Langsung ke konten utama

5 Laptop Tipis Terbaik di Tahun Ini. Apa Saja?

Keberadaan laptop-laptop ultra-tipis telah membawa perubahan revolusioner dalam industri komputasi selama beberapa tahun terakhir. Dengan ketebalan yang kurang dari 2cm dan bobot yang ringan, kadang tak sampai 1,5kg, laptop-laptop tipis terbaik tentunya memungkinkan pengguna untuk dengan mudah membawanya ke mana saja.

Seperti diketahui, saat ini semakin banyak orang yang bekerja di kafe, di ruang tunggu di bandara, atau di kereta api atau di kabin pesawat terbang saat berpergian.

Meskipun demikian, kriteria pemilihan laptop tipis tidak hanya terbatas pada dimensi fisik semata. Kehadiran performa tinggi, daya tahan baterai, dan fitur konektivitas yang memadai juga merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan. 



Nah, kali ini kami akan memilihkan untuk Anda beberapa laptop tipis terbaik di 2023 yang menurut kami layak untuk Anda pilih. Apa saja laptop tipis terbaik 2023 versi kami?

Asus Zenbook 14 OLED UX3405
Laptop tipis yang satu ini menjadi pilihan kami untuk di tahun 2024. Selain tipis, dengan ketebalan hanya 1,49cm bobot ringan 1,2kg serta desain yang modern, ia sudah punya baterai badak di dalamnya, dengan kapasitas 75Wh dan punya masa pakai baterai yang lebih awet.

Sesuai namanya, panel laptop ini juga menggunakan layar ASUS Lumina OLED layar sentuh dengan resolusi tinggi yakni 3K dan ketajaman gambar yang sangat baik. Dari sisi prosesor, ia juga merupakan salah satu ultrabook pertama dengan Intel® Core™ Ultra processor, chip grafis Intel® Arc, penyimpanan SSD hingga 1TB serta RAM 32GB. Laptop ini juga tidak mahal, di Rp21.499.000 di versi paling tingginya. https://tokopedia.link/RdsoNGftLIb.

Asus ExpertBook B9400
Pilihan menarik di kelas laptop tipis 2023. Selain laptop tipis, Asus Expertbook B9 B9400 ini juga merupakan salah satu pilihan laptop bisnis terbaik tahun ini. Ia memiliki ketebalan hanya 1.49 cm dan dengan bobot hanya sekitar 1 kg saja. Tak hanya itu, laptop ini bisa Anda andalkan untuk kegiatan sehari-hari tanpa perlu merasa berat membawanya kemana saja. Tak hanya itu, laptop tipis ini juga “tahan banting” karena sudah mengantongi Military Grade. Laptop ini berjalan dengan sistem operasi Windows 11. Untuk urusan konektivitas, laptop ini punya deretan port yang sangat lengkap untuk laptop tipis, mulai dari 1x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 2x Thunderbolt 4 support display / power delivery, 1x HDMI 2.0b, 1x micro HDMI, dan 1x 3.5mm Combo Audio Jack.

Agar bisa digunakan sehari-hari, Asus membenamkan baterai 66 WHrs di laptop ini. Dari segi performa, laptop ini dibekali dengan prosesor hingga Intel® Core™ i7 Processors yang dikombinasikan dengan kartu grafis Intel® Iris® Xe Graphics. Terdapat RAM hingga 32GB dan memori hingga 2TB. Untuk menampilkan gambar, terpasang layar berukuran 14 inch FHD (1920 x 1080) dengan kecerahan hingga 400nits dan sRGB: 100%. Layar ini juga dilengkapi dengan anti-glare display, wide view, dan LED Backlit. Laptop ini bisa Anda beli dengan harga mulai dari Rp 33.000.0000, tergantung spesifikasi yang Anda pilih. https://tokopedia.link/hdBfF3X91Bb.

