Langsung ke konten utama

Xiaomi Redmi Note 7 vs Redmi Note 6, Mending Mana?

Sebulan terakhir, jagat dunia maya disemarakkan mulai dari rumor, berita peluncuran, bahkan dibanjiri oleh review produk terbaik Redmi saat ini yakni Redmi Note 7. Sebagai informasi Redmi Note 7 merupakan smartphone perdana milik Redmi, anak perusahaan yang baru dibikin oleh Xiaomi. Maksudnya, dibikin berdiri sendiri. Tidak lagi di dalam kungkungan Xiaomi.

Tak lama setelah pengumuman, Xiaomi, atau Redmi Note 7 ini pun mulai membanjiri pasar Indonesia, khususnya pasar e-commerce yang terkenal penuh sesak dengan barang selundupan. Harganya pun menggila. Di Tokopedia misalnya, smartphone tersebut bisa dijual sampai Rp4,3 juta untuk varian dengan RAM/Storage 4GB/64GB. Di Bukalapak, lebih sinting. Versi 3GB/32GB-nya dihargai di Rp7,7 juta.


Lalu, apakah Redmi Note 7 ini layak beli? Seperti apa sih bedanya dengan Xiaomi Redmi Note 6 yang sudah beredar resmi di Indonesia?
Sebagai gambaran, Redmi Note 7 merupakan smartphone yang diperkuat prosesor octa-core Qualcomm Snapdragon 660 versi kecepatan 2,2GHz. Dengan GPU Adreno 512, ia hadir dalam sistem operasi Android 9.0 Pie serta MiUI 10. Adapun Xiaomi Redmi Note 6 punya prosesor octa-core berkecepatan 1,8GHz yakni Snapdragon 636 dengan Android 8.1 Oreo serta MiUI 9.

Baca juga:

Buat Anda yang pensaran, berikut ini perbandingan performa Snapdragon 636 (kiri) dan Snapdragon 660 (kanan). Berhubung kami belum pernah menjajal Snapdragon 660 di Redmi Note 7, berikut ini kami bandingkan milik Zenfone Max Pro M2 vs Zenfone Max Pro M1:


Dapat Anda lihat, selisihnya memang lumayan.

Dari sisi layar, Redmi Note 7 menggunakan Gorilla Glass 5, sementara Redmi Note 5 tidak disebutkan versinya. Kemungkinan besar, Gorilla Glass 3. Jadi, ada peningkatan yang cukup signifikan. Layarnya sendiri nyari sama, hanya berselisih 0,04 inci dan resolusinya pun sama-sama FullHD+ jadi tidak terlalu signifikan perbedannya.

Yang sangat signifikan improvement-nya adalah dari sektor kamera. Kalau Redmi Note 6 menggunakan kamera utama 12MP dan kamera selfie 20MP+5MP, kamera utama Redmi Note 7 resolusinya 48MP namun kamera selfie-nya hanya 13MP. Jadi kurang lebih imbang. Mau pilih kamera selfie atau kamera fotografi.


Sektor baterai juga tidak berubah. Sama-sama masih menggunakan baterai non removable Lithium Ion Polymer 4.000mAh, sedikit perbaikan yang dihadirkan pada Redmi Note 7 adalah kemampuan pengisian ulang yang lebih cepat, karena mendukung 9V/2A 18W dibanding Redmi Note 6 yang hanya 5V/2A 10W.

Nah, dengan peningkatan yang okelah, kecuali di sektor kamera utama untuk fotografi, apakah upgrade Redmi Note 6 ke Redmi Note 7 layak dan masuk akal? Asalkan Anda menebus Redmi Note 7 di harga yang tidak jauh dari Rp3,5 juta, tentunya layak. Tetapi kalau Anda ingin buru-buru mengganti smartphone lawas Anda ke Redmi, Xiaomi Redmi Note 6 masih cukup pantas dibeli.

