Langsung ke konten utama

Perbandingan Qualcomm Snapdragon 875 dengan 865

Chipset Qualcomm Snapdragon 865 saat ini merupakan chipset terbaik yang dimiliki oleh Qualcomm. Ia merupakan chipset kelas flagship untuk smartphone segmen premium yang diluncurkan pada tahun 2020.

Meski begitu, pada akhir tahun 2020 ini, atau kemungkinan besar pada bulan Desember mendatang, mereka dikabarkan akan me-release chipset terbarunya di kelas flagship yaitu Qualcomm Snapdragon 875 yang akan hadir sebagai pengganti dari Qualcomm Snapdragon 865.


Diproyeksikan, smartphone pertama yang akan menggunakannya diprediksi bakal diluncurkan pada tahun 2021 mendatang. Dan kabarnya lagi, ini merupakan chipset 5nm pertama yang dimiliki Qualcomm. Lalu, apa saja peningkatan Qualcomm Snapdragon 875 dibanding Snapdragon 865?


Chipset Qualcomm Snapdragon 875, yang dibangun di atas arsitektur 5 nanometer, disebut-sebut akan lebih hemat energi serta memiliki peforma yang jauh lebih cepat.

Berbeda dari chipset pendahulunya yakni Snapdragon 865, chipset Snapdragon 875 akan terintegrasi dengan modem X60 terbaru, yang mana modem tersebut telah dibekali pula teknologi jaringan 5G.

Sebagai gambaran, pengguna smartphone di Indonesia pada saat ini rata-rata baru menyentuh jaringan 4G ataupun 4.5G. Jika memang pada tahun 2021 mendatang pengguna sudah bisa menikmati teknologi 5 nanometer yang digunakan di Snapdragon 875 dan mendukung 5G generasi baru, maka sudah dipastikan akan menjadi momen perubahan bagi pengguna internet secara keseluruhan.


Tentunya kalau pemerintah sudah meresmikan jaringan 5G dan operator seluler Indonesia sudah menggelar layanan berbasis 5G tersebut.

Dilansir dari Gizmochina, diperkirakan bahwa chipset Snapdragon 875 ini akan menggunakan CPU Kryo 685 dengan GPU Adreno 660, VPU Adreno 65 dan DPU 1095. Modem X60-nya sendiri akan mendukung jaringan mmWave dan sub-6GHz.

Chipset Snapdragon 875 juga  akan menggunakan CPU Cortex-X1. Pada produk sebelumnya yaitu Snapdragon 865, ia dibekali CPU Cortex-A7X dengan tambahan overclock-nya di seri 865 Plus.

Menurut informasi, CPU Cortex-X1 akan memiliki kinerja 30% lebih optimal dibandingkan dengan CPU berbasis ARM Cortex-A77 yang sudah banyak digunakan saat ini. Untuk kecepatannya sendiri,  chipset tersebut akan 20% lebih tinggi dibandingkan dengan CPU Cortex-A77. Adapun untuk penggunaan daya, produk ini 50% lebih hemat energi.



Baca juga:

Yang menarik juga, kabarnya chipset Qualcomm Snapdragon 875 memiliki fitur fast charging 100W. Luar biasa bukan?

Mengutip dari Sparrownews, yang paling ditonjolkan dari ponsel gaming di quarter pertama di tahun 2021 mendatang adalah smartphone dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 875 dan dibekali fitur fast charging 100W tersebut.

Tak hanya itu, dilansir dari laman teknologi di Weibo, terungkap bahwa saat ini tiga dari empat produsen ponsel gaming asal China sedang menguji untuk mempromosikan komersialisasi fast charging 100W. Dan tentunya juga kapasitas baterai besar untuk bermain game lebih nyaman.



Sambil menunggu Qualcomm menghadirkan chipset Snapdragon 865, saat ini kita sudah bisa menikmati smartphone flagship berbasis Snapdragon 865. Berikut ini daftar smartphone yang menggunakan Qualcomm Snapdragon 865:

  • Black Shark 3 – Rilis 3 Maret
  • FCNT arrows 5G -TBA
  • Vivo iQOO 3 – Announced
  • Lenovo Legion Gaming Phone – TBA
  • ZTE Nubia Red Magic 5G – TBA
  • OPPO Find X2 – Rilis 6 Maret
  • Realme X50 Pro – Announced
  • Redmi K30 Pro – Rilis Maret
  • ROG Phone 3 – TBA
  • Samsung Galaxy S20, S20 Plus, and S20 Ultra – Announced
  • Sharp Aquos R5G – Announced
  • Sony Xperia 1 II – Announced
  • Vivo Apex 2020 Concept Phone – Announcement pada 28 Februari
  • Xiaomi Mi 10 and Mi 10 Pro – Announced
  • Asus ZenFone 7 – TBA
  • ZTE Axon 10s Pro – Announced

Nah, apakah dari daftar tersebut ada smartphone yang Anda incar? Semoga smartphone yang bersangkutan akan segera hadir di pasaran Indonesia ya. Atau Anda malah sudah ada yang menggunakannya?

