Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Earth

Es di Pegunungan Papua Diperkirakan Hilang Sebelum 2026

Kabar buruk nih guys. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diperkirakan akibat perubahan iklim, es pegunungan Papua akan meleleh, hanya menyisakan ketebalan es sekitar 6 meter saja. Fenomena lelehnya salju tersebut diperparah oleh kejadian El Nino pada tahun 2015-2016, yang meningkatkan suhu permukaan bumi. Kondisi tersebut menyebabkan lelehnya es pegunungan Papua di Puncak Jaya hingga 5 meter per tahun. Menurut riset yang dilakukan oleh World Meteorological Organization (WMO), melelehnya es pegunungan dapat mengakibatkan kenaikan permukaan laut, mengancam pulau-pulau di dataran rendah, serta meningkatkan suhu dan keasaman laut, merugikan ekosistem laut.  El Nino yang terjadi di tahun 2023 sendiri berpotensi mempercepat melelehnya es pegunungan Papua, mengancam ekosistem di sekitarnya, terutama salju abadi. Seperti diketahui, salju abadi di Puncak Jaya, Pegunungan Papua, menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dan keajaiban alam yang menarik perh

Siap-siap, Pulau Es Sebesar London Segera Mencair

Ada kabar buruk nih guys. Gletser es terbesar di dunia, A23a, yang telah terperangkap di dasar laut kutub Selatan selama lebih dari 30 tahun, kini sedang mengalami pergeseran yang signifikan. Gletser ini, terlepas dari Antartika pada tahun 1986. Ia kemudian membentuk sebuah pulau es di Laut Weddell yang luasnya lebih dari dua kali lipat London Raya, mencapai hampir 4.000 km persegi. Sayangnya, dalam setahun terakhir, terlihat bahwa A23a bergerak dengan sangat cepat dan tampaknya bergerak menuju perairan di luar Antartika.  Yang jadi masalah, gletser ini bukan hanya lebar, tetapi juga memiliki ketebalan sekitar 400 meter. Sebagai gambaran, ketinggian London Shard, gedung pencakar langit tertinggi di Eropa sendiri hanya setinggi 310 meter. Fenomena pergeseran gletser A23a merupakan bagian dari pecahnya gletser secara massal di lapisan Es Filchner Antartika. Meskipun telah diam selama hampir 40 tahun, gletser ini kini mengalami perpindahan tempat yang mencolok. Dr. Andrew Fleming, seorang

Bagaimana Tornado Api Fire Whirl Muncul di Gunung Bromo?

Beberapa waktu lalu, fenomena pusaran api yang menyerupai tornado terjadi di Gunung Bromo. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, peristiwa ini, disebut sebagai fire whirl, merupakan peristiwa yang langka terjadi dan berpotensi membahayakan. Dikutip dari Detik, Andri Rahdhani, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG menyebutkan, fenomena yang terjadi di wilayah Bromo itu telah menjadi viral. Dalam dokumentasi yang beredar di Internet, terlihat adanya pusaran api saat terjadi kebakaran lahan. Fenomena ini sendiri disebut sebagai fire whirl. Sebagai informasi, fire whirl adalah salah satu fenomena meteorologi yang jarang terjadi namun memiliki potensi bahaya yang signifikan dan sulit untuk diprediksi kapan akan terjadi. “Munculnya fire whirl ini menyerupai pusaran api dan asap serta mirip dengan tornado kecil," ungkap, Andri. Andri menjelaskan, fire whirl berpotensi terjadi ketika terdapat beberapa kondisi khusus selama kebakaran, salah

Air Quality Index Artinya Apa?

Belakangan ini, marak beredar berita bahwa kualitas udara di Jakarta semakin parah. Bahkan dibandingkan dengan berbagai kota di seluruh dunia, tingkat keparahan udara di Jakarta berada di peringkat kedua, kota dengan polusi terburuk dengan Air Quality Index yang jelek. Lalu, apa artinya Air Quality Index itu? Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index atau disingkat AQI) adalah sebuah sistem pengukuran standar yang digunakan untuk mengukur seberapa bersih atau tercemarnya udara di suatu wilayah atau lokasi tertentu.  AQI menggambarkan tingkat pencemaran udara dan dampaknya terhadap kesehatan manusia serta lingkungan. Tujuan utama AQI adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang kualitas udara saat ini dan potensi risiko yang terkait dengan menghirup udara di wilayah tersebut. Sebenarnya ada beberapa faktor yang umumnya digunakan untuk menghitung AQI meliputi konsentrasi berbagai polutan udara, seperti partikulat matter (PM2.5 dan PM10), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2),

