Anak-anak dan remaja yang mengalami depresi memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita kematian dini dan berbagai macam penyakit di kemudian hari. Hal ini diketahui dari studi observasional besar-besaran oleh para peneliti di Karolinska Institutet di Swedia. Temuan ini sebenarnya menyoroti kebutuhan untuk mencari penyakit potensial lainnya yang kemungkinan muncul, setelah terjadinya depresi saat masa kanak-kanak dan remaja. Kondisi kejiwaan lainnya, seperti kecemasan dan penyalahgunaan zat terlarang juga dapat menjelaskan bagian dari asosiasi tersebut. Studi ini sendiri dipublikasikan di jurnal JAMA Psychiatry. "Studi kami menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja yang didiagnosis depresi memiliki risiko kematian dini yang lebih tinggi, melukai diri sendiri, dan menderita penyakit lain di kemudian hari," kata Sarah E. Bergen yang merupakan peneliti senior di Departemen Epidemiologi dan Biostatistik Medis, Karolinska Institutet, dan penulis terkait studi ini. Hasil pene