Langsung ke konten utama

Asus ExpertBook B1400, Laptop Bisnis Entry Level untuk UMKM

Asus Indonesia memperkenalkan laptop ExpertBook series terbarunya yakni ExpertBook B1400 atau yang punya nama lengkap Asus ExpertBook B1 (B1400). Hadirnya laptop ini semakin melengkapi lini produk ExpertBook series yang kini tersedia untuk seluruh segmen bisnis di Indonesia.

Seperti diketahui, Asus Indonesia sudah pernah memperkenalkan seri flagship mereka yakni ExpertBook B9 beberapa waktu lalu. Model tersebut dilanjutkan dengan seri mid-high mereka yakni ExpertBook B5 yang tersedia dengan opsi panel layar ASUS OLED.



Di segmen premium, Asus juga sudah menghadirkan ExpertBook B7 yang menggunakan slot SIM card dengan dukungan konektivitas seluler 5G. Adapun di saat yang sama, mereka juga sempat menghadirkan seri mainstream yakni ExpertBook B3 yang juga mendukung jaringan operator seluler, namun hanya dibatasi pada konektivitas 4G LTE.

Hadirnya ExpertBook B1 membuat lini ExpertBook menjadi lengkap, mulai dari entry level sampai flagship.



Dari sisi produk, Asus ExpertBook B1 ini merupakan laptop yang dirancang untuk berbagai kebutuhan bisnis. Ia dibekali dengan desain bodi yang sangat portabel sehingga sangat cocok untuk menunjang berbagai aktivitas bisnis yang semakin dinamis.

Baik perusahaan startup, UMKM, hingga organisasi di bidang pendidikan, semua kebutuhan komputasinya dapat ditunjang oleh ExpertBook B1 (B1400) tersebut.

Menurut Jimmy Lin, Regional Director ASUS Southeast Asia, di Asus, pihaknya ingin merangkul semua kalangan. Tak hanya enterprise, Asus juga memiliki produk unggulan yang dapat membantu para pelaku startup, UMKM, hingga organisasi pendidikan agar dapat lebih produktif.

“ExpertBook B1 (B1400) dapat menjawab semua kebutuhan bisnis berkat fitur lengkap yang dihadirkannya,” sebut Jimmy. “Selain itu, laptop ini juga memiliki konfigurasi yang beragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis pengguna,” sebutnya.

Ditenagai oleh prosesor hingga 12th Gen Intel® Core™, laptop bisnis yang budget-friendly ini juga dilengkapi fitur khusus yang tidak bisa ditemukan di laptop consumer sekelasnya. Fitur seperti desain tangguh dengan rugged top shell, keamanan lengkap dan terintegrasi, hingga fitur penunjang produktivitas lainnya telah tersedia di ExpertBook B1 (B1400).

Baca juga:


Asus ExpertBook B1 (B1400) juga dibekali dengan sistem penyimpanan ganda, konektivitas yang komperhensif, serta engsel tangguh yang dapat dibuka hingga 180⁰ untuk memudahkan sesi kolaborasi.

ExpertBook B1 (B1400) hadir dengan beragam konfigurasi, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis penggunanya. Pilihan hingga 12th Gen Intel® Core™ yang merupakan prosesor generasi terkini dan opsi konfigurasi dengan chip grafis diskrit Nvidia GeForce MX330 untuk pelaku bisnis juga tersedia.

Meskipun merupakan laptop entry business untuk UMKM, ExpertBook B1 (B1400) juga didukung oleh teknologi Performance Boost yang dapat memastikan laptop selalu dapat bekerja secara optimal.



Teknologi tersebut mengkombinasikan sistem pendingin canggih, lima sensor cerdas, serta algoritma khusus yang memungkinkan pengaturan daya secara dinamis hingga 90W. Teknologi ini membuat ExpertBook B1 (B1400) dapat beradaptasi secara cerdas terhadap tugas yang sedang dikerjakan.

Di Indonesia, Asus ExpertBook B1 (B1400) tersedia di harga mulai dari Rp7.599.000 dengan garansi 3 tahun global.

Postingan Populer

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...

