Langsung ke konten utama

Review Asus ROG Strix G G531GW Glacier Blue

Kalau sebelumnya kita pernah membahas laptop gaming ASUS ROG yang murah-meriah, kali ini Asus menghadirkan versi terbaru dari jajaran laptop gaming Andalannya tersebut. Meski masih menggunakan kode nama yang sama, yakni ROG Strix G G531, namun kali ini segmen pengguna yang dituju sedikit berbeda.

Adalah ROG Strix G G531GW Glacier Blue, laptop seri terbaru yang dihadirkan ke pasaran Indonesia. Embel-embel Glacier Blue menandakan ia menggunakan casing yang dibalut warna tersebut. Kode akhiran di belakang, yang huruf W menandakan bahwa ia menggunakan chip grafis yang sangat mumpuni yakni Nvidia GeForce RTX 2070.


Adapun kode nama G531G menandakan ia merupakan barang yang sama persis dengan yang pernah kami bahas tempo hari, yakni G531GD dan seri G531GD pun ada yang menggunakan prosesor sama dengan seri G531GW. Kebetulan, kali ini kita akan membahas seri barunya yakni ASUS ROG Strix G G531GW Glacier Blue. Seperti apa?


Seperti sudah disebut di atas, dengan notebook ini, Asus menyasar segmen yang berbeda. Masih fokus ke segmen gamers, tetapi kini pengguna yang menjadi sasaran adalah mereka yang lebih membutuhkan penampilan yang stylish namun tetap memiliki laptop dengan performa yang “buas” dan punya kemampuan untuk membantu penggunanya, menuntaskan pekerjaan apapun.

Diperkuat oleh prosesor bertenaga berbasis 9th Gen Intel Core serta chip grafis hingga Nvidia GeForce RTX 2070, ROG Strix G G531GW Glacier Blue Edition dipastikan dapat memainkan semua judul game PC terkini yang ada di pasaran dan juga aplikasi photo-video editing dan 3D rendering dengan baik.

Desain
ROG Strix G G531GW merupakan laptop gaming yang desainnya merupakan hasil kerjasama antara tim Asus ROG dengan BMW Designworks Group. Ia menggabungkan bentuk dan fungsi dengan 3D Flow Zone yang menawarkan sistem pendinginan canggih. Bagian penutupnya menggunakan finishing goresan kuas yang kontras, sementara aksen cut-out asimetris di belakang memastikan aliran udara yang lebih lancar.

Salah satu desain yang paling unik terdapat pada bagian engsel. Tidak seperti laptop gaming lain di kelasnya, ROG Strix G G531GW memiliki desain engsel khusus yang dapat tersembunyi ketika layar ditutup. Tidak hanya lebih elegan, desain tersebut juga lebih kokoh dan menghadirkan rongga udara ekstra untuk pendinginan yang lebih optimal.


Bagi Anda yang suka dengan desain bling-bling, ROG Strix G G531GW juga dilengkapi dengan RGB LED yang mengelilingi bagian bawah bodinya. Tentu saja Anda bisa menyesuaikan mode tampilan dan warnanya melalui aplikasi Armoury Crate yang sudah terinstalasi otomatis di laptop gaming tersebut.

Desain premium lainnya yang dibawa ke dalam laptop ini adalah mekanisme pada keyboard-nya. Keyboard pada ROG Strix G G531GW sudah dilengkapi dengan sistem anti-ghosting melalui teknologi N-Key Rollover. Selain itu, setiap tombol juga dirancang lebih nyaman agar penggunanya dapat bermain game lebih lama, serta memiliki ketahanan hingga lebih dari 20 juta kali tekan.


Agar Pengalaman bermain lebih maksimal, ROG Strix G G531GW dilengkapi dengan sistem audio berteknologi SmartAmp. Teknologi tersebut tidak hanya mampu menghasilkan suara yang lebih baik ketika bermain game, tetapi juga dapat memantau aktivitas penggunaan sehingga komponen audio tidak mudah rusak atau terganggu oleh faktor lainnya seperti suhu, dan lain-lain.

