Langsung ke konten utama

Qualcomm Buat Prosesor Snapdragon 5G untuk Laptop

Peta persaingan industri chipset untuk PC semakin seru. Setelah terlalu lama Intel mendominasi dan menentukan standar teknologi, kini AMD sudah mulai menyalip dan menawarkan performa yang sangat menawan baik untuk PC desktop dan mobile.

Kini Intel pun mendapatkan penantang baru yang cukup serius dari Qualcomm, sang produsen raksasa di industri smartphone. Sebagai gambaran, Qualcomm sendiri untuk pertama kalinya merilis Snapdragon 8cx pada 2018, yaitu system on a chip (SoC) untuk laptop, bukan ponsel ataupun tablet seperti lini Snapdragon lainnya. 



Akhirnya, pada 3 September 2020 kemarin, Qualcomm kembali merilis Snapdragon 8cx Gen 2. Yang sesuai namanya, merupakan penerus 8cx generasi pertama. Qualcomm tak menggunakan nama berbeda, hanya menambah kata 'Gen 2', karena memang tak ada perubahan besar di chip ini.

Namun demikian, Qualcomm mengklaim, dengan menggunakan teknologi fabrikasi 7nm, prosesor ini akan dapat menjalankan laptop berbasis Windows 10 dengan sangat baik. 

Hal pertama yang mereka tekankan adalah bahwa Snapdragon 8cx Gen 2 sudah memiliki modem Snapdragon X55 5G tertanam. Hal ini akan memberikan notebook Windows 10 generasi berikutnya akses internet secara langsung dengan jaringan yang sangat cepat.



Arsitektur yang dipakai tetap sama, CPU-nya tetap punya delapan core dengan konfigurasi 4+4, yaitu empat core ARM Cortex-A76 dan empat core ARM Cortex-A55. Sementara GPU-nya adalah Adreno 680, yang sampai saat ini adalah GPU Qualcomm yang paling kencang. 

Memang, masih banyak aspek lain yang tetap sama dibanding pendahulunya. Adapun hal berbeda di Snapdragon 8cx generasi kedua ini adalah dukungan terhadap FastConnect, yang di dalamnya ada dukungan WiFi 6 dan Bluetooth 5.1.

Di sisi performa, Snapdragon 8cx Gen 2 memiliki delapan inti komputasi Kryo 495, bersama dengan dukungan memori LPDDR4 pada kecepatan clock hingga 2133MHz. 

Selain itu, SoC ini juga sudah mendukung NVMe SSD dan penyimpanan UFS 3.0. Konfigurasi tersebut membuat prosesor dapat memberikan kinerja sistem hingga 50 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan Intel Core i5 hybrid yang memiliki TDP 7 watt. 

Kemungkinan besar, prosesor Qualcomm ini juga akan bekerja dengan watt yang jauh lebih rendah.



Baca juga:

 

Tak cukup sampai di situ, prosesor Qualcomm Snapdragon 8cx Gen 2 mendukung kamera hingga 32MP termasuk teknologi 4K HDR. Ada juga dukungan konferensi video yang lebih baik berkat teknologi Aqstic internal untuk menekan gema dan peredam bising. 

Tak ketinggalan, ada juga dukungan output hingga dua monitor 4K menggunakan sambungan USB Type-C. Jadi, para pengguna masih akan mendapatkan dukungan penuh seperti pada saat mereka menggunakan laptop menggunakan prosesor Intel atau AMD lainnya.



Chip ini juga merupakan buah dari hasil kerja sama Qualcomm dengan Microsoft untuk perangkat 'Always On, Always Connected'. Diharapkan, laptop yang menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 8cx Gen 2 akan mulai tersedia di perangkat untuk konsumen pada akhir 2020 mendatang.

Salah satu perangkat yang sudah mulai hadir adalah Acer Spin 7, yang punya konektivitas 5G. Menarik sekali nih guys!

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...