Langsung ke konten utama

Controller Google Stadia Dukung Headset dan Headphone USB Type-C

Controller game Stadia dari Google merupakan perangkat yang cukup canggih. Seperti diketahui, Google telah mengeluarkan versi controller Stadia yang wireless alias dapat digunakan secara nirkabel.

Dengan tanpa kabel, tentunya pengguna akan dibuat lebih nyaman dan ringkas saat memakai controller tersebut. Tidak ada kabel-kabel yang bisa terbelit atau terpelintir.



Yang menarik, kali ini controller Stadia dari Google lebih di-upgrade lagi. Pada model terbaru, sekarang perangkat ini memiliki dukungan untuk perangkat audio USB Type-C saat diputar di Chromecast atau melalui browser web. 

Peningkatan kemampuan ini memberi Anda cara mudah untuk menambahkan headphone dan mikrofon, karena Anda cukup mencolokkan satu set earbud USB Type-C kabel ke sana. Contohnya seperti earbud USB Type-C Pixel dari Google,headset gaming Asus ROG Delta atau bahkan SteelSeries Arctis nirkabel. 



Tentunya akan sangat menyenangkan jika pemain Stadia memiliki opsi audio lain di luar jack 3.5mm built-in. Selain bakal menjadi keren dan tidak biasa, sejauh ini belum ada pengontrol game mana pun yang menawarkan audio USB Type-C di handset-nya.

Meski demikian, butuh sekitar setahun bagi Google untuk menambahkannya setelah menjanjikan fitur tersebut.

Baca juga


Hingga saat ini, Anda hanya dapat menggunakan port USB-C pada pengontrol untuk mengisi daya pengontrol atau untuk menyambungkannya ke smartphone atau komputer dengan kabel USB-C. 



Faktanya, dalam waktu yang lama setelah peluncuran, cara tersebut merupakan satu-satunya metode untuk menghubungkan controller dengan ponsel atau komputer.

Sayangnya saat peluncuran upgrade ini, Google tidak menyertakan dukungan audio dengan bluetooth. Namun Google berjanji bahwa dukungan untuk audio Bluetooth akan hadir di controller secepatnya. Meski begitu, belum dapat dipastikan kapan opsi tersebut benar-benar akan tiba. 

Setidaknya dengan Chromecast baru Google, perusahaan memberikan waktu sendiri untuk menepati janjinya. Google mengatakan bahwa mereka tidak akan mengupgrade Stadia hingga paruh pertama tahun depan.

Bercermin pada kasus kasus sebelumnya, Google menjual controller nirkabel seharga $69 yang ternyata tidak dapat digunakan secara nirkabel kecuali Anda bermain di Chromecast Ultra, dan baru di-upgrade agar bisa dimainkan di smartphone dan web di komputer dengan rentang waktu hampir 7 bulan lamanya. 



Prosesnya juga ternyata membutuhkan sebulan lagi setelah pemberitahuan dan akhirnya Google meluncurkan perangkat ‘Claws’ yang memungkinkan pengguna untuk memasang controller Stadia ke smartphone dengan harga $15 yang ditujukan untuk pengguna yang ingin memainkan game saat berpergian.

Postingan Populer

Nvidia Ajak Gamers Main di Cloud Gaming

Layanan cloud gaming GeForce NOW dari Nvidia kembali menggoda para gamer dengan deretan konten menarik di penghujung Juni. Dalam pembaruan GFN Thursday minggu ini, tersedia hadiah in-game eksklusif, judul klasik yang kini bisa dimainkan di cloud, dan tentu saja, diskon besar-besaran lewat Steam Summer Sale.  Semua ini semakin mempertegas posisi GeForce NOW sebagai salah satu platform paling fleksibel dan menarik bagi gamer lintas perangkat. Salah satu sorotan utama minggu ini adalah hadirnya We Happy Few dan Broken Age ke pustaka GeForce NOW. We Happy Few menyajikan petualangan bertema distopia di dunia retro-futuristik yang kelam dan penuh sindiran sosial, sementara Broken Age, karya dari legenda game Tim Schafer, membawa nuansa dongeng interaktif dengan visual ala lukisan tangan. Kedua game ini menjadi bukti bahwa cloud gaming tidak hanya soal grafis, tapi juga soal pengalaman bermain yang berkesan. Di sisi lain, para pemain The Elder Scrolls Online bisa mengklaim reward eksklusi...

