan dan menyebabkan infeksi baru dan penularan bertahun-tahun kemudian. Untuk melacak sumber wabah Guinea, yang melibatkan 16 kasus yang dikonfirmasi, 12 di antaranya meninggal, para peneliti menganalisis genom sampel dari beberapa pasien.  Seperti

Robot Kecil yang 'Dicerna' Ini Bisa Bantu Pasien Diabetes

Seperti diketahui, penyakit diabetes sampai saat ini belum ada obatnya. Adapun cara penanganan yang paling banyak digunakan untuk mengatasi penyakit ini adalah dengan menyuntikkan insulin.  Ya, suntikan insulin diberikan, terutama kepada para penderita diabetes tipe 1 yang tubuhnya sudah tidak bisa lagi menghasilkan insulin sama sekali. Bagi sebagian orang, penyuntikan insulin ini bahkan mungkin dilakukan beberapa kali sehari. Yang jadi masalah, penyuntikan insulin ini kadang merepotkan dan belum lagi menyakitkan. Untungnya, permasalahan ini ternyata ada solusinya. Seperti apa? Kabar terbaru, para peneliti dari Italia telah berhasil menemukan jalan keluarnya. Mereka menciptakan sebuah robot yang suatu hari nanti dapat memungkinkan pasien diabetes untuk mendapatkan dosis insulin tanpa jarum suntik. Robot ini dinamakan dengan PILSID. PILSID memiliki dua bagian yang terpisah. Salah satu komponennya adalah dispenser insulin internal yang ditanamkan oleh dokter melalui pembedahan di

Cara Cek dan Download Sertifikat Vaksin di Pedulilindungi

Vaksinasi Covid-19 sedang gencar digalakkan di Indonesia. Tujuannya tentu saja agar masyarakat kita mendapatkan herd immunity.  Sayangnya, vaksinasi di Indonesia baru mencapai 24,5 persen. Jumlah ini masih terbilang rendah angkanya jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Padahal vaksinasi adalah hal penting. Namun masih banyak yang belum mendapatkan vaksin. Padahal, untuk mencapai herd immunity sendiri, minimal harus 70 persen penduduk yang sudah mendapatkan vaksin. Untuk dapat kembali beraktivitas di new normal, sertifikat vaksin penting dimiliki untuk menunjukkan jika seseorang telah divaksin atau belum. Masyarakat pun kini dituntut untuk dapat menunjukan sertifikat vaksin saat beraktivitas seperti jalan-jalan ke pusat perbelanjaan atau ketika menggunakan transportasi umum seperti kereta.  Di Jakarta sendiri, kewajiban menunjukkan vaksin sudah dipatenkandengan lewat Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 966 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 Covid-19 dan ditandatangani pada 3 Agu

Dokter Richard Lee Ditangkap dan Dilaporkan UU ITE, Ini Kata Pengamat

Dokter yang terkenal di YouTube karena kontennya yang mengedukasi seputar kosmetik ilegal yaitu Dr Richard Lee ditangkap. Penangkapan tersebut adalah ujung dari laporan dari Kartika Putri atas dugaan kasus pencemaran nama baik. Dr Richard Lee sendiri ditangkap pada Rabu 11 Agustus 2021. Seperti diketahui, video penangkapan tersebut diunggah oleh istri Dr Richard, Reni Effendi. Saat ditangkap, dokter Richard dijerat dengan UU ITE Pasal 30 dengan ancaman hukuman maksimal delapan tahun karena diduga melakukan menghilangkan barang bukti dan akses ilegal akun Instagramnya yang telah disita polisi. Dokter Richard Lee saat dibebaskan Penahanannya ini sendiri tidak berlangsung lama, karena atas atensi dari Kapolri, Dr Richard Lee dibebaskan. Meski demikian, menurut kuasa hukum Dr Richard Lee yaitu Razman Arif Nasution, kliennya siap untuk menghadapi kasus ini di meja hijau. "Yang saya bisa ucapkan, terima kasih semuanya bantu saya. Kapolri bantu saya, Wadir bantu saya, Dirkrimsus

Cara Belajar Optimal, Istirahat Sejenak Supaya Pintar

Guys, siapa nih di antara Anda yang pada saat mau ujian keesokan hari, suka belajar dengan sistem SKS atau sistem kebut semalam?  Cara belajar yang dilakukan sehari sebelum ujian tersebut membuat kita menjejalkan sejumlah besar informasi ke dalam otak. Namun ketika kita sudah berusaha belajar, pengetahuan yang kita peroleh dengan susah payah tersebut akan mudah hilang lagi. Nah kabar baiknya, ternyata kia bisa mengatasi hal ini dengan cara memberikan interval waktu atau spare time ketika belajar. Maksudnya? Ya, dengan beristirahat sejenak di tengah-tengah waktu belajar, ini bisa mempertahankan pengetahuan yang kita peroleh tersebut untuk waktu yang lebih lama. Dalam studinya, Para ilmuwan di Institut Neurobiologi Max Planck, Jerman memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang dasar saraf untuk fenomena ini pada tikus.  Dengan interval yang lebih lama antara pengulangan pembelajaran, tikus menggunakan kembali lebih banyak neuron yang sama seperti sebelumnya dan bukan mengaktifkan n

Remote Control untuk Transfer Gen, Memang Ada?

