Langsung ke konten utama

Vaksin Covid-19 Ada Kemajuan, Bisa Bikin Kurva Turun?

Ada kabar gembira untuk kita semua. Perusahaan farmasi terkemuka asal AS yakni Pfizer mengumumkan bahwa kandidat vaksin Covid-19 miliknya terbukti telah memiliki kinerja yang sangat baik dalam pengujian klinis. 

Pfizer menyebutkan, setelah penantian dan juga usaha yang dikerahkan berbulan-bulan lamanya, kandidat vaksin akhirnya ada kemajuan. 



Namun demikian, meskipun para ahli virologi dan imunologi yakin dengan keampuhan vaksin ini dalam memblokir virus Corona, namun dalam bidang farmasi, semua belum tentu ada jaminan.

Beberapa vaksin lain yang mengalami peningkatan keefektifan adalah vaksin Sputnik V. Kemajuan vaksin ini tentu menjadi hal yang ditunggu-tunggu untuk menekan angka jumlah penderita Covid-19 diseluruh dunia. 



Semenjak menjadi pandemi pada awal Maret lalu, memang vaksin ini terus dikembangkan dan diuji keefektifannya. 

Para pemerintah seluruh dunia juga memberlakukan lockdown serentak, namun kurva penambahan pasien masih saja naik di beberapa negara. 

Para ahli pun menekankan pentingnya meratakan kurva untuk memberi para peneliti dan dokter waktu untuk memikirkan cara mengobati Covid-19 dan mengembangkan vaksin.

Sebagian besar, orang yang terinfeksi Covid-19 lebih baik keadaannya ketika mereka tertular penyakit korona sekarang daripada pada bulan Maret atau April karena beberapa obat sudah diteliti keefektifannya. 

Selain itu, lebih banyak tes yang tersedia dan dokter memiliki lebih banyak alat untuk membantu pasien yang dirawat di rumah sakit. Tentunya ada lebih banyak pemahaman tentang perkembangan penyakit.

Vaksin adalah salah satu cara agar manusia menjadi lebih resisten terhadap virus. Ketika vaksin ditemukan, orang pertama yang mendapatkan vaksin adalah orang yang memiliki faktor risiko tinggi seperti pekerjaan atau usia. Namun masih harus menunggu sampai 2021 untuk pengembangan lebih lanjut. 



Baca juga:

Pfizer hanya merilis sedikit informasi dalam siaran persnya mengenai vaksin miliknya. “Kami tidak tahu berapa lama perlindungan dari vaksin ini bisa bertahan, dan kami tidak tahu apakah itu menghentikan orang dari terinfeksi atau hanya menghentikan mereka dari rasa sakit jika mereka tertular virus," sebut Pfizer. 

Meski begitu, Pfizer menyebutkan, kita harus tahu lebih banyak setelah lebih banyak data dipublikasikan. Vaksin juga tidak akan mengakhiri pandemi dengan sendirinya, dan praktik kesehatan masyarakat yang baik seperti memakai masker akan menjadi penting setelah orang mulai mendapatkan imunisasi.

Meskipun masih perlu berhati-hati, pengumuman Pfizer dan vaksin lainnya yang sudah memiliki kemajuan meruapakan hembusan angin segar. 

Namun jangan senang dulu, kasus Covid-19 di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia masih belum mengalami penurunan. Contohnya pada kasus di Amerika Serikat yang naik ke rekor baru yang mengerikan. 



Dalam 10 hari pertama bulan November, 1 juta orang di AS dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut.

Vaksin memang menjadi andalah, namun jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan agar kurva menjadi lebih flat dan turun. Terlebih Indonesia yang tengah berada di jurang resesi, pemerataan kurva ini sangat berpengaruh dengan hadirnya modal asing yang mau berinvestasi di Indonesia. 

Yuk kita patuhi protokol kesehatan agar terhindar dari penyakit Covid-19.

Postingan Populer

Review ASUS Gaming K16 (K3605). Laptop Gaming Murah, Laptop untuk Sekolah dan Kuliah

Banyak laptop murah yang memang mampu menjalankan game ringan, namun mudah kewalahan saat berhadapan dengan judul-judul AAA atau kebutuhan multitasking berat. Padahal, tren laptop gaming saat ini tidak hanya terbatas pada hiburan.  Mahasiswa jurusan desain, arsitektur, hingga komunikasi visual juga membutuhkan laptop dengan GPU diskrit untuk menunjang software grafis dan editing. Akhirnya, laptop gaming murah pun berkembang menjadi solusi serbaguna, bukan sekadar perangkat untuk bermain, tetapi juga untuk belajar dan bekerja. Asus, sebagai pemain besar di industri laptop, menangkap peluang tersebut melalui seri Asus Gaming K16 K3605. Dengan kombinasi prosesor Intel Core H-series, GPU NVIDIA GeForce RTX 3050, layar 144Hz, dan RAM 16GB, laptop ini menjanjikan performa yang seimbang untuk gaming sekaligus produktivitas.  Tak hanya itu, harga yang masih terjangkau untuk segmennya, bahkan tergolong laptop gaming murah, membuat Asus Gaming K16 menjadi opsi menarik bagi pengguna muda...

