Langsung ke konten utama

Live View dengan Augmented Reality (AR) Hadir di Google Maps

Google sedang gencar-gencarnya meluncurkan perangkat keras miliknya yang teranyar minggu ini. Tidak ketinggalan, perusahaan mesin pencari terbesar itupun mengumumkan beberapa pembaruan pada Maps.

Pembaruan tersebut menjadikan aplikasi Google Maps bisa lebih membantu para penggunanya saat memanfaatkannya. Tak hanya itu, pembaruan membaut Google Maps menjadi lebih futuristik. 



Maps juga merupakan aplikasi yang menjadi pemandu bagi para petualang dan turis, terlebih yang belum mengetahui seluk-beluk suatu daerah tertentu. Untuk lebih membantu para penggunanya, secara khusus Google kini tengah memperluas kemampuan augmented reality (AR) yang sebenarnya telah dibenamkan dalam aplikasi Google Maps sebelumnya. 

Tahun lalu, Google memperkenalkan Live View yang merupakan fitur dengan teknologi AR untuk memandu para penggunanya berkeliling kota secara langsung. 

Kini, Google meluncurkan fitur baru yang akan membantu para pengguna memvisualisasikan lokasi bisnis dan landmark tertentu. Contohnya seperti seberapa jauh jarak yang akan pengguna tempuh serta arah mana yang pengguna perlukan untuk melakukan perjalanan untuk menjangkau tempat yang mereka tuju.

Sebagai contoh, jika Anda mencoba untuk pergi ke Menara Eifel di Paris, Anda akan melihat titik biru kecil yang memberi tahu Anda ke mana harus pergi dengan umpan langsung dari kamera ponsel Anda. 



Tentunya, fitur ini akan lebih membantu para pengguna yang kurang bisa membaca peta secara 2 dimensi. Contohnya seperti di bawah ini:

Saat ini, Google juga mengatakan pembaruan tersebut memperluas fungsi Live View sehingga dapat digunakan sebagai navigasi multi-moda. 

Misalnya, Anda mengikuti petunjuk arah stasiun kereta api di Google Maps. Setelah Anda keluar dari stasiun, Anda dapat akan dapat langsung menggunakan Live View untuk menyesuaikan diri dan mulai berjalan ke arah yang benar. 

Anda juga akan dapat mengakses Live View saat mengirim dan menerima lokasi di ponsel Anda.



Baca juga:

 
Terakhir, Google mengatakan,  pin  yang dibuat pada pembaruan ini memperlihatkan lokasi lebih akurat dengan memperhitungkan ketinggian tempat. Google berharap, dengan ini para pengguna dapat menghindari kebingungan saat tempat yang dituju berada pada ketinggian yang berbeda dari lokasi yang pengguna telah lalui sebelumnya. Sebagai gambaran, perbedaan ketinggian terkadang menyebabkan lokasi penyematan pin menjadi aneh di Maps.
 
Pada gambar di atas, Anda dapat melihat sebelum dan sesudah bagaimana Maps akan menampilkan jalan terdekat yang berada di puncak bukit.


 Sayangnya Live View ini baru akan rilis beberapa minggu lagi dan rencananya hanya ada 25 kota yang akan Google jadikan percobaan awal untuk pembaruan Live View AR ini. 

Semoga setelah ini, Augmented Reality dan Live View segera hadir di peta di Indonesia ya guys.

Postingan Populer

Review Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA. Laptop Tipis Premium dengan Prosesor Kencang

Di tengah meningkatnya adopsi layar OLED pada laptop consumer portable performa tinggi, Asus kembali mengukuhkan posisinya lewat Zenbook 14 OLED UX3405CA. Laptop tipis ini merupakan sebuah laptop 14 inci yang tidak hanya memprioritaskan estetika dan portabilitas, tetapi juga menghadirkan inovasi yang relevan untuk kebutuhan produktivitas modern dan penggunaan hybrid. Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA hadir sebagai penyempurnaan dari generasi sebelumnya, dengan membawa layar OLED yang semakin matang, performa chip Intel Core Ultra yang lebih cepat dan efisien, serta peningkatan kualitas desain yang membuatnya lebih ergonomis. Ia juga sudah menggunakan RAM 32GB serta storage SSD 1TB. Aman untuk menghindari lonjakan kenaikan harga di 2026 mendatang. Ya, laptop Asus yang satu ini dirancang untuk pengguna profesional, mahasiswa, kreator kasual, dan pekerja hybrid yang membutuhkan perangkat portabel dengan kualitas layar terbaik dan performa stabil sepanjang hari. Pada review kali ini, kita aka...

