Langsung ke konten utama

Cara Memakai Smartphone untuk Menjadi Mouse

Mouse Anda rusak? Jangan khawatir. Anda punya smartphone kan? Smartphone atau ponsel pintar tidak selalu hanya untuk berkomunikasi. Akan tetapi, fungsinya bisa jauh lebih dari itu. Sebagai contoh, ponsel seperti iPhone, Android, hingga Windows juga bisa digunakan sebagai touchpad untuk mengontrol kursor di layar komputer perangkat Mac atau PC saat keadaan darurat.

Untuk memanfaatkan kelebihan itu, pemilik ponsel cukup mengunduh aplikasi Remote Mouse di App Store atau Play Store. Jangan lupa unduh software Unified Remote bagi PC atau Mac agar aplikasi Remote Mouse bisa digunakan.


Sebagai informasi, ada Remote Mouse versi gratis dan berbayar. Yang menarik, sampai saat ini, versi pro nya juga masih digratiskan oleh pengembang. Tertarik? Unified Remote bisa diunduh gratis di URL berikut: https://www.unifiedremote.com/download.


Perbedaan antara gratis dan berbayar salah satunya terletak pada tampilan. Versi berbayar memungkinkan pengguna menggunakan keyboard aplikasi dalam mode lanskape dan mode touchpad layar penuh.


Sebelum menggunakannya, Anda harus mengaktifkan Wi-Fi pada ponsel dan komputernya jika hendak terhubung. Jika sudah menyala, pilih PC/Mac di daftar jaringan yang hendak terhubung dengan aplikasi tersebut.

Baca Juga:

Setelah itu, Remote Mouse akan melayani pengguna Mac karena menawarkan nuansa yang mirip dengan trackpad multi-touch MacBook, di mana ketukan satu jari bertindak sebagai klik kiri dan ketukan dua jari berfungsi sebagai klik kanan.

Pengguna dapat menggulir dengan dua jari dan 'mencubit' dengan dua jari untuk memperbesar layar. Dalam pengaturan aplikasi, pengguna dapat menyesuaikan kecepatan pelacakan, gulir, dan menonaktifkan atau mengaktifkan berbagai gerakan multi-sentuh.

Selanjutnya, aplikasi tersebut menawarkan sejumlah panel berbeda yang memungkinkan penggunanya mengontrol bagian tertentu dari Mac. Misalnya, panel Dock yang memungkinkan berganti aplikasi, dan panel Media Remote yang menyediakan kontrol pemutaran untuk sejumlah aplikasi yang didukung, termasuk iTunes, Keynote, Windows Media Player, dan PowerPoint.

Pengguna juga dapat menampilkan panel tombol shutdown, sleep, restart dan logoff di aplikasi tersebut. Adapun panel tambahan tersedia melalui pembelian dalam aplikasi.

Selanjutnya, pengguna juga bisa menggunakan Mode Swaying yang memungkinkan pengontrolan kursor Mac dengan menggerakkan dan memiringkan ponsel atau tablet penggunanya.

Manfaatkan Ponsel Lebih Lanjut
Tak hanya itu, Anda juga bisa memanfaatkan smartphone Anda menjadi lebih banyak lagi. Menggunakan aplikasi Monect, ponsel juga bisa diubah menjadi mouse, keyboard, joystick, gamepad, hingga pengontrol media.

Ada dua komponen yang diperlukan untuk menggunakan aplikasi tersebut, yakni aplikasi di Android dan server desktop. Paket yang berisi kedua perangkat lunak itu dapat diunduh dari halaman hosting Hotfile.


Tidak perlu mendaftar akun untuk memanfaatkan aplikasi Monect. Cukup klik tombol Unduh Reguler dan tunggu penghitung waktu mundur, lalu klik tautan unduhan. Hiraukan peringatan soal file tersebut berpotensi berbahaya.

Instal software sesuai dengan perintah. Lalu tunggu beberapa saat proses pemindaian antara ponsel dengan komputer sebelum terhubung. Setelah terhubung, pengguna akan melihat tidak kurang dari 12 mode berbeda untuk dipilih, salah satunya mouse.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Acer Aspire Lite 14, Laptop Murah dengan Intel N100

Dengan banyaknya tugas sekolah berbasis teknologi, seperti membuat dokumen laporan, presentasi, pembelajaran online, dan aktivitas lainnya, laptop murah namun andal menjadi solusi yang dicari banyak orang. Khususnya para pelajar sekolah. Di pasaran, salah satu opsi yang bisa dipilih adalah Acer Aspire Lite 14 AL14 31P C0G4. Laptop murah Acer ini hadir sebagai jawaban untuk kebutuhan di atas, dengan harga yang ramah di kantong. Laptop murah sendiri bukan berarti kompromi total pada kualitas. Buktinya, laptop murah Acer Aspire Lite 14 AL14 31P C0G4 menawarkan kombinasi yang lumayan modern, performa yang cukup untuk tugas harian, dan portabilitas baik. Dengan spesifikasi yang dirancang untuk pelajar atau pengguna dengan kebutuhan dasar, laptop ini menjadi salah satu opsi terbaik di kelas entry-level. Desain Acer Aspire Lite 14 AL14 31P C0G4, atau kita singkat saja dengan Acer Aspire Lite 14, hadir dengan desain minimalis dan modern, menjadikannya salah satu laptop yang cukup menarik di ke...

Review Asus Vivobook Go 14 E1404F, Laptop untuk Pelajar

Pelajar saat ini membutuhkan laptop yang dapat mendukung aktivitas belajar mereka secara optimal. Adapun laptop yang ideal untuk pelajar adalah laptop yang ringan, ringkas, tahan lama, kaya fitur, dan terjangkau. Sebagai produsen laptop utama di Indonesia, Asus juga tentunya menyediakan laptop untuk pelajar yang memang didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka. Terbaru, produsen asal Taiwan tersebut menghadirkan seri Vivobook Go 14 E1404F ke pasaran Indonesia. Harganya? Sangat menarik, mulai dari 6 jutaan. Ya, Asus Vivobook Go 14 adalah laptop untuk pelajar yang memenuhi semua kriteria tersebut. Laptop ini dirancang khusus untuk membuat aktivitas belajar penggunanya makin produktif dan menyenangkan. Mengapa demikian? Desain Pertama, desain elegan dan modern. Laptop ini menawarkan bentuk yang simple namun tetap trendy sesuai dengan segmen pengguna yang dituju, yakni generasi muda, dengan membawa berbagai aksen khas Vivobook. Laptop ini juga hadir pilihan warna yang menarik, sepert...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...