Langsung ke konten utama

Telkomsel VoLTE Hadir Sebagai Gebrakan Menuju 5G

Telkomsel tengah gencar dalam pengembangan dan implementasi jaringan 5G di Indonesia. Ini tentunya merupakan langkah awal perusahaan untuk menghadirkan layanan jaringan 5G yang akan sangat penting di masa depan.

Seperti diketahui, di masa depan, semua didesak untuk terus bergerak maju dengan kecepatan tinggi, sesuai dengan perkembangan zaman yang menuntut untuk melakukan aktifitas serba cepat.


Sebelum menghadirkan layanan 5G, kini Telkomsel mulai menyediakan layanan Voice Over LTE atau disingkat menjadi VoLTE. Proyek Telkomsel ini berfokus pada perluasan jangkauan daerah dan mitra ponsel yang mendukung layanan VoLTE. Mitra pada jaringan VoLTE saat ini adalah Xiaomi, Samsung, Huawei dan Vivo.

Daftar smartphone yang mendukung VoLTE Telkomsel sendiri dapat dilihat di link berikut.



Untuk saat ini, wilayah cakupan dari layanan Telkomsel VoLTE ini lebih diperluas yang sebelumnya telah sukses pada wilayah Jadetabek dan Surabaya pada awal Mei lalu kini telah diperluas ke wilayah Bogor untuk daerah di Jawa Barat dan Sidoarjo untuk wilayah di Jawa Timur.

Menurut Setyanto Hantoro, Direktur Utama Telkomsel, pihaknya akan terus memperluas ketersediaan VoLTE bagi banyak pelanggan. Mulai dari cakupan wilayah maupun jenis dan jumlah perangkat yang tersedia akan bertambah dan layanan tersebut dapat dinikmati  oleh seluruh pelanggan telkomsel di seluruh Indonesia.


Baca juga:

Keunggulan dari layanan yang berbasis jaringan 4G LTE ini di antaranya internet yang digunakan saat melakukan panggilan telepon tidak akan terputus atau jaringannya turun ke 3G atau 4G. Dampaknya, smartphone dapat menghemat baterai dan tidak cepat panas.

Di samping itu, panggilan telepon dengan jaringan VoLTE akan memiliki suara yang lebih jernih  ketimbang 3G. Kualitasnya High Definition atau HD yang di klaim Telkomsel suaranya lebih jernih ketimbang WhatsApp call.

Selain itu VoLTE ini memungkinkan panggilan yang digunakan pelanggan lebih cepat tersambung serta layanan ini dapat digunakan untuk layanan video call.

Saat ini, layanan VoLTE berada pada tahap soft launch yang hanya dapat digunakan secara terbatas oleh pelanggan terpilih yang berada pada wilayah jangkauan layanan ini. Untuk dapat menggunakannya, user harus memakai kartu yang dapat mendukung layanan 4G atau uSIM Telkomsel dan pada perangkat mitra yang mendukung jaringan ini. 

Untuk dapat menikmati layanan ini, pastikan Anda memenuhi syarat dan yang terpenting Anda menggunakan kartu dengan layanan 4G. Selanjutnya Anda dapat mengeceknya melalui layanan telkomsel pada *888*46#.

Data pengguna Telkomsel VoLTE saat ini menyebutkan, sudah terdapat 300.000 pelanggan terpilih yang dapat menggunakan dan menikmati keunggulan layanan VoLTE.


Pada Tahap soft launch ini, Telkomsel akan terus memonitor kualitas layanannya serta memantau kepuasan pelanggan yang dapat menjadi masukan untuk pengembangan layanan VoLTE.

Tarif yang dikenakan pada layanan VoLTE akan sama dengan panggilan telepon biasa. Paket promo selama Juni 2020 akan dikenakan bebas telpon  pada hari Sabtu dan Minggu dan tarifnya hanya Rp10. Untuk cara penggunaan serta promo dari Telkomsel VoLTE lebih lengkapnya kita dapat melihat pada aplikasi MyTelkomsel.

Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Sony Xperia: Bertahan demi Gengsi, Bukan Demi Pasar

Sony tampaknya masih enggan mengakui bahwa divisi ponsel pintarnya, Xperia, sudah lama kehilangan relevansi. Dalam laporan keuangan terbaru, CFO Sony, Lin Tao, bersikeras menyebut Xperia sebagai “bisnis yang sangat penting” bagi masa depan perusahaan.  Masalahnya, sulit menemukan data penjualan atau pangsa pasar yang mendukung klaim sang CFO tersebut. Realitasnya, Xperia juga sudah lama menjadi bayang-bayang dari kejayaan masa lalu. Seperti diketahui, Sony sudah lama menarik diri dari pasar AS, melemah di pasar Jepang, bahkan menghentikan produksi tahun ini. Rumor soal mundurnya Sony dari Eropa semakin memperkuat kesan bahwa Xperia kini hanya hidup di lingkaran penggemar fanatik yang semakin sedikit, serta dengan peluncuran produk yang jarang dan distribusi terbatas. Ucapan Lin Tao tentang “menghargai teknologi komunikasi” yang telah dikembangkan lama memang masuk akal. Teknologi kamera dan komponen Xperia sering kali dipakai di lini produk lain Sony, seperti kamera mirrorless atau...

Nvidia Siapkan RTX 50 SUPER untuk Libur Akhir Tahun

Rumor panas dari TweakTown menyebutkan bahwa Nvidia tengah menyiapkan kartu grafis RTX 50 SUPER untuk rilis akhir 2025. Targetnya jelas: menggaet momentum belanja liburan dan memancing gelombang upgrade PC menjelang tahun baru.  Langkah ini terasa seperti strategi klasik Nvidia. Masuk dengan produk “baru” di momen konsumen sedang lapar teknologi. Namun, mari kita jujur: label “SUPER” jarang berarti lompatan besar. Berdasarkan bocoran, RTX 5080 SUPER akan membawa 24GB VRAM, sedangkan RTX 5070 Ti SUPER menawarkan 18GB VRAM. Angka yang impresif di brosur, tapi tetap saja, ini lebih ke pamer kapasitas memori daripada revolusi arsitektur. Tidak ada kabar soal peningkatan signifikan pada performa inti Blackwell, sehingga besar kemungkinan ini hanya penyegaran kosmetik dengan sedikit bumbu marketing. Nvidia sendiri sedang berada di posisi aneh. Peluncuran awal RTX 50 series tidak sepenuhnya sukses, dengan stok melimpah di kelas atas yang sulit terserap pasar. SUPER refresh ini bisa jadi c...

Oxmiq Labs Siap Guncang Dominasi GPU Nvidia

Raja Koduri, mantan arsitek GPU di AMD dan Intel, kembali ke panggung lewat startup barunya, Oxmiq Labs, dengan ambisi mengguncang dominasi Nvidia di pasar AI. Misinya? Merombak total ekosistem GPU yang ada saat ini. Caranya adalah lewat pendekatan "Software First" yang menjanjikan kompatibilitas aplikasi CUDA berbasis Python di berbagai hardware. Yang menarik, semua rencananya akan dapat dilakukan tanpa modifikasi kode. Oxmiq membawa arsitektur baru bernama OXCORE, yang memadukan unit scalar, vector, dan tensor, serta desain chiplet OXQUILT yang memungkinkan produsen merakit komponen komputasi layaknya Lego. Strategi ini diklaim bisa memangkas biaya R&D dan mempercepat pengembangan dari perangkat kecil hingga data center. Mitra besar seperti Tenstorrent dan MediaTek sudah masuk ke daftar pendukung awal. Namun, di balik jargon futuristis seperti “Atoms to Agents”, ada tantangan besar: membangun ekosistem dan perangkat lunak yang cukup matang untuk menandingi CUDA yang sud...

GPT-5 Resmi Meluncur. Fitur, Kelebihan, dan Hype di Balik AI Terbaru OpenAI

OpenAI akhirnya merilis GPT-5, penerus GPT-4 yang sudah ditunggu peluncurannya selama lebih dari dua tahun terakhir. Dalam pengumumannya, CEO Sam Altman menyebutnya sebagai “peningkatan besar” menuju visi AGI (Artificial General Intelligence).  Perusahaan senilai US$300 miliar ini mengklaim GPT-5 unggul di sains, matematika, dan coding, meski pengguna gratis akan cepat merasakan batasan kuota. Sorotan utamanya ada pada fitur “vibe coding”, konsep software-on-demand yang memungkinkan pengguna melempar prompt dan langsung mendapatkan kode jadi. Secara teknis, GPT-5 memang mencetak poin penting: mengalahkan model Anthropic di SWE-bench Verified, standar industri untuk mengukur kemampuan coding AI. Beberapa pemain besar mulai tergoda, seperti CEO Anysphere, Michael Truell, yang menyebut GPT-5 “remarkably intelligent”. Jika adopsi ini meluas, pendapatan tahunan OpenAI yang kini di angka US$12 miliar bisa melonjak ke US$20 miliar pada 2025.  Namun demikian, lembaga riset Gartner men...