Uji Emisi di Jakarta. Langkah Pemerintah Meredam Polusi Udara

Seperti banyak diberitakan, per 1 September lalu, seluruh kendaraan roda dua dan roda empat yang beroperasi di Kawasan DKI Jakarta wajib lulus uji emisi. Langkah tersebut diambil pemerintah untuk meredam polusi udara di Jakarta yang kian hari kian parah. Bahkan pasca 1 September, Bila didapati ada kendaraan yang tidak lulus uji emisi, akan ada sanksi yang menanti. Untuk kendaraan roda dua, akan dikenakan tilang sebesar Rp250 ribu dan Rp500 ribu untuk kendaraan roda 4 yang didapati tidak lolos uji emisi gas buang. Nah, buat Anda yang ingin melakukan uji emisi di Jakarta, untuk mengetahui apakah mesin mobil atau motor Anda sudah ramah lingkungan, berikut ini cara untuk menemukan titik-titik lokasi uji emisi resmi. Buat Anda pengguna smartphone Android, Anda bisa mengunduh aplikasi e-uji emisi. Adapun bagi pengguna smartphone dengan sistem operasi iOS, Anda bisa mendapatkan informasi lokasi uji emisi lewat aplikasi JAKI. Untuk mencari informasi lokasi uji emisi, Anda bisa ikuti langkah be

Hujan Buatan Jakarta. Efektifkah Redam Polusi?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memulai inisiatif hujan buatan di Jakarta untuk mengatasi masalah polusi udara di ibu kota. Dengan menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC), BMKG berusaha menciptakan hujan buatan melalui pertumbuhan awan dan arah angin. Meski demikian, walaupun hujan buatan berhasil terjadi di beberapa kesempatan, efektivitas TMC dalam mengurangi polusi udara masih diperdebatkan. Data menunjukkan bahwa hujan buatan hanya sementara mengurangi polusi, karena polusi kembali meningkat di pagi hari. Menurut data dari IQAir pada 28 Agustus 2023, indeks kualitas udara Jakarta mencapai 163 US Air Quality Index (AQI US). Angka tersebut menjadikan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia.  Di sisi lain, hujan buatan di Jakarta dianggap sebagai respons reaktif, bukan solusi definitif. Upaya hujan buatan ini sendiri melibatkan berbagai instansi, seperti BRIN, BNPB, dan BMKG. Menilai langkah tersebut, para ahli menekankan bahwa huja

Apa Itu Fenomena Aphelion dan Pengaruhnya pada Planet Bumi?

Fenomena aphelion adalah sebuah peristiwa astronomi yang terjadi ketika planet atau objek bergerak dalam orbitnya di sekitar Matahari dan mencapai posisi paling jauh dari Matahari. Dalam konteks Bumi, aphelion terjadi ketika Bumi berada pada titik terjauh dari Matahari dalam lintasan orbitnya. Sebagai informasi, fenomena aphelion terjadi setiap tahunnya, biasanya pada awal Juli. Tanggal pastinya dapat sedikit bervariasi dari tahun ke tahun, namun cenderung berada di sekitar 4 Juli hingga 6 Juli. Meski demikian, fenomena aphelion tidak memiliki dampak langsung yang signifikan bagi kehidupan sehari-hari di Bumi. Perbedaan jarak antara Bumi dan Matahari saat aphelion dan perihelion (titik terdekat dengan Matahari) tidaklah terlalu besar, hanya sekitar 3,1 juta mil (sekitar 5 juta kilometer).  Walaupun tidak berdampak besar, tetap saja ada beberapa pengaruh astronomi yang patut dicatat akibat terjadinya fenomena aphelion ini. Apa saja? Intensitas radiasi matahari Meskipun Bumi berada pada

Kadar Polusi Udara 'Aman' Ternyata Tetap Berbahaya untuk Perkembangan Otak

Polusi udara merupakan salah satu masalah yang hadir khususnya di kota-kota besar. Kabut polusi seringkali melingkupi udara disekitar kota karena limbah pabrik dan kendaraan bermotor. Tak hanya itu, polusi udara juga diketahui berkontribusi terhadap penyakit. Itulah sebabnya regulator seperti Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) di USA atau Kementerian Lingkungan Hidup di Indonesia menetapkan batas emisi polusi udara.  Ibu kota Indonesia sendiri yaitu Jakarta memiliki kualitas udara yang buruk. Bahkan beberapa kali akhir-akhir ini, Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia dengan indeks kualitas udara 193. Jika polusi udara yang sangat buruk akan memengaruhi kesehatan maka tempat yang memiliki polusi udara yang rendah dan tergolong 'aman' akan lebih aman. Seharusnya seperti itu, namun ternyata kenyataannya tidak begitu sobat Tekno.  Banyak bukti yang menunjukan bahwa lokasi yang juga memiliki kadar polusi udara rendah masih bisa meningkatkan risiko masalah kes

Apa Penyebab Gelombang Panas Heatwave? Sampai kapan berlangsung di Indonesia?

