Langsung ke konten utama

5 Laptop Gaming Terbaik 2020

Di musim isolasi seperti saat ini, aktivitas yang paling menyenangkan untuk dilakukan di rumah adalah aktivitas yang sesuai dengan hobby kita. Kalau Anda gamers, pastinya ini adalah waktu yang tepat untuk menghabiskan banyak waktu luang untuker bermain game. Tentunya setelah jadwal sekolah ataupun bekerja di rumah sudah dilakukan ya.

Bagi pengguna penggemar gamers, tentu jangan ketinggalan dalam jajaran laptop gaming terbaik yang perkembangan laptopnya cukup pesat di tahun 2020 ini. Pengetahuan soal update terbaru laptop dengan spesfikasi tinggi yang harganya tentu tak menyiksa di kantong juga menjadi penting. Apa saja laptop yang bisa menjadi pilihan untuk bermain game?


Acer Predator Triton 900
Pertama, Acer Predator Triton 900. Laptop ini telah mencuri perhatian para gamers karena keunikannya. Saat awal kehadirannya pun Acer menyebutkan bahwa laptop ini dipersembahkan sebagai inovasi bagi para pecinta game PC di Indonesia.

Keunikan tersebut dikarenakan dengan adanya layar yang bisa diputar dan ditumpuk untuk menjadi tablet. Spesifikasi yang ditawarkan juga tidak main-main. Hal ini menjadikan laptop tersebut akan menjadi favorit para gamers dalam beberapa tahun ke depan.


Dari sisi spesifikasi, Acer Predator Triton 900 diperkuat prosesor Intel Core i9 9980HK octa-core 2.40GHz, grafis Nvidia GeForce RTX 2080, layar sentuh 4K UHD G-Sync ukuran 17,3 inci RAM 32GB DDR4 SDRAM dengan sistem operasi Win10 Pro. Kisaran harganya kini di sekitar 69 juta sampai 80 juta rupiah.

Lenovo Legion 740
Kedua, Lenovo Legion 740. Laptop ini merupakan model yang menjadi awal keikutsertaan Lenovo dalam persaingan laptop gaming papan atas. Saat peluncurannya, perusahaan teknologi dari China tersebut bahkan langsung memperkenalkan dua laptop gaming sekaligus, yaitu Legion Y540 dan Y740.

Untuk perbedaannya, Legion Y740 memiliki kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2060, sedangkan Legion Y540 mengandalkan GeForce GTX 1650. Sebagai gambaran, para peminat laptop di Indonesia tentu lebih menyukai perangkat-perangkat grafis Nvidia dibanding produk atau seri lain.

Penggunaan grafis mumpuni tersebut menjadikan Lenovo Legion Y740 masih cukup bertenaga sebagai laptop gaming terbaik dan sesuai dengan selera masyarakat. Harga yang tidak terlalu menguras kantong juga membuat laptop ini semakin laku dan banyak peminatnya.


Dari sisi spesifikasi, ia memakai prosesor Intel Core i7-9750H up to 4.50GHz, GeForce RTX 2060 6GB dan RAM 16GB DDR4 (8GB x2) dengan sistem operasi Windows 10 Home serta dengan kisaran harga 24 juta sampai 29 juta rupiah.

Baca Juga:

    Asus ROG G703
    Laptop ketiga yang masuk rekomendasi kami adalah Asus ROG G703. Sebagai informasi, produsen ini selalu menjadi pesaing kuat dalam urusan laptop-laptop gaming. Meski dirilis awal tahun 2018, Asus ROG G703 kini sudah diperbarui dan ditenagai dengan teknologi terkini.

    Anti Dust Cooling menjadi salah satu teknologi andalan dari laptop gaming Asus. Fitur tersebut bekerja sebagai pembersih debu dan partikel kecil di dalam mesin laptop. Anda juga tidak perlu khawatir crash atau lag saat bermain game karena fitur tersebut juga berfungsi sebagai pendingin mesin laptop.


