Langsung ke konten utama

Peralatan Gaming Wajib Saat Sedang #Dirumahaja

Salah satu cara menghilangkan rasa bosan, terlebih lagi apabila Anda sudah merasa lelah telah menjalankan imbauan bekerja atau belajar dari rumah selama akhir-akhir ini, adalah bermain game. Nah, untuk mendukung pengalaman bermain game di rumah, Asus menawarkan sejumlah gadget dan aksesori gaming ROG yang dapat dijadikan pilihan.

Bahkan, Asus memberikan diskon 30 persen bagi produk-produknya yang dibeli secara online dari e-commerce seperti JD.id. Gadget dan aksesori Asus ROG untuk bermain game tersebut di antaranya adalah headset gaming ROG Theta 7.1, laptop gaming ROG Strix G531, monitor gaming ROG Swift PG35VQ dan mouse gaming ROG Spatha.


Di samping itu, ada pula headset ROG Theta 7.1 dan gaming headset - ROG Theta 7.1. Headset gaming ini memiliki fitur surround-sound premium dan memiliki mikrofon noise-cancelling. Speaker di ROG Theta 7.1 ditenagai oleh delapan driver diskrit ASUS Essence dan bass virtual. Terdapat pula DAC 7.1 dengan grade home-theater.


Asus mengklaim bahwa empat ampli tersebut dapat menghadirkan audio lossless. Headset gaming ini dibekali dengan konektor USB-C.

Untuk monitornya, ROG Swift PG35VQ Gaming Monitor memiliki backlight LED full array local dimming (FALD) dan terbagi dalam 512 zona. Tingkat kecerahannya pun diklaim mencapai 1.000 nits di setiap zonanya.


Baca Juga:

Asus mengklaim, monitor ini juga bersertifikasi Display HDR 1000 dan mengusung teknologi Nvidia G-SYNC Ultimate. Monitor ROG berukuran 35 inci tersebut memiliki panel HDR beresolusi UWQHD (3440 x 1440) dengan rasio aspek 21:9. Kecepatan refresh ratenya mencapai 200Hz yang dapat di-overclock, serta kemampuan waktu respon 2ms.

Monitor ini juga dilengkapi dudukan VESA. Ada pula Asus Aura sync untuk harmonisasi efek pencahayaan seluruh sistem. Untuk sektor audio, terdapat digital-to-analogue converter (DAC) ESS 9118 dengan grade hi-fi.


Untuk laptop, ada ROG Strix. Pada seri Strix, Asus menawarkan tiga model laptop gaming yakni Strix G531, ROG Strix Scar III, dan ROG Hero III. ROG Strix G531 diklaim Asus sangat cocok digunakan untuk bertanding di arena eSport.

Pasalnya, laptop ini dibekali dengan prosesor Intel Core generasi ke-9 terbaru, dengan versi tertingginya yakni Core i9-9980H dengan konfigurasi 8 core dan 16 thread. Dari sisi grafis, jajaran laptop ROG Strix terbaru ditenagai oleh chip grafis NVIDIA GeForce GTX dan RTX, dengan versi tertingginya GeForce RTX 2070.

Sementara, untuk ROG Strix Scar III dan Hero III sudah dilengkapi dengan RAM DDR4 32GB, frekuensi 2666 MHz dan penyimpanannya sudah mengunakan SSD.


Untuk mouse, ROG Spatha Gaming Mouse adalah salah satu varian mouse wireless dari seri ROG Gladius II.


Mouse ini memiliki desain pegangan yang mirip dengan ROG Gladius II non-wireless. Bedanya, ROG Spatha tidak memiliki lampu LED di bagian bawah. Untuk sensitivitas, mouse ROG Spatha memiliki sensor 16.000 dpi dengan konektivitas RF 2.40GHz, dan Bluetooth BLE.

Nah, mana yang akan Anda jadikan teman bermain saat #Dirumahaja?

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Laptop OLED Paling Ringan di Dunia, Kini Hadir di Indonesia!

