Langsung ke konten utama

Intel Tantang AMD di Segmen PC Desktop dengan bLLC

Intel tampaknya bersiap kembali bersaing di arena CPU gaming desktop melalui jajaran prosesor Nova Lake-S mereka yang akan datang. Yang menarik, kabarnya jajaran prosesor baru tersebut akan dibekali teknologi cache besar bernama bLLC (big Last Line Cache). 

Teknologi ini disebut-sebut sebagai jawaban langsung Intel terhadap dominasi 3D V-Cache dari AMD, tanpa membawa masalah panas berlebih yang sempat menimpa chip X3D generasi awal milik kompetitornya tersebut.

Menurut bocoran dari @Haze2K1, setidaknya dua SKU dalam lini Nova Lake-S akan menggunakan konfigurasi cache besar ini. Prosesor tersebut dirancang dengan delapan core performa dan empat core hemat daya (LP-E), dengan varian tambahan yang membawa hingga 20 core efisiensi.

Yang menarik, desain bLLC bukanlah hal baru. Teknologi ini sudah digunakan pada prosesor server Clearwater Forest, dengan cache yang ditempatkan di tile dasar, bukan ditumpuk di atas die utama seperti pendekatan awal AMD. Tata letak ini secara signifikan membantu mengatasi masalah termal yang pernah menghambat performa chip X3D.

AMD sendiri telah menyempurnakan desainnya pada Ryzen 9000 X3D dengan memindahkan V-Cache ke bawah die, mirip dengan pendekatan Intel sekarang. Ironisnya, Intel pernah menyatakan pada November 2024 bahwa mereka tidak berniat membawa teknologi serupa ke desktop.

Namun kini, Nova Lake-S dikabarkan siap rilis pada akhir 2026 atau awal 2027, dengan soket baru LGA 1954 dan enam model berbeda. Flagship-nya, Core Ultra 9 485K, akan hadir dengan 52 core dan TDP 150 W, sementara varian entry-level seperti Core Ultra 3 415K membawa 12 core di TDP 125 W.

Jika bLLC Intel berhasil memberikan peningkatan frame rate tanpa masalah panas, maka persaingan CPU gaming 2026 akan semakin sengit. Dan pengguna tentunya akan diuntungkan.

Postingan Populer

Review Advan AI Gen. Laptop AI Murah yang Menjanjikan

Pasar laptop di Indonesia saat ini tengah menyaksikan datangnya gelombang besar masuknya perangkat berlabel AI. Kondisi tersebut sejalan dengan tren di pasar global, terkait komputasi yang mulai mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam sistem operasi maupun aplikasi kreatif.  Mulai dari brand global ternama hingga pemain lokal, semuanya berlomba menghadirkan laptop AI, khususnya yang dilengkapi dengan kemampuan AI terintegrasi. Dan yang paling diincar adalah segmen produktivitas dan kreator konten.  Dalam konteks ini, Advan, salah satu produsen lokal yang selama ini dikenal lewat perangkat terjangkau, mencoba masuk ke kategori baru yang lebih premium. Tentunya juga menyasar segmen laptop AI performa tinggi, melalui produk terbarunya, Advan AI Gen.  Dengan jargon “The Fastest, Strongest, Professional AI Notebook”, laptop AI ini mencoba menggaet kalangan profesional muda, content creator, dan bahkan gamer kasual lewat kombinasi spesifikasi mentereng dan desain ringkas....

Review Asus Vivobook 14 A1405VA. Laptop Kerja Rp9 Jutaan

Dunia kerja yang semakin dinamis menuntut perangkat yang tidak hanya portabel, tetapi juga andal, aman, dan mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan multitasking. Tren laptop kerja kini tak lagi sekadar berfokus pada bodi yang tipis dan ringan, tetapi juga memperhatikan aspek performa. Mulai dari prosesor kencang, kapasitas RAM besar dan upgradable, semua kini menjadi faktor esensial. Tak lupa juga dengan kehadiran fitur-fitur penunjang produktivitas seperti layar rasio 16:10, port konektivitas lengkap, dan sistem keamanan biometrik. Selain itu, laptop kerja modern dituntut memiliki daya tahan fisik yang tangguh. Standar militer seperti MIL-STD 810H kini menjadi nilai tambah penting, terutama bagi para profesional muda yang sering berpindah tempat kerja atau bekerja dalam kondisi lingkungan yang tidak selalu ideal. Terakhir, dukungan sistem operasi terkini dan paket software produktivitas seperti Microsoft Office Home & Student juga kini menjadi bagian dari “value” yang dicari oleh p...

