Langsung ke konten utama

Deretan Laptop Terbaik di Tahun 2020

Sejalan dengan waktu, produsen perangkat teknologi perlu menghadirkan perangkat paling mutakhirnya yang mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman. Tak hanya melulu mengejar performa, tetapi desain dan fungsionalitas pun perlu dikedepankan.

Khususnya di industri laptop, saat ini perangkat tersebut sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi pengguna. Lintas usia, lintas generasi, lintas gender, lintas profesi, hampir semua membutuhkan komputer jinjing untuk menemani mereka menjalankan tugas sehari-hari.


Sejumlah pemain utama di bisnis ini tentu harus terus memberikan inovasi baru pada produknya, dengan membawa keunikan dari masing-masing. Banyak pabrikan yang menawarkan varian laptop terbaik dengan dilengkapi fitur baru. Nah, berikut ini deretan laptop laptop terbaik yang bakal meramaikan pasar di tahun 2020 ini.

1. Asus Chromebook Flip C436
Varian laptop model 2 in 1 bernama Chromebook Flip C436 ini rencananya akan dijual pada pertengahan 2020. Asus Chromebook Flip C436 memiliki layar 14 inci dengan resolusi 1080p. Varian tersebut menawarkan prosesor Intel Core generasi 10, RAM 16GB dan penyimpanan 512GB.


2. Samsung Galaxy Chromebook
Ini merupakan laptop premium yang dirancang untuk menyaingi GooglePixelbook yang mengusung OS Chrome. Laptop tersebut menjadi yang tertipis pada seri Chromebook. Galaxy Chromebook menawarkan layar AMOLED 13,3 inci dengan resolusi 4K UHD (3840x2160).

Ia dilengkapi dengan prosesor Intel Core i5 generasi ke-10, RAM 16GB, penyimpanan SSD1TB dan memiliki harga USD1.000 atau setara Rp13 juta.


3. Samsung Galaxy Book FlexAlpha
Samsung juga masih punya seri Galaxy BookFlex Alpha yang menawarkan layar QLED 13,3 inci dengan resolusi FHD (1920x1080). Varian ini juga dilengkapi dengan CPU Comet Lake generasi ke-10 Intel, RAM 12GB, penyimpanan SSD 512GB, dan memiliki harga USD829 atau setara Rp11 Juta.


4. HP Elite Dragonfly

HP Elite Dragonfly pertama kali dirilis pada September 2019. Akan tetapi, HP telah meluncurkan versi baru yang ditingkatkan serta mencakup kemampuan 5G dan fitur tiletracker.


5. HP Spectre X360 15
Model ini merupakan versi pembaruan dari Spectre x360 15 yang sudah dirilis pada 2019. Varian terbaru tersebut hadir dengan menawarkan layar OLED 15,6 inci dengan resolusi 4K dan memiliki harga USD1.559 atau setara Rp22 juta.


6. Lenovo Thinkpad X1 Fold

Lenovo laptop layar lipat pertama di dunia yang bernama Thinkpad X1 Fold. Laptop ini akan dijual pada pertengahan 2020. Thinkpad X1 Fold memmpunyai layar OLED 13,3 inci, menjalankan Windows 10, dan menggunakan prosesor Intel Core. Varian ini dibanderol dengan harga USD2.500 atau setara Rp34 juta.




7. Lenovo Legion Y740S
Legion Y740S diklaim menjadi laptop gaming yang paling tipis dan ringan saat ini. Legion Y740S mempunyai layar IPS 4K 15,6 inci dengan tingkat kecerahan 600nits. Varian ini dilengkapi dengan prosesor Intel Core generasi ke-10, dapat bertahan hingga 8 jam, dan dibanderol dengan harga USD1.100 atau setara Rp15 juta.


8. Lenovo Lavie Pro Mobile
Untuk versi tipis dan ringan, Lenovo akan menggelar seri Lavie Pro yang mengusung OS Windows 10. Rencananya, Lenovo Lavie Pro Mobile akan dipasarkan pada Maret 2020. Model ini memiliki layar berukuran 13,3 inci dan mempunyai berat yang ringan, yaitu 1,85 pound atau setara 0,83kg. Lenovo Lavie Pro Mobile dapat dibanderol dengan harga 1.599 dolar AS atau setara Rp22 juta.


