Langsung ke konten utama

Skor Benchmark Snapdragon 660 vs Snapdragon 675 vs Snapdragon 710

Saat ini industri smartphone sedang semarak-semaraknya. Puluhan merek dari berbagai negara saling beradu untuk merebut perhatian pasar dan calon pengguna. Tetapi di balik itu, ada satu produsen yang sangat diuntungkan dengan persaingan di pasar. Lalu siapa?

Siapa lagi kalau bukan Qualcomm, sang produsen prosesor utama di industri mobile. Produsen manapun yang bersaing di pasar, sebenarnya bukan Samsung, Apple, Oppo, Vivo dan lain-lain yang meraup untung terbesar, melainkan sang produsen CPU-nya. Dan seolah tak ingin kehilangan segmen manapun, Qualcomm juga merilis prosesornya untuk seluruh segmen yang ada di dunia.


Di pasaran, kini tersedia tiga prosesor besutan Qualcomm yang merajai pasar mid to high end. Yang menarik, prosesor tersebut ditanam pada smartphone yang harganya relatif terjangkau yakni di kisaran mulai dari Rp3 jutaan. Ketiga prosesor tersebut adalah Qualcomm Snapdragon 660, Qualcomm Snapdragon 675 dan Qualcomm Snapdragon 710.


Kali ini, kita akan coba membandingkan performa ketiga prosesor tersebut. Apakah demikian jauh terpaut? Atau beda tipis?

Qualcomm Snapdragon 660
Qualcomm Snapdragon 660 merupakan prosesor octa-core berbasis 4 core Kryo 260 Gold berbasis ARM Cortex-A73 dan 4 core Kryo 260 Silver berbasis ARM Cortex-A53. Ada dua versi prosesor ini. Ada yang berkecepatan hingga 2,2GHz ada pula yang berkecepatan hingga 1,95GHz.

CPU ini diperkuat oleh grafis Adreno 512 yang mendukung resolusi Quad HD 2.560 x 1.600 pixel, RAM LPDDR4 dual channel 1866MHz, modem X12LTE cat 12 yang mampu mendownload hingga 600Mbps serta WiFi 802.11ac yang mampu mentransfer data hingga 867Mbps. Chip prosesor tersebut pertama kali dirilis pada kuartal kedua 2017 lalu.

Qualcomm Snapdragon 675
Qualcomm Snapdragon 675, atau nama aslinya SM6150 juga merupakan prosesor octa core namun dengan kombinasi unik. Ia memiliki 2 core Kryo 460 Gold berbasis ARM Cortex-A76 berkecepatan 2GHz dan 6 core Kryo 460 Silver berbasis ARM Cortex-A55 berkecepatan 1,7GHz.

Ditemani oleh GPU Adreno 612, ia mampu mendukung resolusi hingga FullHD+ 2.520 x 1.080 pixel dan dapat mendukung monitor eksternal hingga resolusi 4K. Untuk memori, ia mendukung LPDDR4X dual channel berkecepatan 1866MHz. Meskipun ia dirilis pada kuartal pertama 2019, untuk konektivitas, ia menyediakan chip X12LTE dan WiFi yang sama seperti Snapdragon 660.

Baca juga:

Qualcomm Snapdragon 710
Prosesor Qualcomm Snapdragon 710 hadir kurang lebih bersamaan dengan Snapdragon 660 yakni di kisaran kuartal kedua 2018. Kombinasi octa core-nya mirip dengan 675, yakni 2 core + 6 core. 2 core pertama adalah CPU Kryo 360 Gold berbasis ARM Cortex-A76 berkecepatan 2,2GHz sementara 6 core berikutnya adalah Kryo 360 Silver berbasis ARM Cortex-A55 dengan clock speed 1,7GHz.

Untuk grafisnya, ia memanfaatkan Adreno 616 yang mendukung resolusi hingga Quad HD+ dengan dukungan RAM LPDDR4X hingga 8GB dual channel 1866MHz. Konektivitas datanya lebih baik dengan dukungan modem X15LTE (download hingga 800Mbps) serta Wifi 802.11ac 2x2 MU-MIMO.

Secara spesifikasi, berikut ini tabelnyauntuk memudahkan perbandingan:



Untuk mengetahui perbedaan performanya, kita akan bandingkan smartphone yang menggunakan masing-masing prosesor tersebut.

Oppo R15x digunakan mewakili prosesor Qualcomm Snapdragon 660, adapun Vivo V15 Pro mewakili prosesor Qualcomm Snapdragon 675. Sementara Nokia 8.1 dipilih untuk mewakili performa prosesor Qualcomm Snapdragon 710. Berikut ini hasil perbadingan skor benchmark prosesor Qualcomm Snapdragon 660 vs Qualcomm Snapdragon 675 vs Qualcomm Snapdragon 710:





Kesimpulan
Dari performa CPU, terlihat bahwa Snapdragon 675 menawarkan performa yang lebih tinggi dibandingkan dengan Snapdragon 660, bahkan Snapdragon 710. Ini menandakan bahwa meskipun menggunakan kepala 6, tetapi Qualcomm Snapdragon 675 yang merupakan salah satu prosesor terbaru, punya kemampuan yang dahsyat. Seperti diketahui, performa smartphone dengan prosesor Snapdragon 660 pun sebenarnya tidak bisa dianggap enteng. Tetapi bisa dilibas dengan mudah oleh prosesor Snapdragon 675.

Dari sisi grafis, performa prosesor Qualcomm Snapdragon 710 memang masih sangat superior tetapi ini lebih karena performa GPU Adreno 616 milik SD710 memang sangat tinggi. Adapun jika dikombinasikan dalam performa keseluruhan (direpresentasikan oleh benchmark PCMark Work 2.0), kombinasi CPU-GPU (System on Chip) milik prosesor Qualcomm Snapdragon 675 masih lebih bagus dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh CPU-GPU (Soc) Qualcomm Snapdragon 710.

Akhir kata, jangan terpana dulu oleh kepala depan 7 atau Qualcomm Snapdragon 700 series karena bisa jadi, performa Snapdragon 600 series ada yang lebih baik. Buktinya Snapdragon 675 ini. Ngomong-ngomong, Anda masih ingat bukan? Selisih performa Qualcomm Snapdragon 625 vs 450 yang hanya terpaut sangat sedikit?

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...