Langsung ke konten utama

Dahsyatnya Spesifikasi Gigabyte Aero Terbaru dan Fiturnya

Tak ingin kalah bersaing dengan rekan senegaranya seperti Asus, MSI dan Acer, Gigabyte, salah satu produsen perangkat komponen dan komputer asal Taiwan pun langsung tancap gas. Tak lama setelah Intel meresmikan prosesor tertingginya untuk segmen laptop, Gigabyte pun langsung menyediakannya dalam seri notebook terbarunya.

Ya, produsen yang satu ini memang kurang terdengar gaungnya di industri notebook di Indonesia. Apalagi di industri notebook gaming. Meski demikian, mereka bukannya tinggal diam.


Sejumlah seri Gigabyte Aero terbaru sudah mereka perkenalkan untuk menyasar segmen content creator. Lini produk terbaru tersebut hadir dengan duet kombinasi prosesor Intel Core H series generasi ke-10 dan juga grafis besutan Nvidia yakni seri GeForce RTX 20 Super.

Model terbaru Gigabyte Aero yang dirilis antara lain adalah Aero 15 OLED dengan layar 4K UHD, Aero 15 dengan FullHD 144Hz, Aero 17 dengan layar HDR dan Aero 17 dengan FullHD 144Hz.
Dahsyatnya, laptop-laptop tersebut juga merupakan notebook pertama di dunia yang mendapatkan sertifikasi Microsoft Azure AI. Laptop-laptop tersebut dilengkapi dengan Artificial Intelligence yang mampu mendeteksi penggunaan aplikasi, serta mengumpulkan data-data prosesor, grafis dan kipas.

Menggunakan database Azure berbasis cloud, fitur AI akan secara otomatis mengoptimalkan konfigurasi laptop yang bersangkutan untuk menawarkan kondisi bekerja yang stabil dan nyaman bagi para kreator konten, sekaligus mengeliminasi kebutuhan akan konfigurasi manual.


Diperkuat prosesor hingga Intel Core i9-10980HK, Nvidia GeForce RTX 2080 Super dan AI, laptop-laptop mutakhir tersebut menawarkan peningkatan performa yang signifikan dalam mengeksekusi rendering 3D pada aplikasi Cinema 4D hingga 30 kali lebih cepat dibanding sebelumnya.

Baca juga:

Laptop seri Aero ini juga merupakan yang pertama yang menggunakan layar Samsung AMOLED. Tak hanya mendukung 100 persen DCI-P3, sebuah standar warna untuk konten digital, layar tersebut juga dipastikan lolos standar VESA display HDR 400 untuk warna hitam yang sebenarnya.

Dibandingkan dengan monitor LCD yang mendukung sRGB gamut, layar Gigabyte Aero mampu menampilkan warna 25 persen lebih banyak dan lebih detail. Seluruh layar yang digunakan pada lini produk tersebut juga sudah mandapatkan sertifikasi Xrite Pantone dan dikalibrasi oleh kalibrator warna profesional.


Hebatnya, jika produsen lain hanya melakukan sampling terhadap laptop yang mereka produksi, Gigabyte menyatakan bahwa mereka melakukan kalibrasi secara satu-persatu seluruh layar laptop yang mereka produksi, untuk memastikan bahwa seri Gigabyte Aero terbaru tersebut menampilkan warna yang paling akurat bagi penggunanya.


Saat ini, seluruh seri Gigabyte Aero di atas sudah tersedia di sejumlah e-commerce global mulai dari harga 1599 dolar AS (sekitar Rp23,8 jutaan) sampai 4.299 dolar AS (sekitar Rp63,8 jutaan). Sangat menarik!

Postingan Populer

Review ASUS Gaming K16 (K3605). Laptop Gaming Murah, Laptop untuk Sekolah dan Kuliah

Banyak laptop murah yang memang mampu menjalankan game ringan, namun mudah kewalahan saat berhadapan dengan judul-judul AAA atau kebutuhan multitasking berat. Padahal, tren laptop gaming saat ini tidak hanya terbatas pada hiburan.  Mahasiswa jurusan desain, arsitektur, hingga komunikasi visual juga membutuhkan laptop dengan GPU diskrit untuk menunjang software grafis dan editing. Akhirnya, laptop gaming murah pun berkembang menjadi solusi serbaguna, bukan sekadar perangkat untuk bermain, tetapi juga untuk belajar dan bekerja. Asus, sebagai pemain besar di industri laptop, menangkap peluang tersebut melalui seri Asus Gaming K16 K3605. Dengan kombinasi prosesor Intel Core H-series, GPU NVIDIA GeForce RTX 3050, layar 144Hz, dan RAM 16GB, laptop ini menjanjikan performa yang seimbang untuk gaming sekaligus produktivitas.  Tak hanya itu, harga yang masih terjangkau untuk segmennya, bahkan tergolong laptop gaming murah, membuat Asus Gaming K16 menjadi opsi menarik bagi pengguna muda...

