Langsung ke konten utama

Infinix Zero 8, Smartphone Gaming Berbasis Helio G90T

Infinix Indonesia kembali membuktikan eksistensinya di pasar smartphone Indonesia. Kali ini mereka meluncurkan smartphone yang ditenagai performa khusus untuk gaming, lewat Infinix Zero 8.

Infinix Zero 8 merupakan jawaban dari pertanyaan para X-Fans akan kehadiran seri khusus gaming. Performa yang diberikan akan mendukung mereka untuk memaksimalkan hobi dalam bermain game berat ataupun performa multitasking lainnya.



Dibekali dengan mesin pengoptimalan game canggih Darwin 1.0 Infinix Zero 8 juga menjadi yang pertama kalinya bekerja sama dengan Helio G90T. Kombinasi tersebut adalah untuk memaksimalkan pengalaman bermain pengguna. 



Game-game berat yang membutuhkan grafis yang detail, suara yang maksimal hingga performa dan respon yang cepat akan dihadirkan. Dengan demikian, semua akan membawa pengguna menuju pengalaman gaming yang menyenangkan.

Pada pengoptimalan Darwin 1.0 ini, Infinix Zero 8 juga memiliki dukungan performa dan respons cepat dari segi layar hingga 90Hz + 180 Hz Touch Sampling Rate.

Tidak hanya itu, pada Infinix Zero 8 juga memiliki peningkatan tampilan gambar yang dengan cepat mampu menyesuaikan dan memproses gambar hingga 60fps agar memungkinkan pengguna merasakan visualisasi atau grafis lebih nyata. Artinya, pemain mampu mencapai pengalaman imersif 3D tanpa dukungan perangkat apapun.



“Infinix Zero 8 adalah jawaban untuk pengguna yang menantikan smartphone khusus gaming dari Infinix,” jelas Bruno Li, CEO Infinix Indonesia. “Tidak hanya performa yang kami tingkatkan dengan teknologi canggih dan chipset khusus, Helio G90T, kami juga memaksimalkan dari segi grafis dan respon cepat layar untuk memastikan pengguna bergerak cepat pada permainannya,” tambahnya.



Hadir khusus untuk para pemain, Infinix Zero 8 juga memiliki algoritma cerdas yang ditingkatkan untuk menyesuaikan frekuensi CPU dan GPU. Sehingga ketika permainan mulai berada di tingkat paling rumit, Infinix Zero 8 tidak akan menghasilkan panas berlebih dan tidak cepat banyak mengkonsumsi daya baterai.



Game smartphone sendiri, sebut Bruno, sudah begitu pesat perkembangannya sehingga ada kompetisi khusus game atau e-sport yang sudah menjadi peluang tersendiri untuk para pecinta game. Mulai dari Mobile Legend hingga PUBG atau game-game lainnya. “Infinix hadir membawa Zero 8 untuk mereka yang siap untuk menjadi yang pertama dalam permainan,” sebut Bruno.

Baca juga:


Yang menarik, setelah ludes lebih dari 20,000 unit pada program 9.9 di platform e-commerce Lazada Indonesia, Infinix hadir kembali pada 25 September 2020, dengan produk andalannya, Infinix Zero 8.

Bedanya, varian ini menjadi satu dari yang sangat dinantikan para konsumen, yakni warna silver diamond yang elegan dan mampu menghasilkan warna biasan yang berkilau. Desain Infinix Zero 8 ini juga menjadi salah satu yang paling disukai penggunanya.

“#TakeTheLead inilah yang menjadi pilihan Infinix untuk tampil berbeda, mengajak pengguna untuk berani mengambil alih permainan dan menjadi pemenang, dengan spesifikasi yang sudah dikhususkan untuk para pemain.” Tutup Bruno.



Tidak hanya Infinix Zero 8, produk lainnya seperti Infinix Note 7, Infinix HOT 9 Play, Infinix HOT 9 dan Infinix Note 7 Lite berhasil membawa Infinix menjadi “TOP 1 Mobile Brand (Brand Terlaris)” pada tanggal 9 September 2020 lalu secara eksklusif di platform e-commerce, Lazada Indonesia. Dan Infinix Zero 8 pun habis terjual hanya dalam hitungan detik.

Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Review ASUS Gaming K16 (K3605). Laptop Gaming Murah, Laptop untuk Sekolah dan Kuliah

Banyak laptop murah yang memang mampu menjalankan game ringan, namun mudah kewalahan saat berhadapan dengan judul-judul AAA atau kebutuhan multitasking berat. Padahal, tren laptop gaming saat ini tidak hanya terbatas pada hiburan.  Mahasiswa jurusan desain, arsitektur, hingga komunikasi visual juga membutuhkan laptop dengan GPU diskrit untuk menunjang software grafis dan editing. Akhirnya, laptop gaming murah pun berkembang menjadi solusi serbaguna, bukan sekadar perangkat untuk bermain, tetapi juga untuk belajar dan bekerja. Asus, sebagai pemain besar di industri laptop, menangkap peluang tersebut melalui seri Asus Gaming K16 K3605. Dengan kombinasi prosesor Intel Core H-series, GPU NVIDIA GeForce RTX 3050, layar 144Hz, dan RAM 16GB, laptop ini menjanjikan performa yang seimbang untuk gaming sekaligus produktivitas.  Tak hanya itu, harga yang masih terjangkau untuk segmennya, bahkan tergolong laptop gaming murah, membuat Asus Gaming K16 menjadi opsi menarik bagi pengguna muda...

ARM Hadirkan "DLSS" untuk Android. Game Mobile Akan Lebih Realistis

ARM resmi memperkenalkan teknologi Neural Super Sampling (NSS) di ajang SIGGRAPH 2025, solusi upscaling berbasis AI yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas grafis gaming di perangkat Android. Teknologi ini diklaim mampu menghadirkan visual setara PC gaming tanpa mengorbankan performa atau daya tahan baterai. NSS bekerja dengan prinsip mirip Nvidia DLSS: game dirender pada resolusi rendah lalu di-upscale menggunakan neural network.  Pada demo awal, gambar 540p dapat ditingkatkan ke 1080p hanya dalam waktu 4 milidetik per frame, cukup cepat untuk menjaga frame rate tetap stabil. ARM menyebut pendekatan ini lebih efisien dibanding metode upscaling tradisional yang sering menghasilkan artefak visual seperti ghosting atau blur. Teknologi ini akan dijalankan pada akselerator neural bawaan Mali GPU generasi terbaru, yang telah dioptimalkan khusus untuk perangkat mobile. Selain untuk gaming, on-chip neural engine juga bisa digunakan untuk ray tracing denoising serta fitur kamera berbasi...

Siap Kuliah Lagi? Ini Laptop Generasi AI yang Kencang dan Stabil untuk Mahasiswa

Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Mahasiswa di berbagai penjuru negeri bersiap kembali ke kampus, bersua teman-teman seperjuangan, hingga beradaptasi dengan jadwal kuliah yang baru. Tapi back to campus bukan sekadar tentang bertemu dosen favorit atau suasana kelas yang dirindukan.  Di era saat ini, terutama bagi kamu yang tergolong dalam Generasi AI, persiapan menuju semester baru juga berarti memilih perangkat yang bisa mendukung segala aktivitas akademik dan kreatif secara maksimal. Bukan Sekadar Laptop, Tapi Partner Belajar Mahasiswa Generasi AI Tantangan mahasiswa saat ini jauh berbeda dari dulu. Kini, tugas-tugas perkuliahan tak lagi hanya menulis dan presentasi, tapi juga mencakup riset data, desain grafis, produksi video pendek, hingga eksplorasi tool berbasis AI seperti Copilot, ChatGPT, CapCut AI, atau Canva Magic Studio.  Agar semua berjalan lancar, kamu butuh laptop yang bukan hanya kencang, tapi juga cerdas, efisien, dan bisa diandalkan sepanjang hari. Laptop ...

Gara-gara Netflix Dkk, Pembajakan Kembali Naik

Dulu, kehadiran layanan streaming dianggap sebagai obat mujarab untuk memberantas pembajakan. Semua konten tersedia secara legal, dengan harga terjangkau, tanpa repot mencari situs gelap.  Namun, satu dekade setelah ledakan Netflix dan kawan-kawan, kenyataannya berbalik. Ekosistem streaming hari ini begitu terpecah, mahal, dan penuh batasan hingga justru mendorong orang kembali ke pembajakan, yang ironisnya, terasa lebih rasional dan “dewasa” bagi sebagian penonton. Data dari MUSO, perusahaan pemantau pembajakan berbasis di London, memperlihatkan tren ini dengan gamblang. Pada 2020, kunjungan ke situs pembajakan global berada di angka 130 miliar. Namun pada 2024, jumlah itu melonjak menjadi 216 miliar. Lebih dari 96 persen berasal dari streaming ilegal.  Di Swedia, seperempat responden, terutama kelompok usia 15-24 tahun, mengaku menonton konten bajakan. Angka-angka ini menegaskan: pembajakan tidak mati, hanya menunggu momen untuk bangkit kembali. Persoalan utamanya adalah fra...