Langsung ke konten utama

Review Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA. Laptop Tipis Premium dengan Prosesor Kencang

Di tengah meningkatnya adopsi layar OLED pada laptop consumer portable performa tinggi, Asus kembali mengukuhkan posisinya lewat Zenbook 14 OLED UX3405CA. Laptop tipis ini merupakan sebuah laptop 14 inci yang tidak hanya memprioritaskan estetika dan portabilitas, tetapi juga menghadirkan inovasi yang relevan untuk kebutuhan produktivitas modern dan penggunaan hybrid.

Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA hadir sebagai penyempurnaan dari generasi sebelumnya, dengan membawa layar OLED yang semakin matang, performa chip Intel Core Ultra yang lebih cepat dan efisien, serta peningkatan kualitas desain yang membuatnya lebih ergonomis. Ia juga sudah menggunakan RAM 32GB serta storage SSD 1TB. Aman untuk menghindari lonjakan kenaikan harga di 2026 mendatang.

Ya, laptop Asus yang satu ini dirancang untuk pengguna profesional, mahasiswa, kreator kasual, dan pekerja hybrid yang membutuhkan perangkat portabel dengan kualitas layar terbaik dan performa stabil sepanjang hari. Pada review kali ini, kita akan membahas perangkat inidari sisi desain, layar, performa, baterai, hingga pengalaman penggunaan sehari-hari.

Desain 
Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA mempertahankan identitas Zenbook sebagai laptop yang elegan, minimalis, dan berkelas. Dari luar, desainnya terlihat bersih dengan garis tegas dan tekstur halus yang memberikan kesan premium tanpa berlebihan. Logo Asus Zenbook sendiri ditempatkan dengan manis di sudut kiri bawah cover.

Sebagai laptop ringan, bobotnya hanya sekitar 1,2 kg dan sebagai laptop tipis, ketebalannya berada di kisaran 14,9 mm. Angka ini menempatkannya sebagai salah satu laptop 14 inci paling ringkas di kelasnya, bahkan mampu bersaing dengan MacBook Air dari sisi portabilitas. Penggunaan material aluminium membuat laptop ini terasa kokoh dan tidak ringkih, meski dimensinya sangat tipis. 

Asus juga memperbaiki struktur engsel sehingga pembukaan layar terasa lebih halus dan stabil, tanpa efek wobble yang mengganggu saat mengetik di tempat yang tidak stabil, seperti di meja kafe atau dipangkuan. Engselnya pun kuat namun smooth, hingga bisa dibuka dengan satu jari saja.



Ini menjadi aspek kecil, tetapi sangat penting bagi pengguna mobile yang sering bekerja di berbagai kondisi.

Meskipun tampil dengan desain tipis, Asus tetap memberikan port yang cukup lengkap pada UX3405CA. Pengguna mendapatkan dua port Thunderbolt 4 untuk koneksi serbaguna seperti display eksternal, pengisian daya, ataupun transfer data berkecepatan tinggi. Selain itu, hadir juga USB-A, HDMI 2.1, dan audio jack.

Keberadaan HDMI 2.1 adalah keunggulan yang patut dihargai karena tidak semua laptop tipis menyertakan port ini. Artinya, pengguna dapat dengan mudah menghubungkan laptop ke proyektor atau monitor tanpa adaptor tambahan, sebuah kemudahan yang sangat penting bagi pekerja profesional.

Secara keseluruhan, desain Zenbook 14 OLED UX3405CA memperlihatkan fokus Asus pada mobilitas jangka panjang. Ini bukan sekadar laptop tipis, melainkan produk yang dirancang untuk pengguna yang benar-benar sering bepergian dan membutuhkan laptop tahan lama, terlihat profesional, dan mudah dimasukkan ke dalam tas kecil sekalipun.



Fitur
Berhubung ini laptop tipis dan ringkas, tentunya tidak ada ruang yang cukup untuk menemepatkan numberpad fisik di area keyboard. Tapi Asus tidak kehilangan akal. Area touchpad laptop Asus yang lega bisa dinyalakan dan berfungsi sebagai numberpad. Ini tentu sangat bermanfaat bagi para profesional, akuntan, finance atau siapapun yang kerap bekerja dengan input angka.