Ilmu pengetahuan terus berkembang dengan berjalannya waktu. Berbagai penemuan barupun ditemukan lebih cepat dibanding sebelumnya.  Penelitian yang mikroskopis bahkan teknologi yang lebih kecil lagi seperti teknologi nano juga terus melesat. Dan salah satu topik yang banyak ditelaah adalah terkait genetika. Seperti diketahui, kemampuan untuk menyisipkan gen yang diinginkan ke dalam sel hewan atau manusia adalah dasar dari penelitian ilmu kehidupan modern dan aplikasi biomedis yang tersebar luas. Meskit begitu, metode yang digunakan hingga saat ini untuk tujuan tersebut sebagian besar tidak spesifik. Artinya, metode tersebut menyulitkan para ilmuwan untuk mengontrol sel mana yang akan atau tidak akan diambil.  Dalam hal transfer gen, gen target sering dikemas ke dalam 'vektor virus'. Artinya, bagian dari materi genetik virus digantikan dengan gen target. Ketika peneliti menambahkan vektor virus ini ke sel, vektor memperkenalkan gen ke dalam sel. Ini adalah prinsip di balik

'Long Hauler Covid', Efek Jangka Panjang Setelah Sembuh Covid-19

Apa yang terjadi jika gejala Covid-19 tidak hilang setelah sembuh? Jangan salah. Pada beberapa orang yang telah pulih dari virus Covid-19, masalah kesehatan bisa terjadi berkepanjangan.  Ya, gejala yang dirasa seperti saat baru terserang virus tersebut dapat mendatangkan kesakitan bagi penderita, selama berbulan-bulan lamanya. Penyintas Covid-19 atau para pasien yang kini telah sembuh atau jika dites sudah negatif dari Covid-19 ada yang merasakan bahwa setelah sembuh mereka kerap merasakan berbagai gejala dalam tubuh. Dan gejalanya tidak kunjung membaik. Gejala-gejala yang paling sering dirasakan oleh para penyintas Covid-19 tersebut antara lain adalah kelelahan, nyeri sendi, nyeri dada, sesak nafas, anosmia dan juga gangguan tidur. Masalahnya memiliki beberapa nama. National Institutes of Health menyebut gejala Covid-19 jangka panjang sebagai PASC. Singkatan dari Post Acute Sequelae Syndrome (gejala sisa pasca-akut) dari SARS-CoV-2.  Istilah yang lebih umum digunakan adalah

Manfaat Vitamin D Selain untuk Penderita Covid-19

Pandemi Covid-19 yang terus berlanjut membuat banyak orang kembali fokus untuk meningkatkan kualitas hidup dan Kesehatan. Salah satunya adalah memperbanyak asupan vitamin D. Ya, beberapa waktu terakhir, vitamin D menjadi kian meningkat popularitasnya. Dan sama seperti vitamin lainnya, vitamin D merupakan salah satu asupan yang dibutuhkan oleh tubuh agar tubuh kita bisa tetap sehat. Apalagi dalam penelitian, penderita Covid-19 yang mengalami kekurangan vitamin D memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi dan mengalami kondisi yang lebih parah dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan cukup asupan vitamin D. Tetapi tahukah Anda, ternyata mengonsumsi suplemen vitamin D yang terlalu banyak justru bisa membawa dampak buruk bagi Kesehatan? Dikutip dari Health.harvard.edu, menurut beberapa data survei nasional yang dikumpulkan peneliti dari tahun 1999 dan 2014, ditemukan terjadi peningkatan sebanyak 2,8 % jumlah orang yang mengonsumsi vitamin D dalam dosis yang tidak aman, yaitu lebih dar

Apa Itu Happy Hypoxia Pada Penderita Covid?

