Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Science

Razer Siapkan 50 Juta Dolar untuk Startup Berbasis Lingkungan

Ada kabar unik dari dunia gaming. Razer, salah satu brand lifestyle terkemuka untuk para gamer, menyampaikan pengumuman terbarunya. Bukan, bukan peluncuran perangkat gaming mutakhir, melainkan dana bantuan untuk startup! Ya, perusahaan tersebut menyiapkan tak tanggung-tanggung, 50 Juta USD Razer Green Fund untuk mendukung perusahaan startup yang berfokus pada kesejahteraan lingkungan. Tak hanya itu, Razer juga mengumumkan bahwa mereka sudah berinvestasi pada The Nurturing Co. Pte. Ltd. Perusahaan tersebut merupakan startup yang memenanangkan hadiah dalam bidang kesejahteraan lingkungan. Organisasi ini dikenal dengan menciptakan Bambooloo, satu dari banyak produk di dunia yang membuat tisu toilet berbahan bambu sekali pakai dan bebas plastik serta produk perawatan rumah. Sebagai informasi, pada bulan Maret 2021, Razer mengumumkan sebuah program jangka panjang, yakni 10 tahun, yang berfokus pada lingkungan sebagai bagian dari inisiatif #GoGreenWithRazer. Program tersebut dirincikan

97% Ekosistem Daratan di Bumi Dipengaruhi Manusia

Siapa sangka, hanya antara 2% dan 3% ekosistem di permukaan bumi yang dapat dianggap merupakan ekosistem yang alami secara ekologis? Hal tersebut diungkapkan sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Frontiers in Forests and Global Change.  Persentase ekosistem alami ini secara drastis lebih rendah dari penilaian sebelumnya, yang memperkirakan antara 20% dan 40% merupakan ekosistem alami. Angka yang rendah tersebut memperhitungkan hilangnya spesies dari habitat asli serta berkurangnya populasi spesies dalam suatu ekosistem. Di saat yang sama, fokus restorasi spesies tertentu di habitat alami dapat memulihkan integritas ekologis hingga sekitar 20% lahan. Lebih dari 30 tahun yang lalu, kawasan hutan belantara atau kawasan alami belum banyak dimodifikasi oleh manusia. Kawasan ini selanjutnya diidentifikasi sebagai prioritas tindakan konservasi dan perlindungan. Baru belakangan ini ada dorongan untuk menentukan cara mengukur alam liar, dengan fokus pada habitat yang alami. Keutuhan

Helikopter NASA Akhirnya Terbang di Mars

NASA memastikan bahwa helikopter kecil miliknya yaitu Ingenuity telah membuat sejarah dengan menjadi perangkat pertama yang berhasil terbang di planet lain. Ingenuity sendiri merupakan helikopter berbobot 1,8kg yang melakukan perjalanan ke Mars dengan rover Perseverance milik NASA. Penerbangan ini juga merupakan penerbangan pertama di dunia yang meluncur dari planet merah, Mars. Penerbangan tersebut dilakukan pada pukul 00.31 waktu Amerika Serikat bagian Pasifik. Informasi penerbangan ini dikirimkan dari Mars 3 jam kemudian karena adanya jarak dan delay komunikasi yang diterima oleh ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA. Ingenuity sebenarnya dijadwalkan terbang 11 April lalu, namun ditunda karena masalah teknis. Jadi penerbangannya baru diluncurkan pada tanggal 19 April ini. Tujuan utama helikopter yang berukuran cukup kecil ini adalah untuk menunjukkan bahwa penerbangan bermesin ternyata bisa dilakukan di Mars. Bukan untuk tujuan eksperimen ilmiah atau menjelejah Mars lebi

Canggih! Smartphone Masa Depan Bisa Deteksi Covid-19

Teknologi terus diperbarui setiap harinya. Apalagi di saat ini, di mana kita hidup di zaman yang serba instan dan membutuhkan waktu yang cepat untuk melakukan suatu aktivitas.  Penggunaan teknologi yang cepat, termasuk juga pemanfaatan untuk di bidang kesehatan, tidak menjadi sebuah pengecualian. Saat ini, berbagai jam tangan pintar dilengkapi dengan sensor detak jantung, sensor oksigen darah, dan bahkan monitor EKG. Bukan tidak mungkin, teknologi sensor cepat tersebut dapat disandingkan dengan smartphone. Kabar baiknya smartphone masa depan akan dapat mendeteksi Covid-19. Canggih kan guys!  (sumber https://interestingengineering.com/) Smartphone canggih tersebut dapat hadir berkat ide para peneliti di General Electric (GE), yang baru-baru ini diberikan hibah oleh National Institute of Health. Tim peneliti dari GE tersebut nantinya akan mengembangkan sensor yang dapat disematkan di smartphone. Nah, sensor tersebut digadang-gadang dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai hal. Sal