Akan tetapi, jika harus memilih satu aspek yang paling menonjol dari laptop ini, jawabannya adalah layar. Asus sudah menjadi pionir dalam mempopulerkan layar OLED pada laptop consumer, dari harga yang premium sampai yang sangat terjangkau. Dan Zenbook 14 OLED UX3405CA menunjukkan mengapa strategi itu sangat tepat. 

Laptop tipis ini menggunakan panel OLED 14 inci beresolusi 2.8K dengan refresh rate 120Hz, menghasilkan ketajaman visual yang luar biasa, warna yang sangat kaya, dan kontras yang jauh lebih hidup dibandingkan panel IPS konvensional.

Gamut warna 100 persen DCI-P3 memberikan hasil gambar yang akurat untuk kebutuhan editing foto dan video ringan. Hitam yang benar-benar pekat membuat tampilan konten HDR terasa menonjol, sementara tingkat kecerahan tinggi menjadikannya nyaman digunakan di luar ruangan. Dengan dukungan Dolby Vision dan sertifikasi HDR True Black, laptop ini mampu memberikan kualitas visual yang biasanya hanya ditemukan pada monitor profesional kelas atas.

Menurut pandangan kami, panel yang digunakan pada UX3405CA adalah salah satu yang paling konsisten di kelasnya. Tidak ada masalah seperti banding yang mencolok, brightness drop, atau color shift ekstrem. Pengalaman menonton film, mengerjakan desain ringan di Canva atau Photoshop, hingga sekadar browsing terasa jauh lebih menyenangkan. 

Refresh rate 120Hz juga memberikan kesan smooth saat scrolling dokumen atau menjalankan aplikasi dengan animasi tinggi seperti Figma dan Notion.

Salah satu nilai jual utama Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA adalah baterainya yang besar untuk ukuran laptop tipis, yakni 75Wh. Dikombinasikan dengan efisiensi Intel Core Ultra dan panel OLED yang dapat menyesuaikan konsumsi daya, laptop ini mampu bertahan cukup lama dalam penggunaan produktivitas seperti mengetik, browsing, dan video call. 

Satu hal lagi. Untuk memudahkan para profesional saat bekerja mobile dengan laptop, khususnya saat meeting ataupun presentasi one on one, layar dapat dibuka hingga 180 derajat. Anda dapat duduk berhadap-hadapan dengan klien atau prospek, atau bisa juga bersebelahan untuk melihat layar. Dan yang menarik, Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA versi Core Ultra 9 ini sudah mendukung layar sentuh.

Performa
Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA ditenagai oleh platform Intel Core Ultra (Meteor Lake), yang membawa beberapa lompatan besar. Mulai dari arsitektur hybrid baru, GPU Intel Arc terintegrasi yang jauh lebih kuat dibandingkan generasi sebelumnya, serta kehadiran NPU (Neural Processing Unit) yang dioptimalkan untuk akselerasi AI lokal.

Dalam penggunaan nyata, performa laptop ini terasa sangat responsif untuk pekerjaan produktivitas sehari-hari. Membuka banyak tab di browser, menjalankan aplikasi office, video call panjang, dan bekerja dengan aplikasi kreatif ringan dapat dilakukan tanpa hambatan berarti. GPU Intel Arc memberikan kemampuan grafis yang cukup untuk editing video ringan hingga gaming kasual seperti Valorant atau Genshin Impact pada pengaturan rendah hingga medium.

NPU menjadi salah satu poin penting dari laptop generasi terbaru ini. Dengan semakin banyak aplikasi yang memanfaatkan akselerasi AI lokal, seperti Microsoft Copilot, kreator tools berbasis AI, dan fitur pengurangan noise saat meeting, keberadaan NPU membuat beban AI tidak sepenuhnya ditanggung CPU atau GPU. Hal ini menghasilkan performa yang lebih efisien serta konsumsi daya lebih rendah untuk aktivitas berbasis AI.

