Langsung ke konten utama

Review ASUS X505ZA, Laptop AMD Ryzen Kekinian

Pangsa pasar Intel di industri notebook tak terbantahkan. Menurut data PassMark Software, hingga Q1 2018, pangsa pasar prosesor Intel mencapai 79,3% sementara AMD hanya 20,7%. Lebih dahysat lagi, platform game online terkemuka yakni Steam, pada Juli 2018 melansir, sebanyak 84,79% gamers di platformnya memakai prosesor Intel. Hanya 15,17% saja yang bermain di komputer berbasis AMD.

Tapi tentunya AMD tidak tinggal diam. Produsen prosesor yang dikenal mampu menghadirkan chip grafis yang mumpuni tersebut menghadirkan prosesor komputer yang mumpuni yakni AMD Ryzen. Dan kini, AMD Ryzen versi mobile sudah mulai marak digunakan oleh sejumlah produsen notebook multinasional.


Salah satu produsen yang menghadirkan notebook dengan platform AMD Ryzen Mobile adalah Asus dengan produk X505ZA terbarunya. Jika sebelumnya Asus sudah menghadirkan notebook sangat bertenaga karena berbasis prosesor AMD Ryzen desktop dalam wujud ROG GL702ZC, kali ini prosesor yang dihadirkan adalah prosesor Ryzen mobile yang punya performa tinggi, namun hemat energi.



Ya. Asus X505ZA menggunakan kombinasis prosesor AMD Ryzen R5 atau R3 yang sudah dilengkapi dengan GPU berbasis Radeon Vega. Baik RX Vega 8 yang digunakan oleh AMD Ryzen 5 2500U ataupun RX Vega 3 seperti yang digunakan oleh prosesor AMD Ryzen 3 2200U. Kebetulan, produk yang akan kita bahas kali ini diperkuat oleh AMD Ryzen R5 2500U dan dilengkapi dengan Radeon Vega 8. Dari sisi desain, notebook ini tampak kekinian dengan dimensi yang tipis dan kompak.

Desain
Dari sisi desain, ASUS X505ZA tampak tidak jauh berbeda dengan seri notbook mainstream ASUS pada umumnya. Ia memang memiliki desain yang lebih tipis dibanding beberapa notebook mainstream dari brand lain, tetapi dari sisi material, bentuk dan layout, notebook ini relatif tidak banyak berbeda. Tetapi semua tentunya tergantung selera penggunanya.



Di sisi kanan laptop, X505ZA memiliki slot SD card, port audio combo, dua port USB 2.0 Type A dan kensington lock. Tidak ada ODD di sini karena X505ZA dirancang agar dapat dibuat setipis mungkin. Satu hal yang cukup menarik namun perlu disayangkan, ASUS tidak menempatkan numeric keyboard seperti yang biasanya hadir pada rangkaian notebook berukuran 15 inci.

Namun ini mungkin sebuah keputusan yang sengaja diambil karena notebook ini lebih ditujukan untuk pengguna multimedia ataupun gamers casual yang tampaknya lebih memilih tuts keyboard yang lebih luas, dengan jarak antar tuts yang lebih lebar dan tidak terlalu membutuhkan numeric pad.

 

Di sisi kanan, di sebelah port power, tersedia port RJ-45 LAN, HDMI, USB 3.0 Type A dan sebuah port USB 3.0 Type C. Relatif standar, layaknya seperti konektivitas sebuah notebook mainstream pada umumnya.



Bagian lid cover dari ASUS X505ZA terbuat dari material plastik yang diberikan motif seperti wajik kecil. Tetapi jika Anda sentuh, Anda akan merasakan bahwa notebook ini juga punya concentric circle layaknya milik notebook ASUS dari seri ZenBook. Dengan demikian, notebook ini tampak lebih mewah dibanding notebook mainstream pada umumnya.



Pembuangan panas notebook ini juga tersedia di bagian bawah mengarah ke belakang. Dengan demikian, pengguna tidak akan terganggu oleh udara panas yang menyembur dari dalam body notebook.