Xbox Ally, Cara Microsoft Atasi Nintendo Switch 2 dan Steam Deck

Microsoft resmi terjun ke ranah handheld gaming dengan meluncurkan Xbox Ally, perangkat portabel pertama mereka yang siap menantang dominasi Nintendo Switch 2 dan Valve Steam Deck. Bersama Asus ROG, Microsoft menghadirkan dua varian: ROG Xbox Ally dan Ally X yang lebih bertenaga, keduanya dijadwalkan rilis menjelang musim liburan akhir 2025. Langkah Microsoft ini datang saat momentum Switch 2 sedang tinggi, dengan penjualan mencapai 3 juta unit. Namun, kehadiran Xbox Ally berpotensi memotong laju tersebut. Secara desain, perangkat ini disebut sedikit lebih berat dibanding Steam Deck, tetapi menawarkan ergonomi yang lebih baik dibanding Switch 2 maupun Steam Deck, menurut laporan Engadget. Berbeda dari Switch yang berbasis ekosistem tertutup, Xbox Ally sepenuhnya menjalankan Windows, membuka akses ke berbagai platform game PC seperti Battle.net, Epic Games Store, dan Steam. Tentunya, Xbox Game Pass dan fitur Xbox Play Anywhere terintegrasi penuh, memungkinkan sinkronisasi progres game l...

Microsoft dan Blizzard Siapkan Konten Baru di Gamescom 2025

Gamescom 2025 makin meriah dengan konfirmasi kehadiran dua raksasa industri game: Xbox dan Activision Blizzard. Kedua nama besar ini akan tampil dalam acara tahunan yang digelar di Cologne, Jerman, pada 20–24 Agustus 2025. Gamescom sendiri dikenal sebagai salah satu pameran game terbesar di dunia, dihadiri ratusan ribu pengunjung dari berbagai negara. Bagi yang belum terlalu akrab dengan dunia game, kehadiran Xbox dan Blizzard bukanlah hal sepele. Xbox adalah divisi gaming milik Microsoft yang dikenal dengan konsol populernya serta sederet game blockbuster. Sementara Blizzard adalah studio legendaris di balik game ikonik seperti World of Warcraft, Diablo, dan Overwatch. Khusus untuk tahun ini, Blizzard akan membawa kabar penting untuk para penggemar World of Warcraft (WoW), game online multipemain yang telah bertahan selama lebih dari dua dekade dan tetap memiliki basis pemain setia.  Di Gamescom, Blizzard akan memamerkan ekspansi terbaru berjudul Midnight, yang merupakan bagian da...

Apple Desak Pengguna Ganti ke MacBook Baru

Apple semakin agresif dalam menyingkirkan sisa-sisa Mac berbasis Intel. Dalam pembaruan macOS 26 yang diberi kode Tahoe, hanya empat model Intel Mac yang masih akan didukung. Sisanya, secara praktis, resmi masuk daftar usang. Daftar dukungan macOS 26 hanya mencakup sebagian kecil perangkat Intel keluaran 2019 dan 2020. MacBook Air berbasis Intel dan Mac mini sudah sepenuhnya dicoret. Para pengguna yang masih menggunakan MacBook Pro 15 inci, MacBook Pro 13 inci dengan dua port Thunderbolt, atau iMac 2019 (baik versi 4K maupun 5K) juga akan segera kehilangan dukungan penuh sistem operasi. Meski Apple belum secara resmi mengumumkan akhir era Intel, langkah ini memberi sinyal kuat: transisi menuju Apple Silicon hampir selesai. Praktis, Apple menginginkan lini Intel "menghilang secara perlahan" dari ekosistem mereka. Strategi pemangkasan dukungan Intel ini bukan hal baru. Dibandingkan masa transisi dari PowerPC dulu, Apple kini jauh lebih cepat dalam mencoret Intel Mac dari daftar...

ChatGPT Turunkan Kemampuan Berpikir Manusia?

Sebuah studi baru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap temuan mengkhawatirkan tentang dampak penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis manusia. Meskipun belum ditinjau oleh sejawat (peer-reviewed), studi ini menyoroti potensi konsekuensi jangka panjang dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam aktivitas belajar, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini melibatkan 54 partisipan berusia antara 18 hingga 39 tahun, yang dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing diminta menulis esai bergaya ujian SAT. Kelompok pertama boleh menggunakan ChatGPT, kelompok kedua mengandalkan Google Search, dan kelompok ketiga tidak menggunakan bantuan digital apa pun. Aktivitas otak mereka dipantau menggunakan alat EEG untuk melihat tingkat keterlibatan kognitif selama proses menulis. Hasilnya, kelompok yang menggunakan ChatGPT menunjukkan aktivitas otak paling rendah. Esai yang mereka hasilkan dinilai monoton, minim orisinalitas, dan menunjukkan penurunan...