Fitur
Laptop gaming yang satu ini mengadopsi sistem pendingin ROG Intelligent Cooling terbaru yang dilengkapi dengan berbagai teknologi eksklusif. Pertama adalah 3D Flow Zone Design, yaitu desain bodi khusus yang diadopsi oleh ROG Strix G G531GW. Desain tersebut menghadirkan lebih banyak ventilasi udara agar aliran udara dan sistem pendinginan berjalan lebih optimal.

Kedua adalah teknologi Anti-Dust Cooling yang sudah dipatenkan. Teknologi tersebut menghadirkan terowongan pembuangan khusus untuk debu dan partikel besar sehingga tidak tersangkut di dalam sistem pendinginan. Teknologi ini membuat pengguna ROG Strix G G531GW tidak perlu khawatir dengan masalah tersumbatnya saluran udara pada sistem pendingin.

Ketiga adalah penggunaan kipas dan heatsink khusus. Di dalamnya, laptop menggunakan dua kipas N-Blade yang juga telah dipatenkan. Kipas tersebut memiliki bilah yang jumlahnya lebih banyak dan membuat aliran udara lebih kencang. Sementara heatsink pada lapto gaming ini memiliki sirip (fin) yang sangat tipis. Dengan demikian, panas dapat didistribusikan dan dibuang secara lebih optimal.

Berikut ini kurang lebih skema sistem pendinginan pada Asus ROG Strix G G531GW:


Dengan pendinginan paripurna seperti ini, ROG Strix G G531GW terbukti mampu menjalankan aplikasi berat termasuk aplikasi rendering dan 3D gaming dengan mulus. Udara panas dapat dihantarkan ke luar dengan deras, meski kadang kalau load sedang tinggi, suara yang dihasilkan pun lumayan berisik. Namun tentunya masih dalam taraf wajar.

Salah satu hal yang sangat penting di sebuah laptop gaming adalah ketersediaan port sehingga gamer dapat menghubungkan berbagai perangkat ke ROG Strix G G531GW. Selain USB 3.1 Type-A, ASUS juga menyediakan port USB 3.1 Type-C di laptop gaming ini, sehingga Anda tetap dapat menghubungkan perangkat terbaru yang telah mengadopsi USB Type-C.


Selain itu, terdapat juga port HDMI dan combo audio jack untuk menghubungkan perangkat display tambahan serta audio. ROG Strix G G531GW dilengkapi port ethernet untuk Anda yang tidak ingin sesi bermain game terganggu oleh latency. Bagi Anda yang lebih suka menggunakan koneksi wireless, laptop ini juga dibekali Gigabit WiFi Intel 802.11ac (2x2) terbaru yang dilengkapi dengan teknologi RangeBoost.

Menariknya, seluruh port ditempatkan di sebelah kiri dan belakang bodi laptop. Hal tersebut bertujuan agar gamer lebih leluasa ketika menggunakan mouse yang seringkali ditempatkan di sebelah kanan laptop. Sementara port daya yang terhubung ke adapter ditempatkan di bagian belakang agar tidak menghalangi port lainnya, khususnya port USB yang paling sering digunakan.

Teknologi ROG RangeBoost memastikan sinyal Wi-Fi yang mungkin paling stabil. Algoritma RangeBoost yang unik mengevaluasi kekuatan sinyal dari empat antena internal dan memilih pasangan terbaik untuk digunakan di lokasi Anda, meminimalkan titik mati dan meningkatkan jangkauan nirkabel hingga 30%.

Performa
ROG Strix G G531GW merupakan salah satu laptop ROG yang menggunakan prosesor 9th Gen Intel Core, yaitu Intel Core i7-9750H. Prosesor tersebut bekerja di kecepatan 2,6GHz dan sanggup dipacu hingga 4,50Ghz. Banyaknya jumlah thread ini akan sangat bermanfaat saat multitasking ataupun menjalankan aplikasi yang sanggup menjalankan seluruh core sekaligus.