Racun Bakteri Ternyata Bisa Untungkan Tubuh Inang

Racun dari bakteri biasanya membunuh sel target atau sel inangnya. Namun penelitian terbaru dari profesor Teresa Frisan dari Universitas UmeÃ¥ dan timnya telah menemukan bahwa interaksi inang dan racun yang dihasilkan bakteri lebih kompleks dari sekedar pembunuh sel saja.  Racun dari bakteri ternyata dapat bertindak sebagai modulator respons imun sang inang untuk menghindari dan mendeteksi bakteri serta mencegah infeksi jangka panjang. Studi tersebut telah dipublikasikan di jurnal Cell Reports. Racun bakteri merupakan zat beracun yang diproduksi dan dilepaskan oleh bakteri penyebab penyakit. Genotoksin termasuk dalam keluarga khusus racun bakteri yang menyebabkan kerusakan DNA pada sel inang. Genotoksin ini bekerja mirip dengan zat  karsinogenik misalnya radiasi. Sebagai konsekuensi dari kerusakan tersebut, sel inang mengaktifkan mekanisme perbaikan DNA. Namun, jika kerusakannya terlalu luas, sebagian besar sel akan mengalami penurunan kualitas secara bertahap yang dikenal seba

Wow! Kopi Ternyata Bisa Bikin Badan Langsing

Kopi sedang marak di kalangan anak muda. Hampir di setiap kota-kota besar kini dibanjiri dengan banyak kafe-kafe lokal yang menyajikan hidangan kopi kekinian bagi pelanggannya.  Siapa sangka jika nikmatnya kopi ini ternyata justru dapat membuat badan langsing? Ilmuwan dari Departemen Fisiologi Universitas Granada (UGR), Spanyol, menemukan bahwa kafein dengan kadar sekitar 3 mg/kg atau jumlah yang setara dengan kopi kental dapat secara signifikan meningkatkan laju pembakaran lemak. Syaratnya, jika kopi tersebut dikonsumsi setengah jam sebelum latihan aerobik. Mereka juga menemukan bahwa jika olahraga dilakukan di sore hari, efek kafein ini akan lebih terasa jika dibandingkan dengan mengonsumsi kopi pagi hari. Dalam studi mereka, yang diterbitkan dalam Journal of International Society of Sports Nutrition, para peneliti mengamati apakah kafein yang merupakan salah satu zat ergogenik yang paling umum dikonsumsi di dunia, dapat meningkatkan kinerja olahraga. Caranya dengan meningka

The Great Dying, Musnahkan 96% Mahluk Hidup Bumi

Sepanjang sejarah Bumi, beberapa peristiwa kepunahan massal telah terjadi dan menghancurkan ekosistem. Salah satu jenis yang paling terkenal dan telah musnah dari Bumi adalah Dinosaurus.  Namun ternyata, kepunahan Dinosaurus masih kalah dahyat dengan event "The Great Dying" yang terjadi pada 252 juta tahun yang lalu, atau pada akhir periode Permian. Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the Royal Society B menunjukkan secara rinci bagaimana kehidupan pulih dari peristiwa The Great Dying tersebut dibandingkan dengan dua peristiwa kepunahan lainnya yang lebih kecil.  Tim studi internasional yang terdiri dari para peneliti dari China University of Geosciences, California Academy of Sciences, University of Bristol, Missouri University of Science and Technology dan Chinese Academy of Science pertama kalinya menemukan bahwa pada akhir zaman Permian, kepunahan massal terjadi dan mengakibatkan keruntuhan besar dalam keanekaragaman. Untuk lebih mencirikan The Gr

Mengapa Air Hilang di Mars?

Pernahkah kalian melihat gambaran planet Mars yang berwarna kemerahan serta tandus? Siapa sangka miliaran tahun yang lalu, Planet Merah ternyata jauh lebih biru dari sekarang.  Pernyataan ini didasarkan bukti yang masih ditemukan di permukaan planet Mars, karena ternyata air pernah melimpah mengalir melintasi Mars dan membentuk kolam, danau, dan samudra dalam. Pertanyaannya, kemana perginya semua air yang berada di Mars? Jawabannya adalah: tidak kemana-mana. Menurut penelitian dari Caltech dan JPL yang diterbitkan dengan nama "Long-term Drying of Mars Caused by Sequestration of Ocean-scale Volumes of Water in the Crust" di jurnal Science, 16 March 2021, sebagian besar air di Mars sekitar 30 dan 99 persen, terperangkap di dalam mineral pada kerak planet. Ilustrasi Keringnya Planet Mars (Sumber, Wikipedia) Penelitian tersebut menentang teori yang lebih dulu tersebar dan terkenal bahwa air planet Mars menguap dan menghilang ke luar angkasa. Tim Caltech dan JPL menemukan bahw