Pengguna X505ZA akan dimanjakan oleh hadirnya touchpad yang punya ukuran besar. Dengan dimensi yang lebih lebar, kontrol pada sistem operasi bisa dilakukan dengan lebih nyaman untuk melakukan berbagai macam fungsi. Apalagi touchpad ini juga mendukung operasional hingga 4 jari untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu.

Spesifikasi
ASUS X505ZA merupakan notebook uang diperkuat oleh prosesor AMD Ryzen 5 2500U, sebuah mobile APU (Accelerated Processing Unit) yang didesain secara khusus oleh AMD dan ditujukan untuk digunakan pada notebook tipis dan ringan.

Baca juga:

Diumumkan pertamakali pada Oktober 2017 lalu, prosesor dengan teknologi Raven Ridge ini marak digunakan oleh notebook-notebook dari berbagai merek yang diluncurkan pada kisaran Juli-Agustus 2018, termasuk ASUS X505ZA yang kita bahas kali ini.

Dari sisi spesifikasi, prosesor tersebut sudah menggunakan empat buah core Zen dan mendukung 8 thread yang akan bekerja pada kecepatan 2GHz sampai 3,6GHz serta dilengkapi dengan L3 cache sebesar 4MB. Secara total, terdapat 4.500 juta transistor di dalam APU yang dibuat dalam proses manufaktur 14 nanometer tersebut.

Di dalam APU tersebut sudah tersedia grafis terintegrasi berbasis Radeon RX Vega 8. Chip grafis ini punya 8 buah Compute Unit dengan 512 buah shader yang bekerja pada kecepatan hingga 1.100MHz. Dari sisi konsumsi energi, prosesor tersebut secara total mengonsumsi daya antara 12 sampai 25 watt, dengan standarnya di 15 watt.

Berikut ini spesifikasi teknis dari ASUS X505ZA:


Dilengkapi dengan RAM DDR4 sebesar 8GB (masih dalam modus single channel), notebook ini dapat mendukung hingga 16GB dan beroperasi dalam modus dual channel. Selain menawarkan kapasitas RAM yang berlipat, penggunaan modus dual channel memory juga bisa memicu performa sistem menjadi lebih tinggi, khususnya dalam aplikasi pengolahan 3D graphics ataupun game.

Sebuah harddisk SATA berkapasitas raksasa,  yakni 1TB tersedia di dalamnya. Adapun untuk tampilan, layar berukuran 15,6 inci resolusi HD 1.366 x 768 yang disediakan menggunakan panel anti-glare sehingga notebook ini tetap dapat dipakai dengan nyaman meskipun pengguna berada di luar ruangan dan banyak cahaya di sekelilingnya.

Untuk konektivitas ke jaringan nirkabel dan Internet, ia sudah mendukung WiFi 802.11ac (2x2) sehingga menawarkan kecepatan transfer yang lebih tinggi. Tersedia fitur SonicMaster Technology, serta hadir dengan baterai 3 cell Lithium-on berkapasitas 42WHrs. Mari kita sedikit mengupas fitur-fitur yang disediakan pada notebook yang satu ini.

Fitur
Dari spesifikasi, Asus memasang baterai Lithium-ion 3 cell kapasitas 42WHrs di dalam X505ZA. Tapi ternyata tidak itu saja. Untuk memperpanjang kekuatan baterai dalam jangka panjang, Asus masih punya software khusus yakni Battery Health Charging terinstalasi di dalam Windows 10 Home yang disediakan.

Ada tiga pilihan yakni Full Capacity Mode, Balance Mode dan Maximum lifespan mode. Opsi pertama akan mengisi baterai hingga 100% sehingga cocok buat Anda yang akan bepergian membawa notebook ini dan bekerja ataupun melakukan aktivitas lain dengannya.

Jika Anda memilih opsi Balance mode, baterai akan diisi hingga 80 persen saja. Kapasitas 80 persen akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sederhana, tetapi di saat yang sama, pengisian hingga 80% tersebut juga dapat memperpanjang umur baterai secara jangka panjang.



