Langsung ke konten utama

Garap Asia Tenggara, Razer Buka Kantor di Singapura

Razer, brand lifestyle terkemuka untuk para gamer, hari ini merayakan grand opening kantor pusat baru Asia Tenggara.

Menjulang tinggi di langit One-North, kantor pusat regional baru yang ramah lingkungan menjadi rumah bagi Razer dalam mengembangkan bisnisnya, yaitu RazerStore Singapura, dan RazerCafe.


Acara grand opening kantor pusat Asia Tenggara tersebut diresmikan oleh Heng Swee Keat, Wakil Perdana Menteri Singapura. Dalam sambutannya, ia memuji Razer karena telah membentuk dan memelihara komunitas game, baik secara lokal maupun internasional.

Sebagai gambaran, kantor baru tersebut berlokasi sangat strategis di One-North, pusat teknologi dan bisnis Singapura. Tujuan pemilihan lokasi ini adalah untuk memfasilitasi strategi hypergrowth Razer di wilayah tersebut.

Dengan kantor pusat baru Razer di Asia Tenggara, Min-Liang Tan, Co-Founder dan CEO Razer menyebutkan, pihaknya bersemangat untuk menambah personil mereka di Singapura dari 600 menjadi 1.000 karyawan.


“Ekosistem yang berfokus untuk gamer telah memberikan pengalaman bermain game selama lebih dari satu dekade dengan memperkenalkan solusi inovatif dan keragaman kategori produk baru, dan kami secara konsisten melanjutkan hal tersebut,” sebut Tan.

Pusat regional yang baru tersebut, Tan menambahkan, merupakan gambaran seluruh hal yang Razer perjuangkan. Mulai dari inovasi, desain, hingga program keberlanjutan. Dan bukan hanya menjadi rumah bagi para staf Razer untuk berkembang, tetapi juga untuk para wirausahawan yang sedang berkembang, dan untuk para gamer yang mencari tempat untuk berlatih dan belajar.

Kantor pusat baru Razer itu sendiri menampilkan exterior hitam yang ikonik dengan garis hijau di seluruh gedungnya – menjadikannya mudah dikenali. Interiornya dirancang untuk menginspirasi kreativitas dan inovasi, sekaligus memfasilitasi arus informasi yang bebas untuk staf Razer.

Yang menarik, sama seperti kantor Razer di Amerika Serikat dan Jerman, kantor Singapura ini pun telah  mendapatkan sertifikasi Great Place to Work.

Publik diperbolehkan datang ke kantor pusat baru Razer di Asia Tenggara untuk mengunjungi RazerStore yang pertama di Singapura dan mendapatkan kopi yang disajikan di RazerCafe.


Baca juga:


RazerStore Singapore menawarkan kesempatan kepada para penggemar untuk mencoba dan menjelajahi rangkaian lini produk, agar para penggemar dapat menikmati pengalaman bermain dengan generasi gaming terbaru.

Di sana, pengunjung juga dapat melihat langsung inovasi dan kreasi terbaru dari Razer. Contohnya,
konsep F&B terbaru yang memadukan teknologi, desain, dan minuman yang dibuat oleh robot barista yang canggih.


Di RazerCafe, para tamu dapat memesan minuman secara langsung maupun melalui aplikasi RazerCafe dan mengambilnya di dalam store. Robot barista akan membuatkan latte aromatik yang disesuaikan dengan selera unik untuk para pelanggan.

Sejalan dengan upaya #GoGreenWithRazer Razer, RazerCafe telah dirancang dengan mempertimbangkan penggunaan elemen yang ramah lingkungan. Tertarik berkunjung? RazerStore Singapore dan RazerCafe akan dibuka untuk umum pada 28 Oktober 2021.

Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

AMD Catat Rekor, 41 Persen Pangsa Pasar Server. Intel Kian Terdesak

Laporan terbaru dari Mercury Research untuk kuartal kedua 2025 menandai titik balik penting dalam persaingan chip server global. AMD berhasil merebut 41 persen pangsa pendapatan server, rekor tertinggi sepanjang sejarahnya, sekaligus memperdalam luka Intel yang terus kehilangan pijakan di segmen paling menguntungkan ini.  Lonjakan 7,2 poin dibanding tahun lalu dan kenaikan 1,5 poin dari kuartal sebelumnya menunjukkan tren yang konsisten: AMD semakin dominan, sementara Intel masih bergulat dengan keterlambatan manufaktur dan kehilangan kepercayaan pasar. Capaian AMD tidak terbatas pada server. Secara keseluruhan, pangsa pendapatan perusahaan mencapai 33 persen, naik 8,8 poin dibanding tahun sebelumnya. Di segmen klien, AMD juga mencatat pertumbuhan dengan pangsa 27,8 persen, didorong permintaan yang kuat dari sektor cloud maupun enterprise. Bahkan di pasar desktop, performa Ryzen tampak mengesankan. Pangsa pendapatan desktop AMD melonjak 20,5 poin dari tahun lalu dan hampir 5 poin d...

