Langsung ke konten utama

Oppo Pad Air Ludes Di Indonesia, Begini Spesifikasinya

Oppo Pad Air merupakan tablet perdana dari Oppo yang dirilis pada Desember 2022 lalu. Tablet ini merupakan tablet murah dengan harga yang cukup terjangkau. Ia dibanderol seharga Rp4jutaan. 

Yang menarik, tablet ini habis dipasaran Indonesia pada tanggal 18 Januari 2022 lalu. Antusiasme penggemar Oppo membuat tablet tersebut laku keras di pasaran Indonesia.


Alasannya, karena selain harganya terjangkau, fitur yang dihadirkan dalam tablet ini juga beragam. Sebagai gambaran, tablet Android yang satu ini ternyata handal dalam sektor multimedia dan produktivitas.

Berhubung tingginya permintaan, para calon pembeli Oppo Pad Air saat ini belum bisa membelinya di toko resmi Oppo maupun mitra di marketplace. Patrick Owen, selaku Chief Marketing Officer Oppo Indonesia menjanjikan bahwa dalam beberapa waktu ke depan Oppo akan segera menambah stok Oppo Pad Air di pasaran Indonesia.


Nah apa sih sebenarnya yang menarik dari Oppo Pad Air ini sehingga ludes di pasaran Indonesia? Mari kita simak beberapa spesifikasinya.

Tampilan dan Kamera

Oppo Pad Air dibekali layar LCD IPS yang memiliki ukuran 10,36 inci yang beresolusi 2K (2.000x1.200 piksel). Tablet ini memiliki refresh rate 60 Hz dengan touch sampling rate 120Hz. Memiliki bobot 440gram yang cukup ringan dengan ketebalan 6,45mm. Oppo Pad Air ini juga memiliki kedalaman warna sampai dengan 1 miliar warna dengan kecerahan yang bisa diukur sampai dengan 360nits.

Untuk tampilan layar bisa dibilang bezelnya sedang namun tidak mengganggu, sehingga pengguna bisa lebih leluasa menggunakan tablet untuk keperluan sehari-hari. Oppo Padd Air ini memiliki dua kamera yaitu kamera depan 5MP dan kamera belakang 8MP. Kamera pada tablet ini bisa dibilang standar.

Hardware Software

Chipset yang dibenamkan ke dalam perangkat Oppo Pad Air ini adalah Qualcomm Snapdragon 680 dengan kapasitas Ram 4GB dan penyimpanan 64GM. Tablet ini juga memberikan penggunanya pilihan dengan adanya slot eksternal microSD sampai dengan 512GB.

Memiliki Operasi Sistem ColorOS 12.1, Tablet Oppo Pad Air ini juga memiliki fitur Multi-Screen Connect. Fitur ini mempercepat transfer teks, file, foro dan video antara hp dan tablet. Namun sayangnya belum semua smartphone Oppo sudah kompatibel untuk fitur ini.


Baca juga:


Baterai dan Audio

Kapasitas baterai dari Oppo Pad Air ini terbilang jumbo. Dengan kapasitas 7100 mAh tablet ini bisa digunakan lebih lama untuk menunjang aktivitas sehari -hari tanpa harus sering charge perangkat. Pad Air bisa bertahan selama 15 jam untuk panggilan video, 12 jam untukpemutaran video dan penggunaan multimedia intensif selama 8 jam. Selain itu Oppo Pad Air ini memiliki fitur fast Charging 18W.

Oppo Pad Air memiliki speaker yang dipasang simetris dengan full range 1W dan Dolby Atmos 0,8cc. Suara yang dihasilkan dari tablet ini bisa disetel sesuai dengan situasi lingkungan di antaranya ruangan/indoor, tempat yang ramai/on-the-go, di perjalanan/commute dan mode pesawat/flight.


Oppo Pad Air ini bisa menjadi pilihan yang baik untuk mendengarkan musik, menonton film, gaming dan pekerjaan multimedia dengan harga yang terjangkau. Sayangnya untuk mendapatkan tablet ini kita harus menunggu terlebih dahulu agar perangkat Oppo Pad Air ini hadir kembali di pasaran Indonesia.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1405VA. Laptop Kerja Rp9 Jutaan

Dunia kerja yang semakin dinamis menuntut perangkat yang tidak hanya portabel, tetapi juga andal, aman, dan mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan multitasking. Tren laptop kerja kini tak lagi sekadar berfokus pada bodi yang tipis dan ringan, tetapi juga memperhatikan aspek performa. Mulai dari prosesor kencang, kapasitas RAM besar dan upgradable, semua kini menjadi faktor esensial. Tak lupa juga dengan kehadiran fitur-fitur penunjang produktivitas seperti layar rasio 16:10, port konektivitas lengkap, dan sistem keamanan biometrik. Selain itu, laptop kerja modern dituntut memiliki daya tahan fisik yang tangguh. Standar militer seperti MIL-STD 810H kini menjadi nilai tambah penting, terutama bagi para profesional muda yang sering berpindah tempat kerja atau bekerja dalam kondisi lingkungan yang tidak selalu ideal. Terakhir, dukungan sistem operasi terkini dan paket software produktivitas seperti Microsoft Office Home & Student juga kini menjadi bagian dari “value” yang dicari oleh p...