Asus resmi meluncurkan Zenbook A14 OLED (UX3407RA) — laptop Copilot+ PC OLED paling ringan di dunia dengan bobot di bawah 1 kg! Desainnya super tipis, ringan, dan ultra-strong berkat material eksklusif Ceraluminum™, yang 30% lebih ringan dan 3x lebih kuat dari aluminum biasa. Laptop ini tampil elegan dengan warna Zabriskie Beige dan ketangguhan bersertifikasi militer. Ditenagai Snapdragon® X Elite dengan NPU 45 TOPs, Zenbook A14 OLED siap mendukung berbagai fitur AI seperti Windows Studio Effect, Live Caption with Translation, dan banyak lagi. RAM 32GB dan SSD 512GB memastikan semua proses berjalan super cepat dan mulus. Baterai tahan seharian? Yes, please! Dengan kapasitas 70Wh, laptop ini siap menemani meeting, traveling, dan deadline tanpa perlu colokan. Performa tetap stabil di 30W, bahkan tanpa adaptor! Dilengkapi sistem pendingin ganda dan mode 0dB Whisper, kamu bisa kerja dengan tenang dan bebas suara bising. Fitur konektivitas seperti Windows Phone Link dan Snapdragon Seamless™...

Bocoran Qualcomm Snapdragon X Terbaru Mulai Beredar

Qualcomm dikabarkan tengah menyiapkan prosesor Snapdragon X generasi kedua untuk laptop dengan sistem operasi Windows. Dan bocoran performa awalnya mulai beredar di Internet. Ya, seorang blogger asal Tiongkok bernama Focused Digital mengungkapkan bahwa chip terbaru ini diperkirakan akan berjalan mulai 4,40 GHz, dengan peningkatan performa keseluruhan sekitar 18 hingga 22 persen. Yang menarik, klaim tersebut juga didukung sumber dari Korea Selatan yang memiliki koneksi ke analis keuangan lokal, meski belum ada bukti resmi. Sebagai perbandingan, Snapdragon X Elite generasi pertama (SC8380XP) yang diluncurkan pertengahan 2024, berjalan dengan base clock 3,0 hingga 3,80 GHz dan boost clock antara 4,0 hingga 4,30 GHz. Chip generasi terbaru yang diduga akan menggunakan kode SC8480XP tampaknya akan mengalami kenaikan clock speed, meskipun belum jelas apakah ada perubahan signifikan di sisi arsitektur. Chip generasi pertama ini dibangun dengan fabrikasi TSMC 4nm N4P, sementara belum ada inform...

Saingi Nvidia, Google Rilis Chip AI Super Kencang

Google resmi memperkenalkan Ironwood, chip AI generasi ketujuh yang dirancang khusus untuk menangani beban kerja inference — sekaligus menjadi ancaman serius bagi dominasi Nvidia di sektor AI. Chip ini diumumkan dalam konferensi cloud minggu ini, dan langsung mendapat sorotan berkat performa serta skalabilitasnya. Amin Vahdat, VP Google, menegaskan pentingnya chip ini. “Chip ini dibuat untuk menjalankan aplikasi AI, bukan hanya untuk melatihnya. Kebutuhan inference kini meningkat jauh lebih cepat,” ujarnya. Berbeda dengan chip Nvidia yang dipasarkan luas, Tensor Processing Unit (TPU) Google selama ini hanya digunakan secara internal dan untuk layanan cloud. Jika sebelumnya chip AI Google memisahkan tugas antara training dan inference, Ironwood kini menyatukan keduanya, dilengkapi kapasitas memori lebih besar untuk menopang model AI skala jumbo seperti Gemini. Ironwood menawarkan performa dua kali lipat per watt dibanding pendahulunya, Trillium, yang diluncurkan Mei 2024. Setiap chip Ir...

Rekrut Eksekutif Qualcomm, Xiaomi Siapkan Chip 3nm Perdana

Xiaomi makin serius membangun ekosistem chipset buatannya sendiri. Terbaru, raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut membentuk Chip Platform Department di divisi mobile-nya dan menunjuk Qin Muyun, mantan Senior Director Qualcomm, sebagai kepala departemen tersebut. Menurut laporan Sina Technology, Qin akan langsung melapor ke General Manager Divisi Produk Xiaomi, Li Jun. Penunjukan ini terjadi di saat Xiaomi tengah bersiap merilis SoC 3nm pertama mereka, yang dirumorkan akan debut di Xiaomi 15S Pro. Qin sebelumnya dikenal berperan penting dalam strategi produk Qualcomm, dan kini dipercaya membangun arah pengembangan chipset Xiaomi dari nol. Langkah ini menandai babak baru setelah kegagalan Surge S1 di 2017 — SoC 28nm delapan core yang hanya hadir di Mi 5C, sebuah ponsel yang kini nyaris terlupakan. Meski begitu, saat itu Xiaomi sempat jadi brand keempat di dunia setelah Samsung, Apple, dan Huawei yang mampu meracik chipset sendiri. Sejak kegagalan itu, Xiaomi perlahan membangun portofo...