Maximum lifespan mode hanya akan membuat baterai diisi hingga 60 persen saja. Meski demikian, tingkat keawetan baterai akan menjadi lebih terjaga secara jangka panjang meski notebook sudah digunakan selama beberapa tahun. Modus ini juga disarankan jika pengguna sering bekerja di tempat yang ada colokan listrik.

Dari sisi audio, Asus menyebutkan bahwa X505ZA punya stereo speaker 18W dengan Asus SonicMaster Technology. Dan ternyata, dari sisi software, Asus juga masih menyediakan optimalisasi dari sisi software dengan menyediakan aplikasi AudioWizard. 5 modus audio bisa dipilih tergantung situasi dan kondisi. Tetapi jika ingin optimalisasi lebih lanjut, bisa pilih opsi Advanced.



Di modus Advanced, pengguna bisa memilih setting lebih lanjut mulai dari Bass, Treble, Widener, sampai Loudness. Bisa juga mengatur berbagai opsi equilizer. Audio yang dihasilkan pun menjadi sangat bervariatif.



Masih kurang? Jangan khawatir. Asus masih punya fitur Smart Audio yang dapat digunakan untuk memodifikasi tingkat suara yang dihasilkan oleh speaker kiri dan kanan, serta microphone.



Tak hanya itu, customisasi lebih lanjut lewat software ini bisa memilih output suara sesuai dengan genre musik yang kita putar. Jazz, classic, rock, dan lain-lain. Bahkan setting audio yang cocok saat kita melakukan komunikasi VoIP juga bisa diatur.



Dari sisi konfigurasi, bisa kita lihat bahwa Asus X505ZA hadir dengan sistem operasi Windows 10 Home Single Language 64-bit.



Lebih lanjut, kita bisa lihat bahwa Ryzen 5 2500U yang diperkuat Radeon VGA Mobile Gfx ini memiliki empat buah core dengan 8 thread dan storage dari Seagate berkapasitas 1TB.



Dengan CPU-Z, kita bisa mellihat fitur-fitur yang sudah didukung oleh Ryzen 5 Mobile 2500U. Mulai dari TDP-nya yang 15 watt, instruksi yang didukung mulai dari MMX, SSE, AMD-V, AES, AVX dan lain-lain, hingga besaran cache masing-masing level. Yang menarik, dengan CPU-Z kita juga bisa melakukan pengukuran. Performa single thread CPU ini dan juga multi thread-nya serupa dengan milik prosesor desktop Intel Core i5-7600K quad core yang berjalan pada kecepatan 3,8GHz.

Artinya, dengan performa yang kurang lebih sama, prosesor ini lebih hemat energi karena seperti diketahui, prosesor Intel Core i5-7600K berjalan dengan konsumsi listrik yang sangat jauh lebih tinggi yakni 91 watt.



Dari sisi memori, diketahui bahwa Asus X505ZA menggunakan RAM DDR4 sebesar 8GB yang bekerja pada kecepatan 1200MHz (DDR 2400) dengan modus single channel.



Dari sisi GPU, Radeon Vega 8 Mobile Graphics yang tersedia dilengkapi dengan memori video DDR4 64-bit sebesar 1GB yang GPU dan Memory clock-nya berjalan hingga kecepatan 1.100MHz dan 1.200MHz. Namun saat idle, kecepatannya akan diturunkan hingga 400MHz saja.



Performa
Untuk mengetahui sampai sejauh mana performa ASUS X505ZA, kami melakukan pengujian menggunakan PCMark untuk mengukur kemampuan sistem secara keseluruhan, Cinebench dan Geekbench untuk menguji kemampuan prosesor secara single core ataupun multi-core, serta 3DMark dan Unigine Heaven untuk mengetahui performa grafis dan game Vega 8. Berikut ini hasilnya:







Dari pengujian yang kami lakukan di atas, dari sisi performa sistem secara keseluruhan, prosesor AMD Ryzen 5 2500U yang digunakan masih belum dapat bersaing dengan performa notebook dengan prosesor Intel Core i5 generasi ke-6. Namun demikian, jika ditilik dari performa CPU-nya saja, Ryzen 5 2500U ini menawarkan performa yang lebih baik. Apalagi grafis yang digunakan.