Qualcomm Siapkan Snapdragon 8 Elite Gen 5 Khusus untuk Samsung Galaxy S26

Qualcomm siap mengguncang pasar smartphone dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5, prosesor yang diklaim tercepat di dunia. Samsung Galaxy S26 akan mendapat versi spesial dengan kecepatan hingga 4,74 GHz, lebih tinggi dibanding varian standar 4,61 GHz yang akan digunakan Xiaomi, Honor, iQOO, OnePlus, dan Realme. Chip ini mengusung arsitektur 2+6 core layout dengan dua core performa hingga 4,61 GHz dan enam core efisiensi pada 3,63 GHz. Di sisi grafis, Adreno 840 GPU dengan clock 1,2 GHz menjanjikan performa tinggi untuk gaming maupun aplikasi berbasis AI. Bocoran benchmark menyebut Snapdragon 8 Elite Gen 5 menembus 4 juta poin di AnTuTu v11, jauh di atas rekor lama sekitar 2,66 juta. Menurut CEO Qualcomm, Cristiano Amon, keunggulan prosesor baru ini bukan hanya soal kecepatan. “Kepemimpinan kami dalam pemrosesan AI, komputasi berperforma tinggi dan hemat daya, serta konektivitas canggih, menempatkan Qualcomm sebagai platform pilihan industri saat AI berkembang di edge,” ujarnya dalam laporan ...

SSD Samsung 9100 PRO 8TB Resmi Dirilis: Kecepatan 14.800MB/s

Samsung resmi membuka pre-order untuk lini SSD 9100 PRO dan 9100 PRO dengan Heatsink, yang menawarkan kapasitas hingga 8TB. Produk ini hadir dengan kecepatan transfer sekuensial hingga 14.800MB/s baca dan 13.400MB/s tulis, serta performa IOPS mencapai 2,2 juta baca dan 2,6 juta tulis, menjadikannya salah satu SSD tercepat di pasaran. SSD terbaru ini menggunakan controller 5nm dengan efisiensi daya yang diklaim 49 persen lebih baik dibanding pendahulunya. Varian 8TB dilengkapi 8GB LPDDR4 cache, sementara penggunaan V-NAND TLC buatan Samsung menjanjikan kinerja stabil jangka panjang. Untuk daya tahannya, SSD ini menawarkan endurance 4.800 TBW dan garansi 5 tahun. Menurut Jim Kiczek, VP Memory Product Marketing Samsung Electronics America, SSD 9100 PRO hadir menjawab kebutuhan pengguna dengan beban kerja berat maupun gamer kelas atas. Dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi, SSD ini memungkinkan editing video, rendering, hingga bermain game dengan loading nyaris instan. Samsung memban...

Asus Dominasi Pasar Copilot+ PC di Indonesia dengan 60% Market Share

Industri laptop global kini memasuki era baru dengan hadirnya laptop AI, termasuk Copilot+ PC yang dirilis sejak 2025. Perangkat ini dirancang untuk menjawab kebutuhan komputasi modern yang semakin bergantung pada kecerdasan buatan.  Di Indonesia, tren tersebut berkembang pesat, dan Asus berhasil mencatatkan pencapaian signifikan dengan menguasai 60% pangsa pasar Copilot+ PC. Posisi ini menegaskan Asus sebagai pemimpin pasar yang mampu menghadirkan kombinasi teknologi mutakhir, ekosistem aplikasi AI, serta dukungan layanan purna jual yang komprehensif. Salah satu faktor utama keberhasilan Asus adalah kehadiran seri laptop AI dengan NPU 45+ TOPS, melampaui standar 40 TOPS yang ditetapkan Microsoft untuk Copilot+ PC. Performa ini didukung oleh prosesor terbaru dari Intel, AMD, dan Qualcomm yang bukan hanya unggul dalam komputasi AI, tetapi juga hemat daya.  Hasil pengujian internal menunjukkan daya tahan baterai lebih dari 20 jam, menjadikan laptop Asus salah satu yang paling ef...

Intel Core Ultra 5 235HX: Prosesor Laptop Menengah dengan Performa Kelas Atas

Intel mungkin dikritik karena Arrow Lake desktop yang melempem, tetapi lini mobile Arrow Lake-HX justru mengejutkan. Core Ultra 5 235HX, prosesor kelas menengah, muncul di PassMark dengan skor 4.708 single-thread dan 40.122 multi-thread, cukup untuk membuat hierarki CPU Intel sendiri berantakan. Meski tanpa Hyper-Threading dan hanya mengandalkan 14 core, chip ini mencatat lonjakan 38 persen multi-thread dibanding Core i5-14500HX. Dengan P-Cores hingga 5,1 GHz, E-Cores 4,5 GHz, TDP 55W dan turbo 160W, spesifikasinya tampak biasa saja. Namun hasilnya, ia justru mengungguli prosesor dengan core lebih banyak. Yang paling memalukan bagi Intel, Ultra 5 235HX mampu mengalahkan Core i7-14700HX (18 persen lebih cepat single-thread, 7 persen multi-thread) dan bahkan menyalip Core i9-14900HX di single-thread dengan keunggulan 11 persen. Di multi-thread, ia hanya tertinggal 11 persen dari sang flagship. Bagi AMD, hasil ini juga menyesakkan. Ultra 5 235HX melampaui Ryzen 7 9800X3D dan Ryzen 9 9955H...