Langsung ke konten utama

DeathAdder V3 Pro Faker Edition, Mouse Gaming Terbaru Razer

Razer™, brand lifestyle terkemuka untuk gamer, hari ini Kembali mengumumkan dua tambahan terbaru pada lini DeathAdder yang populer – Razer DeathAdder V3 Pro Faker Edition dan Razer DeathAdder V3.

Didesain sebagai bentuk kolaborasi dengan Lee “Faker” Sang-Hyeok, ikon dan pemain esport League of Legends yang telah diakui dunia, DeathAdder V3 Pro Faker Edition menampilkan desain yang unik untuk Unkillable Demon King¸ dan diperkuat dengan perangkat keras berperforma tinggi.


Mouse favorit penggemar Razer selalu menjadi perangkat pilihan Faker, hadirnya DeathAdder V3 Pro Faker Edition menjadi bukti nyata. Secara terpisah, DeathAdder V3 juga hadir dengan opsi wired dan diperbaharui dengan teknologi mouse terbaru Razer, untuk keuntungan maksimal dalam permainan yang kompetitif.



“Kami percaya dalam menciptakan perangkat bermain game terbaik yang membantu atlet esport untuk mencapai kemenangan,” demikian kata Flo Gutierrez, Direktur Esport Global pada Razer. “Razer DeathAdder V3 Pro Faker Edition merayakan pertemanan jangka panjang kami dengan Faker sejak tahun 2016, memberikan dirinya sebuah versi khusus dari mouse favorit yang telah menemani perjalanannya sebagai legenda esport,” sebutnya.


Menggunakan mouse DeathAdder, Faker membuat sejarah dengan memenangkan tiga kejuaraan dunia pada tahun 2013, 2015 dan 2016, memastikan mouse ini sebagai satu-satunya mouse untuk dirinya, Faker telah menggunakan lini mouse esport paling populer Razer.

Dengan DeathAdder sebagai senjata pilihannya, Faker telah mendominasi kompetisi, menjadi satu-satunya pemain yang memecahkan berbagai rekor termasuk 500 lebih kemenangan dan 2,600 kali membunuh sepanjang kompetisi League of Legends di Korea dan 100 kemenangan pada kompetisi internasional.

“Ini merupakan momen spesial untuk saya. Saya selalu bermimpi untuk memiliki mouse pribadi dan sekarang saya bisa membagikan hal tersebut pada keluarga, teman dan penggemar saya,” demikian kata Lee “Faker” Sang-Hyeok. “Aku mencintai desain dan performa yang tak tergantikan ini. Terimakasih sebesar-besarnya pada Razer untuk upaya serta ketersediaan untuk bekerja dengan saya pada proyek yang menakjubkan ini,” tambahnya.

Melengkapi semua hal yang diperlukan dari mouse agar dicintai oleh para penggemar seluruh dunia, Razer DeathAdder V3 Pro Faker Edition hadir dengan teknologi terbaik pada kelasnya. Hal ini termasuk Sensor Optikal Razer™ Focus Pro 30K, Switch Optical Mouse Razer™ Generasi ke-3, Teknologi Nirkabel Razer™ HyperSpeed.

Polling rate hingga 4000 Hz dengan dongle Nirkabel HyperSpeed Razer™ , dan hadir dengan desain super ringan 63 gram sembari menjaga bentuknya yang ergonomis.


Baca juga:


Favorit para penggemar, Razer DeathAdder V3 Pro, sekarang hadir dengan opsi wired. Memperkenalkan DeathAdder V3, yang hadir dengan teknologi terbaik Razer seperti sensor optikal Razer™ Focus Pro 30K, Switch Optical Mouse Gen-3 dan Teknologi HyperPolling 8000 Hz.

Mouse ini menawarkan para gamers dengan performa, kecepatan dan kehandalan tiada duanya. Tetap dengan beban yang ringan hanya 59 gram, kabel Speedflex memungkinkan gesekan yang minimal dan pergerakan cepat untuk memenangkan kompetisi. Tekstur halus serba baru yang nyaman untuk digunakan dan tidak berkompromi pada cengkraman yang mudah.


DeathAdder V3 Pro Faker Edition dan Razer DeathAdder V3 mengisi iterasi terakhir Razer pada lini mouse paling populer mereka. Razer DeathAdder V3 Pro Faker Edition sendiri tersedia di harga 169.99 USD. Adapun Razer DeathAdder V3 di 69.99 USD. Keduanya bisa didapatkan di Razer.com per 21 Februari 2023.