Jika saja ASUS menggunakan sistem dual channel, kami yakin performanya akan jauh lebih baik dibandingkan dengan performa yang saat ini ditawarkan.

Untuk performa grafis, Ryzen R5-2500U dengan Vega 8 mampu mengalahkan performa Intel Core i5-8250U yang tidak ditemani grafis terdedikasi, alias hanya menggunakan Intel HD Graphics 620.



Lalu, apakah prosesor ini panas? Nah, kita juga sudah buktikan. Saat ia dipaksa bekerja secara full load 100%, temperatur prosesor bisa menyentuh angka hingga 78 derajat Celsius. Namun demikian, rata-rata, prosesor ini bekerja di temperatur 66 derajat Celsius serta kisaran 40-42 derajat Celisus dalam kondisi idle, dan ini masih dalam taraf wajar. Lalu, bagaimana dengan temperatur GPU?



Dalam kondisi idle, suhu GPU berada di kisaran 40-41 derajat Celsius. Dan saat bekerja keras, seperti saat kami paksa untuk menjalankan aplikasi benchmark 3D yakni Unigine Heaven 4.0 dengan preset Extreme, temperaturnya naik hingga 63 derajat Celsius dengan temperatur CPU juga tercatat naik hingga 64,8 derajat. Masih dalam ambang wajar.

Terakhir, bagaimana dengan performa baterai? Menggunakan aplikasi Battery Mark, kami melakukan pengukuran kemampuan baterai Asus X505ZA. Battery Mark yang memaksa seluruh core prosesor bekerja secara full load mencatat, baterai yang terpasang pada notebook ini mampu memasok daya hingga 1 jam 46 menit 14 detik. Perlu dicatat, ini merupakan daya tahan minimal kalau laptop bekerja keras 100% non stop.



Dalam kondisi normal, masih menurut catatan Battery Mark, diperkirakan notebook sanggup bekerja hingga 10 jam. Tetapi sekali lagi, ini merupakan perkiraan benchmark. Berapa lama baterai tersebut mampu memasok daya jika Anda yang menggunakan? Semua sepenuhnya bergantung pada apa yang Anda kerjakan pada notebook yang satu ini.




Kesimpulan
Akhir kata, kami menyimpulkan bahwa Asus X505ZA ini merupakan notebook yang sangat menarik untuk digunakan. Performa cukup baik. Grafis mumpuni. Audio dahsyat. Dimensi dan bobotnya pun relatif kompak dan ringan untuk sebuah notebook 15 inci.

Satu saran kami, jika Anda memilih untuk memiliki notebook besutan terbaru Asus dan AMD ini, tambahkan RAM-nya menjadi 16GB atau dual channel memory. Performanya dijamin akan meningkat. Kalau mau lebih sempurna, pasangkan SSD dan instalasikan sistem operasi di sana. Tertarik? Anda bisa mendapatkan Asus X505ZA di URL berikut.



Baca Juga:

Cara Cek Chipset Smartphone Android Secara Akurat

Smartphone merupakan perangkat yang memiliki banyak komponen penting, seperti prosessor, memori internal dan eksternal, graphic processing unig (GPU) dan lainnya. Salah satu bagian terpentingnya adalah prosessor. Komponen prosessor sendiri terdiri dari chipset yang memiliki beberapa buah core dengan clock speed yang mungkin berbeda-beda, dan juga GPU. Cara cek chipset smartphone Android dapat dilakukan dengan beberapa metode. Kegiatan mengecek chipset sendiri perlu dilakukan dalam rangka mengetahui spesifikasi perangkat keras yang terdapat di dalam smartphone. Apakah sesuai dengan standar atau resmi. Selain itu, dengan melakukan pengecekan, kita dapat mencegah penipuan yang mungkin terjadi. Berikut ini cara cek chipset smartphone Android yang mungkin bisa Anda lakukan pula pada smartphone Android Anda: Cara Cek Melalui Menu Pengaturan Ini merupakan cara pertama yang bisa kamu lakukan. Langkah-langkahnya adalah: Buka menu pengaturan di smartphone Android Anda Pilih S

