Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Hacking

Tips Agar Tidak Tertipu Penjual Voucher Game dan Diamond Palsu

Anda gemar bermain game, khususnya game mobile? Kalau ya, mungkin Anda juga sering mendengar soal voucher game dan diamond. Ya, kedua item ini banyak diburu oleh para gamers. Di sisi lain, saat ini banyak penjual voucher game dan diamond di internet dengan harga yang jauh lebih murah dari harga resmi untuk menggaet calon pembelinya.  Biasanya, kita melihat penjual model seperti ini mengiklankan produknya di beranda platform Facebook ataupun Twitter. Banyak dari para penjual tersebut adalah para penipu yang memanfaatkan para gamers yang ingin men top-up diamond dengan harga miring.  Penjual biasanya membuat para pembelinya mentransfer sejumlah uang kepada rekening miliknya. Pembeli biasanya tidak banyak memikirkan rekening apa yang akan mereka transfer tersebut. Alih-alih mendapat diamond, pembeli malah diblokir dan seller menghilangkan jejaknya. Modus penipuan seperti ini sebenarnya sudah sering terjadi di Indonesia dan menjamur. Bukan hanya penjualan diamond game tetapi...

Bahaya Teknologi Mesin Penyedot Debu Pintar

Dunia digital semakin tidak aman. Pasalnya, hacker makin hari makin pandai mencari celah untuk melakukan peretasan kepada calon korbannya.  Dan bukan hanya perangkat yang umum seperti handphone dan laptop saja yang menjadi target mereka. Penelitian terbaru mengungkapkan data tentang risiko teknologi pemantauan yang digunakan gadget yang tak disangka-sangka. Mesin penyedot debu pintar yang sedang booming di pasaran. Anda mungkin berpikir, apa sih bahayanya mesin penyedot debu ini? Toh kerjanya hanya membersihkan lantai. Namun penelitian terbaru menyimpulkan bahwa jenis masin penyedot debu pintar dapat diretas dari jarak jauh. Setelah itu, ia lalu digunakan sebagai mikrofon oleh para hacker saat pengguna tidak menyadarinya. Tentu saja hal ini dilakukan tanpa persetujuan para pengguna mesin penyedot debu yang bersangkutan. Fakta ini dikemukakan oleh sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Nirupam Roy, yang merupakan asisten profesor Ilmu Komputer di Universitas Maryland. ...

Hacker Curi 3TB Video Pribadi dari Kamera IP di Singapura

Ulah hacker memang membahayakan dan merugikan, namun keberadaannya tidak bisa dihilangkan seiring berkembangnya internet dan teknologi yang semakin maju.  Akhir-akhir ini, sebuah kelompok hacker telah berhasil mencuri lebih dari 3TB video pribadi dari seluruh dunia. Uniknya, kebanyakan video tersebut dikumpulkan dari Singapura. Setelah berhasil diretas, kemudian kelompok hacker tersebut memanfaatkan konten video yang merekda dapat untuk diunggah di situs porno. Konten yang dicuri sebagian rekamannya adalah konten porno, dan sebagian video lainnya adalah video biasa. Tampaknya peretasan tersebut didasarkan pada keamanan yang buruk pada lebih dari 50.000 kamera pribadi berbasis IP. Kamera IP merupakan singkatan dari kamera ‘Internet Protocol’ yang mengandalkan koneksi internet untuk mengirimkan gambar tangkapannya. Kamera IP ini akan mendistribusikan hasil tangkapannya ke smartphone atau laptop yang di akses dengan sebuah software.  Hasilnya pun memiliki kualitas yang bagu...