    Dari sisi spesifikasi, Asus ROG G703 diperkuat prosesor Intel Core i7-8850H atau Intel Core i9-8950HK, RAM 32GB DDR4, 2x 256GB SATA, Nvidia GeForce RTX 2080 8GB dan menggunakan OS Windows 10. Kisaran harganya kini sekitar 48 juta untuk i7-8850H dan 71 juta untuk Intel Core i9-8950HK.


    Dell Alienware Area-51m
    Keempat, laptop gaming Alienware Area-51m. Desain minimalis dan elegan menjadi daya tarik pada laptop yang satu ini. Dell juga berhasil memberikan terobosan pada bobot Alienware Area-51m yang hanya seberat 3.8 kilogram. Ini jauh lebih ringan ketimbang laptop gaming lain di kelasnya.

    Pada awalnya, Alienware Area-51 merupakan produk komputer keluaran Dell yang memang dikhususkan untuk support gaming. Sedangkan Alienware Area-51m merupakan lanjutan dan versi baru mobile-nya, yaitu laptop gaming tipis dengan tujuan sama untuk memberikan kenyamanan bermain game PC.


    Untuk spesifikasinya, Alienware Area-51m menggunakan Intel Core i9, RAM 64GB, 4x16GB, DDR4 XMP 2800MHz, serta Nvidia GeForce RTX 2080, 8GB GDDR6 dan juga menggunakan sistem operasi Windows Home 10. Kini harganya berada di kisaran Rp27 juta sampai 61 juta rupiah, tergantung spesifikasi yang dipilih.

    HP Omen 15
    Seri kelima adalah laptop gaming besutan HP. Stigma laptop gaming yang biasanya berat, kaku, dan sulit untuk dimodifikasi kini berubah setelah HP Omen 15 muncul. HP memberikan kesan baru pada tampilan laptop gaming yaitu dengan membawa fitur body tipis pada Omen 15.

    Laptop ini juga membawa keunggulan dengan dilengkapi layar IPS 144Hz. Selain memuaskan saat bermain game, layar ini juga akan sangat mendukung editing video dan grafis secara HD.




    HP Omen 15 diperuat oleh prosesor Intel Core i7-8750H (2.2 GHz base frequency, up to 4.1 GHz with Intel Turbo Boost Technology), RAM 16GB DDR4-2666 SDRAM dan grafis Nvidia GeForce GTX 1050Ti 4GB GDDR5 dedicated dengan sistem operasi Windows 10 Home. Ia dipasarkan di kisaran harga Rp19 juta sampai 25 juta rupiah.

    Nah, mana yang Anda pilih untuk bermain game di rumah?

    Postingan Populer

    Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

    Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

    Review ASUS Gaming K16 (K3605). Laptop Gaming Murah, Laptop untuk Sekolah dan Kuliah

    Banyak laptop murah yang memang mampu menjalankan game ringan, namun mudah kewalahan saat berhadapan dengan judul-judul AAA atau kebutuhan multitasking berat. Padahal, tren laptop gaming saat ini tidak hanya terbatas pada hiburan.  Mahasiswa jurusan desain, arsitektur, hingga komunikasi visual juga membutuhkan laptop dengan GPU diskrit untuk menunjang software grafis dan editing. Akhirnya, laptop gaming murah pun berkembang menjadi solusi serbaguna, bukan sekadar perangkat untuk bermain, tetapi juga untuk belajar dan bekerja. Asus, sebagai pemain besar di industri laptop, menangkap peluang tersebut melalui seri Asus Gaming K16 K3605. Dengan kombinasi prosesor Intel Core H-series, GPU NVIDIA GeForce RTX 3050, layar 144Hz, dan RAM 16GB, laptop ini menjanjikan performa yang seimbang untuk gaming sekaligus produktivitas.  Tak hanya itu, harga yang masih terjangkau untuk segmennya, bahkan tergolong laptop gaming murah, membuat Asus Gaming K16 menjadi opsi menarik bagi pengguna muda...