Perbandingan Unisoc Tiger T618 dengan MediaTek dan Qualcomm Sekelas

Chipset Unisoc sedang naik daun. Advan, salah satu produsen smartphone dan perangkat komputas mobile dalam negeri baru saja menghadirkan smartphone baru yang diperkuat prosesor tersebut. Adalah Advan GX, smartphone andalan teranyar Advan yang baru dirilis di harga kisaran Rp1,8 jutaan. Uniknya, alih-alih mengusung chipset besutan Qualcomm ataupun Mediatek, Advan menunjuk prosesor besutan Unisoc untuk memperkuat smartphone yang bersangkutan. Asal tahu saja, Unisoc ini sebelumnya dikenal dengan nama Spreadtrum Communications. Adapun prosesor yang dipilih untuk Advan GX adalah Unisoc Tiger T618. Prosesor ini sendiri sebenarnya sudah dirilis sejak Agustus 2019. Apa yang menarik pada prosesor ini? Lalu, apa bedanya dengan prosesor MediaTek dan Qualcomm Snapdragon sekelas atau setara? PerbandinganUnisoc Tiger T618 vs MediaTek dan Qualcomm Dari sisi teknologi, Unisoc Tiger T618 adalah prosesor octa-core yang terdiri dari dua core bertenaga berbasis ARM Cortex-A75 berkecepatan 2GHZ dan e

Cara Cek Harga Hp Bekas untuk Dijual

Anda tertarik pada salah satu smartphone kekinian yang baru saja dirilis oleh produsennya? Atau Anda butuh untuk upgrade smartphone Anda karena yang saat ini dipakai sudah berumur lebih dari 3 tahun dan mulai melambat atau sudah mulai rusak? Atau Anda ingin membeli hape baru tersebut karena supaya ingin memiliki teknologi mutakhir? Apapun alasannya, sah-sah saja bagi Anda untuk membeli smartphone baru tersebut. Yang jadi masalah, apa yang Anda lakukan dengan smartphone lama Anda, apalagi kalau Anda sudah punya 1-2 hape lain sebagai secondary atau back-up phone? Paling rasional, jawabannya ya jual saja. Di sini masalahnya. Kalau Anda jual, di mana Anda harus menjual dan berapa kira-kira ancer-ancer harga pasaran hape Anda tersebut saat ini. Nah, buat Anda yang ingin menjual, berikut ini cara cek harga hp bekas untuk dijual dan aplikasi untuk cek harga hp bekas yang bersangkutan. Apa saja? Tukar HP Aplikasi ini tampaknya menggantikan aplikasi Tutamera yang dulu juga dibu

Cara Mengatasi Adapter Wi-Fi yang Tidak Terdeteksi

Saat ini, penggunaan perangkat elektronik seperti smartphone dan laptop sudah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari. Penggunaan laptop sendiri mulai dari dipakai untuk bekerja, belajar sampai ke untuk kebutuhan hiburan.  Nah, untuk dapat terhubung ke dunia maya, perangkat laptop biasanya disambungkan ke Wi-Fi. Namun apa jadinya jika adapter Wi-Fi yang ada di laptop tidak terdeteksi sehingga pengguna tidak bisa terhubung ke internet? Nah, jangan panik dulu. Berikut ini ada beberapa cara yang dapat Anda coba saat adapter Wi-Fi laptop Anda tidak mendeteksi access point dan tak bisa tersambung. Sebagai gambaran, ketersediaan adapter ini sangat penting karena digunakan untuk menerima dan menyampaikan data dari sinyal koneksi Wi-Fi. Jika keberadaannya tidak terdeteksi dan error tentunya hal tersebut akan membuat produktifitas pengguna menjadi terganggu karena tidak bisa terhubung ke internet. Ok, begini cara untuk mengatasi adapter Wi-Fi yang error dan tidak terdeteksi. 1. Disable