Berikut ini skor benchmark dari laptop tipis Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA: 




Secara keseluruhan, performa Zenbook 14 OLED UX3405CA berada pada posisi ideal antara kinerja tinggi dan efisiensi energi. Ini bukan laptop gaming atau workstation, tetapi mampu menangani seluruh kebutuhan pengguna mainstream bahkan hingga level profesional ringan.

Selama pengujian, Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA memberikan pengalaman penggunaan yang sangat nyaman. Keyboard-nya responsif, travel key cukup dalam untuk laptop tipis, dan layout-nya tidak memerlukan adaptasi panjang. Touchpad-nya luas dan sangat presisi, mendukung gesture Windows dengan baik dan terasa premium saat digunakan.

Sistem pendinginnya bekerja secara senyap untuk tugas ringan dan hanya terdengar saat menjalankan beban berat terus-menerus. Namun, Asus tampaknya berhasil menjaga temperatur tetap stabil, sehingga tidak ada throttle besar yang mengganggu produktivitas.

Dalam skenario penggunaan campuran, laptop ini dapat bertahan antara 8 hingga 12 jam tergantung aplikasi yang dijalankan. Angka tersebut membuatnya cocok untuk pekerja mobile yang tidak ingin bergantung pada charger sepanjang hari. Pengisian daya USB-C juga sangat fleksibel, memungkinkan pengguna mengisi daya menggunakan charger 65W, power bank berkapasitas besar, atau charger multi-port.

Bagi pengguna hybrid yang sering berpindah ruang kerja, daya tahan baterai ini menjadi salah satu faktor penentu yang membuat laptop ini layak dipilih dibandingkan pesaing di kelasnya. Apalagi speaker Harman Kardon memberikan kualitas audio yang cukup baik, dengan vokal yang jernih meskipun bass tidak terlalu kuat. Untuk kebutuhan video call, hiburan, dan konsumsi media ringan, kualitas ini sudah lebih dari cukup. 



Kesimpulan
Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA adalah laptop yang berhasil menetapkan standar baru untuk kategori laptop tipis premium. Layar OLED 2.8K 120Hz-nya adalah salah satu yang terbaik di pasar, performa Intel Core Ultra memberikan keseimbangan ideal antara efisiensi dan kekuatan, dan desainnya menawarkan portabilitas tinggi tanpa kompromi kualitas.

Laptop ini sangat cocok untuk profesional, pelajar, kreator konten ringan, hingga pekerja hybrid yang membutuhkan layar berkualitas tinggi, performa stabil, serta desain premium yang mudah dibawa ke mana saja. Jika Anda sedang mencari laptop 14 inci kelas atas dengan layar OLED terbaik yang tersedia saat ini, Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA adalah salah satu pilihan paling solid dan layak dipertimbangkan dibeli di tahun 2025 atau bahkan di tahun 2026 nanti.


Postingan Populer

Hp Oppo Murah Ini Cuma 1 Jutaan

Oppo belum lama ini menggelar smartphone terbarunya ke pasaran Indonesia. Spesifikasinya mengagumkan, apalagi fitur kameranya. Ya, Oppo Reno 10x Zoom menawarkan kemampuan fotografi yang mumpuni, sekaligus performa perangkat yang hebat. Meski demikian, ada harga ada rupa. Smartphone tersebut dipasarkan dengan harga yang tidak murah, yakni Rp12,999 juta untuk versi dengan RAM 8GB dan storage 256GB. Mahal? Tentu saja tidak, jika melihat spesifikasi yang disediakan di dalamnya. Sayangnya, tidak semua pengguna mampu membeli smartphone Oppo dengan harga yang tergolong fantastis tersebut. Cukup banyak di antara kita yang ingin membeli hp Oppo murah yang harganya kalau bisa di bawah Rp1 juta. Kalau tidak ada pun, kalau bisa harganya masih Rp1 jutaan. Alias di bawah Rp2 juta. Nah, kalau sudah begitu, apa pilihan yang bisa kita dapatkan? Berikut ini pilihannya: Harga HP Oppo Murah di 2019: Untuk smartphone alias hp Oppo murah di harga 1 jutaan, dipastikan Anda sudah mendapatkan pe...

