Langsung ke konten utama

Review Asus VivoBook 14 A405UQ

Tak hanya ZenBook, Asus juga menghadirkan lini produk VivoBook sebagai notebook versi mainstream mereka. Tetapi bukan sekadar notebook mainstream, Asus VivoBook menawarkan performa, fungsionalitas dan fitur yang tak kalah hebat dengan versi premiumnya, ZenBook series.

Sebagai contoh, salah satu varian yang tengah marak beredar di pasaran adalah Asus VivoBook 14 A405UQ. Notebook ini, Asus mengkalim, telah menaikkan standar untuk sebuah laptop mainstream. Jika sebelumnya laptop mainstream identik dengan laptop yang punya performa biasa, berukuran bongsor, tebal dan bobot cukup berat, di VivoBook 14 A405UQ, Asus mengubah semuanya.


Lewat VivoBook 14 A405 menawarkan performa yang mumpuni di segmen tersebut dan dalam dimensi tipis, ringan dan desain mutakhir. Di pasaran, ada tiga model VivoBook 14 A405UQ yang tersedia. Versi dengan RAM 4GB, versi dengan RAM 8GB dan storage 1TB, serta versi dengan RAM 8GB storage 1TB dan SSD 128GB. Kebetulan, kali ini kita akan ulas versi tertinggi, yang dilengkapi SSD 128GB. Mari kita intip:



Hadir dalam warna Dark Grey yang futuristik, ASUS VivoBook 14 A405 diperkuat oleh prosesor Intel Core i5 generasi ke-7 yakni Core i5-7200U processor (3M Cache, 2.5GHz up to 3.10 GHz) dan grafis Nvidia GeForce 940MX 2GB serta RAM DDR4 2133MHz 4GB.

Kombinasi prosesor kencang, grafis bertenaga untuk aplikasi 3D dan RAM yang dapat di-ekspansi hingga kapasitas total 12GB membuat laptop ini bisa digunakan untuk menemani aktivitas sehari-hari penggunanya.

Desain
ASUS VivoBook 14 A405 ditujukan pengguna dengan lifestyle on-the-go dengan material metal di bagian cover laptop. Dengan bobot yang di bawah 1,45Kg dan ketebalan hanya 1,875cm saja, tidak sulit untuk menenteng laptop ini saat bepergian. ASUS VivoBook ini lebih tipis dan lebih ringan dibanding sebelumnya. Bobot dan dimensinya sudah semakin mendekati ultrabook.

Agar desainnya lebih kompak, ASUS menggunakan teknologi yang disebut dengan NanoEdge Display with Ultra-narrow Bezel. Teknologi ini berhasil meminimalisir ukuran bezel di sekeliling layar monitor berukuran 14 inci yang dimiliki hingga di bawah 7,8 milimeter saja. Dengan demikian, screen-to-body ratio atau tampilan layar laptop mencapai 78% dari seluruh penampang body laptop.

Dengan kata lain, layar 14 inci ASUS VivoBook A405 yang punya resolusi HD 1366x768 ini bisa dikemas dalam body sebuah laptop yang biasanya dipasarkan dengan layar berukuran 13 inci. Ini tentunya melengkapi desain stylish yang ditawarkan serta memudahkan pengguna saat akan bekerja di manapun mereka berada.



Di bagian cover, Asus menggunakan material plastik. Namun cover tersebut diberi aksen lingkaran konsentris khas milik ZenBook series sehingga meninggalkan kesan premium dan tak terkesan murahan pada notebook ini.



Bisa kita lihat, meski notebook ini punya ukuran yang sangat kompak, khususnya untuk sebuah notebook berukuran layar 14 inci, tapi pengguna akan dimanjakan dengan luasnya penampang bagian touchpad. Dengan demikian, bekerja dengan notebook ini akan lebih nyaman meski dilakukan tanpa menggunakan mouse.



Untuk sebuah notebook tipis dan ringkas, Asus VivoBook 14 A405UQ menyediakan konektivitas port yang lengkap. Di sebelah kanan, tersedia SD card reader, audio combo jack, 2 port USB 2.0 dan Kensington Lock untuk pengamanan.



Di sebelah kiri body notebook, terdapat port power, RJ45 LAN, HDMI full size, USB 3.1 dan USB 3.0 Type-C yang akan sangat bermanfaat untuk menghubungkan perangkat-perangkat masa depan. Penggunaan port HDMI berukuran penuh ini juga sangat memudahkan karena umumnya perangkat display seperti monitor ataupun proyektor menggunakan konektivitas tersebut.