Peneliti Temukan Cara Aman Ambil Emas dari Elektronik Bekas

Sebuah terobosan penting dalam dunia pertambangan dan daur ulang limbah elektronik datang dari Australia. Tim peneliti dari Flinders University berhasil mengembangkan metode baru untuk mengekstraksi emas yang jauh lebih aman dan ramah lingkungan dibanding metode konvensional yang selama ini mengandalkan bahan kimia beracun seperti merkuri dan sianida. Emas adalah logam mulia bernilai tinggi yang digunakan luas di berbagai sektor, dari perhiasan dan investasi hingga elektronik, kedokteran, dan industri kedirgantaraan. Namun, metode ekstraksi tradisionalnya sering kali membawa dampak besar terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.  Merkuri, misalnya, masih banyak digunakan oleh penambang skala kecil di berbagai belahan dunia, meskipun sudah diketahui menyebabkan keracunan akut dan kerusakan ekosistem. Masalah ini semakin mendesak dengan melonjaknya limbah elektronik global. Pada tahun 2022, dunia menghasilkan sekitar 62 juta ton e-waste, sebagian besar mengandung logam berharga sep...

Layar OLED untuk Gaming Akan Makin Hebat

LG Display kembali menunjukkan dominasinya sebagai pionir teknologi layar global. Perusahaan asal Korea Selatan ini mengumumkan keberhasilan produksi massal panel monitor OLED tercanggih di dunia dengan mengandalkan teknologi milik sendiri. Ya, lewat teknologi yang disebut sebagai Primary RGB Tandem, LG Display mengemas kombinasi luar biasa. Kecerahan hingga 1.500 nits, refresh rate 280Hz, dan respons waktu secepat 0,03ms. Tiga elemen utama dalam kualitas gambar monitor gaming OLED. Teknologi Primary RGB Tandem merupakan terobosan generasi keempat OLED dari LG. Alih-alih menggunakan satu lapisan RGB, teknologi ini menumpuk empat lapisan warna primer merah, hijau, dan biru secara independen. Hasilnya adalah kecerahan puncak tertinggi untuk OLED ukuran 27 inci, mencapai 1.500 nits (APL 1,5%), sambil mempertahankan akurasi warna hingga 99,5%. Capaian ini sangat ideal, tidak hanya untuk gamer, tapi juga untuk profesional kreatif di bidang produksi film dan color grading. Tidak berhenti di ...

Apple MacBook Murah Segera Beredar. Di Bawah 1000 Dolar

Apple dikabarkan tengah menyiapkan MacBook murah yang kemungkinan besar akan dipasarkan dengan harga di bawah $999. Sebuah langkah mengejutkan dari raksasa teknologi yang dikenal gemar menjual produknya dengan harga mahal. Menurut analis ternama Ming-Chi Kuo, laptop terbaru Apple ini akan ditenagai oleh chip A18 Pro, yaitu chip yang sama dengan yang digunakan pada iPhone 16 Pro mendatang. Meskipun berbasis arsitektur mobile, chip ini menawarkan performa tinggi untuk tugas harian seperti browsing, email, dan penyuntingan ringan. Menariknya, MacBook murah A18 ini kabarnya akan tersedia dalam beberapa warna seperti silver, pink, dan kuning, menunjukkan bahwa Apple memang menyasar segmen pelajar dan pengguna kasual. Produksi massal disebutkan akan dimulai akhir 2025 atau awal 2026, dengan target produksi 5 hingga 7 juta unit sepanjang tahun 2026. Ini merupakan angka yang menunjukkan ambisi besar Apple untuk merebut pasar mainstream. Laptop ini diperkirakan akan menggunakan layar 13 inci ...