Acer Swift 3 OLED
Laptop andalan Acer yang satu memang tidak terlalu tipis. Ia punya ketebalan 1,79cm dengan bobot 1,4kg. Namun demikian, kelebihan utama laptop ini adalah menawarkan masa aktif baterai yang hingga 8 sampai 14 jam, tergantung penggunaan.

Untuk spesifikasinya sendiri, Ia diperkuat oleh pilihan prosesor Intel Core Generasi ke-12 seri H, RAM LPDDR5 16GB, grafis berbasis Intel Xe Graphics dan layar 14” 16:10 OLED resolusi 2.8K. Harganya juga bervariasi, mulai dari Rp12.149.000 tergantung spesifikasi di sini: https://tokopedia.link/YmaKFdBa2Bb.

Lenovo Yoga Slim 7 Pro X
Sesuai namanya, laptop yang satu ini memang slim yakni dengan ketebalan hanya 1,59cm dan bobot hanya 1,45kg saja. Meski bukan yang paling tipis, laptop ini kami pilih karena spesifikasinya yang bukan kaleng-kaleng dan punya baterai badak, sebesar 70WHrs.

Baca juga:


Sebagai gambaran, untuk menopang kinerja, laptop 14,5” dengan resolusi 3K ini diperkuat prosesor AMD Ryzen 7 6800HS, RAM 32GB LPDDR5, grafis Nvidia GeForce RTX3050 GDDR6 4GB dan juga storage raksasa, yakni 1TB PCIe SSD Gen 4. Harganya pun tidak terlalu mahal, yakni di Rp21.999.000 di sini: https://tokopedia.link/0vH690La2Bb.

HP Envy X360
Dari HP, kami memilih model yang satu ini karena punya ketebalan hanya 1,61cm dan bobot hanya 1,34kg saja. Dengan ketebalan tersebut, ia punya baterai kuat sebesar 66WHrs. Dibandingkan dengan laptop lain yang kita pilih, laptop yang satu ini punya kamera web terbaik dengan 5MP IR camera lengkap dengan shutter, noise reduction dan dual microphone.

Dari sisi spesifikasi, ia memang masih menggunakan prosesor Intel Core generasi ke-12 namun sudah dipasangi RAM dual channel LPDDR4 sebesar 16GB, Intel Iris Xe Graphics dan juga panel layar sentuh OLED 13,3 inci dengan resolusi WUXGA 100% sRGB di tingkat kecerahan 400nits. Harganya? Mulai dari Rp17.415.000 tergantung spesifikasi yang Anda pilih di sini: https://tokopedia.link/yLE8oH0a2Bb.

Bagaimana? Dari 5 laptop tipis terbaik yang kami sajikan, mana yang menjadi laptop tipis terbaik favorit Anda?

Postingan Populer

ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300), Tablet Windows 11 yang Bisa Jadi Laptop

Saat ini, konten multimedia adalah segala-galanya. Berkurang sudah jumlah pengguna, khususnya di kalangan millenial apalagi gen-Z yang gemar membaca teks panjang-panjang. Mereka lebih senang menonton video. Apalagi untuk hiburan. Nah, Menikmati beragam bentuk hiburan digital tentu membutuhkan perangkat komputasi. Sayangnya, tidak semua perangkat komputasi dirancang agar penggunanya bisa menikmati hiburan digital secara optimal karena sebagian besar perangkat komputasi seperti laptop lebih condong dirancang untuk bekerja. Di sinilah ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300) tampil berbeda dengan laptop pada umumnya karena ia dirancang khusus untuk menikmati hiburan digital. Vivobook 13 Slate OLED merupakan laptop detachable. Artinya bodi dan keyboard-nya bisa dilepas sehingga laptop ini dapat digunakan seperti tablet. Desain detachable membuat Vivobook 13 Slate OLED menjadi laptop yang sangat fleksibel dan cocok untuk target penggunaannya, yaitu menjadi portal hiburan bagi semua orang. ...