Yang menarik, meskipun bukan notebook gaming, Asus tetap berbaik hati menyediakan exhaust ke arah belakang notebook. Dengan demikian, udara panas yang dihasilkan oleh fitur pendinginan akan dibuang jauh-jauh dari penggunanya.



Keyboard milik Asus VivoBook 14 A405UQ memiliki ukuran penuh serta menggunakan tombol jenis chiclet yang terasa empuk saat ditekan. Nyaris sempurna kalau saja Asus memberikan fitur backlit keyboard pada notebook ini.

Baca juga:
Fitur
Meski merupakan seri mainstream, Asus tidak main-main dalam menyediakan fitur hiburan di notebook ini. Meski bukan notebook seri multimedia, A405UQ memiliki fitur video dan audio yang sangat mengagumkan.

Dari sisi display, ASUS VivoBook 14 A405 sudah menggunakan layar jenis IPS yang menawarkan 178o wide-view technology dan 100% sRGB. Artinya, disaksikan dari sudut pandang manampun, tampilan dan warna-warna di layar tetap cerah dan tajam tanpa ada penurunan kualitas. Ini merupakan solusi yang tepat bagi pengguna yang sering bekerja bersama dengan teman-teman atau mitra bisnisnya.

Untuk memaksimalkan pengalaman visual, Asus juga menyematkan teknologi Splendid pada layar. Asus Splendid merupakan kombinasi display correction secara hardware dan juga software tuning untuk memastikan warna ditampilkan secara akurat dan konsisten. Untuk kemudahan konfigurasi, Asus Splendid punya empat modus yang bisa dipilih dengan hanya satu klik yang ditujukan untuk menampilkan berbagai macam konten yang berbeda.



Bagi pengguna yang kerap menghabiskan banyak waktu menatap layar laptop, Asus menyediakan fitur Eye Care. Fitur ini berfungsi agar mata pengguna tidak lekas lelah dengan mengurangi pancaran sinar biru hingga 30%. Jika sedang menyaksikan video, tersedia pula fitur Tru2Life yang dapat meningkatkan kontras hingga 150% sehingga bagian tertentu dari video dapat dilihat lebih jelas.

Dari sisi audio, tim Asus Golden Ear mengembangkan VivoBook agar dapat memenuhi syarat sertifikasi SonicMaster agar output audio yang dihasilkan mampu memiliki frekuensi yang lebih luas. Mulai dari vokal yang lebih jelas, treble yang lebih terasa serta bass yang lebih dalam. Tersedia pula aplikasi khusus Audio Wizard agar pengguna dapat lebih mengustomisasi kualitas audio uang dihasilkan untuk berbagai tujuan. Baik itu musik, film, bahkan saat sedang bermain game.

Berikut ini spesifikasi Asus VivoBook 14 A405UQ:
- CPU Intel Core i5-7200U (3MB Cache up to 3,1GHz)
- OS Windows 10 Home 64-bit
- Display 14" HD (1366 x 768p) Anti Glare with 45% NTSC LED backlit panel
- GPU Nvidia GeForce 940MX with 2GB GDDR3 VRAM
- Storage 1TB SSHD + 128GB SSD
- RAM 8GB 2133MHz DDR4, 1x SO-DIMM socket for expansion
- Keyboard Chicklet Keyboard
- Audio ASUS SonicMaster Technology, Built-in Stereo 2W speakers and mic
- Connectivity Integrated 802.11ac, Bluetooth V4.2
- Dimension 326.4 x 225.5 x 18.75 ~20.15 mm
- Weight < 1.45Kg with Battery

Di Indonesia, notebook mainstream yang punya performa mumpuni, desain kompak nan ringan serta fitur audio-video hebat ini dipasarkan di harga Rp9.799.000. Lalu, seperti apa performanya?


Kinerja
Untuk mengukur performa notebook, kami menggunakan software benchmark yang paling umum digunakan yakni PCMark 10. Software benchmark ini mengukur dengan menjalankan sejumlah instruksi pada aplikasi-aplikasi sehari-hari yang kita gunakan. Misalnya aplikasi video conference, web browser, sofware pengolah kata dan spreadsheet, photo editing, video editing dan rendering. Berikut ini hasil yang kami dapatkan:



Rendering 3D image memang umumnya tidak dilakukan pada notebook mainstream. Namun demikian, ada kalanya pengguna terpaksa harus melakukan itu di notebook kesayangannya. Untuk itu, kami coba melakukan uji rendering 3D menggunakan aplikasi Cinebench 15. Hasilnya, ternyata kemampuan rendering OpenGL notebook ini mampu mengolah image 3D hingga kecepatan 59 frame per detik.