Guys, judul artikel di atas pernah terbersit di benak Anda? Atau apakah Anda merasa dalam beberapa minggu atau beberapa bulan terakhir suhu di daerah tempat tinggal kita lebih panas dari biasanya? Apakah kawasan tempat tinggal Anda mengalami kondisi heatwave? Seperti diketahui, gelombang panas atau heatwave adalah periode cuaca panas yang tidak biasa yang berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih dengan suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik dari rata-rata klimatologis. Gelombang panas biasanya terjadi berkaitan dengan berkembangnya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area dengan luasan yang besar secara persisten dalam beberapa hari. Fenomena ini berkaitan dengan aktivitas gelombang Rossby di troposfer bagian atas. Yang mengerikan, gelombang panas dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia, hewan, dan tanaman. Tak hanya itu, gelombang panas juga dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan, kekeringan, dan pemadaman listrik. Ya, seperti y

Kadar Oksigen di Atmosfer Pengaruhi Kecepatan Evolusi Mahluk Hidup

Berbagai macam kondisi harus terpenuhi agar mahluk hidup dapat berevolusi. Contohnya, tingkat oksigen pada atmosfer bumi yang "berfluktuasi" 1 miliar tahun yang lalu, diduga menciptakan kondisi yang dapat mempercepat perkembangan kehidupan hewan purba. Para ilmuwan percaya oksigen atmosfer bumi berkembang dalam tiga tahapan. Tahap pertama dimulai dengan The Great Oxidation Event (GOE) atau Peristiwa Oksidasi Hebat yang terjadi sekitar 2 miliar tahun yang lalu. Di tahap berikutnya, oksigen pertama kali muncul di atmosfer. Selanjutnya, sekitar 400 juta tahun adalah tahap ketiga dari perkembangan oksigen yang ada di atmosfer yang menjadikan kadar oksigen naik ke tingkat yang sama seperti saat ini. Evolusi Pada Mahluk Hidup. (Sumber:TheSchoolRun) Nah yang menjadi pertanyaan adalah, tahap kedua dalam perkembangan oksigen ini. Tahap kedua oksidasi oksigen ini berada dalam waktu yang dikenal sebagai Era Neoproterozoikum, yang dimulai sekitar 1 miliar tahun yang lalu dan berlangsu

Laut Memanas, Keanekaragaman Hayati Terancam

Ada kabar buruk nih guys, terkait pemanasan global yang terus-menerus berkembang pesat di seluruh permukaan bumi. Ironisnya, tidak banyak yang mempedulikan masalah ini dan kita pun tampaknya tidak banyak berkontribusi untuk meredamnya. Terbaru, para peneliti dari University of Adelaide berpendapat bahwa tingkat pemanasan di masa depan mengancam kehidupan laut. Dampaknya bisa mencapai lebih dari 70% wilayah yang paling kaya keanekaragaman hayati di lautan Bumi. "Penelitian kami menunjukkan bahwa lokasi dengan keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi merupakan wilayah yang paling rentan terhadap pemanasan laut di masa depan, membuatnya sangat rentan terhadap perubahan iklim yang ekstrim pada abad ke-21 ini," ungkap Dr. Stuart Brown dari Institut Lingkungan University of Adelaide, Australia. Kemusnahan keanekaragaman hayati ini disebabkan karena spesies yang hidup di wilayah tersebut umumnya tidak siap untuk merespons perubahan suhu yang besar. Dengan menggunakan tekn