Spesifikasi, Kelebihan dan Kekurangan Infinix Hot 30i

Infinix Hot 30i adalah salah satu smartphone terbaru yang diluncurkan oleh Infinix pada bulan Maret 2023. Smartphone ini menawarkan spesifikasi yang menarik di kelas entry-level, seperti layar IPS LCD 6,56 inci dengan refresh rate 90Hz, chipset MediaTek Helio G37 yang dioptimalkan untuk gaming. Tak hanya itu, smartphone yang satu ini juga menggunakan RAM 8GB yang bisa diperluas (extended) hingga 16GB. Adapun baterai 5000mAh yang digunakan bisa melakukan pengisian ulang dengan fast charging 18W. Buat Anda yang tertarik untuk meminang hape yang satu ini, berikut adalah poin-poin penting tentang spesifikasi, kelebihan, dan kekurangan Infinix Hot 30i. Spesifikasi Infinix Hot 30i Layar: IPS LCD 6,56 inci, resolusi 720 x 1612 piksel, rasio aspek 20:9, refresh rate 90Hz, kecerahan 500 nits Chipset: MediaTek Helio G37 (12 nm), CPU octa-core (2x1.6 GHz Cortex-A75 & 6x1.6 GHz Cortex-A55), GPU Mali-G57 MP1 Memori: RAM 8GB (dapat diperluas hingga 16GB), ROM 128GB (dapat diperluas hingga 1TB de

Download Windows 10 ISO versi Lite Alias Ringan

Anda kesal karena laptop atau PC desktop Anda lemot padahal punya spek yang tidak jelek? Jangan dulu membuang laptop atau upgrade komponen PC desktop tersebut. Siapa tau yang membuatnya berat adalah sistem operasi Windows 10-nya yang kegemukan. Selain format dan install ulang, ada cara lain yang lebih efektif dalam membuat komputer kita bekerja seperti layaknya baru beli. Caranya adalah download Windows 10 ISO versi ringan. Lho, apa bedanya? Kalau kita memilih untuk download Windows 10 ISO versi ringan dan instalasikan di PC kita, maka fitur-fitur, fungsi atau aplikasi yang jarang digunakan, sudah ditiadakan. Selain lebih hemat ruang di harddisk, dibuangnya fitur-fitur yang tidak berguna tersebut akan membuat PC atau laptop spek rendah pun bisa menjalankan Windows 10 dengan lancar. Download Windows 10 Terbaru October 2020 Update Lalu, apa saja yang ada di Windows 10 versi Lite alias versi Ringan tersebut? Nah ini dia: Windows 10 SuperLite Compact (Gaming Edition) x64 –

Trik Cara Atasi MacBook Tak Bisa Mendeteksi Harddisk

Anda pengguna MacBook, khususnya MacBook Air ataupun MacBook Pro? Apakah Anda kadang mengalami kesulitan untuk menghubungkan hard drive eksternal ke laptop Anda karena hard drive tersebut tidak terdeteksi? Berikut ini beberapa penyebab mengapa hard disk eksternal tidak terdeteksi oleh MacBook Air atau MacBook Pro. Pada bagian berikutnya dari artikel ini juga kita akan membahas trik cara mengatasi agar MacBook tersebut bisa kembali mendeteksi harddisk eksternal Anda. Penyebab pertama, koneksi buruk. Jika ada yang salah dengan port USB Mac atau perangkat keras USB HDD eksternal, komputer akan gagal mengenali ada drive eksternal yang terhubung. Penyebab kedua, kesalahan konfigurasi Mac. Secara default, macOS akan menampilkan hard drive eksternal yang terdeteksi di desktop, di Finder dan Disk Utility. Namun, jika hard drive dikonfigurasi tidak benar, Anda tidak akan dapat melihatnya. Penyebab ketiga, ketidakcocokan sistem file. Sistem File pada komputer memutuskan baga