Baca juga:

9. Acer Spin 5
Acer meluncurkan dua versi terbaru dari seri Spin, yaitu Spin 5 dan Spin 3. Untuk Acer Spin 5 akan dirilis pada Juni 2020. Spin 5 memiliki engsel 360 derajat, layar beresolusi 2K 13,5 inci, RAM 16GB, dan penyimpanan hingga 1TB. Varian ini dibanderol dengan harga USD899 atau setara Rp12 juta.


10. Acer ConceptD7 Ezel

Laptop menarik lainnya yang akan dihadirkan Acer di tahun 2020 ini adalah versi beru dari seri ConceptD, yaitu ConceptD 7 Ezel dan ConceptD 7 Ezel Pro. Acer ConceptD 7 Ezel menggunakan kartu grafis NVIDIA GeForce RTX.

Varian ini memiliki keistimewaan pada engselnya yang membuat layar dapat diputar dan memiliki lima mode penggunaan, yaitu mode sharing, floating, pad, display, dan stand. ConceptD7 Ezel dibanderol dengan harga USD2.700 atau setara Rp37 juta.


11. Dell Latitude 9510
Dell meluncurkan laptop 2 in 1 Latitude 9510 yang masuk di jajaran seri Latitude 9000. Varian ini memiliki layar 15 inci dengan resolusi 1920x1080 piksel dan berat 1,45 kg. Latitude 9510 mengusung prosesor Intel Core generasi 10 dan dijual dengan harga USD1.799 atau setara Rp25 juta.


12. Dell XPS 13

Di ajang CES 2020, Dell juga memamerkan versi terbaru dari varian laptop XPS 13. Ia dipasarkan pada 7 Januari 2020. XPS 13 terbaru memiliki layar 13,4 inci dan tingkat kecerahan hingga 500nits. Kali ini, XPS 13 mengusung prosesor Intel Core generasi 10, RAM 32GB, penyimpanan 2TB, dan dibanderol dengan harga USD999 atau setara Rp13 juta.





13. Asus Vivobook S14 S433

Asus Vivobook S14 S433. Varian ini akan dilengkapi prosesor Intel Core generasi ke-10, OS Windows 10, dan konektivitas WiFi 6. Ini merupakan seri laptop mainstream Asus yang memiliki desain premium bagaikan laptop seri ZenBook. VivoBook S14 S433 juga merupakan salah satu laptop mainstream pertama yang menghadirkan prosesor Intel Core generasi ke-10 di harga yang terjangkau.


14. Dynabook Portégé X30L-G

Portégé X30L-G merupakan salah satu varian laptop yang mempunyai berat ringan, yaitu 0,9 kg. Laptop ini dirilis pada Februari 2020. Portégé X30L-G memiliki layar 13,3 inci dengan resolusi Full-HD dan ditenagai oleh prosesor Intel CoreU-series generasi 10. Varian ini dijual dengan harga USD1.600 atau setara Rp12 juta.


Nah, deretan laptop di atas diproyeksikan akan menjadi primadona di industri laptop di tahun 2020 ini. Mana yang paling sesuai dengan pilihan Anda? Nantikan ulasan-ulasan selanjutnya hanya di TeknoReview.net!

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Diblokir AS, Huawei Buat Sendiri Chip AI Saingi Nvidia

Huawei tengah mempersiapkan pengujian chip kecerdasan buatannya yang terbaru, Ascend 910D, dengan harapan dapat bersaing dengan produk kelas atas dari Nvidia. Langkah ini muncul di tengah meningkatnya pembatasan AS yang berdampak pada industri semikonduktor China. Menurut laporan dari Wall Street Journal, Huawei telah mendekati perusahaan teknologi China untuk menguji kelayakan teknis chip Ascend 910D. Meskipun pengembangan masih dalam tahap awal, upaya di atas menunjukkan keseriusan Huawei dalam menghadapi gangguan yang diberikan AS terhadap akses teknologi semikonduktor. Ascend 910D diharapkan mampu mengungguli Nvidia H100, yang telah menjadi standar industri untuk pelatihan AI sejak tahun 2022 lalu. Generasi sebelumnya dari lini Ascend mencakup model 910B dan 910C.  Teknologi terbaru yang digunakan memungkinkan pengemasan beberapa die silikon untuk meningkatkan performa, meskipun efisiensinya masih lebih rendah dibandingkan H100.  Sebagai gambaran, meski masuk dalam daftar ...

