Langsung ke konten utama

Review Acer Aspire 5 Slim: Lebih Gahar di Versi RTX

Kami mendapat kesempatan dari Acer Indonesia untuk menjajal salah satu laptopnya yang ditujukan untuk kreator atau pengguna yang sering membuat konten, yaitu Aspire 5 Slim.

Di pasaran tersedia 3 varian Aspire 5 Slim generasi terbaru dengan perbedaan dari sisi kartu grafis dan prosesor: regular edition (Intel UHD) dan creator edition (MX550 dan RTX 2050). Varian yang kami review kali ini adalah Aspire 5 Slim yang menggunakan RTX 2050.

Penasaran seperti apa performanya? Langsung saja berikut ini artikel mengenai review Acer Aspire 5 Slim versi yang menggunakan kartu grafis RTX 2050.



Desain Bernuansa Premium
Kesan pertama kami melihat laptop ini adalah, desainya tampak premium. Warna abu-abu yang tegas dengan logo Acer kecil di atas, sukses menghadirkan nuansa yang elegan. Bobotnya juga termasuk ringan kami rasakan.

Membuka bagian di mana layar dan keyboard bersemayam, Anda dapat menemukan layar yang terbentang dengan ukuran IPS 15 inci beresolusi Full HD dan didukung dengan Acer Color Intelligence yang menghasilkan warna lebih cerah serta akurat.

Di bingkai bagian atas, tersemat webcam yang beresolusi Full HD. Webcam ini ternyata mampu menghasilkan gambar yang luar biasa jernih untuk ukuran kamera sebuah laptop. Cukup oke untuk meeting online atau conference call, atau bahkan Anda yang ingin sekadar berselfie di laptop ini.

Laptop ini memiliki webcam dengan teknologi Acer TNR Solution yang mampu menangkap foto dan video lebih baik dari webcam biasa. Teknologi ini mendeteksi dan mendiagnosis noise dan menyatukannya dengan frame lain untuk menghasilkan gambar berkualitas lebih baik, bahkan dalam kondisi cahaya rendah.



Masih di bagian depan, tepatnya di bawah layar, terdapat Air Inlet Keyboard dan touchpad. Air Inlet Keyboard ini mampu meningkatkan kinerja termal dan mengeluarkan sekitar 8-10% lebih banyak udara panas, dibandingkan dengan keyboard tanpa saluran udara masuk.

Untuk proses pendinginan Acer juga masih mengandalkan kipas pendingin konvensional. Tetapi kecepatan kipas pendingin bisa disesuaikan dengan mudah melalui kombinasi tombol “Fn+F” untuk beralih ke mode yang kami butuhkan seperti Silent, Normal dan Performance.

Mengenai kualitas keyboard-nya, tombolnya terasa empuk saat kami gunakan mengetik dokumen. Touchpad-nya juga sangat responsif dan kami tidak menemukan keluhan di bagian ini. Karena ukurannya 15 inci, di sini Acer turut menyertakan numeric pad.

Menyusuri sisi kanan dan kiri laptop terdapat beberapa port seperti Headphone/speaker jack, sebuah port HDMI® 2.1 dengan dukungan HDCP, port USB Type-C port yang mendukung USB4® 40Gbps, ThunderboltTM 4, USB charging 5 V; 3 A, DC-in port 20 V; 65 W, serta dua port USB 3.2, yang salah satunya berfungsi sebagai port charging.

Saat kami bandingkan dengan versi regular, tidak tampak perbedaan yang signifikan. Tetapi jika disandingkan dengan Aspire 5 Slim generasi sebelumnya, pada versi terbaru ini desainnya banyak berubah. Pada desain terbarunya ini cukup sukses menarik kesan positif dari kami.

Spesifikasi Mumpuni Buat Konten Kreator
Sumber tenaga dari laptop ini mengandalkan prosesor Intel generasi ke-12, atau tepatnya prosesor Intel Core i5-1240P. Mengulik sedikit spesifikasi prosesornya, Intel Core i5-1240P memiliki total 12 core (4P core + 8E core) dan 12 threads.

Terdapat dua inti pada prosesor yang mengelola tugas berbeda. Inti performa (P Core) untuk memaksimalkan performa. Sedangkan inti efisiensi (E Core) sanggup memberikan efisiensi tugas di latar belakang untuk multitasking yang maksimal.

Kinerjanya juga didukung dengan RAM 8 GB yang bisa ditingkatkan hingga 32 GB dan penyimpanan berjenis SSD NVME dengan kinerja cepat yang memiliki kapasitas 512 GB. Penggunaan SSD ini menawarkan loading time dan respon cepat saat membuka aplikasi. Kecepatan dari penggunaan SSD ini bisa langsung Anda rasakan dari awal saat laptop menyala.

