Langsung ke konten utama

Fitur dan Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 11 Series

Xiaomi Redmi Note 11 series diluncurkan di China pada Oktober 2021 lalu dan di India pada bulan November. Kabarnya, ponsel ini akan segera meluncur ke pasar global pada 26 Januari mendatang. 

Uniknya, Xiaomi Redmi Note 11 ini dikabarkan memiliki saudara kandung yaitu Redmi Note 11 Pro dan Redmi Note 11 Pro Plus dengan spesifikasi yang lebih ciamik.


Beberapa spesifikasi andalan ponsel dari Xiaomi tersebut di antaranya adalah: memiliki baterai yang besar, kemampuan fast charging dan resolusi kamera yang besar. Disinyalir memiliki kemampuan yang lebih di kelasnya, apa saja fitur dan spesifikasi yang dimiliki oleh ponsel satu ini. Mari kita ulas bersama.

Display dan Design

Ketiga ponsel dari series Redmi Note 11 ini memiliki tampilan yang cukup identik. Ketiga perangkat memiliki modul yang tampak sama dengan satu lensa besar dan tiga lensa kecil, Sedikit berbeda, Redmi Note 11 standar hanya memiliki dua lensa yang lebih kecil.


Semua ponsel memiliki peringkat IP53 yang tahan terhadap debu dan kelembapan dan semuanya memiliki pemindai sidik jari yang dipasang di samping untuk membuka kunci perangkat.

Redmi Note 11 hadir dalam warna hitam, biru atau hijau, dan sementara Redmi Note 11 Pro dan Pro Plus mendapatkan opsi warna ungu saja.

Redmi Note 11 memiliki display 6.6 inci LCD screen dengan resolusi 1080 x 2400 yang memiliki refresh rate sebesar 90Hz. Layar LCD ini dinilai sebagai kelemahan ponsel ini karena memiliki kecepatan refresh yang relatif rendah dibandingkan dengan pesaingnya.

Untuk kedua saudaranya yaitu Redmi Note 11 Pro dan Pro Plus untungnya memiliki layar Super AMOLED yang berukuran 6,67 inci dengan refresh rate 120Hz. Selain itu kedua ponsel ini mensupport HDR10 dan memiliki kecerahan sampai dengan 1200nits.

Kamera dan Baterai

Redmi Note 11 memiliki kamera utama dengan resolusi 50MP yang digabungkan dengan 8MP ultra-wide kamera. Berbeda dengan kedua saudaranya, Redmi Note 11 hanya memiliki 2 kamera saja. Ketiadaan kamera Deep 2MP atau kamera makro dianggap debagai downgrade dari series sebelumnya meskipun resolusi kamera utama sudah besar.

Redmi Note 11 Pro dan Pro Plus hadir dengan kamera yang lebih baik, keduanya memiliki kamera utama 108MP yang digabungkan dengan kamera ultra-lebar 8MP yang sama, dan juga kamera telemakro 2MP. 

Lensa yang digunakan Xiaomi Redmi Note 11 Pro dan Pro Plus ini sedikit berbeda dengan lensa makro biasa. Kamera makro ini digunakan di beberapa ponsel Xiaomi 2021 dan sebelumnya dipasangkan dengan sensor 5MP. 


Lensa ini sangat bagus dalam mengambil gambar close-up objek kecil, seperti tanaman atau makanan kecil. Ketiga ponsel memiliki kamera depan 16MP untuk selfie, yang ditempatkan di lubang 'punch-out' di bagian tengah atas layar.


Baterainya memiliki spesifikasi yang berbeda antara Pro dan Pro Plus dengan Redmi Note standar. Redmi Note 11 standar memiliki daya 5.000mAh yang besar, dengan pengisi daya pada 33W, yang sedikit lambat dibandingkan dengan ponsel pesaing lainnya. 

Note 11 Pro mendapat baterai 5.160mAh yang lebih besar, yang merupakan salah satu yang terbesar yang pernah kami lihat di ponsel Redmi, dan kecepatan dayanya juga cukup bagus di 67W. Tetapi bintang pengisi daya yang sebenarnya adalah Note 11 Pro Plus, dengan daya 120W yang bisa mengisi baterai hanya dalam 15 menit saja. 

Software dan Performa

Ketiga ponsel Xiaomi Redmi Note 11 menggunakan chipset dari MediaTek, bukan Qualcomm - perusahaan terakhir adalah pembuat prosesor terbesar untuk smartphone, dan perangkat Redmi sebelumnya telah menggunakan teknologinya, tetapi bukan yang baru.

Baca juga:


Redmi Note 11 menggunakan Dimensity 810, sedangkan Note 11 Pro dan Pro Plus menggunakan Dimensity 920 dan semuanya merupakan chipset kelas menengah. Meskipun bukan chip yang paling kuat di dunia, namun performanya terbilang baik. Xiaomi Redmi Note 11 ini menjadi kekuatan pemrosesan yang lumayan masih bagus, meskipun kita harus mengujinya untuk memastikan.

Ketiga ponsel dari series redmi Note 11 ini memiliki RAM 6GB atau 8GB dan penyimpanan 128GB atau 256GB. Bahkan Note 11 juga memiliki opsi RAM 4GB, tetapi hanya dengan penyimpanan 128GB). Namun perlu dicatat, Redmi tidak selalu menawarkan konfigurasi yang sama persis antar wilayah, bisajadi ponsel hadir dengan RAM dan penyimanan yang berbeda.


Saat rilis di China, Redmi Note 11 Series menggunakan Android 11, karena Android 12 masih dalam pengembangan saat itu. Bisa jadi Android 12 akan menjadi operasi sistem pada Xiaomi Redmi Note 11 series.

Pada peluncuran Redmi Note 11, merek tersebut menekankan bahwa speaker disetel oleh merek audio Harman Kardon, yang seharusnya membuat suara audio yang bagus dimainkan dengan keras. Ada juga jack headphone 3.5mm jika Anda lebih suka musik Anda diputar melalui headphone berkabel, dan tentu saja Bluetooth adalah fitur untuk orang yang ingin menggunakan kaleng nirkabel.

Daftar Harga Xiaomi Redmi Note 11 Series

Redmi Note 11

- 4GB/128GB: 1.199 Yuan (Rp 2,6 juta)
- 6GB/128GB: 1.299 Yuan (Rp 2,9 juta)
- 8GB/256GB: 1.499 Yuan (Rp 3,3 juta)
- 8GB/256GB: 1.699 Yuan (Rp 3,7 juta)

Redmi Note 11 Pro

- 6GB/128GB: 1.599 Yuan (Rp 3,5 juta)
- 8GB/128GB: 1.899 Yuan (Rp 4,2 juta)
- 8GB/256GB: 2.099 Yuan (Rp 4,6 juta)

Redmi Note 11 Pro+

- 6GB/128GB: 1.999 Yuan (Rp 4,4 juta)
- 8GB/128GB: 2.099 Yuan (Rp 4,6 juta)
- 8GB/256GB: 2.299 Yuan (Rp 5 juta)

Bagaimana guys, menarik sekali bukan? Semoga mereka segera mendarat di pasaran Indonesia ya. Dan harganya nggak jauh-jauh dari harga tersebut.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...