Langsung ke konten utama

Quick Charge 5, Teknologi Pengisian Baterai yang Sangat Cepat

Qualcomm resmi memperkenalkan teknologi pengisian daya cepat (fast charging) baterai perangkat komersial teranyarnya. Teknologi tersebut diberi nama Qualcomm Quick Charge (QC) 5.

Quick Charga 5 tersebut mendukung pengisian cepat yang bisa mengisi baterai dari 0 sampai 50% dalam waktu lima menit saja dengan daya 100W atau lebih.


Dibandingkan dengan Quick Charge 1 yang dirilis Qualcomm pada awal 2013, Quick Charge 5 ini punya daya maksimal 10 kali lebih besar, dan 70% lebih efisien dibanding Quick Charge 4. Qualcomm pun mengklaim kalau saat ini ada lebih dari 1.200 jenis perangkat ponsel, aksesoris, dan kontroler yang mendukung Quick Charge.


"Dengan bangga kami memperluas portofolio teknologi kami dan membawa pengisian daya di atas 100W secara komersial,” ujar VP Product Management Qualcomm, Ev Roach dalam sebuah kesempatan.


Qualcomm tak cuma menawarkan charger yang kencang, melainkan juga sejumlah fitur baru untuk menemani Quick Charge 5. Beberapa di antaranya adalah Qualcomm Battery Saver dan Qualcomm Smart Identification untuk charger.

Kedua fitur baru tersebut berguna untuk meningkatkan umur baterai dan lebih efisien dalam menggunakan daya.


Baca Juga

Proses quick charging terbaru ini mengandalkan metode pengisian dua baterai (yang digabung menjadi satu) secara paralel. Masing-masing baterai diisi dengan daya 50 watt (50 watt x 2 = 100 watt), sehingga energi panas tidak terpusat di satu titik.

Teknologi QC 5 juga mendukung fitur USB Power Delivery (USB-PD). Ia juga backward compatible dengan teknologi QC sebelumnya, serta dibekali dengan sejumlah lapisan proteksi arus listrik dan temperatur untuk turut mengamankan proses pengisian.

Quick Charge 5 saat ini mulai diuji oleh Qualcomm di tingkat konsumen dan diharapkan bakal tersedia di ponsel yang menggunakan Snapdragon 865 dan Snapdragon 865+ pada kuartal ini. Teknologi tersebut juga bakal tersedia untuk chip Qualcomm ke depannya.


Quick Charge 5, sebut Ev Roach, merupakan solusi charging yang paling kencang dan pintar. Ia bakal membuat konsumen bisa menikmati perangkatnya lebih lama, tanpa khawatir dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang baterai.

Pihak Qualcomm mengatakan bahwa perangkat dengan dukungan QC 5 akan mulai hadir di kuartal ketiga 2020. Secara bersamaan, vendor smartphone asal China, Xiaomi pun turut memastikan bahwa mereka berencana untuk meluncurkan perangkat dengan teknologi tersebut. Meski demikian, mereka tidak mengumbar apa nama perangkat yang bersangkutan. Menarik untuk ditunggu.

Postingan Populer

10 PC All in One Terbaik. Solusi Praktis untuk Rumah dan Kantor Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar perangkat komputer telah mengalami pergeseran signifikan. Penggunaan PC All in One (AIO) semakin populer, terutama di kalangan pengguna rumahan, pekerja remote yang work from home, pelajar di lab sekolah, hingga kantor kecil ataupun UMKM. Faktor utamanya adalah, ruang kerja makin terbatas, dan banyak orang mencari solusi komputer yang ringkas, mudah dipasang, dan tetap bertenaga. Dengan integrasi layar, CPU, penyimpanan, dan periferal dalam satu perangkat, tanpa banyak kabel, PC All in One menjanjikan tampilan meja yang bersih, setup cepat, dan mobilitas lebih mudah bila ruang berpindah. Desain ramping dan fungsional kian diminati seiring gaya hidup minimalis dan kebutuhan fleksibilitas ruang. Selain itu, kinerja perangkat AIO yang kini menggunakan CPU dan GPU modern sudah cukup untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, belajar, bahkan kreativitas ringan. Tren ini menunjukkan bahwa Komputer All in One bukan lagi sekadar alternatif. Tetapi bisa jadi pil...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA. Laptop Bisnis untuk Jangka Panjang

