Langsung ke konten utama

Machine Learning untuk Analisis Penyakit Hewan Ternak

Tantangan terbesar para peternak dalam meningkatkan produksi daging adalah masalah penyakit hewan. Salah satu contoh penyakit pernapasan sapi (BRD). 

Infeksi menular tersebut bertanggung jawab atas hampir setengah dari semua kematian sapi setiap tahunnya di Amerika Utara. Bayangkan saja, biaya industri untuk mengelola penyakit ini mendekati $1 miliar setiap tahunnya. Untuk itu, perlu dicari tindakan pencegahan yang dapat menurunkan biaya ini secara signifikan.



Dikutip dari lama Forbes, sebuah tim kecil yang terdiri dari ilmuwan, seorang mahasiswa, dan dua pengusaha bertukar pikiran di Forbes Under 30 Agtech + Hackathon untuk mencari konsep pengelolaan penyakit ternak.

Mereka kemudian menemukan Tag-Ag, yang merupakan konseptual model prediktif yang dapat mengambil data yang sudah dikumpulkan secara rutin oleh peternak sapi. Penyakit kemudian dilacak menggunakan tag telinga untuk mengidentifikasi sapi yang berisiko terkena BRD serta melacak wabah BRD lainnya dan melakukan tindakan pencegahan agar penyakitnya tidak meluas.



“Dengan memberikan wawasan ini, kami dapat menanamkan kepercayaan pada konsumen besar seperti McDonald's atau Walmart, dan konsumen kecil bahwa daging yang mereka beli bersumber dari operasi yang sehat dan berkelanjutan,” kata Natalie McCaffrey, seorang sarjana berusia 18 tahun di Washington & Lee University pada presentasi terakhir Hackathon.

McCaffrey bergabung dengan Jacob Shields (30), seorang ilmuwan dan juga peneliti senior di Elanco Animal Health; Marya Dzmiturk (28) salah satu pendiri startup TK Avanii dan alumnus daftar Forbes Under 30 2020 di Manufaktur & Industri; dan Shaina Steward (29) pendiri The Model Knowledge Group & Ekal Living.

Baca juga:


Mereka bergabung dengan kelompok peneliti yang lebih besar yang bertukar pikiran tentang berbagai konsep yang berkaitan dengan kesehatan hewan sebelum menetapkan tiga gagasan berbeda, di mana kelompok tersebut dibagi menjadi beberapa tim yang lebih kecil. 



Bentuk awal untuk tim Tag-Ag adalah penggunaan AI & Big Data untuk membantu produsen menjaga kesehatan hewannya.

Saat tim Tag-Ag memulai proses penelitian dan pengembangan, satu tantangan yang jelas terlihat di lapangan adalah cakupan masalah kesehatan hewan yang potensial, serta proses kelahiran yang berpotensi dalam pengumpulan informasi yang berguna. 

Mereka tertarik pada sektor peternakan sapi ini karena para peternak besar sudah mengumpulkan data tentang sapi secara elektronik sebelumnya. Dan tingginya kasus penyakit BRD yang memiliki dampak besar pada industri tersebut yang sangat merugikan peternak.

Keuntungan lain dari menggunakan data yang sudah dikumpulkan adalah lebih mudahnya membangun alat untuk model analisis prediktif. 



"Untuk alat seperti algoritme machine learning, semakin banyak masukan data akan semakin baik," kata McCaffrey. Untuk model bisnis, tim ini menyarankan model berbasis langganan untuk penggunaan alat Tag-Ag tersebut. 

Saat ini mereka sedang mencari para investor yang potensial demi membangun teknologi yang lebih canggih lagi.

Postingan Populer

Musim Kemarau Tetap Hujan di Indonesia. Apa Penyebabnya?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia mengalami kemarau basah tahun ini. Fenomena ini ditandai dengan curah hujan yang tetap tinggi meski berada pada periode musim kemarau. Apa Itu Kemarau Basah? Menurut BMKG, kemarau basah adalah kondisi curah hujan di atas normal pada musim kemarau. Biasanya, musim kering dipengaruhi monsun Australia yang membawa udara kering. Namun, tahun ini monsun tersebut melemah sehingga suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat. Akibatnya, uap air lebih banyak dan awan hujan mudah terbentuk. Inilah penyebab utama munculnya kemarau basah di Indonesia. Selain itu, faktor lain yang memperkuat pembentukan hujan adalah gelombang Kelvin, konvergensi angin, dan labilitas atmosfer lokal. Kombinasi ini mempercepat pertumbuhan awan hujan di berbagai wilayah. Sejak awal Agustus, BMKG mencatat peningkatan hujan dengan intensitas ekstrem di berbagai provinsi, seperti Kepulauan Riau, Jambi, Banten, Jakarta, Kalimantan Barat, Su...