Ada Gen yang Membuat Orang Obesitas Tetap Sehat

Orang yang hidup dengan obesitas cenderung memiliki kadar glukosa dan lipid yang tidak sehat dalam darahnya, serta tekanan darah tinggi. Akibatnya, mereka lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskular dan metabolisme.  Tetapi ternyata, para ilmuwan mendapati bahwa 45% orang yang hidup dengan obesitas memiliki tekanan darah dan glukosa dengan kadar yang sehat serta kadar lipid yang dimilikinya. Hal ini diketahui karena adanya gen yang dapat menjadi inhibitor penyakit. Sehingga, orang yang obesitas pun justru menjadi tidak berisiko tinggi terkena penyakit yang biasanya menghinggapi kelompok orang tersebut. Bagaimana bisa? Sebuah ttim peneliti dari University of Copenhagen dan Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York mengidentifikasi berbagai gen yang terkait dengan peningkatan kadar lemak tubuh. Gen-gen ini ternyata menawarkan perlindungan dari beberapa dampak kesehatan negatif dari obesitas misalnya kardiometabolis. Hasil dari penelitian ini dipublikasikan di jurnal Natu

Komunikasi dengan Orang Tidur, Memang Bisa?

Pernahkah Anda membayangkan jika kita bisa berkomunikasi dengan orang yang sedang tidur dan bermimpi? Apa yang terjadi saat kita bermimpi? Mengapa otak kita menciptakan skenario dan peristiwa ini di kepala kita? Bagaimana cara memilih apa yang kita ingin atau perlu lihat?  Itu adalah beberapa pertanyaan tentang mimpi yang masih belum banyak diketahui. Tetapi tidak bisakah kita bertanya kepada si pemimpi tentang mimpi mereka saat mimpi itu terjadi? Untuk memecahkan masalah ini, sejumlah peneliti dari Northwestern University, Illinois, Amerika Serikat, mengkaji tentang hal tersebut. Bagaimana hasilnya? Pengamatan ini dilakukan saat subjek mengalami mimpi sadar atau bisa disebut Lucid dream. Mimpi ini merupakan mimpi di mana si pemimpi menyadari bahwa mereka sedang bermimpi dan mengklaim dapat benar-benar mengendalikan mimpi mereka sampai tingkat atau level tertentu. Para peneliti memanfaatkan momen mimpi ini dengan mengajukan pertanyaan kepada pemimpi dan meminta mereka merespons d

Racun Hewan Bisa Jadi Sumber Daya Obat-Obatan Baru

Bisa atau racun dari hewan tertentu dapat menyebabkan berbagai keluhan khususnya yang berakibat ke manusia. Mulai dari mual, muntah, tidak sadarkan diri, bahkan sampai dengan meninggal dunia.  Namun siapa sangka bisa atau racun hewan ternyata dapat digunakan untuk membuat sebuah obat. Alih-alih mematikan, bisa hewan tersebut justru malah dapat menyembuhkan. Sebagai informasi, racun hewan sendiri tersusun dari protein dan peptida yang memiliki efek beragam. Mulai dari mencegah pembekuan darah, melumpuhkan sistem saraf, hingga menyerang sistem kekebalan tubuh.  Hewan-hewan yang beracun dan berbisa Saat ini terdapat lebih dari 80 obat peptida di pasar global dan sekitar dua kali lebih banyak yang masih dalam pengembangan klinis. Karena khasiatnya yang bermanfaat, biomolekul ini sudah memainkan peran penting dalam pengobatan penyakit seperti diabetes, kanker, kelainan hormon, infeksi HIV, dan sklerosis ganda.  Dalam edisi terbaru Nature Reviews Drug Discovery, tim ilmuwan Austria dan

