Langsung ke konten utama

Kerugian Menggunakan Handphone Black Market

Handphone Black Market atau illegal memang menggiurkan. Bagaimana tidak, harganya miring dan murah dibandingkan dengan handphone yang legal. Kadang, selisih harganya pun cukup signifikan. Dan banyak pula smartphone yang sangat menarik untuk dimiliki tidak dijual resmi di Indonesia.

Saat ini pemerintah memang sudah menggelar peraturan untuk memblokir peredaran keberadaan handphone jenis ini. Namun demikian, ternyata pelaksanaan blokir IMEI yang jadi ujung tombang penerapan perturan tersebut belum berjalan.


Meski demikian, kita tentu sebaiknya tidak lagi menggunakan ponsel black market. Pasalnya, ada banyak kerugian menggunakan handphone black market tersebut. Apa saja? Berikut ini beberapa di antaranya:


Tidak Memiliki Garansi
Jika handphone Anda rusak, perangkat tersebut tidak dapat ditukar dengan yang baru atau menggunakan kartu garansi karena barangnya merupakan hasil jual putus. Jadi rugi ya guys kalau sampai kita dapat handphone error tapi tidak bisa ditukar atau diperbaiki di service centernya.

Tidak Memiliki IMEI
Handphone buatan manapun, mau lokal atau impor pasti memiliki nomor IMEI atau Internasional Mobile Equipment Identity (IMEI). Nomor ini dapat diketahui melalui langkah untuk pengecekan nomor, atau dari informasi di boks pembeliannya. Nomor IMEI sendiri memiliki 14 hingga 16 digit.
Nomor ini dapat digunakan sebagai alat pelacakan jikalau handphone Anda dicuri. Anda bisa melaporkannya ke polisi dan polisi akan melacaknya, dengan bantuan operator selular.



Dijual di Toko Online yang Tidak Terverifikasi
Banyak handphone illegal yang dijual di toko  online yang tidak memiliki toko fisik dengan iming-iming hanphone orisinal tapi ternyata bodong. Jangan hanya saling percaya saja guys, kalau membeli di toko online. Harus banyak cross check ya.

Tidak Terdaftar
Terverifikasinya handphone dapat dibuktikan melalui situs sertifikasi.postel.go.id. Caranya, masuk ke situs tersebut, buka tab bertuliskan “Daftar Sertifikat” lalu pilih “Sertifikat Berlaku”. Masukkan nomor sertifikat yang tertera pada label di kotak kemasan Handphone Anda. Jika sesuai maka handphone mu dapat dipastikan legal.

Baca juga:



Aturan IMEI
Sebagai informasi, aturan International Mobile Equipment Identity atau IMEI telah berlaku dari 18 April lalu. Namun black market masih saja ditemukan di pasaran. Parahnya handphone-handphone tersebut masih dapat digunakan dan tidak di blokir.

Menurut Ketua Umum APSI Hasan Aula, pihaknya masih menemukan toko-toko yang menjual barang black market. Dan setelah mereka coba dan aktifkan, ternyata handphone tersebut masih dapat dioperasikan di jalur operator selular di Indonesia.

Selain itu, peredaran handphone illegal ini pun masih marak dijual di situs belanja online di Indonesia. Salah satunya adalah Apple iPhone SE 2 yang baru dirilis namun belum masuk ke pasar Indonesia.



Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa belum diblokirnya handphone Black Market karena alat yang dipakai saat ini belum optimal. Mesin tersebut bernama mesin validasi nomor IMEI atau Central Equipment Identity Register (CEIR).

Kemenperin selama ini masih menggunakan CEIR versi cloud untuk mendata handphone black market yang ada di pasaran. Mesin CEIR yang bukan cloud baru akan diterima Kemenperin pada 24 Agustus 2020 mendatang, meski ia berharap alatnya bisa datang lebih cepat dari waktu yang diharapkan.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...