Setengah Populasi Pohon Hasil Reboisasi di Hutan Tropis Mati

Seperti diketahui, hutan hujan tropis di dunia terus-menerus mengalami deforestasi dan berkurang dari tahun ke tahun. Salah satu penanganan dari kasus ini yang paling populer adalah reboisasi atau penanaman kembali.  Namun ternyata, langkah ini sulit dilakukan dan belum tentu berhasil. Buktinya, rata-rata, sekitar setengah atau 50% dari pohon yang ditanam dalam upaya reboisasi hutan tropis dan sub-tropis tidak bertahan lebih dari lima tahun. Sebuah studi yang menganalisis data kelangsungan hidup dan pertumbuhan pohon dari 176 lokasi restorasi di Asia tropis dan sub-tropis kemudian dilakukan pada hutan alam yang telah mengalami degradasi.  Dalam studinya, tim penelitian ini menemukan bahwa, rata-rata, 18% dari anakan pohon yang ditanam mati dalam tahun pertama dan kemudian naik menjadi 44% setelah lima tahun. Tingkat kelangsungan hidup sangat bervariasi di antara situs dan spesies, dengan beberapa situs melihat lebih dari 80% pohon masih hidup setelah lima tahun. Sedangkan

Rusia Hancurkan Bank Benih Tanaman Di Ukraina

Perang memang sejatinya hanya memunculkan kehancuran. Konflik Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut sampai saat ini menelan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak.  Tidak hanya itu, banyak fasilitas penting yang hancur lebur karena gempuran senjata api. Contohnya, Bank Gen Nasional yang terletak di Kharkiv yakni V.Ya. Yuriev National Academy of Agrarian Sciences of Ukraine tidak luput dari serangan bersenjata yang dilancarkan oleh Rusia ini. Bank gen ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia dan kini telah dihancurkan selama perang. Fasilitas ini diumumkan hancur oleh peneliti terkemuka institut Sergey Avramenko di saluran YouTube-nya. Bangunan Rusak Akibat Serangan Rusia di Kharkiv, Ukraina Kehadiran bank gen ini penting karena pelestarian dan pemanfaatan secara efektif keanekaragaman genetik tanaman untuk menjamin pangan, ekonomi, lingkungan, jaminan sosial dan pembangunan adalah salah satu masalah yang paling mendesak umat manusia. Kehancuran Bank Gene ini bisa jadi

Penyebab Terjadinya Gempa Banten

Beberapa hari lalu kita dikejutkan dengan guncangan gempa berkekuatan magnitudo 6,7 yang telah mengguncang Banten. Gempa tersebut terasa sampai Jakarta, Bandung dan sekitarnya hingga berdampak pada kerusakan sejumlah bangunan. Apa penyebab terjadinya gempa Banten? Menurut Pusat Vulkanologi Dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), gempa itu dipicu oleh penujaman lempeng. Adapun penunjaman adalah proses bergeraknya suatu lempeng tektonik ke bawah lempeng lain. Disebutkan, kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di kawasan selatan Jawa bagian barat (sekitar Selat Sunda), dengan mekanisme sesar naik yang berarah relatif barat laut - tenggara.  Gempa bumi ini merupakan gempa bumi interface yang terjadi pada bidang gesek antara kedua lempeng tersebut. Akibat pergesekan dua lempeng bumi, guncangan terasa cukup kuat di sekitar lokasi pusat gempa bumi dengan

Ancaman Letusan Supervolcano di Indonesia Akan Selalu Ada

Pernahkah Anda mendengar istilah supervolcano? Sebagai informasi, supervolcano merupakan gunung berapi raksasa yang memiliki potensi letusan bermagnitudo 8. Supervolcano, saat ia meletus, mampu menghasilkan lontaran vulkanis dengan ejekta sangat besar, bisa mencapai lebih dari 1.000 kilometer kubik. Di seluruh dunia, ada cukup banyak supervolcano dan salah satunya ada di Indonesia, yakni gunung Toba yang pernah meletus dan bekas letusannya meninggalkan danau Toba. Dan ternyata, ada fakta yang cukup mengejutkan nih guys. Apa itu? Baru-baru ini, sejumlah ilmuwan yang merupakan bagian dari tim peneliti internasional yang mempelajari supervolcano purba di Indonesia, menemukan gunung berapi tersebut tetap aktif. Tak hanya aktif, gunung Toba akan tetap berbahaya selama ribuan tahun setelah letusan super. Temuan ini mendorong perlunya memikirkan kembali bagaimana peristiwa yang berpotensi bencana ini diprediksi. Studi ini dipimpin oleh para peneliti dari Oregon State University dan dit