Daftar Aplikasi Android Berbahaya di Google Play Store

Bagi anda pengguna ponsel dengan sistem operasi Android, tampaknya Anda harus lebih berhati-hati lagi. Senin 28 September 2020 lalu, perusahaan cyber security Pradeo menemukan 17 aplikasi di Google Play Store yang terinfeksi virus jahat malware.  Untungnya, tak pakai berlama-lama, Google langsung saja menghapus 17 aplikasi jahat dari Play Store. Aplikasi-aplikasi tersebut ditemukan oleh peneliti keamanan dari Zscaler dan diketahui terinfeksi malware Joker atau Bread. Meski demikian, ternyata aplikasi yang terjangkit Joker tidak hanya ditemukan berjumlah 17. Tim keamanan Google juga menemukan aplikasi lainnya di beberapa bulan terakhir. Secara total, ada enam aplikasi pada awal bulan, ditemukan dan dilaporkan langsung oleh peneliti keamanan dari Pradeo. Lalu pada bulan Juli, ada juga dari peneliti keamanan dari Anquanke. "Spyware ini dirancang untuk mencuri pesan SMS, daftar kontak, dan informasi perangkat, dan diam-diam mendaftarkan korban untuk layanan protokol aplikasi n...

Bluetooth Bisa Diserang Hacker dari Jarak Jauh

Chip Bluetooth yang ada di laptop, smartphone, atau tablet merupakan fasilitas yang mudah untuk menghubungkan perangkat seperti speaker nirkabel, keyboard, dan aksesoris lainnya. Namun ternyata, Bluetooth juga ternyata membuka peluang terhadap serangan dari hacker. Baru-baru ini, dua tim peneliti independen yang berasal dari Purdue University dan satu lagi dari École Polytechnique Fédérale de Lausanne, mengidentifikasi celah baru yang mempengaruhi seri Bluetooth 4.0 dan Bluetooth 5.0. Kerentanan baru ini disebut BLURtooth oleh mereka. Sebagai gambaran, kedua versi Bluetooth terbaru tersebut memungkinkan koneksi dari jarak yang cukup jauh, hingga 60,96 meter untuk Bluetooth 4.0 dan sekitar 244 meter untuk Bluetooth 5.0. Lalu, bagaimana hacker menyerang via Bluetooth? Seorang peretas bisa jadi menyalahgunakan data, dan berpotensi menyerang perangkat yang rentan meskipun jarak antar keduanya lebih dari panjang dua lapangan sepak bola. Apa yang membuat perangkat rentan?  Seperti...

Sistem GPS Garmin Dihack dengan Ransomeware?

Bagi yang terbiasa dengan GPS, mungkin akan familier dengan merek Garmin. Produsen yang satu ini sangat terkenal sebagai pembuat perangkat GPS yang sangat inovatif dan menawarkan akurasi tinggi. Sayangnya, teknologi GPS dari Garmin baru-baru ini mengalami gangguan layanan besar-besaran. Menurut laporan dari karyawan yang tidak disebutkan namanya, ransomware mungkin menjadi penyebabnya. Beberapa saat lalu, jika Anda megunjungi Garmin.com dan Anda akan disambut oleh permintaan maaf. "Kami minta maaf." Pemadaman juga telah melanda sistem telepon Garmin. Layanan email dan chat saat ini sedang offline juga. Bleeping Computer mencatat bahwa akun Twitter Garmin resmi memposting pesan yang mengatakan bahwa layanan tidak tersedia karena alasan pemeliharaan. Pengguna di Jepang dan India melaporkan bahwa "pemeliharaan" telah berlangsung hampir 12 jam. Jangka waktu yang panjang itu telah menyebabkan banyak spekulasi di media sosial yang mengarah ke serangan...

Bahayanya Charger Fast Charging. Bisa Dihack!

