Intel resmi menaikkan harga untuk lini prosesor Core generasi ke-12, ke-13, dan ke-14 di seluruh dunia. Kabar yang sebelumnya hanya rumor kini terbukti, setelah penyesuaian harga mulai terlihat di berbagai retailer dan distributor di Asia serta Eropa.
Kenaikan harganya bervariasi antara 6 hingga 30 persen, tergantung modelnya. Dan untuk beberapa chip populer, dampaknya cukup terasa di kantong konsumen.
Gelombang pertama kenaikan terjadi di Korea Selatan dan Jepang, di mana prosesor mainstream seperti Core i5-12400F naik dari 159.000 won menjadi 177.000 won (sekitar USD 132). Sementara Core i3-13400F dan i3-14100F masing-masing naik sekitar 14% dan 15%.
Prosesor kelas atas lebih parah. Harga prosesor Intel Core i5-14600KF naik 13% dan i5-14400F sekitar 6%. Adapun Core i9-13900K melonjak hampir 30%, menembus harga 1 juta won di beberapa toko.

Eropa tampaknya mengikuti pola serupa, meski lebih lambat. Retailer di Jerman dan Spanyol mulai menyesuaikan harga untuk model kelas menengah seperti i3-12100 dan i5-13400F. Stok resmi Intel di banyak negara juga mulai menipis, memicu reseller independen menaikkan harga seiring permintaan yang tetap tinggi.
Langkah ini dipandang sebagai strategi Intel untuk menjaga margin keuntungan di tengah tekanan kompetitif dari AMD Ryzen 7000 dan 9000 series, yang kini menawarkan performa serupa dengan efisiensi daya lebih baik. Dengan transisi menuju arsitektur baru berbasis AI acceleration dan lini Core Ultra, Intel tampaknya mencoba menyeimbangkan pendapatan sambil menyiapkan generasi berikutnya.
Namun bagi gamer dan perakit PC, kabar ini tentu pahit. Chip yang dulu menjadi pilihan “harga rasional” seperti i5-13400F kini tak lagi semenarik dulu. Kondisi ini berpotensi membuka peluang bagi AMD untuk merebut pasar kelas menengah dengan Ryzen 5 7600 atau Ryzen 7 8700, terutama jika harga Intel terus tinggi hingga 2026.
Di sisi lain, pengguna yang sudah memiliki motherboard LGA 1700 mungkin masih memilih upgrade internal, ketimbang pindah ekosistem. Tapi jika tren ini berlanjut, Intel bisa kehilangan posisi lamanya sebagai pilihan paling “aman” bagi PC builder dengan anggaran terbatas.