Akumulasi Mikroplastik Dalam Rantai Makanan Sering Diabaikan

Plastik merupakan benda yang banyak dibutuhkan saat ini. Cobalah lihat disekitar Anda. Pasti tidak jauh dari jangkauan mata Anda, ada plastik yang tengah atau telah digunakan.  Namun ternyata, selain berguna, plastik juga menyimpan segudang bahaya. Baik buat diri Anda sendiri, juga buat lingkungan sekitar. Sebagai contoh, dari sebuah studi baru, terungkap bahwa akumulasi plastik di dalam makanan kita sehari-hari, seringkali diabaikan. Kita tidak menyadari bahwa selama ini kita memakan plastik. Belum lagi, ada juga kekhawatiran bahwa mikroplastik ini akan membawa bakteri yang berpotensi berbahaya seperti E. coli, yang umumnya ditemukan di pesisir pantai, ke dalam rantai makanan di laut. Dalam studinya, para peneliti dari University of Portsmouth, Inggris, menguji teori bahwa mikroplastik yang dilapisi lapisan biofilm (seperti ganggang alami) lebih mungkin dicerna oleh tiram daripada mikroplastik yang benar-benar bersih tanpa biofilm.  Biofilm sendiri merupakan kumpulan sel mikro

Samudra Selatan, Samudra Baru di Bumi

Saat ini, kita punya empat samudra yang mendominasi planet kita yang tercinta. Keempat samudra tersebut adalah Samudra Arktik, Atlantik, Hindia dan Pasifik.  Namun untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu abad, kini ada samudra baru di peta. Dan samudera baru tersebut dinamakan dengan Samudra Selatan. "Penemuan" samudera baru ini berdasarkan pengumuman National Geographic pada Selasa tanggal 8 Juni 2021. Mereka secara resmi mengakui badan air yang mengelilingi Antartika sebagai Samudra Selatan, dan menjadikannya samudra kelima di Bumi kita. "Samudra Selatan telah lama diakui oleh para ilmuwan, tetapi karena tidak pernah ada kesepakatan internasional, sehingga keberadaannya tidak pernah secara resmi diakui secara resmi," kata Alex Tait, ahli geografi National Geographic Society, seperti dikutip dari laman National Geographic. Lautan baru ini mengelilingi garis pantai Antartika hingga 60 derajat lintang selatan. Dan biasanya, semua samudra di dunia dipisahkan

Ekologi Sintetis, Merekayasa Lingkungan dengan Mikrobiom

Pernah mendengar biologi sintetis? Bagi yang belum pernah dengar, biologi sintetis atau Synthetic biology atau SynBio adalah salah satu cabang dari ilmu biologi yang menggabungkan banyak cabang lainnya. Di antara cabang yang digabungkan adalah biologi molekuler, biologi sistem, teknik molekuler, biofisika, teknik kimia dan lainnya. Tujuannya adalah untuk merancang sistem, mesin dan modul biologi untuk tujuan yang berguna. Salah satu yang dapat diaplikasikan dalam biologi sintetis ini adalah mengenai manipulasi mikrobiom. Ia terdiri dari semua bakteri dalam usus dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan manusia dan penyembuhan penyakit. Mikrobioma ini bukan hanya ada di dalam tubuh kita namun juga di alam terbuka dengan spesifikasi tertentu di suatu lingungan yang sesuai. Mikrobiom ini terdiri dari bakteri, jamur, alga dan protista atau kombinasi di antara semuanya yang memberikan pengaruh satu sama lain dan lingkungan tempat mereka hidup. Terbaru, Daniel Segrè, Direktur

Krisis Lingkungan Global, Bisa Sebabkan Kepunahan Masal Pada 2050

Tahukah Anda? Selain hari Bumi yang dirayakan pada tanggal 22 April ternyata ada juga hari Internasinal Untuk Keberagaman Hayati yang diperingati pada tanggal 22 Mei.  Peringatan tersebut digalakkan untuk mengangkat isu-isu yang tentunya berhubungan dengan keanekaragaman hayati. Hari Internasinal Untuk Keberagaman Hayati ini sendiri digalakkan oleh PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa. Topik yang diangkat pun beragam. Mulai dari hutan, kekeringan, perubahan iklim sampai dengan ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan. Banyak tema yang diusun setiap tahunnya. Tema tahun 2021 ini adalah “We’re part of the solution”  atau jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia “Kami adalah bagian dari solusi.” Sumber: Mongabay Slogan tersebut mencerminkan jika segala jenis perubahan transformatif yang diperlukan untuk mengamankan sistem pendukung kehidupan alami di Bumi akan mengubah semua kehidupan kita. Skala dan ruang lingkup krisis keanekaragaman hayati dan krisis iklim sejenisnya begi