Review ASUS Gaming K16 (K3605). Laptop Gaming Murah, Laptop untuk Sekolah dan Kuliah

Banyak laptop murah yang memang mampu menjalankan game ringan, namun mudah kewalahan saat berhadapan dengan judul-judul AAA atau kebutuhan multitasking berat. Padahal, tren laptop gaming saat ini tidak hanya terbatas pada hiburan.  Mahasiswa jurusan desain, arsitektur, hingga komunikasi visual juga membutuhkan laptop dengan GPU diskrit untuk menunjang software grafis dan editing. Akhirnya, laptop gaming murah pun berkembang menjadi solusi serbaguna, bukan sekadar perangkat untuk bermain, tetapi juga untuk belajar dan bekerja. Asus, sebagai pemain besar di industri laptop, menangkap peluang tersebut melalui seri Asus Gaming K16 K3605. Dengan kombinasi prosesor Intel Core H-series, GPU NVIDIA GeForce RTX 3050, layar 144Hz, dan RAM 16GB, laptop ini menjanjikan performa yang seimbang untuk gaming sekaligus produktivitas.  Tak hanya itu, harga yang masih terjangkau untuk segmennya, bahkan tergolong laptop gaming murah, membuat Asus Gaming K16 menjadi opsi menarik bagi pengguna muda...

Apple Borong Separuh Chip 2nm TSMC untuk iPhone 18

Apple diperkirakan akan mengamankan hampir separuh dari kapasitas produksi awal TSMC pada proses 2nm (N2) untuk seri iPhone 18 yang akan datang. Langkah ini menegaskan pengaruh Apple dalam mengarahkan adopsi teknologi fabrikasi paling canggih di industri semikonduktor. Menurut laporan dari SMYG dan DigiTimes, TSMC mulai memasuki tahap produksi massal 2nm melalui pabrik di Baoshan dan Kaohsiung, dengan target kapasitas gabungan 45.000 - 50.000 wafer per bulan hingga akhir 2025. Kapasitas tersebut diproyeksikan meningkat menjadi 100.000 wafer per bulan pada 2026, sementara fasilitas Fab21 P2 Arizona juga segera berkontribusi. Pada 2028, total produksi TSMC ditargetkan mencapai 200.000 wafer per bulan. Harga tiap wafer 2nm diperkirakan mencapai US$30.000, menjadikannya salah satu proses manufaktur paling mahal sejauh ini. Selain Apple, perusahaan besar seperti AMD, Qualcomm, MediaTek, Broadcom, dan Intel sudah mengamankan slot awal. Namun, menurut sumber MacRumors, Apple akan mengambil ha...

Kepanikan Tarif Dorong Lonjakan Penjualan GPU, Nvidia Kuasai 94 Persen Pasar

Pasar kartu grafis global mencatat lonjakan besar pada kuartal kedua 2025. Menurut laporan terbaru dari Jon Peddie Research (JPR), pengapalan GPU naik 27 persen menjadi 11,6 juta unit, sementara pengiriman CPU desktop mencapai 21,7 juta unit atau meningkat 21,6 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Lonjakan ini diyakini dipicu oleh aksi pembelian panik menjelang penerapan tarif baru yang memengaruhi harga perangkat keras PC. Kondisi pasar terlihat tidak biasa untuk periode kuartal kedua, yang biasanya relatif stabil. Dr. Jon Peddie, presiden JPR, menilai tren ini sebagai refleksi dari ekspektasi harga yang lebih tinggi akibat tarif impor. Banyak konsumen berusaha membeli kartu grafis lebih awal sebelum kenaikan harga benar-benar terjadi.  Situasi ini juga berdampak pada stok di ritel, di mana kartu grafis kelas menengah dan entry-level sempat turun harga, sementara model high-end justru naik, hingga akhirnya sebagian besar pengecer kehabisan persediaan. Di tengah hiruk pikuk ini,...

Review Asus Vivobook 14 A1404VAP, Laptop untuk Kerja Spek Terbaru

Dunia laptop consumer saat ini bergerak ke arah keseimbangan antara portabilitas, performa, dan dukungan teknologi terbaru. Asus, sebagai salah satu pemain besar di pasar laptop global, kembali menghadirkan lini Vivobook yang selalu identik dengan gaya kasual, tipis, dan fleksibel untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.  Salah satu model terbarunya, Asus Vivobook 14 A1404VAP , hadir sebagai solusi modern bagi pelajar, profesional, maupun pekerja hybrid yang menginginkan perangkat ringkas dengan tenaga prosesor generasi baru. Laptop ini bukan hanya sekadar perangkat kerja, melainkan juga representasi dari tren baru dalam komputasi mobile. Dengan prosesor Intel Core 5 120U, memori 16GB, serta penyimpanan SSD NVMe 512GB, Vivobook 14 ini menawarkan keseimbangan apik antara kecepatan, efisiensi, dan fleksibilitas.  Ditambah desain stylish dalam pilihan warna Quiet Blue, Terra Cotta, dan Transparent Silver, laptop ini jelas menyasar segmen pengguna muda dan profesional yang peduli tam...