Langsung ke konten utama

Resmi Beredar, Ini Kelebihan dan Kekurangan Redmi 7

Xiaomi Indonesia akhirnya meresmikan kehadiran smartphone terjangkau terbaru mereka yakni Redmi 7 di pasaran. Meski terjangkau, smartphone anyar ini dilengkapi dengan spesifikasi yang kekinian. Ia hadir untuk melanjutkan sukses Redmi 6 yang hadir di tahun 2018. Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan Redmi 7?

Kelebihan
Desain Segar. Smartphone ini hadir dengan desain yang lebih baru dan segar. Tampil kekinian Redmi 7 terbersit karena ia menggunakan layar dengan notch dot drop. Pemilihan notch model ini membuatnya mirip dengan Redmi Note 7, sang kakaknya.


Redmi 7 sendiri akan hadir dengan tiga pilihan warna yakni hitam, merah dan biru. Redmi 7 juga memiliki warna gradasi dengan paduan dua warna seperti Redmi Note 7. Dari sisi desain, ia masih diselimuti dengan lapisan coating sehingga lebih elegan dan glossy.
Layar Luas. Dibandingkan dengan saudaranya, Redmi 6, Redmi 7 memiliki ukuran layar lebih lapang yakni 6,26 inci. Layar Redmi 7 sendiri punya resolusi 1.520x720 piksel, dengan aspek rasio 19:9. Selain itu Redmi 7 juga sudah dilapisi dengan Gorilla Glass 5 untuk memperkuat daya tahan layar terhadap goresan.

Prosesor terbaru Qualcomm Snapdragon 632. Dari sisi dapur pacu, Redmi 7 sudah menggunakan prosesor SoC Snapdragon 632. Snapdragon 632 memiliki CPU octa core Kryo 250 dengan clockspeed hingga 1,8 GHz dan terdiri dari empat inti performa serta empat inti hemat daya.

Teknologi ini mampu meningkatkan kinerja Redmi 7 secara signifikan apabila dibandingkan dengan smartphone lain di kelasnya, yang biasanya hanya memiliki prosesor dengan delapan inti hemat daya saja.

Baca juga:

Redmi 7 dirancang untuk dapat mendukung penggunaan bermain game dengan lancar dan memberikan pengalaman terbaik untuk penggunaan sehari-hari. Meski begitu, ini bukanlah smartphone pertama di Indonesia yang hadir dengan prosesor kencang tapi irit, melainkan Asus ZenFone Max M2 polos.

Sistem operasi Android terbaru. Redmi 7 sudah memiliki OS Android 9.0 Pie yang dibalut dengan antarmuka MIUI 10. Beberapa fitur baru bisa Anda nikmati seperti pengaturan teks (besar dan kecil), juga ada fitur Low Blue Light, dengan mode ini pengguna lebih nyaman memandang layar Redmi 7 meski dalam janka waktu lama.

Kapasitas baterai besar. Daya tahan Redmi 7 disokong oleh baterai berkapasitas 4.000mAh yang jelas sangat besar. Dengan demikian, penggunanya bisa aktif seharian penuh. Apalagi prosesornya juga sudah hemat listrik.

Dual kamera dengan AI. Untuk kamera, Redmi 7 dibekali sensor 12 megapiksel sebagai kamera utama, sementara untuk kamera sekunder ada sensor 2 megapiksel. Redmi 7 juga ditopang oleh teknologi AI yang mampu mengenai 27 objek. Redmi 7 memiliki besaran piksel 1,26 mikron dan aperture F/2.2. Begitu juga dengan fiturnya seperti HDR dan perekam video 1080 pada 30fps.

Untuk kamera selfie, Redmi 7 menggunakan kamera dengan sensor 8 megapiksel. Kamera selfie ini pun sudah dipersenjatai dengan Mode Beauty 4.0, face unlock dan AI portrait. Selain itu, ia masih mampu menghasilkan efek bokeh dan memiliki fungsi untuk pengaman dengan pengenal wajah.


Kekurangan
Tanpa Fitur fast charging. Meski memiliki baterai yang besar, sayangnya Redmi 7 belum dibekali dengan fitur fast charging untuk mengisi ulang daya smartphone. Namun ini wajar, untuk apa fast charging kalau baterainya sudah berkapasitas besar. Toh kita bisa mengisinya setiap malam saat kita tidur. Fast charging sangat mendesak kalau smartphone kita baterainya kecil.

