Langsung ke konten utama

Kelebihan Siput Laut "Bertenaga Surya"

Kleptoplasti merupakan sifat suatu organisme yang mengambil kloroplas dari makanan mereka. Kemampuan ini hadir dan terjadi pada garis keturunan filogenetik yang berbeda. Di antaranya adalah dinoflagellata, ciliata, foraminifera.

Yang paling menarik, kleptoplasti hadir di salah satu takson metazoa, yaitu siput laut Sacoglossa. Kleptoplasti tersebut membuat makhluk kecil kadang-kadang digambarkan sebagai "siput bertenaga surya".


Ya, baru-baru ini peneliti menemukan bukti baru tentang kegunaan kleptoplasti yang hadir di siput laut Elysia timida. Peneliti yang berafiliasi dengan beberapa institusi di Portugal dan Prancis tersebut menemukan bukti yang menunjukkan bahwa siput laut yang melakukan kleptoplasti untuk meningkatkan upaya reproduksi mereka sendiri.

Penemuan ini sendiri sudah diterbitkan di jurnal Proceedings of the Royal Society B, yang membedah bukti baru peran kloroplas yang 'dicuri' oleh siput laut dari algae.


Sebagai gambaran, fenomena Kleptoplasti sendiri ditemukan pada tahun 1990 dan sampai saat ini sudah banyak penemuan baru yang menjelaskan fenomena tersebut. 

Salah satu penemuan yang paling baru sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa jenis siput laut mempertahankan mesin fotosintesis atau kloroplas yang diambil dari ganggang yang mereka makan. Setelah itu, mereka kemudian menyimpannya di tubuh mereka sendiri untuk jangka waktu yang lama, bahkan sampai dengan satu tahun lamanya. 

Uniknya, selama masa penyimpanan ini, kloroplas yang dicuri tetap berfungsi sebagai mesin fotosintesis. 

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa siput laut menarik energi dari kloroplas, dan setelah mereka 'memasangnya' di tubuh mereka sendiri, para siput ini berhenti makan. 

Kali ini peneliti menemukan fungsi lainnya dari kloroplas yang dipasang di tubuh siput. Yaitu untuk meningkatkan efisiensi reproduksi mereka. Mengapa bisa demikian?


Baca juga:


Para peneliti menemukan bahwa zat yang dihasilkan oleh kloroplas dan ditanam di usus masuk ke jaringan reproduksi. Zat ini menyebabkan siput menghasilkan lebih banyak telur daripada saudara mereka yang tidak 'bertenaga surya'. 

Siput laut, terutama species Elysia timida adalah mahluk hermafrodit, dan kawin dengan mengarahkan kepala mereka ke satu sama lain.


Masing-masing dari individu ini memiliki penis kecil yang terlepas dari posisi di belakang salah satu mata mereka dan membuahi yang lain. Setiap siput menghasilkan ratusan telur dan setiap telur dilengkapi dengan paket nutrisinya sendiri. 

Zat yang dihasilkan kloroplas tampaknya memberi siput dorongan energi reproduksi dan berpengaruh pada produksi telur. Khususnya zat dari kloroplas yang menghasilkan asam lemak tak jenuh ganda di organ reproduksi mereka. 

Para peneliti juga menemukan bahwa kloroplas yang didapat tidak diwariskan pada keturunan siput 'bertenaga surya' karena mekanisme yang ada di dalam tubuh siput tidak begitu lengkap.

Postingan Populer

10 PC All in One Terbaik. Solusi Praktis untuk Rumah dan Kantor Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar perangkat komputer telah mengalami pergeseran signifikan. Penggunaan PC All in One (AIO) semakin populer, terutama di kalangan pengguna rumahan, pekerja remote yang work from home, pelajar di lab sekolah, hingga kantor kecil ataupun UMKM. Faktor utamanya adalah, ruang kerja makin terbatas, dan banyak orang mencari solusi komputer yang ringkas, mudah dipasang, dan tetap bertenaga. Dengan integrasi layar, CPU, penyimpanan, dan periferal dalam satu perangkat, tanpa banyak kabel, PC All in One menjanjikan tampilan meja yang bersih, setup cepat, dan mobilitas lebih mudah bila ruang berpindah. Desain ramping dan fungsional kian diminati seiring gaya hidup minimalis dan kebutuhan fleksibilitas ruang. Selain itu, kinerja perangkat AIO yang kini menggunakan CPU dan GPU modern sudah cukup untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, belajar, bahkan kreativitas ringan. Tren ini menunjukkan bahwa Komputer All in One bukan lagi sekadar alternatif. Tetapi bisa jadi pil...