Anda sudah pernah mendengar istilah hypoxemia, hypoxia atau happy hypoxia? Istilah ini umumnya menjadi momok bagi para pendaki gunung khususnya yang sudah naik sampai ke dataran tinggi. Hypoxemia atau silent hypoxemia adalah kurangnya kadar oksigen di dalam darah, yang umumnya menimbulkan reaksi atau respon tubuh berupa gejala dan keluhan di bebeberapa organ. Dalam kondisi tertentu, hypoxemia yang berkelanjutan dapat menyebabkan hypoxia. Sementara, happy hypoxia adalah kondisi kurangnya kadar darah di dalam jaringan, tetapi tidak menimbulkan reaksi atau keluhan sakit di organ-organ tubuh. Korban happy hypoxia bisa saja sedang berjalan-jalan, tertawa-tawa lalu tiba-tiba sesak nafas dan mendadak meninggal.  Hypoxia sendiri adalah kondisi kadar oksigen yang kurang di dalam jaringan darah, dan memicu reaksi gejala. Pada para pendaki gunung, hypoxia atau hipoksia terjadi pada mereka yang mendaki tetapi tidak melakukan penyesuaian terlebih dahulu. Asal tahu saja, perbedaan tekanan udar

Bakteri Usus Ternyata Pengaruhi Rasa Takut pada Bayi

Jika Anda memiliki lingkungan yang terdapat banyak bayi, mungkin Anda akan menemukan bahwa beberapa bayi akan merespon dan bereaksi berbeda terhadap bahaya yang dirasakan. Ada yang cenderung lebih banyak mengamuk dan ada pula yang merespons dengan menangis? Menurut studi terbaru dari para peneliti dari Michigan State University dan University of North Carolina, Chapel Hill Amerika Serikat, jawaban dari perbedaan respon tersebut adalah sistem pencernaan bayi. Lho bukannya sistem percernaan bayi dan rasa takut itu jauh ya, letaknya? Apa hubungannya? Ilustrasi Mikrobioma (Sumber : Cooking Light) Sistem pencernaan manusia adalah rumah bagi komunitas besar mikroorganisme yang dikenal sebagai mikrobioma usus. Mikrobioma dalam tubuh manusia itu sendiri terdiri dari bakteri, virus, dan eukariota. Sebagai informasi, rasio sel yang dimiliki oleh mikrobioma ini 10 kali lebih besar dari sel tubuh manusia. Rasio gennya pun 200 kali lebih besar dari gen manusia. Nah, jenis bakteri yang dis

Wow! Manusia Ternyata Bisa Hidup Sampai 150 Tahun

Pernah gak sih Anda bertanya-tanya, berapa umur maksimal manusia? Sampai saat ini, orang tertua yang pernah hidup terverifikasi adalah Jeanne Calment, seorang wanita kelahiran Prancis pada tahun 1875 dan yang hidup hingga usia 122 tahun, 164 hari pada tahun 1997.  Selain Jeanne, ada juga Jiroemon Kimura dari Jepang yang hidup selama 116 tahun sebelum kematiannya pada tahun 2013. Namun, apakah mungkin untuk hidup bahkan lebih tua dari umur Jeanne dan Jiroemon? Tentu saja ada batasan yang pasti tentang berapa usia manusia bisa hidup. Khususnya manusia di masa modern seperti saat ini. Seperti apa? Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, peneliti Timothy V. Pyrkov beserta kawan-kawannya mengklaim bahwa lifespan atau ambang kehidupan manusia bisa bertahan sampai dengan 150 tahun. Studi ini sendiri dilakukan oleh para peneliti di sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Singapura. Perushaan tersebut bernama Gero. Para peneliti memastika

Efek Buruk Anak Sekolah Main Game dan Sosmed Seharian

Anak-anak usia sekolah terutama yang sedang berada di jenjang sekolah menengah sering menggunakan internet, media sosial atau video game dalam keseharian mereka. Terkadang, mereka menggunakan fasilitas tersebut sampai seharian penuh.  Ternyata, anak yang sering menggunakan internet dan gadgetnya untuk tujuan rekreasi selama lebih dari satu jam setiap hari selama minggu aktif sekolah memiliki nilai dan nilai ujian yang jauh lebih rendah. Data ini dikutip dari jurnal Computers in Human Behavior . Temuan tersebut juga memberi gambaran pada orang tua dan anak-anak ambang batas moderat untuk menggunakan teknologi yang berhubungan dengan hiburan. Tidak lebih dari satu jam setiap hari pada hari-hari sekolah, dan empat jam sehari pada akhir pekan. Teknologi yang berkembang pesat memang menjadi pisau bermata dua. Misalnya teknologi interaktif. Ia banyak digunakan untuk mempromosikan akses dan pencapaian pendidikan anak-anak. Namun di satu sisi, teknologi juga terkadang menghambat tumbuh kemb