Tidak semua serangan cyber fokus pada pencurian data. Terkadang maksud para hacker adalah demi mencapai tujuan yang jauh lebih besar, misalnya "untuk mencapai penghancuran dunia fisik" melalui cara digital. Para peneliti di perusahaan Tencent baru saja mengungkapkan kerentanan baru yang serius. Uniknya, kerentanan tersebut ditemukan di banyak pengisi daya fast charging yang sekarang marak digunakan di seluruh dunia. Bagaimana caranya? Saat Anda menghubungkan perangkat Anda ke pengisi daya dengan kabel USB, terdapat sebuah negosiasi di antara kedua perangkat yang terhubung tersebut. Keduanya menetapkan komunikasi dan transfer yang paling kuat yang dapat ditangani dengan aman oleh perangkat yang bersangkutan. Negosiasi ini dikelola antara firmware pada perangkat dan firmware pada charger. Asumsinya, tentu kedua perangkat ini saling terhubung satu sama lain. Setelah dilakukan penelitian, ternyata pengisi daya yang dikompromikan dapat mengesampingkan ...

Cara Baru Hacker Mencuri Data

Dewasa ini kita telah mendengar berbagai upaya para hacker untuk memata-matai pengguna. Caranya bisa melalui beraneka ragam jenis metode. Mulai dari membajak webcam atau mikrofon komputer, pengeras suara, dan sebagainya. Namun, tampaknya hacker mungkin telah menemukan cara baru yang berpotensi untuk memata-matai orang. Caranya sangat sederhana, menggunakan tidak lebih dari bola lampu biasa. v Menurut para peneliti dari Universitas Ben-Gurion di Negev dan Institut Ilmu Pengetahuan Weizmann di Israel, mereka telah menemukan bahwa hacker bisa melakukannya dengan menggunakan teleskop yang dilengkapi sensor elektro-optik. Teleskop lalu diarahkan ke Light Bulb atau bohlam lampu. Setelah itu, mereka bisa mendengarkan percakapan pribadi di ruangan tempat percakapan itu berlangsung. Karena suara kita pada dasarnya adalah gelombang suara, gelombang ini menyebabkan semua jenis getaran yang mungkin tidak terlihat oleh mata telanjang. Tetapi dengan peralatan yang benar,...

Pentingnya Mengamankan Akun. Pelajaran di Balik Kebocoran Data Tokopedia

Situs e-commerce Tokopedia dilaporkan telah mengalami peretasan data, dan pengguna Tokopedia yang telah diretas bocor di dunia maya. Dikabarkan, ada sebanyak 15 juta (belakangan jumlah data yang diretas dilaporkan bertambah, menjadi 91 juta) pengguna Tokopedia yang terimbas. Informasi peretasan data ini pertama kali diungkap akun Twitter @underthebreach. Menurut akun tersebut, data jutaan pengguna Tokopedia tersebut telah disebarkan di forum online. Data yang diretas tak lain seperti hash password, nama, dan alamat e-mail, data yang diretas juga mencakup tanggal lahir, kode aktivasi e-mail, kode reset password, detail lokasi, ID messenger, hobi, pendidikan, waktu pembuatan akun hingga waktu terakhir log-in. Namun, dalam daftar akun yang terkumpul di database berjenis PostgreSQL itu, disinyalir tidak disertakan dengan kode spesifik atau biasa disebut "salt". Rangkaian kode salt ini berguna untuk melindungi kata sandi pengguna dengan algoritma. Dengan demikian, diper...

Whatsapp Hack Semarak. Spyware Pegasus di Belakangnya?

Beberapa waktu belakangan, marak terjadi hacking terhadap aplikasi WhatsApp milik pengguna, termasuk di Indonesia. Bahkan ada pula kasusnya yang sampai menyita perhatian karena akun WhatsApp yang diretas kemudian menyebarkan informasi akan terjadi kerusuhan. Ternyata, ini bukan kasus kecil. Diketahui, ada spyware bermana Pegasus, yang memang memantau ribuan ponsel orang dan melakukan pengintaian. Hal tersebut terungkap setelah Facebook Inc., pemilik WhatsApp, menggugat NSO Group, pengembang software Pegasus dengan tuduhan bahwa perusahaan Israel tersebut telah memakai malware untuk meretas ke dalam ponsel 1.400 pengguna serta melakukan pengawasan. Sejak sekitar 29 April hingga Mei, NSO mengeluarkan kodenya dan masuk ke server WhatsApp milik Facebook Inc yang menargetkan pengacara, jurnalis, aktivis hak asasi manusia, pembangkang politik, diplomat, dan pejabat senior pemerintah asing lain. Spyware Pegasus ini sebenarnya merupakan produk spyware yang didesain untuk memantau ...