Jumlah Pengguna Copilot Makin Tertinggal Jauh Dibanding Pengguna ChatGPT

Kabar kurang menyenangkan kembali dihadapi oleh Microsoft. Raksasa produsen software tersebut menghadapi tantangan besar dalam upayanya mendorong adopsi AI melalui Copilot, asisten berbasis kecerdasan buatan yang diintegrasikan langsung ke Windows.  Meskipun perusahaan telah menginvestasikan miliaran dolar AS, memasukkan Copilot ke dalam sistem operasi, dan bahkan menambahkan tombol khusus pada keyboard laptop, jumlah pengguna Copilot aktif mingguannya stagnan di angka 20 juta saja. Ironisnya, angka ini jauh tertinggal dibandingkan dengan ChatGPT, yang berhasil menarik lebih dari 400 juta pengguna per minggunya. Menurut laporan dari Newcomer, pertumbuhan pengguna Copilot hampir tidak menunjukkan kenaikan. Bahkan dalam sebuah pertemuan eksekutif, Chief Financial Officer Microsoft, Amy Hood, menampilkan grafik yang mengonfirmasi minimnya minat publik.  Dengan lebih dari 1,5 miliar pengguna Windows di seluruh dunia, hanya sekitar satu persen yang benar-benar memanfaatkan fitur in...

Nvidia RTX 5060 Meluncur 19 Mei, Harga $299

Nvidia dikabarkan akan meluncurkan GeForce RTX 5060 (non-Ti) pada 19 Mei mendatang. Informasi ini berasal dari mitra AIC Nvidia yang telah menerima detail embargo terkait perilisan kartu grafis terbaru ini. Menariknya, review resmi diperkirakan akan tayang di hari yang sama dengan peluncuran, sehingga calon pembeli harus mengandalkan benchmark resmi dari Nvidia sebelum memutuskan membeli. RTX 5060 menjadi kartu grafis kedua dalam lini RTX 5060 Series setelah peluncuran RTX 5060 Ti bulan ini, yang hadir dalam varian 8GB dan 16GB. RTX 5060 reguler masih menggunakan GPU GB206 yang sama, namun dengan konfigurasi lebih ringan: hanya 3840 CUDA cores dan memori 8GB GDDR7 28Gbps dengan antarmuka memori 128-bit. Menurut laporan Videocardz.com, Nvidia tetap mengandalkan teknologi DLSS sebagai salah satu nilai jual utama RTX 5060. Sebagai penerus langsung GeForce RTX 4060, kartu ini membawa peningkatan performa yang cukup signifikan, tetap mempertahankan harga terjangkau di $299 MSRP. Kebijakan e...

Hindarkan Tarif AS, Apple Kabur dari China ke India

Apple bergerak cepat untuk mengalihkan seluruh perakitan iPhone tujuan Amerika Serikat ke India pada tahun 2026, seiring ketegangan tarif antara AS dan Tiongkok yang semakin memanas. Langkah ini bertujuan menggandakan produksi iPhone di India yang saat ini masih relatif kecil dibandingkan produksi global, sekaligus mengurangi ketergantungan pada jalur perakitan Tiongkok yang telah menopang bisnis Apple hampir dua dekade. Menurut laporan Financial Times, AS menyumbang 28 persen dari 232,1 juta unit iPhone yang dikirimkan Apple secara global pada 2024. Namun, tarif "resiprokal" Donald Trump—yang dalam beberapa kasus mencapai lebih dari 100 persen—telah menghapus sekitar $700 miliar dari nilai pasar Apple.  Untuk menghindari beban pajak impor ini, Apple mempercepat pengalihan produksi ke India. Foxconn dan Tata Electronics kini tengah meningkatkan kapasitas produksi mereka di India. Meski demikian, sebagian besar komponen inti iPhone masih diproduksi di Tiongkok, sehingga keterg...