Monitor Gaming OLED Terbaik Samsung, Odyssey OLED G6 dan G7

Pasar monitor gaming kembali diguncang oleh Samsung dengan pengumuman trio terbaru dalam lini Odyssey. Sorotan utama jatuh pada Odyssey OLED G6 berukuran 27 inci, yang digadang sebagai monitor OLED gaming pertama di dunia dengan refresh rate 500Hz.  Angka ini terdengar berlebihan bagi sebagian orang, namun jelas menyasar segmen gamer kompetitif ekstrem yang menganggap refresh rate 240Hz atau 360Hz sudah tidak lagi cukup. Spesifikasi G6 memang tidak main-main. Monitor ini hadir dengan resolusi QHD, respons 0,03ms, kecerahan hingga 1.000 nits, serta sertifikasi VESA DisplayHDR True Black 500. Teknologi QD-OLED memastikan warna lebih kaya, sementara dukungan Nvidia G-SYNC dan AMD FreeSync Premium Pro membuat pengalaman gaming bebas tearing.  Samsung bahkan menambahkan lapisan “Glare Free” agar tetap nyaman digunakan di berbagai kondisi pencahayaan, serta teknologi OLED Safeguard+ untuk mengurangi risiko burn-in yang selama ini menjadi momok layar OLED. Dengan validasi Pantone, wa...

Siap Kuliah Lagi? Ini Laptop Generasi AI yang Kencang dan Stabil untuk Mahasiswa

Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Mahasiswa di berbagai penjuru negeri bersiap kembali ke kampus, bersua teman-teman seperjuangan, hingga beradaptasi dengan jadwal kuliah yang baru. Tapi back to campus bukan sekadar tentang bertemu dosen favorit atau suasana kelas yang dirindukan.  Di era saat ini, terutama bagi kamu yang tergolong dalam Generasi AI, persiapan menuju semester baru juga berarti memilih perangkat yang bisa mendukung segala aktivitas akademik dan kreatif secara maksimal. Bukan Sekadar Laptop, Tapi Partner Belajar Mahasiswa Generasi AI Tantangan mahasiswa saat ini jauh berbeda dari dulu. Kini, tugas-tugas perkuliahan tak lagi hanya menulis dan presentasi, tapi juga mencakup riset data, desain grafis, produksi video pendek, hingga eksplorasi tool berbasis AI seperti Copilot, ChatGPT, CapCut AI, atau Canva Magic Studio.  Agar semua berjalan lancar, kamu butuh laptop yang bukan hanya kencang, tapi juga cerdas, efisien, dan bisa diandalkan sepanjang hari. Laptop ...

Teknologi Semikonduktor China Terhambat. Peluncuran Deepseek R2 Ditunda

Kasus DeepSeek dan Huawei Ascend menunjukkan bahwa ambisi Tiongkok untuk mandiri dalam teknologi semikonduktor AI masih menghadapi jalan terjal. Startup AI yang sempat naik daun dengan model R1 pada Januari lalu itu dipaksa menunda peluncuran penerusnya, R2, setelah gagal melatih model menggunakan chip Ascend buatan Huawei.  Upaya yang didorong langsung oleh regulator Beijing itu akhirnya berujung kompromi: training tetap memakai GPU Nvidia, sementara inference dijalankan di atas Ascend. Kegagalan ini bukan sekadar soal teknis, melainkan cermin dari kesenjangan mendasar antara ekosistem chip Tiongkok dan Nvidia. Training model AI berskala besar menuntut perangkat keras dengan kecepatan, reliabilitas, serta ekosistem perangkat lunak yang matang. Ascend terbukti masih rentan terhadap bug, kecepatan interkoneksi yang tidak stabil, dan software stack yang belum selevel CUDA milik Nvidia. Bahkan dengan dukungan langsung dari tim engineer Huawei di lokasi, DeepSeek tak berhasil menyelesa...