Langsung ke konten utama

Huawei Buka Kesempatan Developer Lokal Buat Aplikasi untuk HMS

Semenjak pemerintah Amerika Serikat melarang Google untuk bekerja sama dengan Huawei, produsen asal negeri Tiongkok tersebut langsung siap sedia. Pasalnya, sudah sejak lama mereka mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi.

Jauh sebelum dilarang, Huawei sudah mengembangkan yang mereka sebut dengan Huawei Mobile Services (HMS). Layanan ini siap menggantikan layanan Google Mobile Services (GMS) di smartphone besutan mereka. Seperti diketahui, tanpa GMS, pengguna smartphone tidak bisa menikmati layanan berbasis Google mulai dari Google Maps, Gmail, YouTube serta aplikasi pihak ketiga yang berbasis teknologi Google seperti GoJek, Grab dan lain-lain.


Sebagai pengganti Google, Huawei Mobile Services tentunya harus punya banyak aplikasi yang akan mendukung berbagai macam aktivitas penggunanya. Dan tentunya mereka harus punya portal AppGallery yang berfungsi seperti Google Play Store.



Meski terdengar baru, sebenarnya HMS sendiri sudah lama dikembangkan Huawei. Lebih tepatnya, pengembangan secara domestik di pasar China. Namun, Huawei segera merilisnya secara global sejak adanya larangan menggunakan GMS dari Pemerintah Amerika.

Menurut Lo Khing Seng, Deputy Country Head Huawei Consumer Business Group Indonesia, Huawei terus berupaya membawa ekosistemnya ke Indonesia. Termasuk menghadirkan lebih banyak aplikasi di AppGallery,.


Sebagai gambaran, Huawei AppGallery kini mulai diisi berbagai aplikasi buatan pengembang lokal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pengguna.

Sejauh ini, Huawei AppGallery sudah diisi berbagai aplikasi untuk mendukung aktivitas harian. Namun, angka tersebut tentunya masih kalah jauh dengan Play Store yang sudah punya sekitar 2,8 juta aplikasi.

Kendati begitu, Huawei tetap percaya diri. Perusahaan asal Tiongkok itu pun sengaja menggandeng developer lokal di Indonesia, untuk bergabung dengan Huawei AppGallery.

“HWS adalah software capabilities untuk membangun community, karena Huawei tidak hanya membawa hardware ekosistem tapi juga mengembangkan digital software ekosistem,” kata Lo Khing Seng di kanal Youtube Huawei Mobile Indonesia, saat meluncurkan Huawei P40 Pro dan Huawei P40 Pro+

Baca juga:

HMS ini, sebut Khing Seng, sekarang sudah banyak berkembang. Dulu awalnya hanya tersedia 73 top apps. Upaya terus menerus yang dilakukan untuk memperluas partner-partner developer, angkanya kemudian bertambah menjadi lebih dari 100 pengembang yang bergabung.


Dalam beberapa bulan terakhir setelah Huawei mulai fokus untuk mengembangkan ekosistem Huawei Mobile Services mereka, kini dilaporkan bahwa sudah ada sekitar 1,6 juta pengembang aplikasi yang mendistribusikan aplikasi mereka ke AppGallery.
Ke depannya, Huawei masih terus berusaha mengembangkan AppGallery agar lebih banyak lagi aplikasi di dalamnya. Terlebih, posisi Huawei yang masih tertinggal jauh dari Google.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1405VA. Laptop Kerja Rp9 Jutaan

Dunia kerja yang semakin dinamis menuntut perangkat yang tidak hanya portabel, tetapi juga andal, aman, dan mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan multitasking. Tren laptop kerja kini tak lagi sekadar berfokus pada bodi yang tipis dan ringan, tetapi juga memperhatikan aspek performa. Mulai dari prosesor kencang, kapasitas RAM besar dan upgradable, semua kini menjadi faktor esensial. Tak lupa juga dengan kehadiran fitur-fitur penunjang produktivitas seperti layar rasio 16:10, port konektivitas lengkap, dan sistem keamanan biometrik. Selain itu, laptop kerja modern dituntut memiliki daya tahan fisik yang tangguh. Standar militer seperti MIL-STD 810H kini menjadi nilai tambah penting, terutama bagi para profesional muda yang sering berpindah tempat kerja atau bekerja dalam kondisi lingkungan yang tidak selalu ideal. Terakhir, dukungan sistem operasi terkini dan paket software produktivitas seperti Microsoft Office Home & Student juga kini menjadi bagian dari “value” yang dicari oleh p...

