Langsung ke konten utama

Reon Pocket, AC Portabel Mini dari Sony

Bagi Anda yang sekarang tengah menjalani new normal mungkin Anda akan merasa sensasi seperti baru saja keluar dari kerangkeng. Seru ya guys, bisa kembali beraktivitas termasuk berolahraga demi menjaga kesehatan.

Tetapi tentunya, meski sudah bisa keluar rumah, Anda tetap harus menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjalankan social distancing dan harus rajin cuci tangan.


Dan buat Anda yang ingin melakukan berbagai aktivitas di luar rumah secara lebih leluasa, termasuk berolahraga outdoor seperti lari ataupun bersepeda, kini ada solusinya. Atau kalaupun ingin melakukan aktivitas lain, di masa yang sudah memasuki musim panas kali ini, beraktivitas di luar rumah kadang cukup membuat gerah.


Untuk membantu para pengguna yang membutuhkan, Sony mengeluarkan perangkat unik yakni Reon Pocket, yang diproduksi melalui platform First Flight, sebuah startup incubator dengan platform crowdfunding.


First Flight ini sendiri sebelumnya telah menghasilkan produk seperti jam tangan FES E Ink, remote universal, rumah pintar Huis dan jam tangan modular Wena Wrist.

Produk baru yang diberi nama Reon pocket tersebut memiliki desain yang kompak dan portable. Perangkat ini juga dilapisi plastik putih seukuran telapak tangan yang ramping dan mengisi daya melalui USB-C dan dapat terhubung ke ponsel iOS atau Android dengan menggunakan konektivitas Bluetooth.

Terdapat bantalan silikon di bagian belakang agar dapat digunakan dengan nyaman saat bersentuhan dengan kulit Anda.

AC portable Reon Pocket menggunakan efek Peltier untuk mendinginkan atau menghangatkan diri dengan menyerap dan melepaskan panas. Pada saat pembelian, Anda akan mendapat  kaus V-neck khusus Sony dengan sebuah saku di punggung bagian dalam untuk menjaga perangkat tetap berada di antara tulang belikat Anda.


Baca juga:

Alat ini akan terhubung lewat aplikasi pada ponsel dan akan memberi Anda kontrol langsung dengan pengaturan suhu Reon Pocket itu sendiri. Terdapat tiga tingkat suhu dingin ditambah mode tambahan yang membatasi alat selama dua menit dan kontrol untuk kecepatan "kipas angin."

Anda juga dapat mengatur mode otomatis setiap kali Anda menghidupkan perangkat dengan tombol daya sendiri tanpa menggunakan aplikasi.

Perangkat ini sendiri relatif ringan. Ia hanya berbobot sekitar 80 gram dan efeknya penggunaannya tidak terlalu terasa mengganggu, khususnya jika Anda menggunakan bahan kaos. Ia tidak terlalu menonjol di bawah lapisan pakaian lain.

Saat digunakan, alat ini dapat mengurangi suhu permukaan tubuh Anda hingga 13°C. Misalnya dari 36°C menjadi 23°C. Efeknya akan terasa di sekitar alat tersebut disisipkan.


Pada dasarnya, Reon Pocket akan membuat sensasi dingin hanya pada tempatnya di sisipkan namun Anda akan tetap merasa panas dan berkeringat karena aktivitas olahraga dan lingkungan Anda. Artinya, alat ini sangat cocok untuk pendingin local.

Saat ini, Reon Pocket sudah beredar secara eksklusif di Jepang. Harganya 13.000 yen  untuk perangkat itu sendiri, dan kaus bawah (tersedia dalam warna putih atau krem) masing-masing 1.800 yen ($17). Aplikasi ini berfungsi dalam bahasa Inggris, jika Anda ingin membelinya.

Postingan Populer

Review ASUS Gaming K16 (K3605). Laptop Gaming Murah, Laptop untuk Sekolah dan Kuliah

Banyak laptop murah yang memang mampu menjalankan game ringan, namun mudah kewalahan saat berhadapan dengan judul-judul AAA atau kebutuhan multitasking berat. Padahal, tren laptop gaming saat ini tidak hanya terbatas pada hiburan.  Mahasiswa jurusan desain, arsitektur, hingga komunikasi visual juga membutuhkan laptop dengan GPU diskrit untuk menunjang software grafis dan editing. Akhirnya, laptop gaming murah pun berkembang menjadi solusi serbaguna, bukan sekadar perangkat untuk bermain, tetapi juga untuk belajar dan bekerja. Asus, sebagai pemain besar di industri laptop, menangkap peluang tersebut melalui seri Asus Gaming K16 K3605. Dengan kombinasi prosesor Intel Core H-series, GPU NVIDIA GeForce RTX 3050, layar 144Hz, dan RAM 16GB, laptop ini menjanjikan performa yang seimbang untuk gaming sekaligus produktivitas.  Tak hanya itu, harga yang masih terjangkau untuk segmennya, bahkan tergolong laptop gaming murah, membuat Asus Gaming K16 menjadi opsi menarik bagi pengguna muda...