Mendukung tugas berat pembuatan konten, pengolahan grafis di laptop ini dipercayakan pada kartu grafis NVIDIA GeForce RTX 2050. Kartu grafis ini menghadirkan dukungan fitur ray tracing dan AI yang mutakhir. Kemampuannya didukung teknologi NVIDIA Optimus yang memberikan keseimbangan antara daya tahan baterai yang lama dan kinerja optimal.


Lebih dari 150 aplikasi dan game menggunakan teknologi RTX untuk menghadirkan grafik realistis atau fitur AI baru yang mutakhir seperti NVIDIA DLSS (Deep Learning Super Sampling) dan NVIDIA Broadcast. Tensor Cores khusus memberikan peningkatan kecepatan pada game dengan kualitas gambar.

Saat kami coba langsung untuk melakukan editing video di Adobe Premiere, selain bisa digunakan dengan cukup smooth, rendering juga berjalan cepat dan lumayan lancar. Rasanya untuk aplikasi editing lainnya macam Adobe Illustrator, After Effects dan lain sebagainya, bukan masalah berarti bagi Aspire 5 Slim generasi terbaru ini.

Kreator konten pastinya sering transfer data dengan ukuran file yang besar. Berkat teknologi Thunderbolt 4 yang disematkan pada laptop ini memungkinkan transfer data di laptop ini berlangsung sangat cepat. Dengan bandwidth 40 Gbps mampu memindahkan data antara penyimpanan internal dan eksternal dengan lebih cepat.

Kabar baik juga untuk Anda yang suka bermain game. Laptop ini dapat dengan mulus menjalankan berbagai game. Salah satunya yang kami coba adalah memainkan game Persona 5. Game besutan Atlus ini bisa berjalan dengan lancar di Aspire 5 Slim.

Tidak perlu membeli game terlebih dahulu untuk bisa bermain di laptop ini. Acer memberikan bonus langganan Xbox Game Pass selama sebulan. Layanan ini membuat Anda bisa menikmati ratusan game secara gratis. Menurut kami yang juga suka bermain game di waktu senggang, ini merupakan sentuhan kecil yang bisa jadi nilai positif kala membeli laptop ini.

Baca juga:


Selain itu, Acer Aspire 5 Slim didukung teknologi Generasi Baru Acer PurifedVoice™ dengan AI Noise Reduction yang dapat mengurangi kebisingan di latar belakang dan kompatibel dengan headphone serta mikrofon eksternal.

Saat kami coba melakukan call di tempat yang bising seperti cafe, suara yang terdengar di lawan bicara bisa sangat jernih, walaupun kondisi sekitar sedang ramai. Ini menjadi kelebihan lain yang kami temukan dari Aspire 5 Slim.

Dari sisi konektivitas, Aspire 5 Slim sudah dilengkapi dengan WiFi 6E yang memiliki kemampuan 3 kali lebih cepat dan dengan kecepatan 40% lebih tinggi dibandingkan 802.22ac 2x2 standar.



Kesimpulan
Tidak hanya sekedar gimmick belaka, setelah kami mengedit foto dan video, dan melakukan kegiatan lainnya, memang terbukti laptop ini sangat cocok digunakan para konten kreator untuk menyelesaikan segala pekerjaannya.

Kolaborasi performa dari Intel Core i5-1235U Generasi ke 12, GPU NVIDIA GeForce MX550, serta RAM 8 GB DDR4 yang bisa diupgrade dengan dukungan dual storage 512 GB SSD NVME tidak perlu lagi diragukan.

Hal lain yang kami berikan nilai positif adalah kualitas suara dan gambar dari webcam yang sangat jernih yang dihasilkan oleh laptop ini. Jangan lupakan juga bonus Xbox Gamepass yang jadi nilai lebih lainnya dari Aspire 5 Slim.

Bagi kamu para konten kreator yang tertarik membeli laptop ini bisa mengunjungi Acer Official Store Indonesia baik secara online maupun offline dengan harga mulai dari Rp 13.499.000.

Acer sudah melengkapi laptop ini dengan sistem operasi Windows 11 Home terbaru dan pre-installed Microsoft Office Home & Student 2021. Acer juga memberikan garansi 3 Tahun Services, 1 Tahun Sparepart dan 1 Tahun Accidental Damage Protection.

Postingan Populer

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...