Spesifikasi Xiaomi Mi A3, Kelebihan dan Kekurangannya

Salah satu produsen smartphone terkemuka dunia, yakni Xiaomi, baru saja meluncurkan smartphone andalan terbarunya dalam sebuah ajang peluncuran di Spanyol. Produk yang bersangkutan adalah dari segmen menengah yakni Mi A3. Rencananya, produk ini akan diluncurkan di kawasan Asia dimulai dari Malaysia pada 31 Juli yang tinggal dalam hitungan beberapa hari ini. Sejumlah media di Malaysia dilaporkan telah menerima undangan peluncuran tersebut di Kuala Lumpur. Dan bisa dipastikan, perangkat ini merupakan perangkat yang sama dengan Mi CC9e yang sebelumnya sudah diluncurkan di negeri asalnya yakni di China. Sama seperti Xiaomi Mi A1 dan Mi A2 yang dirilis sebelumnya, Xiaomi Mi A3 juga merupakan smartphone Android dengan versi sistem operasi Android One. Adapun versi sistem operasi yang digunakan adalah Android 9.0 Pie terbaru. Sebelum berbicara seputar kelebihan dan kekurangan Xiaomi Mi A3, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu tentang Android One dan apa bedanya dengan Stock Android

Review Perbandingan Qualcomm Snapdragon 450 vs Snapdragon 625

Baru-baru ini, popularitas prosesor Qualcomm Snapdragon 450 di Indonesia mendadak melejit. Padahal, asal tahu saja, prosesor ini bukan prosesor baru-baru amat. Ia sudah hadir sejak kuartal ketiga hingga kuartal keempat tahun 2017 lalu. Namun demikian, semua gara-gara Xiaomi. Saat merilis produk andalan terbarunya, yang lagi-lagi murah tapi bagus, yakni Redmi 5, produsen asal Tiongkok tersebut menanamkan prosesor Qualcomm Snapdragon 450 di dalamnya. Yang bikin menarik, ternyata prosesor Qualcomm Snapdragon 450 tersebut merupakan prosesor yang sama dengan Qualcomm Snapdragon 625 yang sangat terkenal performanya bagus namun efisiensi energinya hebat. Bedanya, kecepatan CPU-nya diturunkan 200MHz menjadi hanya 1,8GHz. Sisanya, sama persis. Lalu, sejauh mana perbedaan performa dari kedua prosesor tersebut? Kebetulan kali ini kami punya dua perangkat yang menggunakan kedua prosesor tersebut. Keduanya juga punya RAM yang sama besar yakni 4GB dan OS yang sama, yakni Android 7 Nouga

Perbedaan Performa Smartphone RAM 4GB, 6GB dan 8GB

Kapasitas RAM smartphone dengan sistem operasi Android saat ini sudah sedemikian besar. Beberapa bahkan sudah lebih besar dari kapasitas RAM notebook mainstream. Sebelumnya, smartphone Android mainstream hanya punya RAM 2GB sampai 3GB. Kini, smartphone mainstream dengan OS Android rata-rata sudah mulai berkapasitas 4GB. Lalu, bagaimana dengan smartphone premium ataupun flagship? Untuk perangkat-perangkat tersebut, RAM 4GB sudah jarang digunakan. RAM 6GB dan 8GB kini sudah menjadi semakin lumrah. Dalam setahun dua tahun ke depan, mungkin RAM 10GB untuk sebuah smartphone Android menjadi biasa-biasa saja. Yang jadi pertanyaan, apakah saat ini performa RAM yang sedemikian besar berarti juga peningkatan performa secara keseluruhan akan didapat? Khususnya pada smartphone flagship atau premium yang sudah menggunakan CPU mutakhir terbaik? Sebelum ini, kita sudah membuktikan bahwa peningkatan kapasitas RAM pada smartphone dengan prosesor mainstream tidak terlalu signifikan bedanya