Langsung ke konten utama

Bayar Netflix Bisa Pakai Pulsa Telkomsel. Caranya?

Kabar gembira bagi para pelanggan Netflix yang juga merupakan pelanggan Telkomsel. Pembayaran paket langganan Netflix kini bisa dilakukan dengan memakai pulsa dari operator selular kesayangannya itu. 

Selama ini, pengguna hanya bisa menggunakan kartu kredit, debit, dompet digital Gopay dan Dana. Kehadiran kolaborasi pembayaran dengan Telkomselnya tentunya merupakan angin segar bagi mereka yang sebelumnya kesulitan untuk melakukan pembayaran dengan metode lainnya.


"Dengan diluncurkan kolaborasi baru ini, kami menghadirkan berbagai paket data bundling untuk langganan Netflix," ujar Direktur Marketing Telkomsel Derrick Heng secara virtual.

Sebelumnya, Telkom Group sudah berkolaborasi dengan layanan serupa yaitu Disney+ Hotstar dengan menghadirkan paket bundling. Ternyata kolaborasi dengan Netflix juga mereka menyediakan berbagai pake bundling data khusus untuk menonton Netflix.


Harga yang ditawarkan oleh Telkomsel untuk paket langganan Netflix ini cukup terjangkau. Mulai dai harga Rp62 ribuan, pelanggan sudah mendapatkan paket kuota data MAXstream 6GB dengan resolusi UHD. 

Menarik sekali bukan? Detail Paket Bundling Netflix dengan Telkomsel sendiri adalah sebagai berikut: 

Sementara yang termahal, paket langganan kolaborasi Telkomsel dan Netflix adalah Rp213 ribu/bulan. Untuk lebih jelasnya kami uraikan satu persatu paketnya :

1. Paket Mobile Plan (Rp62.000)
    Kuota MAXstream sampai 6GB selama 31 hari
    Akses Netflix dengan resolusi Standard Definition (SD) di perangkat smartphone

2. Paket Basic Plan (Rp137.000)
    Kuota MAXstream: 6 GB selama 31 hari
    Bonus kuota MAXstream untuk pembelian pertama: 10 GB
    Akses Netflix dengan resolusi Standard Definition (SD) untuk 1 layar laptop, PC atau Smart TV

3. Paket Standard Plan (Rp175.000)
    Kuota MAXstream: 6GB selama 31 hari
    Bonus kuota MAXstream untuk pembelian pertama: 15 GB
    Akses Netflix dengan resolusi High Definition (HD) untuk 2 layar laptop, PC, Smart TV atau smartphone 

4. Paket Premium Plan (Rp213.000)
    Kuota MAXstream: 6GB
    Bonus kuota MAXstream untuk pembelian pertama: 20 GB selama 31 hari


Akses Netflix dengan resolusi Ultra High Definition (UHD) untuk 4 layar laptop, PC, Smart TV atau smartphone

Baca juga:


Paket tersebut bisa dibeli menggunakan Aplikasi MyTelkomsel untuk pelangggan Telkomsel Prabayar. Sedangkan untuk pelanggan pascabayar dan kartu Halo, mereka harus mengaktifkannya menggunakan aplikasi My Telkomsel. 

Biaya langganan Netflix nantinya akan dimasukan kedalam tagihan bulanan pengguna. 

Cara Aktivasi Paket Netflix Telkomsel


Untuk lebih rincinya, inilah cara aktivasi paket Netflix untuk pelanggan Telkomsel:

  • Buka aplikasi MyTelkomsel
  • Klik menu Special For You dan pilih Netflix Packages
  • Jika tidak muncul banner Netflix, bisa dipilih menu Shop
  • Pilih Entertainment dan klik Netflix
  • Beli paket Netflix yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan
  • Selesaikan pembayaran dengan klik Subcribe dan lakukan pembayaran menggunakan pulsa
  • Jika pembalian berhasil, kamu akan mendapatkan SMS dari TLNET 99433 yang berisikan link. Buka link tersebut untuk login ke aplikasi Netflix.
Dengan adanya paket Telkomsel ini, tentunya membayar tagihan Netflix menjadi lebih mudah. Selamat mencoba.

Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Sony Xperia: Bertahan demi Gengsi, Bukan Demi Pasar

Sony tampaknya masih enggan mengakui bahwa divisi ponsel pintarnya, Xperia, sudah lama kehilangan relevansi. Dalam laporan keuangan terbaru, CFO Sony, Lin Tao, bersikeras menyebut Xperia sebagai “bisnis yang sangat penting” bagi masa depan perusahaan.  Masalahnya, sulit menemukan data penjualan atau pangsa pasar yang mendukung klaim sang CFO tersebut. Realitasnya, Xperia juga sudah lama menjadi bayang-bayang dari kejayaan masa lalu. Seperti diketahui, Sony sudah lama menarik diri dari pasar AS, melemah di pasar Jepang, bahkan menghentikan produksi tahun ini. Rumor soal mundurnya Sony dari Eropa semakin memperkuat kesan bahwa Xperia kini hanya hidup di lingkaran penggemar fanatik yang semakin sedikit, serta dengan peluncuran produk yang jarang dan distribusi terbatas. Ucapan Lin Tao tentang “menghargai teknologi komunikasi” yang telah dikembangkan lama memang masuk akal. Teknologi kamera dan komponen Xperia sering kali dipakai di lini produk lain Sony, seperti kamera mirrorless atau...

Oxmiq Labs Siap Guncang Dominasi GPU Nvidia

Raja Koduri, mantan arsitek GPU di AMD dan Intel, kembali ke panggung lewat startup barunya, Oxmiq Labs, dengan ambisi mengguncang dominasi Nvidia di pasar AI. Misinya? Merombak total ekosistem GPU yang ada saat ini. Caranya adalah lewat pendekatan "Software First" yang menjanjikan kompatibilitas aplikasi CUDA berbasis Python di berbagai hardware. Yang menarik, semua rencananya akan dapat dilakukan tanpa modifikasi kode. Oxmiq membawa arsitektur baru bernama OXCORE, yang memadukan unit scalar, vector, dan tensor, serta desain chiplet OXQUILT yang memungkinkan produsen merakit komponen komputasi layaknya Lego. Strategi ini diklaim bisa memangkas biaya R&D dan mempercepat pengembangan dari perangkat kecil hingga data center. Mitra besar seperti Tenstorrent dan MediaTek sudah masuk ke daftar pendukung awal. Namun, di balik jargon futuristis seperti “Atoms to Agents”, ada tantangan besar: membangun ekosistem dan perangkat lunak yang cukup matang untuk menandingi CUDA yang sud...

Nvidia Siapkan RTX 50 SUPER untuk Libur Akhir Tahun

Rumor panas dari TweakTown menyebutkan bahwa Nvidia tengah menyiapkan kartu grafis RTX 50 SUPER untuk rilis akhir 2025. Targetnya jelas: menggaet momentum belanja liburan dan memancing gelombang upgrade PC menjelang tahun baru.  Langkah ini terasa seperti strategi klasik Nvidia. Masuk dengan produk “baru” di momen konsumen sedang lapar teknologi. Namun, mari kita jujur: label “SUPER” jarang berarti lompatan besar. Berdasarkan bocoran, RTX 5080 SUPER akan membawa 24GB VRAM, sedangkan RTX 5070 Ti SUPER menawarkan 18GB VRAM. Angka yang impresif di brosur, tapi tetap saja, ini lebih ke pamer kapasitas memori daripada revolusi arsitektur. Tidak ada kabar soal peningkatan signifikan pada performa inti Blackwell, sehingga besar kemungkinan ini hanya penyegaran kosmetik dengan sedikit bumbu marketing. Nvidia sendiri sedang berada di posisi aneh. Peluncuran awal RTX 50 series tidak sepenuhnya sukses, dengan stok melimpah di kelas atas yang sulit terserap pasar. SUPER refresh ini bisa jadi c...

GPT-5 Resmi Meluncur. Fitur, Kelebihan, dan Hype di Balik AI Terbaru OpenAI

OpenAI akhirnya merilis GPT-5, penerus GPT-4 yang sudah ditunggu peluncurannya selama lebih dari dua tahun terakhir. Dalam pengumumannya, CEO Sam Altman menyebutnya sebagai “peningkatan besar” menuju visi AGI (Artificial General Intelligence).  Perusahaan senilai US$300 miliar ini mengklaim GPT-5 unggul di sains, matematika, dan coding, meski pengguna gratis akan cepat merasakan batasan kuota. Sorotan utamanya ada pada fitur “vibe coding”, konsep software-on-demand yang memungkinkan pengguna melempar prompt dan langsung mendapatkan kode jadi. Secara teknis, GPT-5 memang mencetak poin penting: mengalahkan model Anthropic di SWE-bench Verified, standar industri untuk mengukur kemampuan coding AI. Beberapa pemain besar mulai tergoda, seperti CEO Anysphere, Michael Truell, yang menyebut GPT-5 “remarkably intelligent”. Jika adopsi ini meluas, pendapatan tahunan OpenAI yang kini di angka US$12 miliar bisa melonjak ke US$20 miliar pada 2025.  Namun demikian, lembaga riset Gartner men...