Tak lengkap rasanya kalau kita juga tidak mengulas kemampuan grafis notebook yang kita uji. Apalagi notebook ini juga memiliki grafis dedicated berbasis Nvidia GeForce 940MX. Memang GPU ini bukanlah GPU gaming grade. Tetapi, tentunya dengan setting tertentu, ia juga masih mampu menjalankan aplikasi game 3D masa kini.

Untuk pengujian, kami menjalankan aplikasi benchmark Unigine Heaven Benchmark 4.0. Dengan setting Extreme, notebook ini mampu menjalankan aplikasi simulasi game 3D tersebut dengan kecepatan rata-rata 15,5 frame per detik. Tentunya kalau setting kualitas dan resolusi diturunkan, notebook ini akan sanggup menjalankan aplikasi 3D game dengan lebih lancar.



Sebagai gambaran, kalau kita menurunkan resolusi testingnya menjadi hanya 1366x768 dengan Medium Quality dan Moderate Tesselation, maka frame rate-nya bisa mencapai 38,8fps. Artinya, menggunakan setting seperti ini untuk game 3D, Anda masih bisa bermain dengan frame rate yang cukup memadai.

Apa artinya notebook kalau baterainya tidak mampu bekerja dalam waktu yang memenuhi kebutuhan. Dalam pengujian, saat kami menjalankan aplikasi benchmark grafis pada notebook ini secara non-stop, baterai notebook berkurang dari 100 persen hingga 15 persen dalam waktu 52 menit 45 detik.

Jika digunakan untuk menonton film resolusi HD, baterainya mampu bertahan hingga sekitar 3 jam. Namun demikian, jika aktivitas Anda hanyalah browsing internet ataupun bekerja ringan dengan aplikasi office ataupun email, baterainya tentu sanggup bertahan minimal 4 jam.

Kesimpulan
Sebagai sebuah notebook, Asus VivoBook 14 A405UQ menawarkan portabilitas yang sangat baik. Desainnya yang kompak, berukuran layar 14 inci namun bodinya seperti notebook 13 inci, memudahkan penggunanya untuk membawa notebook ini ke manapun ia pergi.

Dari sisi performa, tidak perlu diragukan. Prosesor Intel Core i5 yang digunakan, RAM 8GB yang tersedia plus SSD 128GB membuat kinerja notebook ini sangat gegas. Meski bukan untuk gaming, performa grafisnya pun cukup oke.

Sedikit kekurangannya adalah, demi menjaga bobot notebook tetap ringan, yakni tak sampai 1,45Kg, kapasitas baterainya tidak terlalu besar. Namun tidak terlalu masalah kalau Anda pengguna biasa yang tidak harus seharian penuh bekerja di luar ruangan yang jauh dari stop kontak. Tetapi secara keseluruhan, Asus VivoBook 14 A405 menawarkan pengalaman penggunaan yang baik.

Postingan Populer

Review Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA. Laptop Tipis Premium dengan Prosesor Kencang

Di tengah meningkatnya adopsi layar OLED pada laptop consumer portable performa tinggi, Asus kembali mengukuhkan posisinya lewat Zenbook 14 OLED UX3405CA. Laptop tipis ini merupakan sebuah laptop 14 inci yang tidak hanya memprioritaskan estetika dan portabilitas, tetapi juga menghadirkan inovasi yang relevan untuk kebutuhan produktivitas modern dan penggunaan hybrid. Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA hadir sebagai penyempurnaan dari generasi sebelumnya, dengan membawa layar OLED yang semakin matang, performa chip Intel Core Ultra yang lebih cepat dan efisien, serta peningkatan kualitas desain yang membuatnya lebih ergonomis. Ia juga sudah menggunakan RAM 32GB serta storage SSD 1TB. Aman untuk menghindari lonjakan kenaikan harga di 2026 mendatang. Ya, laptop Asus yang satu ini dirancang untuk pengguna profesional, mahasiswa, kreator kasual, dan pekerja hybrid yang membutuhkan perangkat portabel dengan kualitas layar terbaik dan performa stabil sepanjang hari. Pada review kali ini, kita aka...