Layar OLED untuk Gaming Akan Makin Hebat

LG Display kembali menunjukkan dominasinya sebagai pionir teknologi layar global. Perusahaan asal Korea Selatan ini mengumumkan keberhasilan produksi massal panel monitor OLED tercanggih di dunia dengan mengandalkan teknologi milik sendiri. Ya, lewat teknologi yang disebut sebagai Primary RGB Tandem, LG Display mengemas kombinasi luar biasa. Kecerahan hingga 1.500 nits, refresh rate 280Hz, dan respons waktu secepat 0,03ms. Tiga elemen utama dalam kualitas gambar monitor gaming OLED. Teknologi Primary RGB Tandem merupakan terobosan generasi keempat OLED dari LG. Alih-alih menggunakan satu lapisan RGB, teknologi ini menumpuk empat lapisan warna primer merah, hijau, dan biru secara independen. Hasilnya adalah kecerahan puncak tertinggi untuk OLED ukuran 27 inci, mencapai 1.500 nits (APL 1,5%), sambil mempertahankan akurasi warna hingga 99,5%. Capaian ini sangat ideal, tidak hanya untuk gamer, tapi juga untuk profesional kreatif di bidang produksi film dan color grading. Tidak berhenti di ...

Blue Screen of Death (BSOD) Akan Hilang dari Windows!

Setelah hampir empat dekade menjadi simbol frustrasi pengguna Windows, layar biru legendaris alias Blue Screen of Death (BSOD) akhirnya akan dipensiunkan. Ya, Microsoft mengonfirmasi bahwa penghapusan BSOD akan mulai akhir musim panas 2025. Tapi jangan gembira dulu. BSOD akan tetap muncul. Meski begitu, Windows 11 akan menghadirkan versi baru dari layar error ini. Dengan latar belakang hitam dan tampilan yang lebih sederhana, dan nanti akan dijuluki Black Screen of Death. Perubahan ini bukan sekadar kosmetik. Microsoft menghapus ikon wajah sedih dan kode QR yang biasanya tampil di BSOD, menggantinya dengan satu kode stop yang menjelaskan penyebab crash, seperti driver bermasalah atau komponen spesifik. Desain ramping ini pertama kali diuji di Windows Insider dan meniru tampilan layar progres sistem saat pembaruan berlangsung. Tujuannya jelas: membuat pesan error lebih mudah dipahami, tidak hanya oleh profesional IT, tapi juga oleh pengguna biasa. Menurut David Weston, Wakil Presiden Ke...

Peneliti Temukan Cara Aman Ambil Emas dari Elektronik Bekas

Sebuah terobosan penting dalam dunia pertambangan dan daur ulang limbah elektronik datang dari Australia. Tim peneliti dari Flinders University berhasil mengembangkan metode baru untuk mengekstraksi emas yang jauh lebih aman dan ramah lingkungan dibanding metode konvensional yang selama ini mengandalkan bahan kimia beracun seperti merkuri dan sianida. Emas adalah logam mulia bernilai tinggi yang digunakan luas di berbagai sektor, dari perhiasan dan investasi hingga elektronik, kedokteran, dan industri kedirgantaraan. Namun, metode ekstraksi tradisionalnya sering kali membawa dampak besar terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.  Merkuri, misalnya, masih banyak digunakan oleh penambang skala kecil di berbagai belahan dunia, meskipun sudah diketahui menyebabkan keracunan akut dan kerusakan ekosistem. Masalah ini semakin mendesak dengan melonjaknya limbah elektronik global. Pada tahun 2022, dunia menghasilkan sekitar 62 juta ton e-waste, sebagian besar mengandung logam berharga sep...

Intel Nova Lake Siap Tantang AMD 3D V-Cache

Intel tampaknya tidak tinggal diam melihat dominasi AMD dalam pasar CPU gaming enthusiast. Laporan terbaru menyebutkan bahwa Intel tengah menyiapkan prosesor Nova Lake dengan teknologi cache baru bernama bLLC (big Last Line Cache). Teknologi ini disebut-sebut sebagai jawaban terhadap 3D V-Cache dari AMD, teknologi yang menjadikan chip Ryzen X3D pilihan utama gamer sejak 2022. Kebocoran informasi dari leaker @Haze2K1 mengungkap bahwa setidaknya dua model Nova Lake akan mengusung bLLC. Arsitektur tersebut mengombinasikan 8 P-core dan 4 LP-E-core, dengan varian tambahan yang menghadirkan masing-masing 20 atau 12 E-core.  Kedua model diperkirakan mempertahankan TDP 125 watt, membuatnya tetap relevan untuk desktop enthusiast yang mengincar performa tinggi tanpa konsumsi daya ekstrem. Menariknya, teknologi bLLC ini bukan hal baru sepenuhnya bagi Intel. Ia sudah diimplementasikan lebih dulu dalam prosesor server Clearwater Forest, di mana cache lokal disematkan ke dalam base tile yang ber...