Postingan Populer

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

Tak Hanya Laptop, Tahun Depan Harga Smartphone Semakin Mahal

Produsen smartphone global kini menghadapi lonjakan biaya produksi setelah kapasitas wafer dialihkan untuk memenuhi permintaan chip AI. Menurut laporan terbaru TrendForce, harga LPDDR5X, memori berdaya rendah yang digunakan pada ponsel premium, diperkirakan akan naik 18 hingga 23 persen. Parahnya, kenaikan harga chip LPDDR5X tersebut jauh di atas proyeksi sebelumnya yang diprediksi hanya akan mengalami kenaikan sebesar 8 hingga 13 persen. Pemicunya adalah ledakan permintaan chip HBM (High Bandwidth Memory) untuk pusat data dan komputasi AI. Chip HBM yang berukuran 35–45 persen lebih besar dari DRAM konvensional telah menyedot kapasitas wafer global, menciptakan apa yang disebut TrendForce sebagai “kekurangan struktural pasokan. Akibatnya, produksi memori untuk smartphone seperti LPDDR5X harus dikurangi. Padahal, LPDDR5X juga banyak digunakan oleh laptop kinerja efisien dan hemat energi. Selain itu, harga kontrak DDR5 juga diperkirakan akan terus meningkat hingga 2026, terutama pada par...

Samsung Siap Bangun AI Megafactory, Pakai 50.000 GPU Nvidia

Samsung resmi menggandeng Nvidia untuk membangun AI megafactory, pusat produksi berbasis kecerdasan buatan yang ditenagai lebih dari 50.000 GPU. Kolaborasi ini diumumkan usai pertemuan antara Chairman Samsung Electronics Jay Y. Lee dan CEO Nvidia Jensen Huang. Pertemuan keduanya menandai ambisi Samsung untuk menerapkan AI di seluruh lini produksinya, mulai dari smartphone dan semikonduktor hingga robotika. Pabrik AI ini akan menghubungkan seluruh rantai produksi Samsung dalam satu jaringan besar di mana AI menganalisis dan mengoptimalkan proses secara real-time. Samsung mengklaim peningkatan performa hingga 20 kali lebih cepat dalam proses computational lithography berkat penggunaan library Nvidia cuLitho dan CUDA-X, sekaligus mengembangkan alat desain chip berbasis GPU generasi berikutnya. Kerja sama ini memperkuat hubungan panjang antara kedua raksasa teknologi. Samsung pernah menjadi pemasok DRAM untuk GPU awal Nvidia dan kini juga tengah menyiapkan chip memori HBM4 untuk akselerato...

Review Mouse Wireless Elecom EX-G M-XGL30DBSK

Dalam dunia kerja digital yang serba cepat, perangkat kecil seperti mouse sering kali jadi faktor penentu kenyamanan produktivitas. Elecom, brand periferal asal Jepang yang dikenal dengan inovasi ergonomisnya, menghadirkan Elecom M-XGL30DBSK. Mouse ini merupakan mouse nirkabel berukuran besar yang mengedepankan desain alami dan kenyamanan jangka panjang. Ia tersedia dalam dua varian warna, M-XGL30DBSKBU (biru) dan M-XGL30DBSKBK (hitam).  Kedua perangkat mouse tersebut merupakan bagian dari Elecom seri EX-G, yang membawa filosofi desain “ergonomic experience gripless”. Seperti apa mouse ini? Desain  Sebagai gambaran, fokus utama Elecom pada seri EX-G adalah mengurangi ketegangan tangan pengguna. Elecom mengklaim, dengan bekerja sama dengan ahli ortopedi, mereka merancang bentuk bodi mouse agar telapak tangan dapat “beristirahat” secara alami, tanpa harus menggenggam terlalu erat. Dari percobaan yang kami lakukan, hasilnya terasa nyata. Saat digunakan berjam-jam, otot pergelanga...

Tahun 2026, Refresh Rate Layar Laptop Hanya 1Hz Saja!

Intel, yang tengah berjuang memperbaiki posisinya di pasar PC, tampaknya menemukan “penyelamat” baru lewat kolaborasinya dengan raksasa layar asal Tiongkok, BOE. Kedua perusahaan mengumumkan pengembangan teknologi layar berbasis AI yang mampu menghemat daya baterai secara signifikan tanpa mengorbankan kualitas gambar. BOE yang memproduksi sekitar 30% panel LCD dunia, lebih dulu memperkenalkan teknologi display 1Hz pada tahun lalu. Teknologi ini memungkinkan layar menurunkan refresh rate hingga 1Hz saat menampilkan gambar statis, alih-alih mempertahankan 60Hz terus-menerus. Hasilnya, konsumsi daya bisa berkurang hingga 65% tanpa mengubah tampilan menjadi patah-patah. Intel akan menggabungkan teknologi 1Hz tersebut dengan dua inovasi hemat daya lainnya: Multi-Frequency Display dan SmartPower HDR. Sistem Multi-Frequency Display menggunakan kecerdasan buatan untuk mengenali aktivitas pengguna, seperti mengetik, menonton video, atau bermain game, dan menyesuaikan refresh rate secara real ti...