Langsung ke konten utama

Sony ZV1 Segera Hadir di Indonesia

Vlogging merupakan kegiatan yang ramai dilakukan oleh masyarakat masa kini. Hasil dari kegiatan ini biasanya di unggah khalayak di laman YouTube masing-masing. Untuk hasil video yang terbaik maka dibutuhkan kamera yang layak untuk digunakan.

Untuk itu, sejumlah produsen kamera berlomba-lomba menghadirkan perangkat barunya yang ditujukan untuk para vlogger. Salah satunya adalah seperti yang dilakukan Sony.




Sony sendiri memang sudah terkenal dengan produk kameranya. Baru-baru ini Sony meluncurkan kamera terbaru mereka dengan kode ZV-1. Kamera yang compact ini digadang-gadang sebagai kamera yang dapat diandalkan untuk kegiatan vlogging. Sony mengatakan bahwa kamera compact selfie teranyar mereka mengkombinasikan teknologi yang lebih mutakhir dengan beragam fitur yang mudah digunakan bagi para pengguna.

Kazuteru Makiyama, President Director PT Sony Indonesia menerangkan bahwa alasan mengapa kamera ini dibuat adalah untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat akan perangkat kamera berkualitas dan  mudah digunakan untuk merekam video.


Sony mengklaim bahwa mereka mendengarkan permintaan konsumennya. Selain itu ia menambahkan, kamera ini merupakan hasil masukan langsung dari komunitas pecinta Sony.

Hal menarik dari kamera ZV-1 ini  memiliki sensor gambar Exmor RS CMOS 1 inci. Untuk  lensanya sendiri, Sony melengkapi kamera ini dengan Zeiss Vario-Sonnar T.

Lensa ini merupakan jenis lensa zoom dengan rentang focal length 24-70mm  yang setara dengan kamera format 35 mm. Kamera ini juga diklaim dapat menciptakan efek blur atau bokeh yang mulus meski dalam rentang focal length terpanjang sekalipun. Sedangkan untuk Aperture atau pengendali pencahayaan gelap terang memiliki rentang bukaan f/1.8 – f/2.8.

Kamera Sony ZV-1 memiliki performa autofocus (AF) yang handal dengan akurasi dan kecepatan tinggi untuk menentukan titik fokus subjek, sekalipun objek bergerak cepat  karena stabilisasi gambar unggulan, Pada saat merekam video dalam mode HD, metode stabilisasi optik dan elektronik digabungkan untuk mengurangi guncangan hingga 11 kali lipat dari SteadyShot standar.

Sony ZV-1 dilengkapi dengan prosesor gambar BIONZ X generasi baru dengan LSI front-end, memberikan gambar dengan resolusi tinggi dan minim distorsi berkas warna sehingga hasilnya tetap tajam dalam kondisi cahaya apapun. Kamera ini pun dapat digunakan untuk selfie karena dapat mengoptimalkan warna dan kecerahan wajah secara konsisten.




Baca Juga : 

Fitur Video Real-time Eye AF dan Real-time dalam kamera ini dapat mempertahankan fokus pada objek yang diinginkan atau ketika objek berada di lingkungan yang ramai. Fitur lainnya adalah fitur Tracking yang memungkinkan kamera mengalihkan fokus ke banyak objek secara mulus.

Kamera ini memiliki resolusi 20 MP untuk gambar yang dihasilkan. Sedangkan  resolusi ketika merekam video  adalah 4K dengan ‘full pixel readout’ atau tanpa gangguan sensor cropping. Layar LCD dari ZV-1 memiliki LCD vari-angle, dalam hal ini merupakan kali pertama kamera Compact dari Sony menggunakannya. Layar LCD jenis ini membantu para pengguna untuk  lebih mudah merekam atau memotret dari berbagai sudut pandang.




Saat ini harga untuk kamera yang digadang untuk vlogging ini berkisar USD799 (Rp11 jutaan). Agar videomu lebih bagus dalam segi kualitas nampaknya harus sedikit menambah anggaranmu untuk kamera ini.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...