Mucormycosis, Wabah Baru di India, Lebih Mematikan dari Covid-19

Bagi kalian para gamers pasti kenal dengan wabah zombie di game The Last Of Us. Wabah zombie di game tersebut berbeda dengan game lainnya. Ya, zombie yang muncul di game tersebut adalah akibat dari mewabahnya jamur Cordyseps yang bermutasi dan kemudian menginfeksi manusia. Parahnya, ternyata kengerian dari wabah jamur bukan hanya ada di game lho. Dia juga ada di dunia nyata guys. Asal tahu saja, selain kasus Coronavirus yang membludak, ternyata India juga sedang mengalami wabah lainnya, yang disebabkan oleh jamur. Namanya Mucormytosis. Apa itu Mucormycosis? Mucormycosis bisa disebut juga dengan wabah jamur hitam atau black fungus. Penyakit jamur ini rentan diderita pasien yang sebelumnya telah terkena Coronavirus. Infeksi tersebut disebabkan oleh jamur dari jenis Mucor yang sebenarnya banyak ditemukan di tanah, tanaman, pupuk kandang, buah dan sayuran yang membusuk. Jadi sebenarnya, jamur jenis ini ditemukan dibanyak tempat termasuk di tanah, udara dan bahkan di lendir orang yang

Terungkap! Sianida Ternyata Ada Dalam Makanan Sehari-hari

Baru-baru ini, zat kimia beracun berbahaya yakni Sodium Sianida terdengar lagi. Khususnya setelah tragedi sate beracun yang salah sasaran dan menyebabkan nyawa seorang anak terenggut.  Memang, Sianida terkenal sebagai racun yang sangat mematikan. Namun siapa sangka bahwa makanan yang kita makan atau santap sehari-hari ternyata juga bisa mengandung racun tersebut? Nah, berikut ini adalah daftar makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari, yang ternyata mengandung zat berbahaya Sianida. Apa saja? Check it out! Rebung Rebung Rebung secara alami memiliki sianida jenis Taxiphyllin. Memang sianida jenis ini tidak akan sampai membunuh seseorang, namun efeknya adalah rasa tidak nyaman dalam tubuh dan reaksi keracunan jika memakannya dalam jumlah banyak. Untungnya, kandungan sianida dalam rebung dapat menghilang ketika direbus. Sebagai gambaran, memasak rebung hingga 2 jam dapat menghilangkan 96% racunnya.  Singkong Singkong Singkong mengandung glikosida sianogenik dan dapat menyebabkan

Racun Bakteri Ternyata Bisa Untungkan Tubuh Inang

Racun dari bakteri biasanya membunuh sel target atau sel inangnya. Namun penelitian terbaru dari profesor Teresa Frisan dari Universitas UmeĆ„ dan timnya telah menemukan bahwa interaksi inang dan racun yang dihasilkan bakteri lebih kompleks dari sekedar pembunuh sel saja.  Racun dari bakteri ternyata dapat bertindak sebagai modulator respons imun sang inang untuk menghindari dan mendeteksi bakteri serta mencegah infeksi jangka panjang. Studi tersebut telah dipublikasikan di jurnal Cell Reports. Racun bakteri merupakan zat beracun yang diproduksi dan dilepaskan oleh bakteri penyebab penyakit. Genotoksin termasuk dalam keluarga khusus racun bakteri yang menyebabkan kerusakan DNA pada sel inang. Genotoksin ini bekerja mirip dengan zat  karsinogenik misalnya radiasi. Sebagai konsekuensi dari kerusakan tersebut, sel inang mengaktifkan mekanisme perbaikan DNA. Namun, jika kerusakannya terlalu luas, sebagian besar sel akan mengalami penurunan kualitas secara bertahap yang dikenal seba

Wow! Kopi Ternyata Bisa Bikin Badan Langsing

Kopi sedang marak di kalangan anak muda. Hampir di setiap kota-kota besar kini dibanjiri dengan banyak kafe-kafe lokal yang menyajikan hidangan kopi kekinian bagi pelanggannya.  Siapa sangka jika nikmatnya kopi ini ternyata justru dapat membuat badan langsing? Ilmuwan dari Departemen Fisiologi Universitas Granada (UGR), Spanyol, menemukan bahwa kafein dengan kadar sekitar 3 mg/kg atau jumlah yang setara dengan kopi kental dapat secara signifikan meningkatkan laju pembakaran lemak. Syaratnya, jika kopi tersebut dikonsumsi setengah jam sebelum latihan aerobik. Mereka juga menemukan bahwa jika olahraga dilakukan di sore hari, efek kafein ini akan lebih terasa jika dibandingkan dengan mengonsumsi kopi pagi hari. Dalam studi mereka, yang diterbitkan dalam Journal of International Society of Sports Nutrition, para peneliti mengamati apakah kafein yang merupakan salah satu zat ergogenik yang paling umum dikonsumsi di dunia, dapat meningkatkan kinerja olahraga. Caranya dengan meningka