Memori kecil. Pada harga yang termurah, sayangnya Redmi 7 hanya dibekali RAM 2GB dan memori internal 16GB. Tetapi untungnya, Redmi 7 juga memiliki varian lain RAM/storage 3GB/32GB dan 4GB/64GB.

Tanpa USB Type-C. Redmi 7 masih menggunakan port micro USB 2.0 model lama, baik untuk charging ataupun transfer data. Padahal beberapa smartphone merek lain sudah mulai menggunakan port USB Type-C. Tetapi ini pun masih relatif wajar karena harganya terjangkau dan di segmen ini, rata-rata pengguna masih memakai smartphone dengan port micro USB.

Bagaimana? Setelah melihat kelebihan kekurangan tersebut, tertarik untuk meminang Redmi 7?

Postingan Populer

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

Cara Lengkap Menonaktifkan Copilot di Windows 11 dan Microsoft Edge

Copilot kini menjadi bagian dari Windows 11 dan Microsoft Edge, hadir sebagai asisten AI yang muncul di taskbar maupun sidebar browser. Meski bermanfaat bagi sebagian pengguna, banyak yang ingin mematikannya karena alasan privasi, performa, atau sekadar ingin tampilan desktop yang lebih rapi.  Artikel ini akan membahas tiga cara mudah untuk menonaktifkan Copilot. Baik lewat taskbar, Registry Editor, dan juga langsung mematikan Copilot di browser Edge. 1. Menonaktifkan Copilot dari Taskbar (Cara Paling Mudah) Jika Anda hanya ingin menghilangkan ikon Copilot dari taskbar tanpa mengubah konfigurasi sistem secara mendalam, langkah ini paling praktis. Klik kanan pada area kosong di taskbar. Pilih Taskbar settings (Pengaturan Bilah Tugas). Gulir ke bawah hingga menemukan opsi Copilot (Preview). Geser sakelar ke posisi Off (Mati). Setelah langkah ini, ikon Copilot langsung hilang dari taskbar dan tidak akan mengganggu tampilan desktop Anda lagi. Cara ini aman dan dapat dibalik kapan pun. ...

AMD Siapkan Prosesor Zen 4 dengan 3D V-Cache Murah Meriah

Kabar gembira. AMD resmi memperkenalkan Ryzen 5 7500X3D, sebuah prosesor 6-core/12-thread berbasis Zen 4 yang dibekali 64MB 3D V-Cache, dan dijual dengan harga agresif US$269. Ini menjadikannya salah satu CPU gaming X3D paling terjangkau yang pernah dirilis AMD. Secara teknis, chip tersebut merupakan turunan langsung dari Ryzen 5 7600X3D, hanya dengan penyesuaian pada kecepatan clock. Total cache tetap sangat besar di 120MB, sementara konfigurasi TDP juga bertahan di 65W. Ideal untuk PC mainstream tanpa perlu pendingin mahal.  Clock-nya sendiri ditetapkan pada 4.0GHz untuk base clock dan 4.5GHz untuk boost clock. Sedikit lebih rendah dari kakaknya, namun masih cukup tinggi untuk menjaga performa single-thread tetap kompetitif. Meski diposisikan sebagai opsi X3D murah, namun AMD cukup percaya diri dengan performanya. Dalam benchmark internal, Ryzen 5 7500X3D disebut mampu menandingi bahkan mengungguli Intel Core i5-14600K dan Core Ultra 5 245KF, baik di game AAA maupun title kompeti...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

Cara Menggunakan Group Chat di ChatGPT

OpenAI resmi memperkenalkan fitur group chat eksperimental untuk ChatGPT, memungkinkan hingga 20 pengguna berkolaborasi dalam satu percakapan bersama AI. Fitur ini mulai digulirkan untuk pengguna Free, Go, Plus, dan Pro di Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Taiwan, baik di web maupun mobile.  Peluncuran awal ini bertujuan mengumpulkan umpan balik sebelum ekspansi global dilakukan. Mengapa Group Chat Ini Penting? Kehadiran ChatGPT dalam konteks group chat sejalan dengan visi OpenAI menjadikan ChatGPT sebagai asisten AI serbaguna yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Ini juga memperkuat posisi ChatGPT sebagai alat kolaborasi produktivitas, melanjutkan langkah sebelumnya melalui mode shared projects yang diluncurkan September lalu. Dalam praktiknya, fitur ini akan sangat membantu dalam situasi pengambilan keputusan cepat. Misalnya, sekelompok teman yang sedang menyusun rencana liburan ke kota baru dapat meminta rekomendasi lokasi wisata atau transportasi langsung dalam satu...