Xbox Ally, Cara Microsoft Atasi Nintendo Switch 2 dan Steam Deck

Microsoft resmi terjun ke ranah handheld gaming dengan meluncurkan Xbox Ally, perangkat portabel pertama mereka yang siap menantang dominasi Nintendo Switch 2 dan Valve Steam Deck. Bersama Asus ROG, Microsoft menghadirkan dua varian: ROG Xbox Ally dan Ally X yang lebih bertenaga, keduanya dijadwalkan rilis menjelang musim liburan akhir 2025. Langkah Microsoft ini datang saat momentum Switch 2 sedang tinggi, dengan penjualan mencapai 3 juta unit. Namun, kehadiran Xbox Ally berpotensi memotong laju tersebut. Secara desain, perangkat ini disebut sedikit lebih berat dibanding Steam Deck, tetapi menawarkan ergonomi yang lebih baik dibanding Switch 2 maupun Steam Deck, menurut laporan Engadget. Berbeda dari Switch yang berbasis ekosistem tertutup, Xbox Ally sepenuhnya menjalankan Windows, membuka akses ke berbagai platform game PC seperti Battle.net, Epic Games Store, dan Steam. Tentunya, Xbox Game Pass dan fitur Xbox Play Anywhere terintegrasi penuh, memungkinkan sinkronisasi progres game l...

Microsoft dan Blizzard Siapkan Konten Baru di Gamescom 2025

Gamescom 2025 makin meriah dengan konfirmasi kehadiran dua raksasa industri game: Xbox dan Activision Blizzard. Kedua nama besar ini akan tampil dalam acara tahunan yang digelar di Cologne, Jerman, pada 20–24 Agustus 2025. Gamescom sendiri dikenal sebagai salah satu pameran game terbesar di dunia, dihadiri ratusan ribu pengunjung dari berbagai negara. Bagi yang belum terlalu akrab dengan dunia game, kehadiran Xbox dan Blizzard bukanlah hal sepele. Xbox adalah divisi gaming milik Microsoft yang dikenal dengan konsol populernya serta sederet game blockbuster. Sementara Blizzard adalah studio legendaris di balik game ikonik seperti World of Warcraft, Diablo, dan Overwatch. Khusus untuk tahun ini, Blizzard akan membawa kabar penting untuk para penggemar World of Warcraft (WoW), game online multipemain yang telah bertahan selama lebih dari dua dekade dan tetap memiliki basis pemain setia.  Di Gamescom, Blizzard akan memamerkan ekspansi terbaru berjudul Midnight, yang merupakan bagian da...

Apple iPhone 17 Pro Dirumorkan Pakai Vapor Chamber. Panas?

Apple dikabarkan tengah mempersiapkan peningkatan besar dalam sistem pendinginan untuk lini iPhone 17 Pro yang akan datang. Berdasarkan bocoran dari tipster Majin Bu, iPhone 17 Pro dan Pro Max kemungkinan akan mengusung sistem pendingin vapor chamber, teknologi yang sudah lama digunakan pada ponsel flagship Android mulai dari Asus ROG Phone 1 keluaran tahun 2018 sampai Samsung Galaxy S25 Ultra, namun belum pernah hadir di iPhone. Majin Bu membagikan gambar yang diduga menunjukkan pelat tembaga, bagian penting dari sistem pendingin vapor chamber. Meski masih dalam tahap pengujian, kehadiran teknologi ini bertujuan untuk mengatasi isu panas berlebih yang sering dialami pengguna saat menjalankan aplikasi berat seperti bermain game atau merekam video 4K. Selama ini, iPhone mengandalkan desain pendinginan pasif dengan mendisipasi panas lewat bodi logam dan kaca. Pendekatan ini memang cukup efektif untuk penggunaan biasa, namun pengguna sering menemukan peringatan suhu tinggi saat menggunaka...

ChatGPT Turunkan Kemampuan Berpikir Manusia?

Sebuah studi baru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap temuan mengkhawatirkan tentang dampak penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis manusia. Meskipun belum ditinjau oleh sejawat (peer-reviewed), studi ini menyoroti potensi konsekuensi jangka panjang dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam aktivitas belajar, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini melibatkan 54 partisipan berusia antara 18 hingga 39 tahun, yang dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing diminta menulis esai bergaya ujian SAT. Kelompok pertama boleh menggunakan ChatGPT, kelompok kedua mengandalkan Google Search, dan kelompok ketiga tidak menggunakan bantuan digital apa pun. Aktivitas otak mereka dipantau menggunakan alat EEG untuk melihat tingkat keterlibatan kognitif selama proses menulis. Hasilnya, kelompok yang menggunakan ChatGPT menunjukkan aktivitas otak paling rendah. Esai yang mereka hasilkan dinilai monoton, minim orisinalitas, dan menunjukkan penurunan...