Tips Mencegah Pencurian dari Pelaku SIM Swap

Suka tidak suka, di masa peralihan teknologi ini, digital sangat membawa pengaruh besar. Mulai dari manfaat, bahkan hingga dengan mudahnya para pelaku kejahatan pun memanfaatkannya. Dalam berbagai aspek kebutuhan. Sebagai media komunikasi, ponsel misalnya, menjadi hal yang harus diawasi. Sangat penting di era digital ini. Sebagai contoh, mulai dari SIM card misalnya. Kita tahu bahwa SIM card ini menjadi sebagai penghubung identitas hingga berbagai kepentingan pribadi lainya. Seperti diketahui, di balik wujudnya yang kecil, SIM card atau kartu SIM menjadi kunci untuk membobol berbagai layanan digital, media sosial, hingga perbankan. Berbagai modus dan rekayasa sosial bisa dilakukan oleh peretas untuk mengambil alih kartu SIM milik seseorang. Mulai dari phishing untuk mengambil informasi pengguna untuk melakukan penukaran SIM (SIM swap) hingga penggunaan malware bisa digunakan untuk mengambil alih kartu SIM. Bahkan penukaran kartu SIM secara resmi di gerai operator selular pun...

Tren Keamanan Digital 2020: AI Malware dan Serangan ke Aplikasi Populer

Sepanjang tahun 2019, Artificial Inteligence (AI) menjadi salah satu topik yang marak dibicarakan. Diprediksi, pada 2020 ini akan muncul banyak isu seputar pemakaian Al. Bahkan Presiden Joko Widodo sendiri pernah mengungkapkan keinginannya untuk memangkas birokrasi dan sebagai gantinya akan memakai AI untuk urusan birokrasi yang mudah. Salah seorang pakar keamanan siber Indonesia, Pratama Persadha menjelaskan bahwa ancaman serangan siber pada 2020 dilakukan oleh aktor yang memanfaatkan AI. Menurutnya, perkembangan AI tidak hanya terjadi di industri dan dunia birokrasi. Para peretas juga mengembangkan AI untuk menciptakan malware dan ransomware baru. Dengan memanfaatkan AI, malware, ransomware, virus, dan trojan terus akan berkembang dan mampu memperbaiki kelemahannya saat melakukan operasi. Sebagai gambaran, data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menunjukkan, pada periode Januari-September 2019 ada 129 juta serangan. Angka itu boleh jadi lebih besar karena serangan-seran...

Begini Cara Pelaku Hack Akun Gojek Maia Estianty

Beberapa hari belakangan marak di media sosial dibicarakan tentang kasus pencurian dana GoPay dan WhatsApp milik Maia Estianty oleh oknum driver ojol nakal. Dari akun Twitter @gadtorade, terungkap bahwa modus yang dilakukan adalah sebagai berikut: Awalnya, Maia pesan makanan via GoFood. Driver Gojek yang terima order kemudian menginformasikan bahwa motornya mogok. Kemduian, ia mengatakan bahwa agar pesanannya dapat dilanjutkan oleh teman Gojeknya yang lain, Maia harus mengetikkan kode **21*xxxxxxx# kalik klik tombol telepon. Di sinilah bencana dimulai. Kabarnya, Maia menuruti permintaan tersebut karena tidak menyadari bahwa kode tersebut merupakan kode MMI (Man to Machine Interface) untuk mengalihkan telepon yang seharusnya masuk ke nomor Maia, tetapi malah dialihkan ke nomor telepon xxxxxxx milik penipu (Call Forwarding). Kemudian, sang penipu menginstalasikan aplikasi Gojek dan login dengan nomor telepon Maia. Lalu, bagaimana bisa akun Gojek milik Maia diinstalasikan ...