Langsung ke konten utama

Vivo Pad, Tablet Premium Harga Ekonomis

Vivo mengeluarkan tablet pertamanya, bersamaan dengan peluncuran dua produk smartphone terbarunya yaitu Vivo X Note dan Vivo X Fold. Tablet pertama Vivo ini dinamakan Vivo Pad. 

Yang menarik, tablet satu ini merupakan tablet kelas premium. Buktinya, perangkat tersebut memiliki resolusi layar 2.5K dengan refresh rate hingga 120Hz. Bukan kaleng-kaleng.


Selain itu, tablet perdana Vivo tersebut juga bisa dipasangkan dengan keyboard magnetik yang kompatibel dengan stylus yang akan menjadi aksesoris yang dijual terpisah oleh Vivo. Stylus dari Vivo ini sendiri disebut Vivo Pen.

Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas apa saja spesifikasi yang ditawarkan oleh Vivo pada tablet perdana anyarnya tersebut dari berbagai aspek.


Tampilan

Vivo Pad menjalankan OriginOS HD dengan UI yang ditingkatkan dan desain interaktif untuk layar besar. Pinggiran bodi Vivo Pad yang datar memiliki ketebalan 6,55 mm. Dibuat dengan bodi paduan aluminium dan mendukung 4.096 tingkat sensitivitas tekanan. 

Layarnya memiliki perbandingan 16:10, menggunakan panel IPS yang berukuran 11 inch beresolusi 2,5K. Vivo Pad Hadir dengan tiga pilihan warna yaitu warna Putih, Biru dan Hitam.

Chipset

Chipset Snapdragon 870 disematkan pada Vivo Pad dengan besaran RAM 8GB yang memiliki dua opsi internal yaitu 128GB dan 256GB. Untuk GPUnya Vivo Pad dilengkapu dengan GPU Adreno 870. Vivo Pad berjalan di Android 11.

Kamera

Kamera utama Vivo pad beresolusi 13 MP di bagian belakang yang disandingkan dengan lensa ultra-wide 8 MP. Sementara di bagian depan disematkan kamera 8 MP  yang dilengkapi dengan sensor Time of Flight (ToF). 

Kamera belakang Vivo Pad

Baterai dan Audio 

Untuk memaksimalkan pengalaman pengguna, Vivo Pad dilengkapi dengan empat speaker dengan ampluitudo 0,7 mm yang didukung Dolby Atmos. Stereo kiri dan kanan akan menyesuaikan otomatis dengan orientasi layar ketika digunakan.

Vivo Pad juga menawarkan port USB 3.1 tipe-C, NFC, dan baterai 8.040mAh dengan pengisian daya 44W. Kecepatan semacam ini dapat membuktikan USP untuk tablet perdana Vivo. Tablet lain akan sulit untuk melampaui kecepatan pengisian daya dalam kelasnya.


Baca juga:


Aksesoris Vivo Pad

Tablet ini juga dapat memasang keyboard magnetik eksternal. Braket di bagian belakang dapat disesuaikan pada setiap sudut antara 0 derajat dan 155 derajat. Keyboard 64-tombol memiliki jarak tombol 1,3mm, dan ada touchpad kaca 5.736mm².


Harga

Harga Vivo Pad ini dibandrol dari Rp6,5 Juta untuk model 128GB dan Rp6,5juta untuk model 256GB. Sedangkan untuk aksesoris tablet Vivo ini dihargai masing masing Rp789 ribuan untuk Stylus dan Rp1,1 jutaan untuk keyboard.

Gimana guys? Menarik sekali bukan?

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...