Peneliti Temukan Make Up dari 2.700 Tahun Yang lalu

Pernahkah Anda berpikir sejak kapan manusia menggunakan make up? Apakah zaman dahulu orang-orang peduli dengan tampilan kulit mereka? Jika iya, apakah hanya wanita yang memakainya? Kali ini kita akan membahas pertanyaan tersebut. Check it out! Sebuah tim peneliti yang merupakan afiliasi beberapa institusi di China dan Jerman, telah menemukan bukti bahwa make up telah digunakan ribuan tahun yang lalu. Menariknya, bukti tersebut merupakan krim wajah yang berusia 2.700 tahun yang digunakan untuk pria. Benda tersebut ditemukan di situs penggalian China. Dalam laporan mereka yang diterbitkan di jurnal Archaeometry, kelompok tersebut menjelaskan barang-barang yang mereka temukan di situs penggalian tidak lupa dengan penjelasan krim wajah yang mereka temukan. Make up berusia 2.700 Tahun. Sumber, Jurnal Archaeometry Diketahui bahwa manusia telah menggunakan bahan untuk mewarnai atau mengubah tubuh mereka selama ribuan tahun. Misalnya, orang Mesir yang menggunakan kosmetik sudah ada sejak du

Mengenal Seluk Beluk Virus Nipah: Agen Infeksi, Cara Penularan dan Gejala

Baru-baru ini terdengar jenis virus yang asing dan digadang-gadang akan menjadi pandemi selanjutnya. Hal ini tentu saja cukup meresahkan masyarakat, pasalnya pandemi Covid-19 saja belum usai. Namanya virus Nipah. Virus ini merupakan virus yag ditemukan pertama kali di Malaysia pada tahun 1998 yang ditemukan pada kelelawar buah Pteropus. Kelelawar tersebut yang kemudian menginfeksi babi dan manusia. Virus nipah atau NiV memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi yaitu 40-75%. Jika dibandingkan dengan tingkat kematian Covid-19 yang hanya berkisar 2,39% secara global tentu saja virus Nipah ini berada pada ancaman yang lebih serius. Struktur virus Nipah dengan bagian-bagiannya. Virus ini memiliki lipid bilayer sebagai pembungkus materi genetiknya. Hal ini membuat virus tersebut kemungkinan bisa dimatikan dengan sabun seperti halnya virus COVID-19, namun masih harus diteliti lebih lanjut. Virus Nipah pertama kali mewabah di Malaysia dan juga Singapura. Dan wabah berikutnya terjadi di B

Apa Jadinya Bumi Jika Galaksi Bima Sakti dan Andromeda Bertabrakan

Galaksi merupakan sebuah sistem yang terikat oleh gravitasi memuat banyak bintang, planet, gas, debu angkasa dan lainnya. Tapi tahukah Anda bahwa ternyata galaksi dapat bertabrakan satu sama lain? Tata surya yang memiliki bintang yang disebut Matahari terletak di dalam sebuah galaksi yang bernama Bima Sakti. Dan galaksi Bima Sakti tempat Bumi berada memiliki tetangga yaitu Galaksi Andromeda. Andromeda sendiri merupakan galaksi spiral yang berjarak 2,5 juta tahun cahaya dari Bumi. Galaksi ini jika diukur dari jarak yang manusia tahu akan menjadi sangat jauh sekali bukan? Namun ternyata ada kemungkinan jika galaksi Bima Sakti dan Galaksi Andromeda saling bertabrakan. Untuk mengetahui apa yang terjadi saat dua galaksi bertabrakan, kalian bisa membacanya di sini . Pernahkah Anda melihat galaksi di langit malam dengan mata telanjang? Mungkin Anda yang hidupnya di perkotaan dengan polusi cahaya yang tinggi akan sangat jarang melihat langit malam yang sesungguhnya.  Padahal sebenarnya,

Teleskop Hubble Tangkap Momen Bersatunya 6 Galaxy

Teleskop Hubble merupakan teleskop milik NASA yang telah meluncur ke luar angkasa semenjak tahun 1990 lalu. Meski sudah berumur, teleskop ini tetap dijaga keutuhannya oleh para ilmuwan dan astronot hingga sekarang.  Diperkirakan, teleskop Hubble sendiri akan sanggup bertahan sampai dengan tahun 2030-2040 mendatang. Misi dari teleskop tersebut adalah mengobservasi benda-benda langit dan kejadian-kejadian yang berlangsung di luar angkasa. Misalnya seperti ledakan supernova, munculnya backhole, tabrakan antar bintang, tabrakan antar galaksi dan kejadian dahsyat lainnya.  Proses Bersatunya Galaksi Yang Ditangkap Oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble. Gambar ini merupakan hasil pewarnaan dari hasil survei HiPEEC yang dilakukan oleh NASA. Orbit teleskop Hubble sendiri berada di luar distorsi atmosfer bumi. Ini memungkinkannya untuk menangkap gambar resolusi sangat tinggi dengan cahaya latar jauh lebih rendah daripada teleskop berbasis darat di permukaan Bumi.  Sebelumnya, teleskop Hubble