Langsung ke konten utama

Review Asus TUF Gaming A15 FX506VI. Dengan Ryzen 7 dan RTX 2060!

Anda senang bermain game? Ada kabar gembira. Asus menghadirkan varian laptop gaming murah-meriah terbarunya yakni seri TUF Gaming A15 FX506. Di official store AMD Indonesia di Tokopedia, produk ini sudah bisa dibeli di harga Rp15,499 juta. Harganya pun sedang discount dari Rp15,799. Lumayan

Eits, kalau Anda berpikir harganya mahal, tunggu dulu. Asus TUF Gaming A15 FX506 sudah diperkuat oleh prosesor AMD paling hebat saat ini yakni dari lini Ryzen 4000 series. Prosesor tersebut, merupakan prosesor PC pertama di dunia yang dibuat dengan teknologi 7 nanometer.


Dengan teknologi manufaktur baru, selain prosesor bisa dibuat lebih hemat energi, performanya pun meningkat sangat jauh dibanding versi sebelumnya. Bahkan prosesor AMD di seri ini akhirnya berhasil mengalahkan performa prosesor Intel terbaik yang ada di pasaran. Luar biasa bukan?


Oke, mari kita intip secara singkat seperti apa laptop teranyar Asus TUF Gaming yang satu ini.

Desain
Dari sisi desain, akhirnya TUF Gaming kini mulai percaya diri. Di bagian cover depan laptop, ia sudah tidak lagi menggunakan logo Asus, melainkan logo sendiri, yakni TUF Gaming. Ini menandakan dimulainya era baru di lini produk yang bersangkutan.

Logonya Asus TUF Gaming tersebut saat ini memang tidak menyala. Tetapi kalau melihat tindak-tanduk Asus, bukan tidak mungkin dalam beberapa waktu ke depan, logo tersebut akan menyala dan bahkan dengan warna RGB.


Kebetulan, produk yang kami dapatkan hadir dengan warna Fortress Gray, yang didesain dengan empat buah skrup di sudut-sudutnya untuk menambah nuansa militer di sana. Model ini juga menggunakan chassis berbahan metal, sehingga lebih kuat secara strukturnya, hingga ia pun lolos sertifikasi military grade.

Keyboard laptop ini hadir dengan tombol WASD yang diberi warna transparan, seperti layaknya milik ROG seri Strix. Ia juga memiliki backlit dan warnanya pun sudah RGB. Semuanya bisa diatur lewat software khas Asus yakni Armoury Crate. Persis punya ROG.


Di area touchpad, Asus memang tidak memberikan fingerprint sensor seperti layaknya VivoBook, ZenBook atau ExpertBook yang mengutamakan keamanan. Tetapi, ia menggunakan tombol klik kiri dan kanan fisik yang mantap saat ditekan. Ini lebih penting untuk sebuah laptop gaming.

Dari keyboard-nya juga, Anda bisa mengatur kecepatan putaran kipas pendingin. Pilihannya ada Performance untuk Anda yang sedang bekerja produktif. Turbo untuk Anda yang sedang bermain game secara intens, atau Silence kalau Anda sedang  tidak bermain game dan ingin menikmati Netflix tanpa terganggu bisingnya suara kipas.

Sama halnya seperti laptop gaming Asus lainnya, penempatan tombol power pun dipisah dari jejeran tombol keyboard. Ini penting. Bayangkan kalau Anda sedang serius bertempur lalu tertekan tombol power, bahaya bukan?


Fitur
Dari aspek kelengkapan port konektivitas, di kanan dan kiri laptop ini tersedia banyak port seperti layaknya ROG. Mulai dari USB 3.2, USB Type-C  yang mendukung Display Port, HDMI berukuran penuh, serta tentunya audio combo jack.


Tongkrongan laptop ini juga keren. Memang tidak segarang ROG, karena segmennya merupakan untuk entry gaming, tetapi ia sudah punya aura gamers yang kuat. Pembuangan udara panas berdesain honeycomb yang berada di belakang laptop pun dilengkapi dengan kipas berteknologi anti-dust agar pendinginan lebih optimal. 


Di bagian bawah laptop Asus jug memberikan ventilasi bertekstur heksagonal untuk lebih meningkatkan pendinginan. Pembuangan udara panas ke arah belakang juga membuat para gamers lebih nyaman meskipun bermain dalam durasi lama. Untuk temperaturnya sendiri, Anda bisa menyimak lewat software Armoury Crate.