    Siap Kuliah Lagi? Ini Laptop Generasi AI yang Kencang dan Stabil untuk Mahasiswa

    Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Mahasiswa di berbagai penjuru negeri bersiap kembali ke kampus, bersua teman-teman seperjuangan, hingga beradaptasi dengan jadwal kuliah yang baru. Tapi back to campus bukan sekadar tentang bertemu dosen favorit atau suasana kelas yang dirindukan.  Di era saat ini, terutama bagi kamu yang tergolong dalam Generasi AI, persiapan menuju semester baru juga berarti memilih perangkat yang bisa mendukung segala aktivitas akademik dan kreatif secara maksimal. Bukan Sekadar Laptop, Tapi Partner Belajar Mahasiswa Generasi AI Tantangan mahasiswa saat ini jauh berbeda dari dulu. Kini, tugas-tugas perkuliahan tak lagi hanya menulis dan presentasi, tapi juga mencakup riset data, desain grafis, produksi video pendek, hingga eksplorasi tool berbasis AI seperti Copilot, ChatGPT, CapCut AI, atau Canva Magic Studio.  Agar semua berjalan lancar, kamu butuh laptop yang bukan hanya kencang, tapi juga cerdas, efisien, dan bisa diandalkan sepanjang hari. Laptop ...

    AMD Catat Rekor, 41 Persen Pangsa Pasar Server. Intel Kian Terdesak

    Laporan terbaru dari Mercury Research untuk kuartal kedua 2025 menandai titik balik penting dalam persaingan chip server global. AMD berhasil merebut 41 persen pangsa pendapatan server, rekor tertinggi sepanjang sejarahnya, sekaligus memperdalam luka Intel yang terus kehilangan pijakan di segmen paling menguntungkan ini.  Lonjakan 7,2 poin dibanding tahun lalu dan kenaikan 1,5 poin dari kuartal sebelumnya menunjukkan tren yang konsisten: AMD semakin dominan, sementara Intel masih bergulat dengan keterlambatan manufaktur dan kehilangan kepercayaan pasar. Capaian AMD tidak terbatas pada server. Secara keseluruhan, pangsa pendapatan perusahaan mencapai 33 persen, naik 8,8 poin dibanding tahun sebelumnya. Di segmen klien, AMD juga mencatat pertumbuhan dengan pangsa 27,8 persen, didorong permintaan yang kuat dari sektor cloud maupun enterprise. Bahkan di pasar desktop, performa Ryzen tampak mengesankan. Pangsa pendapatan desktop AMD melonjak 20,5 poin dari tahun lalu dan hampir 5 poin d...

    Gara-gara Netflix Dkk, Pembajakan Kembali Naik

    Dulu, kehadiran layanan streaming dianggap sebagai obat mujarab untuk memberantas pembajakan. Semua konten tersedia secara legal, dengan harga terjangkau, tanpa repot mencari situs gelap.  Namun, satu dekade setelah ledakan Netflix dan kawan-kawan, kenyataannya berbalik. Ekosistem streaming hari ini begitu terpecah, mahal, dan penuh batasan hingga justru mendorong orang kembali ke pembajakan, yang ironisnya, terasa lebih rasional dan “dewasa” bagi sebagian penonton. Data dari MUSO, perusahaan pemantau pembajakan berbasis di London, memperlihatkan tren ini dengan gamblang. Pada 2020, kunjungan ke situs pembajakan global berada di angka 130 miliar. Namun pada 2024, jumlah itu melonjak menjadi 216 miliar. Lebih dari 96 persen berasal dari streaming ilegal.  Di Swedia, seperempat responden, terutama kelompok usia 15-24 tahun, mengaku menonton konten bajakan. Angka-angka ini menegaskan: pembajakan tidak mati, hanya menunggu momen untuk bangkit kembali. Persoalan utamanya adalah fra...