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Oxmiq Labs Siap Guncang Dominasi GPU Nvidia

Raja Koduri, mantan arsitek GPU di AMD dan Intel, kembali ke panggung lewat startup barunya, Oxmiq Labs, dengan ambisi mengguncang dominasi Nvidia di pasar AI. Misinya? Merombak total ekosistem GPU yang ada saat ini. Caranya adalah lewat pendekatan "Software First" yang menjanjikan kompatibilitas aplikasi CUDA berbasis Python di berbagai hardware. Yang menarik, semua rencananya akan dapat dilakukan tanpa modifikasi kode. Oxmiq membawa arsitektur baru bernama OXCORE, yang memadukan unit scalar, vector, dan tensor, serta desain chiplet OXQUILT yang memungkinkan produsen merakit komponen komputasi layaknya Lego. Strategi ini diklaim bisa memangkas biaya R&D dan mempercepat pengembangan dari perangkat kecil hingga data center. Mitra besar seperti Tenstorrent dan MediaTek sudah masuk ke daftar pendukung awal. Namun, di balik jargon futuristis seperti “Atoms to Agents”, ada tantangan besar: membangun ekosistem dan perangkat lunak yang cukup matang untuk menandingi CUDA yang sud...

GPT-5 Resmi Meluncur. Fitur, Kelebihan, dan Hype di Balik AI Terbaru OpenAI

OpenAI akhirnya merilis GPT-5, penerus GPT-4 yang sudah ditunggu peluncurannya selama lebih dari dua tahun terakhir. Dalam pengumumannya, CEO Sam Altman menyebutnya sebagai “peningkatan besar” menuju visi AGI (Artificial General Intelligence).  Perusahaan senilai US$300 miliar ini mengklaim GPT-5 unggul di sains, matematika, dan coding, meski pengguna gratis akan cepat merasakan batasan kuota. Sorotan utamanya ada pada fitur “vibe coding”, konsep software-on-demand yang memungkinkan pengguna melempar prompt dan langsung mendapatkan kode jadi. Secara teknis, GPT-5 memang mencetak poin penting: mengalahkan model Anthropic di SWE-bench Verified, standar industri untuk mengukur kemampuan coding AI. Beberapa pemain besar mulai tergoda, seperti CEO Anysphere, Michael Truell, yang menyebut GPT-5 “remarkably intelligent”. Jika adopsi ini meluas, pendapatan tahunan OpenAI yang kini di angka US$12 miliar bisa melonjak ke US$20 miliar pada 2025.  Namun demikian, lembaga riset Gartner men...

Sony Xperia: Bertahan demi Gengsi, Bukan Demi Pasar

Sony tampaknya masih enggan mengakui bahwa divisi ponsel pintarnya, Xperia, sudah lama kehilangan relevansi. Dalam laporan keuangan terbaru, CFO Sony, Lin Tao, bersikeras menyebut Xperia sebagai “bisnis yang sangat penting” bagi masa depan perusahaan.  Masalahnya, sulit menemukan data penjualan atau pangsa pasar yang mendukung klaim sang CFO tersebut. Realitasnya, Xperia juga sudah lama menjadi bayang-bayang dari kejayaan masa lalu. Seperti diketahui, Sony sudah lama menarik diri dari pasar AS, melemah di pasar Jepang, bahkan menghentikan produksi tahun ini. Rumor soal mundurnya Sony dari Eropa semakin memperkuat kesan bahwa Xperia kini hanya hidup di lingkaran penggemar fanatik yang semakin sedikit, serta dengan peluncuran produk yang jarang dan distribusi terbatas. Ucapan Lin Tao tentang “menghargai teknologi komunikasi” yang telah dikembangkan lama memang masuk akal. Teknologi kamera dan komponen Xperia sering kali dipakai di lini produk lain Sony, seperti kamera mirrorless atau...