Layar OLED untuk Gaming Akan Makin Hebat

LG Display kembali menunjukkan dominasinya sebagai pionir teknologi layar global. Perusahaan asal Korea Selatan ini mengumumkan keberhasilan produksi massal panel monitor OLED tercanggih di dunia dengan mengandalkan teknologi milik sendiri. Ya, lewat teknologi yang disebut sebagai Primary RGB Tandem, LG Display mengemas kombinasi luar biasa. Kecerahan hingga 1.500 nits, refresh rate 280Hz, dan respons waktu secepat 0,03ms. Tiga elemen utama dalam kualitas gambar monitor gaming OLED. Teknologi Primary RGB Tandem merupakan terobosan generasi keempat OLED dari LG. Alih-alih menggunakan satu lapisan RGB, teknologi ini menumpuk empat lapisan warna primer merah, hijau, dan biru secara independen. Hasilnya adalah kecerahan puncak tertinggi untuk OLED ukuran 27 inci, mencapai 1.500 nits (APL 1,5%), sambil mempertahankan akurasi warna hingga 99,5%. Capaian ini sangat ideal, tidak hanya untuk gamer, tapi juga untuk profesional kreatif di bidang produksi film dan color grading. Tidak berhenti di ...

Blue Screen of Death (BSOD) Akan Hilang dari Windows!

Setelah hampir empat dekade menjadi simbol frustrasi pengguna Windows, layar biru legendaris alias Blue Screen of Death (BSOD) akhirnya akan dipensiunkan. Ya, Microsoft mengonfirmasi bahwa penghapusan BSOD akan mulai akhir musim panas 2025. Tapi jangan gembira dulu. BSOD akan tetap muncul. Meski begitu, Windows 11 akan menghadirkan versi baru dari layar error ini. Dengan latar belakang hitam dan tampilan yang lebih sederhana, dan nanti akan dijuluki Black Screen of Death. Perubahan ini bukan sekadar kosmetik. Microsoft menghapus ikon wajah sedih dan kode QR yang biasanya tampil di BSOD, menggantinya dengan satu kode stop yang menjelaskan penyebab crash, seperti driver bermasalah atau komponen spesifik. Desain ramping ini pertama kali diuji di Windows Insider dan meniru tampilan layar progres sistem saat pembaruan berlangsung. Tujuannya jelas: membuat pesan error lebih mudah dipahami, tidak hanya oleh profesional IT, tapi juga oleh pengguna biasa. Menurut David Weston, Wakil Presiden Ke...

Peneliti Temukan Cara Aman Ambil Emas dari Elektronik Bekas

Sebuah terobosan penting dalam dunia pertambangan dan daur ulang limbah elektronik datang dari Australia. Tim peneliti dari Flinders University berhasil mengembangkan metode baru untuk mengekstraksi emas yang jauh lebih aman dan ramah lingkungan dibanding metode konvensional yang selama ini mengandalkan bahan kimia beracun seperti merkuri dan sianida. Emas adalah logam mulia bernilai tinggi yang digunakan luas di berbagai sektor, dari perhiasan dan investasi hingga elektronik, kedokteran, dan industri kedirgantaraan. Namun, metode ekstraksi tradisionalnya sering kali membawa dampak besar terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.  Merkuri, misalnya, masih banyak digunakan oleh penambang skala kecil di berbagai belahan dunia, meskipun sudah diketahui menyebabkan keracunan akut dan kerusakan ekosistem. Masalah ini semakin mendesak dengan melonjaknya limbah elektronik global. Pada tahun 2022, dunia menghasilkan sekitar 62 juta ton e-waste, sebagian besar mengandung logam berharga sep...

Intel Nova Lake Siap Tantang AMD 3D V-Cache

Intel tampaknya tidak tinggal diam melihat dominasi AMD dalam pasar CPU gaming enthusiast. Laporan terbaru menyebutkan bahwa Intel tengah menyiapkan prosesor Nova Lake dengan teknologi cache baru bernama bLLC (big Last Line Cache). Teknologi ini disebut-sebut sebagai jawaban terhadap 3D V-Cache dari AMD, teknologi yang menjadikan chip Ryzen X3D pilihan utama gamer sejak 2022. Kebocoran informasi dari leaker @Haze2K1 mengungkap bahwa setidaknya dua model Nova Lake akan mengusung bLLC. Arsitektur tersebut mengombinasikan 8 P-core dan 4 LP-E-core, dengan varian tambahan yang menghadirkan masing-masing 20 atau 12 E-core.  Kedua model diperkirakan mempertahankan TDP 125 watt, membuatnya tetap relevan untuk desktop enthusiast yang mengincar performa tinggi tanpa konsumsi daya ekstrem. Menariknya, teknologi bLLC ini bukan hal baru sepenuhnya bagi Intel. Ia sudah diimplementasikan lebih dulu dalam prosesor server Clearwater Forest, di mana cache lokal disematkan ke dalam base tile yang ber...