Blue Screen of Death (BSOD) Akan Hilang dari Windows!

Setelah hampir empat dekade menjadi simbol frustrasi pengguna Windows, layar biru legendaris alias Blue Screen of Death (BSOD) akhirnya akan dipensiunkan. Ya, Microsoft mengonfirmasi bahwa penghapusan BSOD akan mulai akhir musim panas 2025. Tapi jangan gembira dulu. BSOD akan tetap muncul. Meski begitu, Windows 11 akan menghadirkan versi baru dari layar error ini. Dengan latar belakang hitam dan tampilan yang lebih sederhana, dan nanti akan dijuluki Black Screen of Death. Perubahan ini bukan sekadar kosmetik. Microsoft menghapus ikon wajah sedih dan kode QR yang biasanya tampil di BSOD, menggantinya dengan satu kode stop yang menjelaskan penyebab crash, seperti driver bermasalah atau komponen spesifik. Desain ramping ini pertama kali diuji di Windows Insider dan meniru tampilan layar progres sistem saat pembaruan berlangsung. Tujuannya jelas: membuat pesan error lebih mudah dipahami, tidak hanya oleh profesional IT, tapi juga oleh pengguna biasa. Menurut David Weston, Wakil Presiden Ke...

Harga RAM DDR4 Kini Lebih Mahal dari DDR5. Ada Apa?

Dalam dunia teknologi, sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap generasi baru hadir dengan harga lebih tinggi dibanding pendahulunya. Namun, hal yang tak lazim justru terjadi pada pasar memori DRAM saat ini.  Untuk pertama kalinya sejak peluncuran DDR5, harga modul DDR4, yang lebih lama dan secara teknis inferior, melampaui harga DDR5. Ini menjadi peristiwa langka yang dipicu oleh berbagai faktor struktural dan geopolitik. Data dari TrendForce menunjukkan lonjakan harga DDR4 mencapai 40% hanya dalam waktu satu minggu, terutama pada kit dengan permintaan tinggi. Modul DDR4 16 Gb berkecepatan 3.200 MT/s dari Samsung dan SK Hynix kini rata-rata dihargai $12,50, bahkan mencapai puncak $24 di pasar spot. Sebaliknya, modul DDR5 dual-8 Gb dengan kecepatan 4.800–5.600 MT/s hanya berada di kisaran $6–$9. Secara logika pasar, ini adalah kebalikan dari tren biasa, di mana teknologi yang lebih canggih biasanya lebih mahal. Pemicunya adalah kombinasi dari dua hal: ketidakpastian tarif impor dan pas...

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...

5 Alasan Android 16 Bagus untuk Gaming

Google secara resmi meluncurkan Android 16 versi stabil pada 10 Juni 2025. Namun seperti biasa, peluncuran ini tidak serta-merta tersedia di semua perangkat. Saat ini, Android 16 baru tersedia untuk sejumlah perangkat tertentu.  Pengguna perangkat Google Pixel menjadi yang pertama mencicipinya, mulai dari Pixel 6 hingga Pixel 9 Pro XL, serta Pixel 10 yang akan datang. Ini merupakan keunggulan ekosistem Pixel, yang selalu mendapatkan pembaruan lebih awal dibandingkan perangkat dari produsen lain. Beberapa merek lain yang ikut serta dalam program beta juga sudah mulai menerima versi stabil Android 16. Di antaranya adalah Honor Magic 7 Pro, Xiaomi 15, dan OnePlus 13. Lalu, apakah Android 16 bagus untuk gaming? Sebenarnya ada beberapa implikasi penting Android 16 bagi pengalaman bermain game di perangkat mobile. Apa saja? 1. Performa Lebih Stabil dan Konsisten Android 16 membawa peningkatan pada alat pemantauan performa (performance monitoring tools). Ini berarti sistem operasi le...