Prosesor tersebut juga menggunakan arsitektur Intel terbaru dengan pemrosesan 14nm, sehingga tidak hanya kencang namun juga lebih hemat daya dibandingkan dengan prosesor Intel generasi sebelumnya.

Tidak hanya dari segi prosesor, ROG Strix G G531GW dibekali dengan memori DDR4 yang berjalan di frekuensi 2666MHz, lebih kencang dari laptop sekelasnya. Penggunaan memori yang lebih kencang ini memastikan minimum framerate di dalam game yang lebih baik.

Baca juga:

Khususnya untuk prosesor, performa tinggi yang ditawarkan laptop ini dimungkinkan karena prosesor Core i7 generasi ke-9 tersebut memiliki konfigurasi 6 core 12 thread. Artinya, saat bekerja dengan aplikasi secara multi tasking, menjalankan software 3D rendering, atau bermain game yang mampu memanfaatkan seluruh core yang ada, performanya akan sangat dahsyat.




Sebelum membahas performa benchmark, ada baiknya kita mengintip jeroan yang ada di dalam ROG Strix G G531GW Glacier Blue:


Berikut ini hasil kinerja sistem secara keseluruhan menggunakan aplikasi benchmark PCMark 10.


Untuk pengujian unjuk kerja prosesor secara single thread ataupun multiple thread dengan memanfaatkan seluruh core yang ada, berikut ini hasil benchmark dengang Cinebench R20:


Hasil benchmark sintesis menunjukkan ROG Strix G G531GW memiliki performa CPU yang sangat mumpuni untuk bermain game. Sementara GPU NVIDIA GeForce RTX 2070 sangat baik untuk menjalankan berbagai game eSport dengan lancar, serta game AAA secara cukup baik pada pengaturan grafis tinggi. Berikut hasil performa grafis yang digunakan menggunakan aplikasi benchmark 3D Mark.



Lalu, bagaimana performanya saat bermain game? Pada kesempatan ini, kami mencoba menjalankan pengujian dengan game Final Fantasy XV dan juga Shadow of the Tomb Raider. Berikut ini performanya saat memainkan game-game 3D tersebut:



Pada kedua game yang tergolong lumayan berat tersebut, tampak ROG Strix G G531GW Glacier Blue masih dapat menjalankannya dengan sangat baik. Secara rata-rata, ia masih mampu menghasilkan frame rate di atas 90fps dan ini sangatlah playable.

Selain CPU, GPU dan RAM DDR4 yang mumpuni, ASUS juga membenamkan harddisk lega dan punya performa yang baik dalam laptop yang satu ini. Sebuah storage berbasis M.2 NVM2 PCIe SSD berkapasitas 512GB disediakan untuk menampung sistem operasi dan game-game Anda. Performanya? Cepat!


Lalu, apakah baterai laptop gaming tak sanggup bertahan lama? Jangan khawatir. Buat Anda yang menggunakan laptop ini untuk kerja dengan aplikasi office, daya tahan baterainya ternyata lumayan.


Dari pengujian yang kami lakukan, PCMark mencatat, jika digunakan untuk aplikasi office pada umumnya, baterai laptop ROG Strix G G531GW ini sanggup bertahan hingga 6 jam lebih. Sebuah angka yang sangat lumayan untuk ukuran laptop gaming berspesifikasi sangat tinggi.


Kesimpulan
Asus ROG Strix G G531GW merupakan laptop gaming basic yang paripurna. Desainnya memang tidak setipis Zephyrus namun juga tidak setebal ROG Monster seperti G703. Namun performanya tidak bisa dianggap remeh. Game berat, dengan resolusi setting graphics tinggi dan 3D rendering, terbukti sanggup dilahap.

Penggunaan warna Glacier Blue membuat lebih banyak kalangan pengguna bisa memanfaatkan laptop ini untuk kebutuhan hariannya. Dengan warna yang tidak segarang warna ROG Strix G pada umumnya, tentunya para pengguna dapat tetap bekerja keras, tanpa perlu dicurigai sedang bermain game oleh orang lain.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...