Langsung ke konten utama

Whatsapp Hack Semarak. Spyware Pegasus di Belakangnya?

Beberapa waktu belakangan, marak terjadi hacking terhadap aplikasi WhatsApp milik pengguna, termasuk di Indonesia. Bahkan ada pula kasusnya yang sampai menyita perhatian karena akun WhatsApp yang diretas kemudian menyebarkan informasi akan terjadi kerusuhan.

Ternyata, ini bukan kasus kecil. Diketahui, ada spyware bermana Pegasus, yang memang memantau ribuan ponsel orang dan melakukan pengintaian.


Hal tersebut terungkap setelah Facebook Inc., pemilik WhatsApp, menggugat NSO Group, pengembang software Pegasus dengan tuduhan bahwa perusahaan Israel tersebut telah memakai malware untuk meretas ke dalam ponsel 1.400 pengguna serta melakukan pengawasan.

Sejak sekitar 29 April hingga Mei, NSO mengeluarkan kodenya dan masuk ke server WhatsApp milik Facebook Inc yang menargetkan pengacara, jurnalis, aktivis hak asasi manusia, pembangkang politik, diplomat, dan pejabat senior pemerintah asing lain.

Spyware Pegasus ini sebenarnya merupakan produk spyware yang didesain untuk memantau semua kegiatan pengguna ponsel, seperti SMS, email, data lokasi, riwayat browsing, panggilan telepon, dan lainnya. Spyware ini juga bisa menginfeksi melalui tautan yang dikirim lewat SMS. Pegasus biasanya digunakan pemerintah dan badan intelijen.




Menurut pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya, biasanya spyware Pegasus mengeksploitasi celah keamanan WhatsApp sehingga dapat mengambil alih perangkat ponsel. Selain itu, Alfons menilai, hanya pihak WhatsApp sendiri yang dapat menutup celah keamanan mereka agar tidak disusupi Pegasus.

Jadi yang bisa dilakukan pengguna adalah pastikan selalu menggunakan aplikasi dan sistem operasi yang ter-update. Disebutkan, Pegasus hanya ditargetkan untuk tokoh-tokoh tertentu dan sulit dideteksi karena iatermasuk spyware yang dinilai cukup canggih.

Baca juga:

Menurut Alfons, sulit medeteksi spyware Pegasus karena spyware ini cukup canggih. Selain itu, karena targeted, jumlahnya sedikit dan lebih sulit diidentifikasi aktivitasnya. Meski demikian, gejalanya mirip dengan aksi spyware lain. Misalnya, baterai cepat habis dan kuota juga cepat habis walaupun tidak dipakai aktivitas yang berarti.


Spyware ini juga dapat menyerang semua jenis perangkat gadget yang menjalankan sistem operasi iOS maupun Android.

Menurut analis keamanan siber John Snow dari Kaspersky Lab, keunikan dari Pegasus adalah spyware akan hancur dengan sendirinya jika ditanam di perangkat yang bukan target mereka. Untuk menginfeksi perangkat Android, Pegasus memanfaatkan metode rooting atau frameroot.

Sementara di iOS, spyware ini menggunakan metode jailbreak atau proses menghilangkan limitasi  yang diberlakukan oleh Apple. Sebelumnya, tim Google Project Zero berhasil mengungkapkan bukti kerentanan sistem operasi Android yang menyerang sejumlah perangkat ponsel seperti Samsung, Oppo hingga Xiaomi.


Awalnya, Pegasus diciptakan oleh salah satu vendor perangkat lunak asal Israel yakni NSO Grup. Software tersebut bisa digunakan untuk menyalin data dan bahkan menghidupkan mikrofon untuk mengubah telepon menjadi perangkat yang mendengarkan.

Banyak pelanggan NSO Group adalah pemerintah yang menyebutkan bahwa mereka membutuhkan perangkat lunak untuk mengawasi teroris dan memerangi kejahatan serius.

Postingan Populer

10 PC All in One Terbaik. Solusi Praktis untuk Rumah dan Kantor Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar perangkat komputer telah mengalami pergeseran signifikan. Penggunaan PC All in One (AIO) semakin populer, terutama di kalangan pengguna rumahan, pekerja remote yang work from home, pelajar di lab sekolah, hingga kantor kecil ataupun UMKM. Faktor utamanya adalah, ruang kerja makin terbatas, dan banyak orang mencari solusi komputer yang ringkas, mudah dipasang, dan tetap bertenaga. Dengan integrasi layar, CPU, penyimpanan, dan periferal dalam satu perangkat, tanpa banyak kabel, PC All in One menjanjikan tampilan meja yang bersih, setup cepat, dan mobilitas lebih mudah bila ruang berpindah. Desain ramping dan fungsional kian diminati seiring gaya hidup minimalis dan kebutuhan fleksibilitas ruang. Selain itu, kinerja perangkat AIO yang kini menggunakan CPU dan GPU modern sudah cukup untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, belajar, bahkan kreativitas ringan. Tren ini menunjukkan bahwa Komputer All in One bukan lagi sekadar alternatif. Tetapi bisa jadi pil...

Ayaneo Next II Akan Hadir dengan Layar 3:2 dan 165Hz

Ayaneo akhirnya membongkar salah satu misteri terbesar dari Next II, yakni aspek layarnya. Setelah mengumumkan perangkat ini tanpa detail lengkap, perusahaan kini mengonfirmasi bahwa handheld flagship tersebut akan mengusung panel OLED 9 inci dengan resolusi tak lazim, yakni 2400 × 1504. Ini berarti, Ayaneo merupakan yang pertama menghadirkan rasio layar 3:2 yang hampir tidak pernah dipakai pada perangkat gaming portabel. Di pasar handheld PC modern, mayoritas perangkat seperti GPD Win 5 serta Onexfly Apex ataupun Lenovo Legion Go 2 masih bertahan di resolusi 1920 × 1200 dengan rasio 16:10. Bahkan handheld Gaming PC lainnya seperti Asus ROG Xbox Ally series menggunakan rasio 16:9. Karena itu, rasio dan resolusi Next II terasa eksperimental.  Layarnya lebih tinggi dan sedikit kurang lebar dibanding kompetitornya, sesuatu yang bisa menghasilkan tampilan game yang lebih imersif, namun juga berpotensi menimbulkan masalah kompatibilitas UI pada beberapa judul-judul game lama. Tidak hany...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

Rekomendasi Laptop 5 Jutaan yang Terasa Premium? Polytron Luxia i3 Jawabannya!

Mencari laptop yang terjangkau namun tetap memenuhi kebutuhan komputasi sehari-hari bisa menjadi tantangan tersendiri. Jika Anda membutuhkan perangkat untuk bekerja, belajar, atau sekadar penggunaan harian, laptop dengan harga sekitar 5 jutaan bisa menjadi pilihan tepat. Di kisaran harga ini, Anda masih dapat menemukan laptop dengan performa memadai, desain yang menarik, dan fitur modern. Rekomendasi Laptop 5 Jutaan yang Bisa Dipertimbangkan Di bawah ini merupakan rekomendasi laptop 5 jutaan yang layak Anda pertimbangkan, lengkap dengan spesifikasi dan keunggulannya: 1. Polytron Luxia i3 (PL 14M3I3A G82H) Polytron Luxia i3 merupakan laptop yang menawarkan kombinasi desain premium dan performa yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Laptop ini dibekali prosesor Intel® Core™ i3-1215U yang mampu menangani multitasking ringan hingga menengah secara lancar.  Layar 14 inci WUXGA dengan rasio 16:10 dan panel IPS menghadirkan sudut pandang luas serta warna yang akurat, meningkatkan produk...