Hp Oppo Murah Ini Cuma 1 Jutaan

Oppo belum lama ini menggelar smartphone terbarunya ke pasaran Indonesia. Spesifikasinya mengagumkan, apalagi fitur kameranya. Ya, Oppo Reno 10x Zoom menawarkan kemampuan fotografi yang mumpuni, sekaligus performa perangkat yang hebat. Meski demikian, ada harga ada rupa. Smartphone tersebut dipasarkan dengan harga yang tidak murah, yakni Rp12,999 juta untuk versi dengan RAM 8GB dan storage 256GB. Mahal? Tentu saja tidak, jika melihat spesifikasi yang disediakan di dalamnya. Sayangnya, tidak semua pengguna mampu membeli smartphone Oppo dengan harga yang tergolong fantastis tersebut. Cukup banyak di antara kita yang ingin membeli hp Oppo murah yang harganya kalau bisa di bawah Rp1 juta. Kalau tidak ada pun, kalau bisa harganya masih Rp1 jutaan. Alias di bawah Rp2 juta. Nah, kalau sudah begitu, apa pilihan yang bisa kita dapatkan? Berikut ini pilihannya: Harga HP Oppo Murah di 2019: Untuk smartphone alias hp Oppo murah di harga 1 jutaan, dipastikan Anda sudah mendapatkan pe...

Harga RAM Naik Tajam, Laptop 8GB Akan Jadi Standar Baru

Kenaikan harga RAM kembali menjadi sorotan setelah laporan terbaru TrendForce mengungkap terjadinya kelangkaan DRAM yang kian parah di sepanjang rantai pasok global. Situasi ini tidak hanya mendorong harga komponen memori ke level yang lebih tinggi, tetapi juga memaksa produsen laptop melakukan penyesuaian spesifikasi demi menjaga ketersediaan produk dan margin keuntungan. Menurut TrendForce, kondisi pasokan DRAM kini telah mencapai level yang oleh para produsen disebut “mengkhawatirkan”. Dampaknya terasa langsung pada strategi konfigurasi produk.  Banyak vendor laptop mulai mengunci spesifikasi RAM lebih rendah sebagai standar, sembari menaikkan harga untuk varian dengan kapasitas memori lebih besar. Langkah ini dinilai sebagai kompromi untuk menjaga kelangsungan produksi di tengah pasokan yang semakin ketat. Segmen notebook kelas menengah, yang selama ini menjadi tulang punggung pasar PC, mulai bergeser ke konfigurasi 8GB RAM sebagai default. Perubahan ini bukan didorong oleh keb...

Asus Klaim Marketshare Monitor OLED Terbesar di 2025

Asus secara resmi mengumumkan pencapaiannya sebagai pemimpin pasar monitor OLED global pada tahun 2025. Berdasarkan data dari lembaga riset independen TrendForce, Asus kini menguasai sekitar 21,9 persen pangsa pasar monitor OLED dunia, melampaui para kompetitor dan menegaskan posisinya di segmen yang tengah bertumbuh pesat ini. Pencapaian tersebut mencerminkan strategi Asus yang tidak hanya berfokus pada spesifikasi teknis, tetapi juga pada pengalaman pengguna secara menyeluruh. Prestasi serupa juga diraih Asus yang menjadi pionir dengan menghadirkan lini laptop Asus OLED mulai dari segmen flagship sampai entry level. Sebagai gambaran, di sepanjang 2025, Asus memperluas portofolio monitor OLED dengan mengadopsi teknologi QD-OLED dan WOLED untuk berbagai segmen, mulai dari gaming, profesional, hingga kreator konten. Pendekatan ini memungkinkan Asus menghadirkan solusi yang lebih relevan bagi kebutuhan pengguna yang beragam. Berbagai inovasi turut menjadi faktor pembeda, termasuk OLED Ca...

Cara Mematikan Fitur AI Meta di Facebook dan Instagram

AI saat ini sudah ada di mana-mana. Kadang kita membutuhkannya, tapi banyak juga yang sebenarnya tidak atau belum butuh, tapi terpaksa mengaktifkan AI karena fitur tersebut tersedia secara default di sistem Anda. Nah, buat Anda yang tidak atau belum butuh fitur AI di platform Meta, baik Facebook ataupun Instagram, coba ikuti langkah-langkah berikut ini:Buka Pengaturan (Settings): Buka aplikasi Facebook atau Instagram di perangkat Anda. Akses Pusat Privasi (Privacy Center) Buka menu utama (biasanya ikon tiga garis atau gambar profil). Cari dan pilih "Settings & Privacy" (Pengaturan & Privasi), lalu ketuk "Settings" (Pengaturan). Gulir ke bawah dan cari bagian "Privacy Center" (Pusat Privasi). Temukan Opsi AI: Di dalam Pusat Privasi, cari opsi yang berkaitan dengan kontrol kecerdasan buatan atau AI, yang mungkin diberi label "AI at Meta". Kelola Data dan Interaksi AI: Di bagian ini, Anda akan menemukan pengaturan tentang cara Meta menggunak...