Postingan Populer

10 PC All in One Terbaik. Solusi Praktis untuk Rumah dan Kantor Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar perangkat komputer telah mengalami pergeseran signifikan. Penggunaan PC All in One (AIO) semakin populer, terutama di kalangan pengguna rumahan, pekerja remote yang work from home, pelajar di lab sekolah, hingga kantor kecil ataupun UMKM. Faktor utamanya adalah, ruang kerja makin terbatas, dan banyak orang mencari solusi komputer yang ringkas, mudah dipasang, dan tetap bertenaga. Dengan integrasi layar, CPU, penyimpanan, dan periferal dalam satu perangkat, tanpa banyak kabel, PC All in One menjanjikan tampilan meja yang bersih, setup cepat, dan mobilitas lebih mudah bila ruang berpindah. Desain ramping dan fungsional kian diminati seiring gaya hidup minimalis dan kebutuhan fleksibilitas ruang. Selain itu, kinerja perangkat AIO yang kini menggunakan CPU dan GPU modern sudah cukup untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, belajar, bahkan kreativitas ringan. Tren ini menunjukkan bahwa Komputer All in One bukan lagi sekadar alternatif. Tetapi bisa jadi pil...

AMD Siapkan Prosesor Ryzen AI Max Refresh?

Rumor terbaru menyebutkan bahwa AMD belum berhenti dengan lini Ryzen AI Max berbasis Strix Halo. Alih-alih menutup generasi ini, perusahaan disebut sedang menyiapkan seri Ryzen AI Max “Refresh” yang menargetkan pasar mainstream.  Informasi mengenai spesifikasi memang masih terbatas, namun bocoran awal mengindikasikan bahwa AMD akan menghadirkan opsi kelas menengah hingga kelas atas dengan kemampuan grafis terintegrasi yang tetap agresif, mirip dengan apa yang sudah diperlihatkan Strix Halo. Namun perlu digarisbawahi. Seperti kebanyakan “refresh”, perubahan besar tampaknya tidak akan hadir. Ryzen AI Max Refresh disebut hanya membawa peningkatan kecil pada clock dan kompatibilitas memori. Menurut sumber, SKUs baru ini akan mendukung LPDDR5X 8533 MT/s, naik sedikit dari batas 8000 MT/s pada Strix Halo. Kenaikan ini memang bukan lompatan besar, tetapi tetap relevan untuk perangkat mobile yang sangat mengandalkan bandwidth memori. Pengguna X, @realVictor_M, turut melaporkan bahwa bebera...

Beli PC All in One 24 Inci, Dapat 27 Inci. Caranya?

Pasar PC All in One di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif dalam dua tahun terakhir. Pergeseran pola kerja menuju hybrid, meningkatnya kebutuhan perangkat ringkas di rumah, serta meningkatnya konsumsi konten digital membuat Komputer All in One semakin populer.  Banyak pengguna kini mengutamakan perangkat dengan desain minimalis, footprint kecil, namun tetap bertenaga untuk multitasking, meeting online, editing ringan, hingga hiburan seperti streaming film atau musik. Ditambah lagi, rumah modern cenderung menghindari perangkat berukuran besar, sehingga PC desktop konvensional mulai kalah pamor dibandingkan AIO yang lebih rapi dan mudah ditempatkan di ruang kerja maupun ruang keluarga. Salah satu pilihan menarik di kategori ini adalah Asus AIO V440 touchscreen, yang kini hadir dengan promo upgrade superhemat. Bagi pengguna yang membutuhkan layar lebih besar dan pengalaman visual lebih nyaman, Asus memberikan penawaran istimewa. Cukup tambah Rp1.000.000, kamu bisa melakuka...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

2026, Baterai Smartphone Brand Tiongkok Capai 10.000mAh

Laporan dari sumber rantai pasok Tiongkok mengungkap bahwa sejumlah produsen kini tengah menguji prototipe smartphone dengan baterai 10.000 mAh. Angka ini merupakan kapasitas yang jauh melampaui standar pasar saat ini di kisaran 4.500 sampai 5.500 mAh.  Unit-unit smartphone tersebut masih berada pada tahap rekayasa internal, difokuskan untuk mempelajari dampak bobot, manajemen panas, hingga perubahan struktur perangkat yang diperlukan agar baterai sebesar itu tetap layak dipakai sehari-hari.  Tak hanya itu, eksperimen yang dilakukan juga mencakup pengujian kimia baterai model stacking terbaru, sistem pendinginan yang lebih besar, dan layout internal yang dirombak. Belum ada merek yang mengonfirmasi proyek tersebut, tetapi jendela rilis yang dibidik disebut berada pada rentang akhir 2025 hingga 2026. Daya tarik baterai super-besar ini cukup jelas. Smartphone modern terus meningkat kebutuhan energinya, didorong oleh layar OLED 120-144 Hz, tingkat kecerahan yang makin ekstrem, d...