Rekomendasi Laptop 5 Jutaan yang Terasa Premium? Polytron Luxia i3 Jawabannya!

Mencari laptop yang terjangkau namun tetap memenuhi kebutuhan komputasi sehari-hari bisa menjadi tantangan tersendiri. Jika Anda membutuhkan perangkat untuk bekerja, belajar, atau sekadar penggunaan harian, laptop dengan harga sekitar 5 jutaan bisa menjadi pilihan tepat. Di kisaran harga ini, Anda masih dapat menemukan laptop dengan performa memadai, desain yang menarik, dan fitur modern. Rekomendasi Laptop 5 Jutaan yang Bisa Dipertimbangkan Di bawah ini merupakan rekomendasi laptop 5 jutaan yang layak Anda pertimbangkan, lengkap dengan spesifikasi dan keunggulannya: 1. Polytron Luxia i3 (PL 14M3I3A G82H) Polytron Luxia i3 merupakan laptop yang menawarkan kombinasi desain premium dan performa yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Laptop ini dibekali prosesor Intel® Core™ i3-1215U yang mampu menangani multitasking ringan hingga menengah secara lancar.  Layar 14 inci WUXGA dengan rasio 16:10 dan panel IPS menghadirkan sudut pandang luas serta warna yang akurat, meningkatkan produk...

Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA. Laptop Bisnis untuk Jangka Panjang

Segmen laptop bisnis selama bertahun-tahun terjebak pada satu pola: performa tinggi di tahun pertama, dan tuntutan upgrade mahal pada tahun ketiga atau keempat. Di era PC AI saat ini, masalah tersebut semakin terasa. Alasannya, workload berbasis kecerdasan buatan saat ini membutuhkan ruang penyimpanan lebih besar, RAM lebih lega, dan perangkat yang bisa mengikuti dinamika operasional perusahaan. Sayangnya, sebagian besar laptop bisnis modern masih terjebak pada desain kaku, RAM solder, satu slot SSD, dan skalabilitas minim. Di tengah kondisi tersebut, Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA hadir dengan pendekatan yang berbeda. Bukan sekadar laptop bisnis berlabel “AI-ready”, tetapi sebuah platform kerja yang menawarkan sesuatu yang jarang ada di kelasnya. Dua slot SSD dan dua slot SO-DIMM.  Ini bukan gimmick marketing. Fasilitas tersebut adalah dasar dari konsep yang Asus sebut sebagai true future-proofing, atau cara memastikan laptop tetap relevan hingga 5 sampai 7 tahun ke depan. Artinya...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

Ayaneo Next II Akan Hadir dengan Layar 3:2 dan 165Hz

Ayaneo akhirnya membongkar salah satu misteri terbesar dari Next II, yakni aspek layarnya. Setelah mengumumkan perangkat ini tanpa detail lengkap, perusahaan kini mengonfirmasi bahwa handheld flagship tersebut akan mengusung panel OLED 9 inci dengan resolusi tak lazim, yakni 2400 × 1504. Ini berarti, Ayaneo merupakan yang pertama menghadirkan rasio layar 3:2 yang hampir tidak pernah dipakai pada perangkat gaming portabel. Di pasar handheld PC modern, mayoritas perangkat seperti GPD Win 5 serta Onexfly Apex ataupun Lenovo Legion Go 2 masih bertahan di resolusi 1920 × 1200 dengan rasio 16:10. Bahkan handheld Gaming PC lainnya seperti Asus ROG Xbox Ally series menggunakan rasio 16:9. Karena itu, rasio dan resolusi Next II terasa eksperimental.  Layarnya lebih tinggi dan sedikit kurang lebar dibanding kompetitornya, sesuatu yang bisa menghasilkan tampilan game yang lebih imersif, namun juga berpotensi menimbulkan masalah kompatibilitas UI pada beberapa judul-judul game lama. Tidak hany...