Langsung ke konten utama

Spesifikasi dan Harga Infinix Hot 10S yang Sudah Beredar di Indonesia

Smarphone Infinix terbaru yaitu Infinix Hot 10S telah resmi dirilis di Indonesia. Yang menarik, smartphone satu ini hadir dengan menawarkan kemampuan gaming, tetapi dengan harga yang ramah kantong. 

Ya, Infinix Hot 10S dideklarasikan sebagai ponsel gaming dan juga ponsel gaming murah pertama yang keluar dengan sistem operasi Android 11. Smartphone ini juga menjalankan XOS 7.6 dengan UI yang diperbarui.


Lalu, apa saja yang ditawarkan oleh Infinix pada smartphone gaming anyarnya tersebut?

Infinix Hot 10S dilengkapi dengan layar 6,82 inci yang besar dengan kecepatan refresh sampai dengan 90Hz dan kecepatan sampling sentuh 180Hz. Ini tentunya sangat bermanfaat untuk pengguna yang bermain game.


Namun demikian, untuk resolusi layarnya, ponsel ini masih terbilang standar yakni 720+ dan layar tersebut juga masih menggunakan panel IPS dengan aspek rasio 20,5:9.

Ponsel game yang satu ini memiliki inti MediaTek Helio G85 12nm dengan sepasang inti Cortex-A75 (2GHz) dan enam inti A55 (1,8GHz). 

Dari sisi grafis, Infinix Hot 1S diperkuat GPU Mali G52 MC2 yang berjalan pada kecepatan 1GHz. Dalam klaimnya,  GPU tersebut bisa mencapai 32% lebih cepat daripada Adreno yang hadir berbarengan dengan CPU Qualcomm Snapdragon 665.

Kamera belakang Infinix Hot 10S (Sumber: GSMarena)

Dari segi kamera, Infinix Hot 10S ini memiliki kamera belakang 48MP yang dilengkapi dengan mode Super Nightscape untuk fotografi cahaya rendah. Ponsel ini juga mampu merekam video 1080p dan klip gerak lambat atau slow motion 240fps. 

Selain kamera utama tersebut, terdapat pula depth sensing camera resolusi 2MP dan "Lensa AI" yang melengkapi bagian belakang ponsel yang bersangkutan.

Pada bagian depan ponsel, terdapat kamera 8MP yang memiliki mode bokeh untuk merekam momen video. Kamera depan dapat digunakan untuk membuka kunci wajah yang katanya masih tetap bisa memindai meskipun pengguna memakai masker.


Baca juga:


Dari sisi konektivitas, Infinix Hot 10S memiliki dukungan 4G dual-SIM dengan teknologi VoLTE yang sudah siap digunakan. Untuk konektifitas lainnya, Infinix Hot 10S ini memiliki microUSB dan jack headphone 3.5mm.

Infinix Hot 10S memiliki baterai 6.000 mAh, yang diklaim dapat bertahan 17 jam sambil bermain game dan dengan sekali pengisian daya. Ponsel ini juga diklaim dapat memutar lagu untuk jangka waktu berhari-hari. 

Mode Ultra Power dalam ponsel ini diklaim dapat membuat penggunaan perangkat lebih lama. Saat daya baterai tinggal 5%, baterai tersebut masih sanggup untuk memasok daya dan smartphone dapat bertahan hingga 3,5 jam. 

Pilihan warna ponsel Infinix Hot 10S


Dari sisi pilihan warna, Infinix Hot 10S ini unik. Pilihan yang disediakan di antaranya adalah 95° Black, Morandi Green, Heart of Ocean dan 7° Purple. 

Di Indonesia, smartphone ini akan dirilis dan dijual secara masal di store Infinix di Lazada dan Shopee mulai 5 Mei 2021.


Untuk harganya, Infinix Hot 10S dibandrol di Rp1.799.000 untuk versi 4/64GB dan Rp 2.099.000 untuk versi 6/128GB. 

Jika Anda tertarik untuk memiliki smartphone gaming tersebut dan ingin menghemat dalam melakukan pembelian, Infinix akan menggelar program flash sale yang mengkorting harga ponselnya menjadi Rp1.699.000 dan Rp .899.000 di-official storenya.

Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Review ASUS Gaming K16 (K3605). Laptop Gaming Murah, Laptop untuk Sekolah dan Kuliah

Banyak laptop murah yang memang mampu menjalankan game ringan, namun mudah kewalahan saat berhadapan dengan judul-judul AAA atau kebutuhan multitasking berat. Padahal, tren laptop gaming saat ini tidak hanya terbatas pada hiburan.  Mahasiswa jurusan desain, arsitektur, hingga komunikasi visual juga membutuhkan laptop dengan GPU diskrit untuk menunjang software grafis dan editing. Akhirnya, laptop gaming murah pun berkembang menjadi solusi serbaguna, bukan sekadar perangkat untuk bermain, tetapi juga untuk belajar dan bekerja. Asus, sebagai pemain besar di industri laptop, menangkap peluang tersebut melalui seri Asus Gaming K16 K3605. Dengan kombinasi prosesor Intel Core H-series, GPU NVIDIA GeForce RTX 3050, layar 144Hz, dan RAM 16GB, laptop ini menjanjikan performa yang seimbang untuk gaming sekaligus produktivitas.  Tak hanya itu, harga yang masih terjangkau untuk segmennya, bahkan tergolong laptop gaming murah, membuat Asus Gaming K16 menjadi opsi menarik bagi pengguna muda...

ARM Hadirkan "DLSS" untuk Android. Game Mobile Akan Lebih Realistis

ARM resmi memperkenalkan teknologi Neural Super Sampling (NSS) di ajang SIGGRAPH 2025, solusi upscaling berbasis AI yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas grafis gaming di perangkat Android. Teknologi ini diklaim mampu menghadirkan visual setara PC gaming tanpa mengorbankan performa atau daya tahan baterai. NSS bekerja dengan prinsip mirip Nvidia DLSS: game dirender pada resolusi rendah lalu di-upscale menggunakan neural network.  Pada demo awal, gambar 540p dapat ditingkatkan ke 1080p hanya dalam waktu 4 milidetik per frame, cukup cepat untuk menjaga frame rate tetap stabil. ARM menyebut pendekatan ini lebih efisien dibanding metode upscaling tradisional yang sering menghasilkan artefak visual seperti ghosting atau blur. Teknologi ini akan dijalankan pada akselerator neural bawaan Mali GPU generasi terbaru, yang telah dioptimalkan khusus untuk perangkat mobile. Selain untuk gaming, on-chip neural engine juga bisa digunakan untuk ray tracing denoising serta fitur kamera berbasi...

Siap Kuliah Lagi? Ini Laptop Generasi AI yang Kencang dan Stabil untuk Mahasiswa

Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Mahasiswa di berbagai penjuru negeri bersiap kembali ke kampus, bersua teman-teman seperjuangan, hingga beradaptasi dengan jadwal kuliah yang baru. Tapi back to campus bukan sekadar tentang bertemu dosen favorit atau suasana kelas yang dirindukan.  Di era saat ini, terutama bagi kamu yang tergolong dalam Generasi AI, persiapan menuju semester baru juga berarti memilih perangkat yang bisa mendukung segala aktivitas akademik dan kreatif secara maksimal. Bukan Sekadar Laptop, Tapi Partner Belajar Mahasiswa Generasi AI Tantangan mahasiswa saat ini jauh berbeda dari dulu. Kini, tugas-tugas perkuliahan tak lagi hanya menulis dan presentasi, tapi juga mencakup riset data, desain grafis, produksi video pendek, hingga eksplorasi tool berbasis AI seperti Copilot, ChatGPT, CapCut AI, atau Canva Magic Studio.  Agar semua berjalan lancar, kamu butuh laptop yang bukan hanya kencang, tapi juga cerdas, efisien, dan bisa diandalkan sepanjang hari. Laptop ...

Gara-gara Netflix Dkk, Pembajakan Kembali Naik

Dulu, kehadiran layanan streaming dianggap sebagai obat mujarab untuk memberantas pembajakan. Semua konten tersedia secara legal, dengan harga terjangkau, tanpa repot mencari situs gelap.  Namun, satu dekade setelah ledakan Netflix dan kawan-kawan, kenyataannya berbalik. Ekosistem streaming hari ini begitu terpecah, mahal, dan penuh batasan hingga justru mendorong orang kembali ke pembajakan, yang ironisnya, terasa lebih rasional dan “dewasa” bagi sebagian penonton. Data dari MUSO, perusahaan pemantau pembajakan berbasis di London, memperlihatkan tren ini dengan gamblang. Pada 2020, kunjungan ke situs pembajakan global berada di angka 130 miliar. Namun pada 2024, jumlah itu melonjak menjadi 216 miliar. Lebih dari 96 persen berasal dari streaming ilegal.  Di Swedia, seperempat responden, terutama kelompok usia 15-24 tahun, mengaku menonton konten bajakan. Angka-angka ini menegaskan: pembajakan tidak mati, hanya menunggu momen untuk bangkit kembali. Persoalan utamanya adalah fra...