Postingan Populer

10 PC All in One Terbaik. Solusi Praktis untuk Rumah dan Kantor Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar perangkat komputer telah mengalami pergeseran signifikan. Penggunaan PC All in One (AIO) semakin populer, terutama di kalangan pengguna rumahan, pekerja remote yang work from home, pelajar di lab sekolah, hingga kantor kecil ataupun UMKM. Faktor utamanya adalah, ruang kerja makin terbatas, dan banyak orang mencari solusi komputer yang ringkas, mudah dipasang, dan tetap bertenaga. Dengan integrasi layar, CPU, penyimpanan, dan periferal dalam satu perangkat, tanpa banyak kabel, PC All in One menjanjikan tampilan meja yang bersih, setup cepat, dan mobilitas lebih mudah bila ruang berpindah. Desain ramping dan fungsional kian diminati seiring gaya hidup minimalis dan kebutuhan fleksibilitas ruang. Selain itu, kinerja perangkat AIO yang kini menggunakan CPU dan GPU modern sudah cukup untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, belajar, bahkan kreativitas ringan. Tren ini menunjukkan bahwa Komputer All in One bukan lagi sekadar alternatif. Tetapi bisa jadi pil...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA. Laptop Bisnis untuk Jangka Panjang

Segmen laptop bisnis selama bertahun-tahun terjebak pada satu pola: performa tinggi di tahun pertama, dan tuntutan upgrade mahal pada tahun ketiga atau keempat. Di era PC AI saat ini, masalah tersebut semakin terasa. Alasannya, workload berbasis kecerdasan buatan saat ini membutuhkan ruang penyimpanan lebih besar, RAM lebih lega, dan perangkat yang bisa mengikuti dinamika operasional perusahaan. Sayangnya, sebagian besar laptop bisnis modern masih terjebak pada desain kaku, RAM solder, satu slot SSD, dan skalabilitas minim. Di tengah kondisi tersebut, Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA hadir dengan pendekatan yang berbeda. Bukan sekadar laptop bisnis berlabel “AI-ready”, tetapi sebuah platform kerja yang menawarkan sesuatu yang jarang ada di kelasnya. Dua slot SSD dan dua slot SO-DIMM.  Ini bukan gimmick marketing. Fasilitas tersebut adalah dasar dari konsep yang Asus sebut sebagai true future-proofing, atau cara memastikan laptop tetap relevan hingga 5 sampai 7 tahun ke depan. Artinya...

Tak Hanya Dari Permukaan, Benua Juga Memisahkan Diri Dari Dalam

Penelitian terbaru dari University of Southampton mengungkap bahwa fragmen benua secara perlahan terkelupas dari dasar lempengnya, lalu terseret masuk ke dalam mantel laut. Seperti diketahui, mantel laut merupakan lapisan panas dan padat yang bergerak sangat lambat di bawah dasar samudra.  Material benua yang terbawa ini dapat memicu aktivitas vulkanik selama puluhan juta tahun. Temuan ini menjawab teka-teki lama, mengapa beberapa pulau vulkanik yang jauh dari batas lempeng tektonik justru memiliki jejak kimia khas benua, padahal lokasinya berada di tengah samudra luas. Studi internasional yang dipublikasikan di Nature Geoscience ini melibatkan peneliti dari Inggris, Jerman, Kanada, dan Wales. Sebagai gambaran, pulau-pulau kecil seperti Christmas Island diketahui mengandung unsur “kaya” yang biasanya berasal dari kerak benua. Selama bertahun-tahun, ilmuwan menduga bahwa unsur ini berasal dari sedimen samudra yang terseret ke mantel atau dari plume atau kolom batuan panas yang naik ...

Tembus 35 Juta Kopi, Sequel Cyberpunk 2077 Siap Diproduksi

CD Projekt Red kembali mencatat tonggak bersejarah. Cyberpunk 2077 resmi menembus 35 juta unit terjual di seluruh dunia. Angka ini menegaskan bahwa game yang sempat bermasalah di masa awal peluncurannya kini justru menikmati performa jangka panjang yang solid, terutama setelah rangkaian pembaruan besar dan hadirnya ekspansi Phantom Liberty.  Bersamaan dengan kabar tersebut, CDPR mengonfirmasi bahwa fokus pengembangan kini telah bergeser sepenuhnya ke Project Orion, nama sandi untuk sekuel Cyberpunk 2077 yang sudah memasuki tahap produksi awal. Studio kini mulai merekrut talenta baru di kantor mereka yang tersebar di Eropa dan Amerika Utara, seiring restrukturisasi internal yang dirancang untuk mendukung beberapa proyek besar secara paralel. Walau belum memiliki target rilis, CDPR memastikan bahwa tahap awal Project Orion mencakup pembangunan fondasi teknologi baru, pembuatan tool internal, serta penyatuan pipeline pengembangan antara tim Boston, Vancouver, dan Polandia. Kesuksesan ...