Segmen laptop bisnis selama bertahun-tahun terjebak pada satu pola: performa tinggi di tahun pertama, dan tuntutan upgrade mahal pada tahun ketiga atau keempat. Di era PC AI saat ini, masalah tersebut semakin terasa. Alasannya, workload berbasis kecerdasan buatan saat ini membutuhkan ruang penyimpanan lebih besar, RAM lebih lega, dan perangkat yang bisa mengikuti dinamika operasional perusahaan. Sayangnya, sebagian besar laptop bisnis modern masih terjebak pada desain kaku, RAM solder, satu slot SSD, dan skalabilitas minim. Di tengah kondisi tersebut, Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA hadir dengan pendekatan yang berbeda. Bukan sekadar laptop bisnis berlabel “AI-ready”, tetapi sebuah platform kerja yang menawarkan sesuatu yang jarang ada di kelasnya. Dua slot SSD dan dua slot SO-DIMM.  Ini bukan gimmick marketing. Fasilitas tersebut adalah dasar dari konsep yang Asus sebut sebagai true future-proofing, atau cara memastikan laptop tetap relevan hingga 5 sampai 7 tahun ke depan. Artinya...

Tak Hanya Dari Permukaan, Benua Juga Memisahkan Diri Dari Dalam

Penelitian terbaru dari University of Southampton mengungkap bahwa fragmen benua secara perlahan terkelupas dari dasar lempengnya, lalu terseret masuk ke dalam mantel laut. Seperti diketahui, mantel laut merupakan lapisan panas dan padat yang bergerak sangat lambat di bawah dasar samudra.  Material benua yang terbawa ini dapat memicu aktivitas vulkanik selama puluhan juta tahun. Temuan ini menjawab teka-teki lama, mengapa beberapa pulau vulkanik yang jauh dari batas lempeng tektonik justru memiliki jejak kimia khas benua, padahal lokasinya berada di tengah samudra luas. Studi internasional yang dipublikasikan di Nature Geoscience ini melibatkan peneliti dari Inggris, Jerman, Kanada, dan Wales. Sebagai gambaran, pulau-pulau kecil seperti Christmas Island diketahui mengandung unsur “kaya” yang biasanya berasal dari kerak benua. Selama bertahun-tahun, ilmuwan menduga bahwa unsur ini berasal dari sedimen samudra yang terseret ke mantel atau dari plume atau kolom batuan panas yang naik ...

Tembus 35 Juta Kopi, Sequel Cyberpunk 2077 Siap Diproduksi

CD Projekt Red kembali mencatat tonggak bersejarah. Cyberpunk 2077 resmi menembus 35 juta unit terjual di seluruh dunia. Angka ini menegaskan bahwa game yang sempat bermasalah di masa awal peluncurannya kini justru menikmati performa jangka panjang yang solid, terutama setelah rangkaian pembaruan besar dan hadirnya ekspansi Phantom Liberty.  Bersamaan dengan kabar tersebut, CDPR mengonfirmasi bahwa fokus pengembangan kini telah bergeser sepenuhnya ke Project Orion, nama sandi untuk sekuel Cyberpunk 2077 yang sudah memasuki tahap produksi awal. Studio kini mulai merekrut talenta baru di kantor mereka yang tersebar di Eropa dan Amerika Utara, seiring restrukturisasi internal yang dirancang untuk mendukung beberapa proyek besar secara paralel. Walau belum memiliki target rilis, CDPR memastikan bahwa tahap awal Project Orion mencakup pembangunan fondasi teknologi baru, pembuatan tool internal, serta penyatuan pipeline pengembangan antara tim Boston, Vancouver, dan Polandia. Kesuksesan ...