Motherboard DDR4 dan DDR5 Sekaligus Dirilis Asrock

ASRock kembali menghadirkan pendekatan yang nyaris terlupakan di pasar motherboard modern lewat peluncuran H610M Combo. Motherboard micro-ATX berbasis chipset Intel H610 ini menawarkan dukungan ganda untuk memori DDR4 dan DDR5 dalam satu papan induk. Langkah ini merupakan sebuah strategi yang jelas menyasar segmen kantor, bisnis, dan sistem berbiaya rendah yang kini berada di bawah tekanan. Khususnya saat terjadi kenaikan harga komponen, terutama memori. Keputusan ASRock ini menarik karena dalam beberapa tahun terakhir industri secara tegas memisahkan dukungan DDR4 dan DDR5 demi efisiensi desain dan stabilitas. Namun, H610M Combo justru menghidupkan kembali konsep “transisi generasi” dengan menyediakan empat slot DDR5 dan dua slot DDR4.  Pengguna memang tidak bisa mencampur kedua jenis memori secara bersamaan, tetapi fleksibilitas ini memberi opsi penting. Kapasitas hingga 96GB DDR5 atau 64GB DDR4, tergantung kebutuhan dan kondisi pasar. Dari sisi fitur, ASRock H610M Combo tetap re...

Windows 11 Akan Lebih Cepat dan Efisien. Khususnya untuk Gaming

Kabar gembira mulai berseliweran di Internet. Informasi terbaru, Microsoft bersiap melakukan perubahan besar pada Windows 11. Fokus utamanya adalah meningkatkan pengalaman gaming lintas perangkat.  Dalam pengumuman terbarunya melalui Windows Experience Blog, perusahaan asal Redmond itu menegaskan bahwa pembaruan Windows 11 tahun depan akan diarahkan agar sistem operasi menjadi lebih cepat, lebih efisien secara daya. Tak hanya itu, Windows 11 versi baru disebut-sebut akan menghadirkan pengalaman visual yang semakin imersif. Terutama bagi gamer. Fokus utama Microsoft terletak pada optimalisasi komponen inti Windows 11. Pengelolaan workload di latar belakang akan dibuat lebih agresif untuk membebaskan sumber daya bagi aplikasi dan game di foreground. Selain itu, efisiensi penjadwalan CPU, manajemen daya, penyempurnaan graphics stack, hingga pembaruan driver menjadi bagian dari strategi menyeluruh untuk menekan overhead sistem. Tujuan akhirnya cukup ambisius: menghadirkan pengalaman “c...

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

Harga Chip MediaTek Dimensity Tak Lagi Murah?

Rumor terbaru seputar MediaTek mengindikasikan bahwa strategi flagship perusahaan untuk 2026 berpotensi tidak lagi sesederhana dengan menghadirkan hanya satu chipset kelas atas. Dimensity 9600, yang diproyeksikan menjadi andalan MediaTek tahun depan, disebut-sebut menghadapi tekanan biaya serius akibat melonjaknya harga wafer 2nm dari TSMC.  Kondisi ini membuka kemungkinan lahirnya dua varian Dimensity 9600, alih-alih satu model tunggal seperti generasi sebelumnya. Isu ini mencuat seiring spekulasi bahwa MediaTek tengah mempertimbangkan pendekatan mirip Qualcomm, yang telah memisahkan lini flagship-nya menjadi versi standar dan varian “Elite” atau “Pro”.  Bocoran dari sumber Weibo, Repeater 002, menyebut MediaTek belum sepenuhnya yakin apakah akan merilis versi Dimensity 9600 yang “dipangkas”, dengan GPU lebih lambat dan dukungan memori yang dibatasi pada LPDDR5X, bukan LPDDR6. Jika benar, langkah ini mencerminkan kompromi antara ambisi performa dan realitas biaya produksi. Te...