Musim Kemarau Tetap Hujan di Indonesia. Apa Penyebabnya?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia mengalami kemarau basah tahun ini. Fenomena ini ditandai dengan curah hujan yang tetap tinggi meski berada pada periode musim kemarau. Apa Itu Kemarau Basah? Menurut BMKG, kemarau basah adalah kondisi curah hujan di atas normal pada musim kemarau. Biasanya, musim kering dipengaruhi monsun Australia yang membawa udara kering. Namun, tahun ini monsun tersebut melemah sehingga suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat. Akibatnya, uap air lebih banyak dan awan hujan mudah terbentuk. Inilah penyebab utama munculnya kemarau basah di Indonesia. Selain itu, faktor lain yang memperkuat pembentukan hujan adalah gelombang Kelvin, konvergensi angin, dan labilitas atmosfer lokal. Kombinasi ini mempercepat pertumbuhan awan hujan di berbagai wilayah. Sejak awal Agustus, BMKG mencatat peningkatan hujan dengan intensitas ekstrem di berbagai provinsi, seperti Kepulauan Riau, Jambi, Banten, Jakarta, Kalimantan Barat, Su...

Apple Borong Separuh Chip 2nm TSMC untuk iPhone 18

Apple diperkirakan akan mengamankan hampir separuh dari kapasitas produksi awal TSMC pada proses 2nm (N2) untuk seri iPhone 18 yang akan datang. Langkah ini menegaskan pengaruh Apple dalam mengarahkan adopsi teknologi fabrikasi paling canggih di industri semikonduktor. Menurut laporan dari SMYG dan DigiTimes, TSMC mulai memasuki tahap produksi massal 2nm melalui pabrik di Baoshan dan Kaohsiung, dengan target kapasitas gabungan 45.000 - 50.000 wafer per bulan hingga akhir 2025. Kapasitas tersebut diproyeksikan meningkat menjadi 100.000 wafer per bulan pada 2026, sementara fasilitas Fab21 P2 Arizona juga segera berkontribusi. Pada 2028, total produksi TSMC ditargetkan mencapai 200.000 wafer per bulan. Harga tiap wafer 2nm diperkirakan mencapai US$30.000, menjadikannya salah satu proses manufaktur paling mahal sejauh ini. Selain Apple, perusahaan besar seperti AMD, Qualcomm, MediaTek, Broadcom, dan Intel sudah mengamankan slot awal. Namun, menurut sumber MacRumors, Apple akan mengambil ha...

Kepanikan Tarif Dorong Lonjakan Penjualan GPU, Nvidia Kuasai 94 Persen Pasar

Pasar kartu grafis global mencatat lonjakan besar pada kuartal kedua 2025. Menurut laporan terbaru dari Jon Peddie Research (JPR), pengapalan GPU naik 27 persen menjadi 11,6 juta unit, sementara pengiriman CPU desktop mencapai 21,7 juta unit atau meningkat 21,6 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Lonjakan ini diyakini dipicu oleh aksi pembelian panik menjelang penerapan tarif baru yang memengaruhi harga perangkat keras PC. Kondisi pasar terlihat tidak biasa untuk periode kuartal kedua, yang biasanya relatif stabil. Dr. Jon Peddie, presiden JPR, menilai tren ini sebagai refleksi dari ekspektasi harga yang lebih tinggi akibat tarif impor. Banyak konsumen berusaha membeli kartu grafis lebih awal sebelum kenaikan harga benar-benar terjadi.  Situasi ini juga berdampak pada stok di ritel, di mana kartu grafis kelas menengah dan entry-level sempat turun harga, sementara model high-end justru naik, hingga akhirnya sebagian besar pengecer kehabisan persediaan. Di tengah hiruk pikuk ini,...

Intel Core Ultra 5 235HX: Prosesor Laptop Menengah dengan Performa Kelas Atas

Intel mungkin dikritik karena Arrow Lake desktop yang melempem, tetapi lini mobile Arrow Lake-HX justru mengejutkan. Core Ultra 5 235HX, prosesor kelas menengah, muncul di PassMark dengan skor 4.708 single-thread dan 40.122 multi-thread, cukup untuk membuat hierarki CPU Intel sendiri berantakan. Meski tanpa Hyper-Threading dan hanya mengandalkan 14 core, chip ini mencatat lonjakan 38 persen multi-thread dibanding Core i5-14500HX. Dengan P-Cores hingga 5,1 GHz, E-Cores 4,5 GHz, TDP 55W dan turbo 160W, spesifikasinya tampak biasa saja. Namun hasilnya, ia justru mengungguli prosesor dengan core lebih banyak. Yang paling memalukan bagi Intel, Ultra 5 235HX mampu mengalahkan Core i7-14700HX (18 persen lebih cepat single-thread, 7 persen multi-thread) dan bahkan menyalip Core i9-14900HX di single-thread dengan keunggulan 11 persen. Di multi-thread, ia hanya tertinggal 11 persen dari sang flagship. Bagi AMD, hasil ini juga menyesakkan. Ultra 5 235HX melampaui Ryzen 7 9800X3D dan Ryzen 9 9955H...