Samsung kembali menaruh seluruh pertaruhannya pada Exynos 2600, chipset mobile yang bukan sekadar penerus, tetapi simbol ambisi raksasa Korea ini di era 2nm. Lewat chip ini, Samsung ingin membuktikan dua hal sekaligus: kemampuan lini Exynos yang sempat terpuruk, serta validitas proses fabrikasi 2nm milik Samsung Foundry yang selama ini banyak diragukan.
Setelah merampungkan produksi massal Exynos 2500, Samsung kini melangkah ke tahap produksi prototipe untuk Exynos 2600. Chip ini dipersiapkan menjadi otak utama lini Galaxy S26 yang direncanakan rilis Februari 2026. Secara internal, Exynos 2600 dianggap sebagai alat untuk unjuk gigi teknologi 2nm Samsung di hadapan pasar global dan kompetitor seperti TSMC dan Qualcomm.
Laporan dari New Daily mengungkap bahwa uji awal Exynos 2600 tahun ini menghasilkan yield sekitar 30 persen. Artinya hanya 30 dari 100 chip yang layak pakai. Target berikutnya adalah menembus yield di atas 50 persen tanpa mengorbankan performa. Samsung menargetkan produksi risiko (risk production), fase krusial di mana desain diuji secara realistis, akan dimulai sebelum akhir tahun. Jika fase ini sukses, produksi massal penuh bisa dimulai awal 2026.
Belajar dari kegagalan Exynos 2500 yang sempat direncanakan untuk Galaxy S25, Samsung kini harus bergerak lebih hati-hati. Exynos 2500 gagal masuk produksi massal akibat buruknya yield di node 3nm, memaksa Samsung kembali bergantung pada Qualcomm untuk flagship mereka. Bila kegagalan serupa terjadi di Exynos 2600, ada kemungkinan proyek ini kembali dibatalkan secara diam-diam.
Taruhan di balik Exynos 2600 tak sekadar bisnis chipset. Di balik layar, ada kepentingan besar dari tiga divisi utama Samsung: Mobile Experience (MX), System LSI, dan Samsung Foundry. Jika Exynos 2600 sukses, ini bisa menjadi kemenangan langka yang menyatukan ketiga pilar bisnis Samsung sekaligus mengurangi ketergantungan pada Qualcomm.
Dalam dunia chipset yang makin kompetitif, keberhasilan Samsung di 2nm tak hanya akan mengamankan lini produk Galaxy, tetapi juga menempatkan Samsung Foundry lebih kompetitif menghadapi dominasi TSMC di pasar global. Semua mata kini tertuju pada Exynos 2600, taruhan teknologi terbesar Samsung dalam satu dekade terakhir.