Asus Dominasi Pasar Copilot+ PC di Indonesia dengan 60% Market Share

Industri laptop global kini memasuki era baru dengan hadirnya laptop AI, termasuk Copilot+ PC yang dirilis sejak 2025. Perangkat ini dirancang untuk menjawab kebutuhan komputasi modern yang semakin bergantung pada kecerdasan buatan.  Di Indonesia, tren tersebut berkembang pesat, dan Asus berhasil mencatatkan pencapaian signifikan dengan menguasai 60% pangsa pasar Copilot+ PC. Posisi ini menegaskan Asus sebagai pemimpin pasar yang mampu menghadirkan kombinasi teknologi mutakhir, ekosistem aplikasi AI, serta dukungan layanan purna jual yang komprehensif. Salah satu faktor utama keberhasilan Asus adalah kehadiran seri laptop AI dengan NPU 45+ TOPS, melampaui standar 40 TOPS yang ditetapkan Microsoft untuk Copilot+ PC. Performa ini didukung oleh prosesor terbaru dari Intel, AMD, dan Qualcomm yang bukan hanya unggul dalam komputasi AI, tetapi juga hemat daya.  Hasil pengujian internal menunjukkan daya tahan baterai lebih dari 20 jam, menjadikan laptop Asus salah satu yang paling ef...

Qualcomm Siapkan Snapdragon 8 Elite Gen 5 Khusus untuk Samsung Galaxy S26

Qualcomm siap mengguncang pasar smartphone dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5, prosesor yang diklaim tercepat di dunia. Samsung Galaxy S26 akan mendapat versi spesial dengan kecepatan hingga 4,74 GHz, lebih tinggi dibanding varian standar 4,61 GHz yang akan digunakan Xiaomi, Honor, iQOO, OnePlus, dan Realme. Chip ini mengusung arsitektur 2+6 core layout dengan dua core performa hingga 4,61 GHz dan enam core efisiensi pada 3,63 GHz. Di sisi grafis, Adreno 840 GPU dengan clock 1,2 GHz menjanjikan performa tinggi untuk gaming maupun aplikasi berbasis AI. Bocoran benchmark menyebut Snapdragon 8 Elite Gen 5 menembus 4 juta poin di AnTuTu v11, jauh di atas rekor lama sekitar 2,66 juta. Menurut CEO Qualcomm, Cristiano Amon, keunggulan prosesor baru ini bukan hanya soal kecepatan. “Kepemimpinan kami dalam pemrosesan AI, komputasi berperforma tinggi dan hemat daya, serta konektivitas canggih, menempatkan Qualcomm sebagai platform pilihan industri saat AI berkembang di edge,” ujarnya dalam laporan ...

Intel Core Ultra 5 235HX: Prosesor Laptop Menengah dengan Performa Kelas Atas

Intel mungkin dikritik karena Arrow Lake desktop yang melempem, tetapi lini mobile Arrow Lake-HX justru mengejutkan. Core Ultra 5 235HX, prosesor kelas menengah, muncul di PassMark dengan skor 4.708 single-thread dan 40.122 multi-thread, cukup untuk membuat hierarki CPU Intel sendiri berantakan. Meski tanpa Hyper-Threading dan hanya mengandalkan 14 core, chip ini mencatat lonjakan 38 persen multi-thread dibanding Core i5-14500HX. Dengan P-Cores hingga 5,1 GHz, E-Cores 4,5 GHz, TDP 55W dan turbo 160W, spesifikasinya tampak biasa saja. Namun hasilnya, ia justru mengungguli prosesor dengan core lebih banyak. Yang paling memalukan bagi Intel, Ultra 5 235HX mampu mengalahkan Core i7-14700HX (18 persen lebih cepat single-thread, 7 persen multi-thread) dan bahkan menyalip Core i9-14900HX di single-thread dengan keunggulan 11 persen. Di multi-thread, ia hanya tertinggal 11 persen dari sang flagship. Bagi AMD, hasil ini juga menyesakkan. Ultra 5 235HX melampaui Ryzen 7 9800X3D dan Ryzen 9 9955H...

Musim Kemarau Tetap Hujan di Indonesia. Apa Penyebabnya?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia mengalami kemarau basah tahun ini. Fenomena ini ditandai dengan curah hujan yang tetap tinggi meski berada pada periode musim kemarau. Apa Itu Kemarau Basah? Menurut BMKG, kemarau basah adalah kondisi curah hujan di atas normal pada musim kemarau. Biasanya, musim kering dipengaruhi monsun Australia yang membawa udara kering. Namun, tahun ini monsun tersebut melemah sehingga suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat. Akibatnya, uap air lebih banyak dan awan hujan mudah terbentuk. Inilah penyebab utama munculnya kemarau basah di Indonesia. Selain itu, faktor lain yang memperkuat pembentukan hujan adalah gelombang Kelvin, konvergensi angin, dan labilitas atmosfer lokal. Kombinasi ini mempercepat pertumbuhan awan hujan di berbagai wilayah. Sejak awal Agustus, BMKG mencatat peningkatan hujan dengan intensitas ekstrem di berbagai provinsi, seperti Kepulauan Riau, Jambi, Banten, Jakarta, Kalimantan Barat, Su...