Langsung ke konten utama

Cara Membersihkan Keyboard Laptop yang Baik dan Benar

Ada sebuah studi yang menarik nih guys. Menurut penelitian yang dilakukan oleh perusahaan IT CBT Nuggets, keyboard laptop dapat membawa bakteri sampai dengan 20.000 kali lebih banyak daripada dudukan toilet yang Anda gunakan. 

Yang jadi masalah, dengan banyaknya pekerjaan, sekolah, sosialisasi, dan hiburan yang kini dilakukan secara online, penggunaan laptop tentunya menjadi lebih sering.



Selain bakteri yang tak kelihatan, masalah lainnya adalah kotoran. Apakah Anda pernah mengalami kesulitan dengan banyaknya remah-remah, debu, sidik jari, bulu hewan peliharaan, atau residu lengket dan lainnya? Tentu hal ini mengganggu ya guys.


Nah tentunya akan lebih baik jika kita membersihkan keyboard laptop kita secara benar agar kita terhindar dari kuman dan bakteri. Bagaimana cara membersihkan keyboard laptop yang baik dan benar.


Sebelum memulai pembersihan, matikan laptop terlebih dahulu. Pastinya kamu tidak ingin kan, secara tidak sengaja menekan kombinasi tombol pintas yang menyebabkan bencana pada perangkat. 

Cabut juga dari charger ya, untuk mengurangi risiko korsleting jika ada uap air di dalamnya. Dan pastikan kamu sudah melakukan backup terhadap semua data penting. Jikalau terjadi kesalahan besar, datamu masih tetap aman.

Untuk membersihkan remah-remah terbesar, debu, atau kotoran lain yang berkeliaran di keyboard, balikkan laptop dan biarkan kotoran jatuh sendirinya. Ketuk perlahan bagian bawah chassis untuk menghilangkan partikel yang membandel. 

Kamu juga dapat menekan kain pembersih ke dalam ruang di antara tombol Anda, yang akan menempel dan mengambil kotoran. Jika cara tersebut belum berhasil, dekatkan keyboard dengan penyedot debu. Pastikan menggunakan alat tambahan kecil dengan pengaturan daya terendah. 



Baca juga:

Kamu juga bisa memblow keyboard-mu dengan udara kompresi kalengan. Semprotkan udara dengan pola zig-zag agar tidak ada celah yang terlewat, dan pastikan menekan semua sisi setiap tombol. 

Jika tidak memiliki udara bertekanan, kamu bisa coba perangkat lain yang menghembuskan udara. Pengering rambut yang diset di level paling rendah misalnya. Tapi jangan menyemprotkan udara langsung di bawah penutup tombol ya, karena dapat merusak elektronik yang sensitif.

Selanjutnya, bersihkan permukaan keyboard itu sendiri untuk menghilangkan kuman, kotoran dan noda. Pertama, bersihkan semuanya dengan lap desinfektan. Hindari tisu yang mengandung pemutih. 

Jika tidak memiliki tisu, kain lembut dengan sedikit alkohol gosok juga bisa digunakan. Seka keycaps satu per satu, serta area di antaranya, untuk memastikan setiap tempat pada keyboard mendapat polesan.

Jangan gunakan tisu yang terlalu basah apalagi menetes karena dapat menyebabkan korselting pada perangkat. Jangan juga menyemprotkan air atau cairan pembersih apapun langsung ke keyboard. 



Selanjutnya, bersihkan keyboard dengan lap yang bersih dan kalu punya, pakailah lap mikrofiber agar keyboard tidak lembab. 

Cobalah untuk menghindari apa pun yang bersifat abrasif dan dapat menggores tombol, seperti handuk kertas. Terakhir, keringkan keyboard dan, voila, keyboard menjadi lebih fresh dan bersih. Mengetik pun menjadi nyaman kembali. Coba deh!

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...