Langsung ke konten utama

Cara Pindahkan data iOS ke Android. Pakai "Switch to Android" Saja!

Beralih dari satu OS ke OS lain merupakan langkah yang cukup signifikan. Pengalihan OS ini umumnya memaksa pengguna untuk memindahkan data, membiasakan diri lagi dengan pengalaman saat menggunakan perangkat dan mungkin ketersediaan aplikasi pada masing-masing OS yang berbeda.

Untuk mengatasi kecanggungan tersebut, khususnya bagi mereka yang sebelumnya pengguna iOS yang beralih ke Android, Google akan merilis aplikasi Switch to Android.


Dengan aplikasi ini, nantinya pengguna akan semakin dimudahkan untuk memindahkan data dari iOS ke Android. Dan yang menarik, semua bisa dilakukan secara gratis.


Jika ingin menggunakan aplikasi tersebut, pengguna hanya memerlukan akun Google dan koneksi internet aktif. Alasannya adalah karena transfer data antar sistem operasi terjadi melalui jaringan penyimpanan Google Drive.


Untuk transfer data, pengguna dapat menghubungkan kedua ponsel dengan OS yang berbeda secara nirkabel ataupun dengan bantuan USB. Data yang diambil sendiri berupa kontak, pesan, foto dan aplikasi yang sebelumnya terpasang diperangkat iOS.

Aplikasi 'Switch to Android" Google juga memungkinkan pemindahan foto dari iCloud ke Foto Google. Tampaknya ini dilakukan Google dalam upayanya untuk memenangkan pangsa pasar tambahan. 

Seperti diketahui, Google Photo dikenal dengan opsi penyimpanan yang solid. Dan ini akan sangat bermanfaat terlebih jika Anda akan menggunakan Android.


Baca juga:


Sayangnya, transfer data dari aplikasi iOS ke versi Android masih bermasalah dan memerlukan validasi dari developer. 

Selain itu, aplikasi ini juga baru hadir di App Store sebagai aplikasi tidak terdaftar dan hanya bisa diakses melalui tautan langsung saja. Aplikasi ini juga nampaknya masih dalam pengembangan dan belum bisa mentransfer data secara optimal.


Kedepannya, pengguna berharap ada versi kabel dari proses transfer ini, terlebih jika pengguna memiliki perangkat dengan kapasitas memori 512GB yang memiliki banyak data.

Meski demikian, aplikasi baru ini sedikit lebih mudah digunakan daripada metode sebelumnya yang didasarkan pada metodologi "Cadangkan ke Google Drive". Mudah-mudahan, Aplikasi ini akan terus berkembang karena apa pun yang memungkinkan pengguna untuk beralih platform bermanfaat.

Tertarik untuk menjajal cara pindahkan data dari iOS ke Android, berikut tautan langsung Aplikasi  'Switch to Android'. Selamat mencoba!

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...