Hp Oppo Murah Ini Cuma 1 Jutaan

Oppo belum lama ini menggelar smartphone terbarunya ke pasaran Indonesia. Spesifikasinya mengagumkan, apalagi fitur kameranya. Ya, Oppo Reno 10x Zoom menawarkan kemampuan fotografi yang mumpuni, sekaligus performa perangkat yang hebat. Meski demikian, ada harga ada rupa. Smartphone tersebut dipasarkan dengan harga yang tidak murah, yakni Rp12,999 juta untuk versi dengan RAM 8GB dan storage 256GB. Mahal? Tentu saja tidak, jika melihat spesifikasi yang disediakan di dalamnya. Sayangnya, tidak semua pengguna mampu membeli smartphone Oppo dengan harga yang tergolong fantastis tersebut. Cukup banyak di antara kita yang ingin membeli hp Oppo murah yang harganya kalau bisa di bawah Rp1 juta. Kalau tidak ada pun, kalau bisa harganya masih Rp1 jutaan. Alias di bawah Rp2 juta. Nah, kalau sudah begitu, apa pilihan yang bisa kita dapatkan? Berikut ini pilihannya: Harga HP Oppo Murah di 2019: Untuk smartphone alias hp Oppo murah di harga 1 jutaan, dipastikan Anda sudah mendapatkan pe...

MacBook Murah Berpotensi Dirilis. Tapi Pakai Prosesor iPhone 13?

Di tengah kekhawatiran melonjaknya harga laptop, rumor mengenai kehadiran MacBook murah kembali menguat dan berpotensi mengubah posisi MacBook Air sebagai laptop paling terjangkau dari Apple. Namun, di balik wacana harga yang lebih ramah, muncul pertanyaan krusial. Prosesor apa yang akan digunakan Apple untuk menekan biaya tanpa merusak pengalaman pengguna macOS? Awalnya, rumor menyebutkan bahwa MacBook murah ini akan ditenagai chip A18 Pro, prosesor yang juga digunakan pada lini iPhone 16 Pro. Meski masih berbasis chip kelas smartphone, A18 Pro dinilai cukup masuk akal berkat performa dan efisiensinya yang relatif modern.  Namun, spekulasi tersebut berubah arah setelah bocoran internal kernel debug kit mengindikasikan bahwa Apple sempat menguji perangkat ini menggunakan A15 Bionic. Jika benar, keputusan tersebut akan menimbulkan kontroversi. Pasalnya, A15 Bionic adalah chip yang diperkenalkan bersama iPhone 13 pada 2021. Secara performa, ia sudah tertinggal jauh dibanding standa...

Penipuan di Instagram meningkat, Hati-hati 9 Cara Scam di Instagram Ini!

Pandemi Covid-19 membuat kita menjalani kehidupan yang baru. Kita dituntut untuk lebih menjauhi tempat-tempat keramaian, bahkan untuk sekedar bekerja atau belajar. Kebiasaan lain yang berubah adalah cara kita berbelanja.  Saat ini kita mulai lebih beralih ke belanja online untuk kebutuhan rumah tangga dan makanan. Tentu saja kita jadi lebih sering memantau dan memainkan ponsel kita termasuk sosial media. Kebiasaan baru ini ternyata memicu jumlah penipuan di platform media sosial, seperti Instagram meningkat lebih dari 50%. Angka ini menurut angka dari Action Fraud yang merupakan pusat pelaporan nasional kepolisian Inggris untuk penipuan dan kejahatan dunia maya.  Dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan, Instagram menawarkan audiens yang besar dan menawan. Sebuah laporan yang dikutip dari BBC merinci sebuah cerita tentang bagaimana seorang pria kehilangan £17.000 karena dirinya ditipu di platform Instagram.  Menurut Jonathan Reuben yang merupakan korban, dia d...

Harga RAM Naik Tajam, Laptop 8GB Akan Jadi Standar Baru

Kenaikan harga RAM kembali menjadi sorotan setelah laporan terbaru TrendForce mengungkap terjadinya kelangkaan DRAM yang kian parah di sepanjang rantai pasok global. Situasi ini tidak hanya mendorong harga komponen memori ke level yang lebih tinggi, tetapi juga memaksa produsen laptop melakukan penyesuaian spesifikasi demi menjaga ketersediaan produk dan margin keuntungan. Menurut TrendForce, kondisi pasokan DRAM kini telah mencapai level yang oleh para produsen disebut “mengkhawatirkan”. Dampaknya terasa langsung pada strategi konfigurasi produk.  Banyak vendor laptop mulai mengunci spesifikasi RAM lebih rendah sebagai standar, sembari menaikkan harga untuk varian dengan kapasitas memori lebih besar. Langkah ini dinilai sebagai kompromi untuk menjaga kelangsungan produksi di tengah pasokan yang semakin ketat. Segmen notebook kelas menengah, yang selama ini menjadi tulang punggung pasar PC, mulai bergeser ke konfigurasi 8GB RAM sebagai default. Perubahan ini bukan didorong oleh keb...