Langsung ke konten utama

Asus ExpertBook B9 (B9400), Laptop Flagship Terbaru Segmen Bisnis

Asus kembali menghadirkan update di lini produk laptop bisnis mereka di pasar Indonesia. ExpertBook B9 (B9400), laptop bisnis terbaru tersebut, merupakan produk flagship yang ditujukan untuk digunakan oleh para C-level executive di perusahaan start-up sampai enterprise, di berbagai sektor industri.

Melanjutkan lini produk ExpertBook B9 yang mendarat di tahun lalu, model terbaru ini dilengkapi dengan prosesor Intel generasi yang lebih baru generasi ke-12 yakni Intel® Core™ i7-1255U Processor dan sudah menggunakan sistem operasi yang lebih cocok untuk bisnis yakni Windows 11 Pro.

“Sama halnya dengan segmen consumer laptop, segmen bisnis juga perlu mengikuti tren perkembangan teknologi. Bedanya, segmen bisnis membutuhkan perangkat yang tersedia luas dalam kuantitas yang jauh lebih besar,” sebut Jimmy Lin, Regional Director Asus South East Asia.  “Asus ExpertBook B9 (B9400) menjawab tantangan tersebut dan merupakan solusi yang tepat,” sebutnya.



Selain menggunakan prosesor Intel® Core™ generasi lebih baru, ExpertBook B9 (B9400) juga sudah menggunakan RAM lega sebesar 32GB dan storage cepat yang berkapasitas lega berbasis SSD M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 sebesar 2TB. Storage berkapasitas besar tersebut krusial untuk pengguna khususnya C-level executive yang banyak menyimpan data kritikal perusahaan. Adapun RAM berukuran besar penting untuk mendukung aktivitas multitasking berat.

Didesain untuk Eksekutif Bisnis
Sebagai sebuah laptop flagship untuk segmen bisnis, ExpertBook B9 (B9400) adalah laptop bisnis 14 inci paling ringan di dunia yang dirancang dan diproduksi oleh Asus. Material laptop ini terbuat dari magnesium-lithium alloy premium dan memiliki berat hanya 880 gram dengan ketebalan hanya 14,9 mm untuk portabilitas yang luar biasa.

Bezel super tipis di sisi layar memungkinkan display 14 inci yang jelas dan cerah tersebut untuk dimasukkan ke dalam chassis kelas 13 inci, sehingga ExpertBook B9 hadir dengan desain ultra kompak.

Untuk mendukung aktivitas bisnis para penggunanya, laptop ini memiliki daya tahan baterai sepanjang hari hingga 16 jam pada satu kali pengisian daya. Adapun teknologi pengisian cepat memungkinkan pengguna untuk mempercepat pengisian kapasitas baterai hingga 60% hanya dalam waktu 44 menit saja. Ini tentu sangat krusial bagi para pebisnis dengan mobilitas tinggi.

ExpertBook B9 sangat cocok untuk bekerja secara hybrid dengan fitur-fitur seperti webcam AI-enhanced untuk panggilan video berkualitas tinggi, teknologi Asus AI noise-canceling untuk panggilan konferensi yang jelas, audio multi-dimensi Dolby Atmos® yang kuat.

Performa dan Keamanan Kelas Enterprise
Didukung oleh prosesor Intel® Core™ i7 generasi ke-12 dengan grafis Iris Xe, ExpertBook B9 dibuat untuk bisnis dan memberikan kinerja yang cepat dan responsif yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Laptop ini juga sudah dilengkapi dengan fitur-fitur kelas enterprise yang kuat untuk memberikan keamanan yang cocok untuk bisnis, menawarkan keselamatan dan perlindungan serius untuk perangkat premium ini dan, yang sama pentingnya, data berharga yang terkandung di dalamnya.

Baca juga:


Pembaca NFC yang terintegrasi ke dalam Asus NumberPad membuat masuk ke ExpertBook B9 bisa mudah, cepat dan aman dengan cara menggesek kartu yang sudah diotorisasi. Asus AdaptiveLock juga bisa mendeteksi keberadaan pengguna dan menggunakan kamera inframerah terintegrasi untuk mengenali wajah mereka dan masuk tanpa mengangkat jari.

Tak hanya itu, laptop ini juga dirancang dengan memikirkan lingkungan. Dari sisi perusahaan, ASUS berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan, sehingga ExpertBook B9 dirancang dengan mempertimbangkan dampak lingkungan secara keseluruhan. Mulai dari produsen hingga daur ulang akhir.

Dengan sertifikasi ENERGY STAR® 8.0 dan EPEAT Gold, ExpertBook B9 memberikan efisiensi energi yang luar biasa untuk meminimalkan biaya jangka panjang. Bahkan kemasannya dibuat secara ramah lingkungan, dengan kotak aksesori ExpertBook B9 yang bersertifikat Forest Stewardship Council (FSC) dapat berubah menjadi penyangga laptop untuk memanfaatkan material daur ulang yang digunakan.

Di Indonesia, Asus ExperBook B9 (B9400) dengan Intel® Core™ i7-1255U, Windows 11 Pro, RAM 32GB LPDDR5X 5200MHz dan 2TB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD dipasarkan di harga Rp40.799.000 lengkap dengan 3 years On-Site Service ASUS Expert Warranty. Menarik sekali bukan?

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...