Langsung ke konten utama

3 Smartphone Murah Meriah Rp1 Jutaan untuk Hadiah Lebaran

Anda sudah membayangkan libur Lebaran kali ini? Hadiah apa yang akan Anda berikan pada sanak saudara tercinta di kampung halaman nanti? Atau justru Anda ingin membeli kado untuk diri Anda sendiri di Lebaran nanti?

Buat yang ingin membeli kado lebaran berupa smartphone, atau Anda yang ingin pulang kampung dengan smartphone baru tetapi anggaran tidak terlalu besar karena harus menabung untuk kebutuhan lain, jangan khawatir. Seperti biasa, setiap jelang Ramadan dan Lebaran, nyaris seluruh produsen tak ingin ketinggalan.


Ya, mereka berlomba-lomba menghadirkan produk terbarunya, termasuk produk yang harganya terjangkau. Tentunya karena mereka tak ingin kehilangan momen di mana dagangannya bisa laris manis. Untuk smartphone, ada 3 smartphone murah meriah Rp1 jutaan yang bisa Anda beli untuk hadiah Lebaran nanti. Apa saja yang kami rekomendasikan?


Asus Zenfone Live L2
Zenfone Live L2 hadir dengan desain bodi baru yang lebih stylish dari seri sebelumnya dengan tampilan Cosmic Blue dan Rocket Red. Selain lebih besar, Zenfone Live L2 yang diperkuat baterai 3.000mAh ini juga memiliki kualitas layar yang lebih baik dan jernih dibanding seri terdahulu. Layar pada smartphone ini mampu menampilkan konten dengan tingkat kecerahan hingga 400 nits.

Daya tahan baterai yang lebih baik dibanding juga dapat dihadirkan berkat penggunaan prosesor mobile Qualcomm Snapdragon 430 yang disematkan di dalam smartphone ini. Prosesor Qualcomm Snapdragon 430 memiliki performa yang lebih baik dari Snapdragon 425 yang digunakan di seri Zenfone Live L1.
Hadir dengan desain yang lebih stylish, layar lebih lebar, dan fitur lebih banyak, ZenFone Live L2 tetap dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau. Smartphone terbaru ASUS ini dibanderol seharga Rp1.199.000 dengan RAM 2GB dan storage 16GB.

Baca juga:

Realme C2
Dari sisi spesifikasi, Realme C2 akan hadir dengan layar sentuh sebesar 6,1 inch lengkap dengan notch tipe dewdrop. Resolusi layarnya HD+ 1.560 x 720 pixel dan memiliki aspect-ratio 19.5:9. Smartphone ini diperkuat oleh prosesor MediaTek Helio P22 2GHz octa-core yang dilengkapi dengan pilihan RAM 2GB dan 3GB.

Di sektor kamera, Realme C2 menggunakan kamera belakang ganda dengan konfigurasi kamera utama 13 megapixel dengan aperture f/2.2 ditambah dengan kamera kedua beresolusi 2 megapixel dengan aperture f/2.4 yang sudah dilengkapi dengan teknologi AI.


Diperkuat oleh baterai besar berkapasitas sebesar 4.000 mAh, Realme C2 dijanjikan bisa awet dipakai seharian penuh. Update lainnya yang menjadi highlight Realme C2 adalah pada desain body belakangnya yang berdesain diamond-cut namun dengan material doff/matte yang smudge-free. Ia dijual di Rp1.499.000 untuk varian 2GB/16GB.

Infinix Smart 3 Plus
Infinix Smart 3 Plus hadir dengan AI Triple Camera yang mampu menghasilkan gambar terbaik yang dikhususkan untuk para pecinta fotografi. Ia menawarkan kemewahan layar 6.2” HD+ Water drop display yang lebih luas, sehingga pengguna merasa lebih nyaman untuk mendapatkan pengalaman terbaik dalam menonton video dan aktivitas lainnya.
Diperkuat oleh prosesor Mediatek Helio A22 yang merupakan prosesor quad-core berkecepatan 2GHz, Smart 3 Plus punya RAM 2GB dan storage 32GB sreta kamera ganda di belakang dengan resolusi 13MP serta 2MP. Untuk selfie, smartphone dengan baterai 3.500mAh ini punya kamera depan resolusi 8MP.

Dipasarkan di harga yang "terlalu sadis" yakni Rp1,299 juta, Infinix Smart 3 Plus sudah dilengkapi dengan sistem operasi terbaru yakni Android Pie 9.0 dengan interface XOS 5.0.


Sebenarnya masih di pasaran masih ada smartphone Rp1 jutaan lainnya yang sangat menarik seperti Redmi 7 yang dipasarkan di Rp1,6 juta untuk versi 2GB/16GB atau Samsung Galaxy M10 yang juga di kisaran Rp1,699 juta. Tetapi Rp1 jutaan untuk smartphone tersebut merupakan Rp1 juta lebih cukup banyak.

Jadi, mana yang akan Anda pilih? Zenfone Live L2, Realme C2, atau Infinix Smart 3 Plus?

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...