Dari sisi layar, laptop ini menggunakan layar 15 inci dengan resolusi Full HD. Yang menarik, layar tersebut mendukung refresh rate 144Hz dan mendukung Adaptive Sync, sehingga bermain game pun terasa lebih nyaman. Meski demikian, ia memang hanya menawarkan tingkat detail warna sebesar 60% SRGB, masih sangat jauh tertinggal dibanding seri ROG Zephyrus misalnya. Tapi ini tentu sangat wajar.

Di samping layar, bezel laptop ini sudah tipis di sisi kiri dan kanannya. Bagian atas memang sedikit lebih tebal tetapi ia menampung sebuah kamera web resolusi HD yang bisa digunakan untuk streaming ataupun casting.

Baca juga:

Meskipun lebih ringkas dibanding TUF Gaming terdahulu, Asus berhasil memasang baterai yang lebih besar di dalamnya. Ya, TUF Gaming FX506 kini memiliki baterai 90Wh yang kuat. Dalam pengujian kami, ia bisa bertahan hingga 1 jam dalam pengujian PCMark 10 Gaming atau hingga 7 jam 14 menit dalam pengujuan modern office. Ini sangat luar biasa untuk sebuah laptop gaming.

Bagaimana dengan audio-nya? Dibanding TUF Gaming versi FX505, Asus telah meng-upgrade speaker laptop ini menjadi lebih realistis dengan dukungan DTS:X Ultra. Speaker yang diupgrade tersebut kini bisa membuat kita menikmati suara yang 1,8 kali lebih keras dan bass yang 2,7 kali lebih dalam. Fitur DTS:X Ultra pun memungkiinkan suara surround yang lebih nyata. Penting saat kita sedang bermain game FPS misalnya.


Performa
Dari sisi performa, laptop yang kita uji coba kali ini menggunakan prosesor AMD Ryzen 4800H yang memiliki 8 core dengan 16 thread. Kecepatannya bervariasi, mulai dari 2,9GHz dan bisa bekerja hingga kecepatan 4,2GHz jika dibutuhkan. Prosesor ini, dalam pengujian khususnya dalam kondisi multi core, mampu melampaui performa prosesor Intel Core i7-10750H terbaru.


Untuk menopang performa, CPU kencang tersebut juga ditandemkan dengan RAM kecepatan tinggi yakni DDR4 3200MHz. Sayangnya, untuk laptop ini, Asus hanya memberikan satu buah modul RAM 8GB sehingga ia masih berjalan dalam konfigurasi single-channel.

Performanya memang belum optimal, namun Asus pun memberikan tambahan slot extra untuk meng-upgrade kapasitas RAM dan juga mengaktifkan mode dual-channel memory system. Berikut ini hasil uji performa yang kami lakukan:




Untuk grafisnya, laptop yang kami pilih ini diperkuat oleh Nvidia GeForce RTX2060 yang punya 6GB GDDR6 VRAM. Performanya bukan main-main. Dari pengujian benchmark, hasil yang didapatkan cukup tinggi.



Game apapun sanggup dilahap tanpa masalah, meski tentunya pada game-game tertentu, belum bisa menggunakan setting rata kanan. Tetapi dalam percobaan singkat yang kami lakukan menggunakan beberapa game, semuanya lancar.





Prosesor sudah kencang, RAM kencang, VGA pun kencang, lalu bagaimana denga storage?

Nah, di laptop ini, Asus menyediakan storage berbasis SSD berkapasitas 512GB. Storage digunakan pun tentunya kencang juga, apalagi kalau dibandingkan dengan harddisk. SSD yang dipasang di dalamnya memang bukan yang paling cepat yang ada di pasaran. Akan tetapi, mengingat laptop ini merupakan laptop gaming affordable, rasanya masih bisa dimaklumi.


Yang jadi malah adalah, untuk para gamers, kapasitas 512GB saat ini mungkin akan terasa tidak cukup, mengingat satu judul game saja bisa berukuran 20-30 bahkan 40GB lebih. Tetapi jangan khawatir. Asus menyediakan dua slot SSD kalau nanti Anda akan menambah kapasitas storage internal laptop ini.


Kesimpulan
Meski kami baru sempat mencoba laptop game ini beberapa saat saja, namun impresi kami terhadap Asus TUF Gaming A15 FX506 sangatlah luar biasa. Untuk sebuah laptop gaming, ia punya segalanya. Apalagi harganya juga ramah di kantong.

Layarnya memang belum sebagus seri Zephyrus atau Strix misalnya, tetapi lumrah mengingat segmen yang dituju dan selisih harga yang lumayan. RAM yang masih single channel ataupun storage yang terasa “sempit” pun masih bisa diakali dengan upgrade. Kami berani bilang, laptop ini bisa jadi sebuah standar minimal untuk laptop gaming di tahun 2020 ini.


Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...